13 Oktober 2008

PT TBJ Tidak Beri THR

Kejari Jangan Setengah Hati Ungkap Skandal Korupsi SUNGGUH tidak manusia sikap pimpinan PT Tulang Bawang Jaya (TBJ). BUMD bentukan Pemkab Tuba itu tega-teganya tidak memberi tunjangan hari raya (THR) pada seluruh karyawannya menyambut Idul Fitri 1429 H beberapa pekan silam. Padahal, Pemkab Tuba sendiri melalui surat edaran nomor: 560/1410/DTT-TB/PHI/IX/2008 telah menyampaikan imbauan kepada semua perusahaan di wilayah tersebut untuk memberikan THR bagi seluruh karyawannya menyambut datangnya Idul Fitri 1 Oktober lalu. Bahkan, UU Nomor 13/2003 dan Permenaker RI Nomor: Per-04/MEN/1994 secara transparan menegaskan adanya kewajiban setiap perusahaan memberikan THR bagi karyawannya. Ironisnya, justru BUMD milik Pemkab Tuba mengacuhkan hal tersebut. Tak pelak lagi, kenyataan ini membuat kecewa berat para karyawan PT TBJ. “Buat apa mereka (Pemkab Tuba, red) membuat surat edaran kalau BUMD dibawahnya sendiri tak merealisasikannya,” ketus salah satu karyawan dengan nada jengkel. Apakah tidak diberikannya THR itu karena saat ini PT TBJ tengah dalam sorotan Kejari Menggala dalam skandal dugaan korupsi? “Kalau mereka (pimpinan perusahaan, red) yang sedang menghadapi masalah, ya jangan korbankan kepentingan karyawan dong. Jangan mereka yang makan nangkanya, kami sebagai karyawan kena getahnya,” beber Syopuan, salah satu karyawan PT TBJ mewakili rekan-rekannya. Sebagaimana diketahui, saat ini BUMD tersebut tengah dalam lilitan perkara terkait dugaan korupsi atau penggunaan dana yang tidak pada tempatnya. Skandal ini telah beberapa bulan disidik Kejari Menggala, namun sampai saat ini belum jelas alur selanjutnya. Berkembang kabar di kalangan pejabat setempat, skandal dugaan korupsi yang danya diduga kuat mengucur untuk kepentingan “politis” itu tidak akan berlanjut. Pasalnya, pendekatan telah dilakukan. Beberapa pejabat setempat memang sempat menjalani pemeriksaa, mulai dari Ir Fakhruddin yang saat itu masih menjabat Sekdakab Tuba sampai ke Kepala Dinas Perhubungan Gunawan Rais, juga beberapa pejabat lainnya. Diduga kuat, karena adanya lilitan perkara dugaan skandal korupsi itu pimpinan PT TBJ menjadi tidak memperhatikan nasib karyawannya. Direktur Utama PT TBJ, Arifin Badri, saat ditemui di ruang kerjanya tak menampik jika pihaknya tidak memberikan THR pada seluruh karyawannya. “Benar, kami memang tidak memberikan THR kepada karyawan, karena perusahaan ini memang belum untung, bahkan kini sedang rugi,” beber Arifin Badri dengan entengnya. Pernyataan enteng itu ternyata tak begitu saja diterima karyawan. Beberapa pegawai PT TBJ secara tegas menyatakan, sebagai karyawan mereka tak tahu-menahu kondisi perusahaan. “Setiap tahun selalu dikatakan sedang rugi, jadi buat apa dibuat BUMD kalau begini kenyataannya? Kan malah hanya membuang-buang uang rakyat saja,” ketus seorang karyawan. Ia mengharapkan Bupati Abdurachman Sarbini untuk melakukan pembenahan manajemen di BUMD tersebut. “Kalau perusahaan milik pemerintah dibilang rugi terus sehingga tidak mampu memberi THR, kok yang swasta murni bisa berkembang bagus. Itu kan menandakan manajemennya yang tidak benar. Kalau begitu, ya ganti saja jajaran pimpinannya,” lanjut karyawan lain. ek

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda