15 Juli 2008

Enaknya PNS Bertugas Di Dishub Tuba

Mangkir Berbulan Tanpa Tindakan
FOKUS – Belakangan, tingkat kedisiplinan PNS di jajaran birokrasi Pemkab Tuba mulai melorot. Tak heran jika banyak pegawai negeri yang keluyuran pada jam-jam dinas, bahkan kongkow berlama-lama pada beberapa tempat. Ironisnya lagi, ada beberapa pegawai negeri sipil di Dinas Perhubungan Tuba yang mangkir kerja berbulan-bulan –bahkan ada yang setahunan- sampai kini tanpa tindakan apa-apa. Diantara PNS yang mbalelo itu berinitial ES dan NA. Hebatnya, gaji mereka jojong diberikan. Tentang mangkirnya ES dan NA dari tugasnya sebagai PNS di Dishub Tuba selama berbulan-bulan, sudah menjadi rahasia umum. Kabag TU Dishub, Hi Ismet Faisol, pun tak menampik adanya staf di dinasnya yang “nakal” tersebut. “Memang benar, di dinas kami ada beberapa pegawai yang jarang hadir ke kantor. Tapi memang ada yang sedang mengurus perpindahannya, ada pula yang sedang sakit lumpuh. Kalau NA memang nggak ada keterangan apa-apa,” urai Ismet blak-blakan. Lalu apa yang dilakukannya? Menurut dia, sesuai kewenangannya, telah dilayangkan surat teguran kepada pegawai yang bandel tersebut. “Kami juga sampaikan surat ke BKD dan Bawasda/Inspektorat untuk menangani PNS yang jarang ngantor itu, tapi sampai sekarang tidak jelas apa kelanjutannya,” kata dia sambil menjelaskan, pihaknya hanya berkewenangan sebatas menegur, sedang yang berhak memberi sanksi adalah Bawasda/Inspektorat. Menurut penelusuran Fokus, tidak adanya tindakan terhadap PNS di Dishub Tuba yang mangkir kerja berbulan-bulan itu karena diantara mereka masih merupakan keluarga dekat pejabat penting di Bawasda setempat. “Ya, maklumi saja kalau Bawasda tidak mengambil tindakan, karena ada anggota keluarganya yang termasuk PNS nakal tersebut,” kata sumber Fokus. Tragisnya, banyaknya PNS di Dishub Tuba yang mangkir dari tugasnya itu mendapat sorotan dari berbagai elemen masyarakat. Salah satunya dari LSM MI (Masjid Indonesia) setempat. Agustami, ketua LSM itu mengaku selama ini kabar banyak mbalelo-nya PNS yang bertugas di Dishub Tuba sudah menjadi pembicaraan masyarakat, utamanya di kalangan pemerhati pemerintahan. “Kalau banyak PNS yang mangkir kerja di jam-jam dinas, itu sudah bukan hal aneh lagi. Yang berbulan-bulan nggak pernah kerja tapi terus dapat gaji saja banyak kok. Yang sangat menyolok ya yang ada di Dishub,” kata Agustami. Diakuinya, skandal mangkirnya beberapa PNS Dishub seharusnya disikapi dengan tegas oleh Bawasda sebagai badan penegak disiplin pegawai. Tapi, “Kenyataannya kan tidak. Bawasda malah terkesan menutup mata. Ini semua tak lepas dari ketidaktegasan pejabat penting di Bawasda karena salah satu diantara mereka masih terhitung keluarganya,” beber Agustami. Beberapa PNS di Dishub pun mengakui tidak adanya tindakan apa-apa terhadap sejawatnya yang mangkir kerja tak lepas dari hubungan kekerabatan dengan petinggi di Bawasda Tuba. “Ya beginilah kenyataannya. Coba kalau orang lain, pasti sudah disikat oleh Bawasda dan BKD. Enak ya kalau punya keluarga pejabat, kerja semau-mau tak ada masalah,” keluh seorang pegawai Dishub. Karena Bawasda “diam”, beberapa PNS Dishub Tuba kabarnya telah membuat “laporan tertulis” ditujukan ke Bupati Abdurachman Sarbini untuk mengambilalih persoalan tersebut. Hal ini bisa dimaklumi. Pasalnya, ketika sesamanya bekerja serius, sebagian lainnya ongkang kaki namun tetap menerima gaji. “Terus terang saja, sekarang ini nggak ada kenyamanan di Dishub. Pilih kasihnya kentara sekali. Kami yang bekerja rajin dengan yang nggak pernah ngantor sama saja. Jangan salahkan kami kalau ikut-ikutan males juga,” ucap seorang PNS. Sementara sumber Fokus akhir pekan kemarin memastikan, Bupati Abdurachman Sarbini telah mengetahui adanya keluarga petinggi Bawasda yang tak pernah ngantor di Dishub selama beberapa bulan terakhir ini. Pekan ini juga, petinggi Dishub dan Bawasda akan dipanggil dan mempertanggungjawabkan kinerjanya terkait mangkirnya PNS tersebut. ek

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda