15 Desember 2008

Syafarul Nusi Usung Misi Amar Ma’ruf Nahi Munkar

LAMA tak terdengar dirimba lokal perpolitikan Lampung, pria paruh baya yang disebut-sebut salah satu “pendekar politik” Sai Bumi Ruwa Jurai, kembali hadir ditengah kebingaran politik menjelang pemilu legislatif. Bak turun gunung dari “pertapaan” politik, Bang Syaf –sapaan akrab Syafarul Nusi, SH, MM- kembali ke-khittah-nya untuk menyapa, berbaur, dan mendengar keluhan rakyat yang selama ini menurutnya masih saja menjadi objek kekuasaan dan termarginalisasikan kepentingannya. Berikut penuturan calon anggota legislatif (caleg) Nomor Urut 1 dari Partai Serikat Islam untuk DPRD Provinsi Lampung dari daerah pemilihan Kota Bandar Lampung ini kepada Farid Jayataruna dari Fokus, belum lama ini: Lama tak terdengar, bagaimana kabar Anda dan keluarga?
Alhamdullillah baik dan sehat semuanya. Sehat itu dulu yang paling penting, kan, hahaha…Baru yang lain-lain. Kabar terbaru katanya Anda mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari Partai Serikat Islam (PSI), apa betul begitu? Betul. Apa yang melatarbelakangi Anda mencalonkan diri melalui Partai Serikat Islam, sedangkan publik mengetahui dulunya Anda adalah salah satu kader gaek Partai Golkar? Nafas perjuangan di Partai Serikat Islam sangat cocok saat ini dengan apa yang saya dapati dari perjalanan dan proses politik yang selama ini saya dalami dan alami. Kalau boleh tahu, penjabaran maksud Anda itu seperti apa? Nafas Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Serta berpolitik untuk dan menuju Rahmatan Lil’alamin. Bagi saya itu penting. Karena rahmat Allah di dunia yang kita cari. Jika Allah ridho, Insya Allah kebaikan untuk kita secara keseluruhan dapat tercapai. Karena apapun perjuangan kita tanpa mendapat keberkahan maka kemudaratanlah yang akan kita terima nantinya. Dan saya berjuang untuk membawa manfaat, bukan mudharat. Saya takut Tuhan. Dunia ini tidak kekal, tidak ada keabadian. Kamuflase dan fatamorgana. Kalau boleh mengatakan, Anda tampaknya mendapatkan kedewasaan berpolitik dari proses yang dijalani selama ini? Karena hidup ini dinamis, terus bergulir, berproses sesuai sunattullah. Belajar dan terus belajar, berjuang dan terus berjuang untuk membawa manfaat. Karena itu, perjuangan apapun harus memiliki manfaat Rahmatan Lil’alamin. Tanpa terkecuali. Jadi tujuan Anda mencalonkan diri untuk membawa manfaat bagi kepentingan masyarakat luas, apa hanya itu saja? Ya, kurang lebih begitu. Memang kedengarannya sederhana sekali. Tapi itulah adanya. Saya nggak mau neko-neko. Saya tidak pernah terbersit untuk menggapai dunia dengan mengumpulkan pundi-pundi materi. Karena mati juga nggak dibawa. Saya ingin mengabdikan diri saya bagi kepentingan orang banyak. Membawa manfaat bagi orang banyak. Bukan membawa mudharat bagi orang banyak. Karena saya takut azab Tuhan. Saya takut bumi tidak akan menerima jasad saya ketika lonceng takdir hidup ini berhenti untuk saya. Kalau boleh tahu, dalam pencalegkan ini apa visi yang Anda akan bawa? Visi saya seperti yang saya katakan tadi, membawa kepentingan masyarakat agar mendapatkan manfaat dan keberkahan dari Tuhan. Saya ingin bermanfaat bagi kehidupan ini. Bukan bermudharat untuk kehidupan ini. Lalu misi Anda? Saya hanya membawa misi Amar ma’ruf Nahi Munkar, itu saja. Ada yang mengatakan bahwa Anda hengkang dari Partai Golkar karena Anda memiliki “dendam politik”, apa benar begitu? Siapa yang bilang? Saya tidak pernah memiliki dendam apapun. Semua proses politik bagi saya bagaikan air yang bergulir dalam hidup saya. Hidup bagi saya seperti sinetron. Dalam sinetron ada episode-episode yang harus kita jalani. Dan itulah proses hidup. Dan saya menikmati setiap episode-episode kehidupan saya. Saya ikhlaskan semua apapun keputusan Tuhan. Karena saya sangat yakin, Tuhan pasti memberikan yang terbaik bagi hamba-hamba-Nya. Dia adalah Maha Pengatur. Jodoh, maut, balak, dan rezeki adalah ketentuan takdir yang tidak bisa kita hindari. Jadi, kalau ada yang bilang saya memiliki dendam politik, itu nggak benar. Saya bukan hengkang, tapi kini saya telah menemukan titik balik dari perjalanan proses yang saya alami di Partai Serikat Islam. Oh ya, apa benar kabar yang mengatakan bahwa Anda kini tengah menekuni dan mendalami ilmu-ilmu agama?
Alhamdullillah. Mumpung kesempatan itu masih ada untuk saya. Apakah salah? Kan tidak. Belajar dan belajar tidak harus dibatasi ruang dan waktu. Kapan pun kita harus terus belajar dan menekuninya. Hidup ini cuma sekali, dan saya ingin berarti dan bermanfaat bagi semua. Ya, keluarga, masyarakat pada umumnya dan agama saya. *** Profil Syafarul Nusi, SH, MM Tempat/tgl lahir : Lampung Utara, 2 Oktober 1954 Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Istri : Linda Anak : 4 Anak Alamat : Jl Untung Suropati Gg Famili IV No.17 Labuhan Ratu, Bandar Lampung Pendidikan : 1. SR Negeri 3 Bukit Kemuning 2. SMP Bukit Kemuning 3. SPG Negeri 2 Tanjungkarang 4. Fakultas Hukum Unila Kursus/ Diklat : Diklat Instruktur Partai Golkar Tingkat Nasional Tahun 2002 Organisasi : 1. Ketua Partai Golkar Kabupaten Tulang Bawang 1998-2001 2. Wakil Sekretaris Partai Golkar Provinsi Lampung 2002-2005 3. Ketua PLT Partai Golkar Kota Bandar Lampung 2004 4. Sekretaris Dewan Penasehat Partai Golkar Provinsi Lampung 5. Anggota Partai Serikat Indonesia (PSI) sekarang Pekerjaan : 1. PNS/Guru SD Negeri Telukbetung 2. PNS/ Kanwil Depnaker Provinsi Lampung (berhenti dengan hormat, KEP-3821/M/Kp/1999) 3. Anggota DPRD Kabupaten Tulang Bawang 1997-1999 4. Anggota DPRD Kabupaten Tulang Bawang 1999-2004

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda