02 Maret 2009

SMP 11 Membentuk Kemandirian Siswa

FOKUS – Sekolah memiliki tanggung jawab membekali siswanya tidak hanya dari segi keilmuwan, namun wajib pula meningkatkan bakat dan keterampilan, sesuai minat dan kemampuan siswa. Hal itu diungkapkan Kepala Sekolah SMP 11 Bandar Lampung, Hj Rosdihawati S.pd, dimana menurutnya keterampilan salah satu bekal menuju kemandirian siswa. ”Karena besar kemungkinan siswa dari kalangan tidak mampu secara ekonomi gagal melanjutkan penidikan kejenjang yang lebih tinggi, karena itu harus ada pembekalan keterampilan khusus,” katanya, seraya menambahkan keterampilan tersebut meliputi kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan diri. SMP Negeri 11 Bandar Lampung yang terletak di pinggiran Kota Bandar Lampung tepatnya di Jl Soekano-Hatta, Kelurahan Garuntang, Kecamatan Panjang ini, menyedot minat para siswanya agar lebih kreatif dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Sehingga tak heran jika menarik banyak minat masyarakat untuk menyekolahkan anak mereka ke sekolah tersebut. Kegiatan ekstrakulikuler yang dikembangkan Sekolah Menengah Pertama itu, meliputi keterampilan bidang kesenian, olahraga, seni tari, seni musik. Sedangkan dibidang sosial organisasi pun dikembangkan, seperti Palang Merah Remaja (PMR), Patroli Keamanan Sekolah (PKS). Belum lagi bidang latihan kepemimpinan, seperti PRAMUKA, PASKIBRAKA. Juga disediakan pengembangan bakat ilmiahm, seperti Penulisan Karya Ilmiah Remaja (KIR) dan Tata Rias Wajah, Tata Busana,”Kami juga memfasilitasi keterampilan komputer, keterampilan kerajinan serta keterampilan elektronika,” katanya. Tujuan diadakannya kegiatan ekstrakulikuler tersebut, menurut Hj Rosdihawati, untuk memberikan bekal mandiri secara langsung, agar dapat dijadikan daya tarik tersendiri terhadap para peserta didik. Maka dari itu, tambahnya, guru sangat berperan pada pemilihan keterampilan yang akan disajikan, karena hal itu sangat menentukan keberhasilan siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakulikuler.”Misalnya dalam memilih kegiatan keterampilan pembuatan keranjang, tentunya yang utama bahan pokok keranjang tersebut mudah didapat dan harganya terjangkau. Selain memiliki daya minat peserta didik,” ungkapnya. Dengan demikian, tambah Hj Rosdihawati, dengan berbekal keterampilan inilah siswa yang secara ekonomi tidak mampu dapat melanjutkan pendidikannya, dan tetap dapat menghadapi masa depannya dengan lebih baik lagi. ”Sehingga nanti mampu menciptakan lapangan pekerjaan, terutama untuk dirinya sendiri. Dan itu tentu menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi pihak sekolah, yang mampu menghantar kehidupan siswanya untuk hari kemudian,” ucapnya penuh harap. Hp

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda