13 Oktober 2008

Bangkit Bersama Rakyat

Sasmiati, Srikandi PKPB Tanggamus SOSOK Sasmiati cukup dikenal di Kabupaten Tanggamus. Wanita yang merupakan pengusaha sukses ini memang banyak bergelut dengan kehidupan masyarakat dalam kesehariannya, itu sebabnya ia tahu persis apa persoalan yang dihadapi rakyat setempat. Bertekad untuk membawa perbaikan menuju kehidupan yang lebih baik, ia pun mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif. Sasmiati pun menempati nomor urut 2 sebagai caleg dari Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) yang akan bertarung di Daerah Pemilihan Tanggamus III, meliputi Kecamatan Pugung, Pagelaran, Ambarawa dan Pringsewu, untuk menjadi anggota DPRD Tanggamus periode 2009-2014. Tak muluk-muluk niatnya. “Saya hanya ingin sekadar menjadi penyambung lidah rakyat jika terpilih sebagai legislator dalam pemilu nanti,” tuturnya dengan mantap. Apa saja kata Sasmiati? Wartawan Fokus, Rinmah Yuni, beberapa hari lalu berhasil mewawancarai sosok yang disebut-sebut sebagai Srikandi PKPB Tanggamus itu, berikut petikannya: Apa yang memotivasi Anda sehingga tertarik untuk menjadi Anggota DPRD Tanggamus ? Saya ini kan asli putri kelahiran Dapil III, dan sebagai ibu rumah tangga, pencalonan saya timbul akibat rasa terketuknya hati seorang ibu, terpanggilnya jiwa keibuan saya sehingga saya dan keluarga bertekad untuk ikut andil dan berbuat terhadap persoalan-persoalan masyarakat kecil. Contohnya? Misalnya, banyaknya anak usia sekolah yang tidak bisa melanjutkan ke sekolah pada jenjang yang lebih tinggi hanya karena ketiadaan biaya. Banyaknya anak sakit yang tidak mampu dibawa berobat, kekurangan pangan dan semakin banyaknya pengangguran. Hal-hal semacam itu yang melecut diri saya untuk bangkit, maju dalam pemilu legislatif guna nantinya menjadi penyambung lidah dan masalah rakyat. Kenapa tujuannya harus menjadi anggota legislatif? Saya lahir dan dibesarkan di Daerah Pemilihan III, artinya saya adalah warga asli sehingga setidaknya mengerti dan faham keadaan masa lalu dan keadaan masyarakat Pugung, Pagelaran, Ambarawa dan Pringsewu. Sepuluh tahun yang lalu, keadaan masyarakat di Dapil III kehidupannya sebagian besar mengandalkan sektor pertanian, hidup lebih meyakinkan dengan tersedianya sumber daya alam, diantaranya ketersediaan air yang masih melimpah sehingga bisa hidup lebih tenang dan nyaman dikarenakan dalam satu tahun mampu panen sampai tiga kali. Namun akhir-akhir ini, jangankan panen tiga kali, sekali saja sering terjadi puso sedang alternatif sumber kehidupan yang lain belum mampu mengentaskan kesulitan dan masalah kekurangan air tersebut. Bisa dibilang masyarakat justru makin sulit, begitu? Ya, bisa dikatakan begitu-lah. Secara ekonomi masyarakat semakin miskin, pengangguran meningkat, pemuda-pemudinya banyak pergi keluar daerah untuk mencari lapangan pekerjaan, lebih dari itu kami masih menemukan banyaknya fasilitas umum, baik fasilitas ibadah maupun yang lainnya, kurang tersedia dan terfasilitasi secara baik. Saya menilai, untuk melakukan perbaikan-perbaikan itu semua salah satu jalan terbaiknya dengan menjadi anggota legislatif, maka itu saya ikut mencalonkan diri. Apa visi dan misi yang Anda usung sebagai caleg? Visi saya adalah menumbuhkan nurani, kepedulian dan berbuat semampu kami untuk rakyat yang tidak berdaya secara ekonomi dan sosial, sehingga terlepas dari kemiskinan dengan berbagai akibatnya. Sedangkan misi yang akan saya laksanakan beberapa diantaranya adalah membuat program-program pengurangan pengangguran dan kemiskinan di pekon-pekon tertinggal, pekon yang miskin dan terisolasi sesuai dengan karakteristik, budaya dan kebiasaan serta sumber daya alam, melakukan usaha perbaikan sarana dan prasarana sosial dan keagamaan yang mendasar di pekon-pekon yang membutuhkan dan yang bisa langsung memberi manfaat secara ekonomi dan sosial serta keagamaan pada rumah tangga miskin, membentuk dan mengembangkan dan jaringan sosial, ekonomi masyarakat yang akan berbuat untuk membantu persoalan kesehatan, pendidikan dasar dan ekonomi rakyat. Mungkin bisa Anda memberi contoh? Contohnya Yayasan Darul Aitam yang selalu berusaha membantu dan mencarikan jalan keluar persoalan rakyat yang kurang beruntung, seperti anak yatim, terlantar dan putus sekolah, meningkatkan peran dan pemberdayaan ibu-ibu atau kaum perempuan di pedesaan melalui kegiatan yang sederhana dan ekonomis. Apa strategi Anda untuk mengaplikasikan visi dan misi tersebut? Rumah tangga miskin, petani, pedagang dan masyarakat pada umumnya yang kurang mampu serta anak-anak yatim dan terlantar, kaum perempuan dan generasi muda adalah sebagai sasaran program tersebut. Saya akan mengajak, merangkul, dan bersama-sama tokoh pemuda, agama, masyarakat serta lembaga-lembaga yang ada untuk bersama-sama peduli berbuat dan membantu, bekerjasama dengan lembaga formal dari tingkat RT, RW, Pemerintah Pekon dan seterusnya. Apa janji Anda jika dipercaya menjadi wakil rakyat? Maaf, saya tidak berani berjanji. Anda kan tahu situasi dan kondisi serta dinamika politik selalu cepat berubah. Namun saya dan keluarga yang sejak dulu memiliki jiwa kepedulian terhadap sesama dan Insyaallah akan selalu menanamkan jiwa kepedulian saya hingga akhir hayat. Saya tidak menguasai berbagai permasalahan masyarakat yang banyak sekali untuk menjanjikan jalan keluarnya, tetapi saya punya niat, punya kemauan dan punya mitra, mudah-mudahan segala sesuatu akan kami lakukan sesuai dengan kemampuan kami. Sebagai pengusaha sukses, apakah sudah diperhitungkan pahit dan getirnya untuk terjun menjadi politisi? Saya ikut bertarung pada pemilu legislatif ini bukan hanya sekadar ikut-ikutan. Menjadi anggota Dewan pun bukanlah tujuan utama saya, tetapi setidaknya jika masyarakat mempercayai saya untuk mengemban amanat sebagai anggota legislative, mudah-mudahan itu akan menjadi sarana bagi saya untuk lebih mendekatkan diri dengan rakyat. Termasuk jika seandainya nanti tidak terpilih menjadi anggota Dewan, apakah Anda akan tetap konsisten membesarkan partai? Itu sudah menjadi keharusan, bahkan saat ini saya juga sudah memiliki rencana, satu unit bangunan ruko milik pribadi saya akan saya gunakan untuk pusat kegiatan partai. ***

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda