05 November 2008

Pasar Lama Menggala Semarak Lagi

FOKUS – Kerja serba ekstra yang dilakukan Dinas Pasar Kabupaten Tulang Bawang selama ini untuk menghidupkan Pasar Baru di Jalan Lintas Timur dengan “mematikan” Pasar Lama Menggala, sampai akhir pekan kemarin dapat dibilang sia-sia saja. Lho kenapa? Karena kenyataannya, Pasar Lama beberapa waktu belakangan ini justru semarak lagi. Baik pedagang maupun pembeli terus bertambah dari hari ke hari. Di sisi lain, kondisi Pasar Baru bak “mati suri”, tak ada tanda-tanda pasar yang disesaki dengan beragam fasilitas dan kemudahan melalui uang pemerintah kabupaten tersebut bakal berkembang. Semaraknya lagi Pasar Lama sebenarnya tak bisa ditutup-tutupi. Apalagi, banyak pedagang yang sudah tidak takut-takut lagi menggelar dagangannya di tengah-tengah taman kota. Padahal sebelumnya, jangankan menjajakan dagangan di tempat itu, di lorong sempit pun di lingkungan Pasar Lama para pedagang dikenai larangan. Apa pasal pedagang begitu sulit diajak pindah dari Pasar Lama? Wartini, seorang pedagang sayur, mengaku kalau menggelar dagangan di pasar tradisional yang telah ada sejak zaman leluhur tersebut, dipastikan akan memperoleh keuntungan yang lumayan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Kalau di Pasar Baru? “Kalau di Pasar Baru, waduuh Mas, jangankan mendapat untung, untuk modal saja kadang tidak tertutupi,” ucapnya dengan polos. Ia mengaku pernah mencoba menjajakan sayurannya di Pasar Baru. Hasilnya? “Banyak sayuran saya yang akhirnya terbuang percuma, karena nggak ada pembeli. Kalau mau bertahan di sana terus, ya bagaimana kami bisa makan,” Wartini menguraikan. Tentang sikap tegas Dinas Pasar Tuba selama ini yang menghardik pedagang di Pasar Lama untuk pindah ke Pasar Baru, pedagang sayuran ini meminta para petinggi pemkab setempat dapat memahami kehidupan rakyat kecil. “Tolonglah kami. Kami ini rakyat kecil, bisa makan saja sudah sangat beruntung, apalagi jika kami bisa menyimpan sedikit keuntungan,” ucapnya penuh harapan. Terkait dengan silang-sengkarut mengurus pasar ini, ada saran menarik dari seorang warga Menggala bernama Yanto Situmorang. Apa kata dia? “Sebaiknya pemerintah tidak membubarkan pasar tua (Pasar Lama, red) ini, biarkan saja pasar ini menjadi pasar tradisional dan pasar yang baru (Di Jalan Lintas Timur, red) itu menjadi pasar induk atau pusat grosir dari seluruh kecamatan yang ada di Tuba, dengan begitu Pasar Baru akan menjadi pusat perekonomian. Saya kira, arah kebijakan ke sana lebih bijak ketimbang sibuk mengusir pedagang dari Pasar Lama, karena kenyataannya di Pasar Baru para pedagang tidak mendapat konsumen yang pasti,“ ucapnya. ek

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda