16 Januari 2009

Selanjutnya Ya Terserah KPU

KASUS pilkada Lampung Utara tampaknya sudah berada diakhir masalah. Mahkamah Agung secara resmi telah memublikasikan putusan permohonan peninjauan kembali (PK) yang diajukan KPU setempat. Langkah pasangan Zainal Abidin-Rohimat Aslan untuk menjadi pemenang pesta demokrasi rakyat secara langsung September silam pun mulai transparan. Sebagaimana dapat dibaca melalui portal MA; http://www.mahkamahagung.go.id/, Mahkamah Agung mengabulkan permohonan PK KPU Lampung Utara sesuai petikan putusan No 33/PK/KPUD/2008 tertanggal 19 Desember dan membatalkan putusan PT Tanjungkarang No 01/Pdt/PKD/2008/PT TK tanggal 18 September 2008. Putusan MA tersebut diambil dalamt rapat permusyawaratan MA pada hari Jumat, 19 Desember 2008, oleh ketua majelis hakim Prof Dr Paulus E Lotulung, dengan anggota majelis hakim; Mansyur Kartayasa, Hi Imam Soebechi, Prof Dr Hi M Hakim Nyak Pha, dan Prof Dr Hi Ahmad Sukarja. Sebagaimana diketahui, pilkada di Lampura dilaksanakan 3 September 2008 bersamaan dengan Pilgub Lampung. Hasil rapat pleno KPU setempat 14 September 2008 menyatakan, pemenang pilkada adalah pasangan Zainal Abidin-Rohimat Aslan. Namun, keputusan itu digugat pasangan Bachtiar Basri-Slamet Haryadi ke PT Tanjungkarang. Keputusan PT Tanjungkarang membatalkan apa yang diputuskan KPU, dan KPU pun mengajukan PK. Dengan telah keluarnya putusan atas PK KPU Lampura tersebut, siapa pemenang pilkada pun mulai transparan. Namun, Zainal Abidin ketika dikonfirmasi tentang hal ini bicara pendek: “Selanjutnya ya terserah KPU saja!” Apa lagi pernyataan mantan Wabup Lampung Utara dua periode, yang pada pilkada lalu bergandengan dengan Rohimat Aslan terkait keluarnya keputusan MA atas PK KPU tersebut? Fajrun Najah Ahmad dari Fokus, Sabtu (10/1) siang mewawancarai ketua DPC PDIP Lampura itu melalui telepon seluler, berikut petikannya: Bagaimana tanggapan Anda atas keluarnya putusan PK yang memenangkan keputusan KPU Lampura? Syukur Alhamdulillah! Sejak awal saya meyakini, yang khaq tetap akan dimenangkan oleh Allah melalui proses apapun. Langkah Anda selanjutnya? Ya terserah KPU Lampura saja. Maksud Anda? Begini, sejak awal kan yang digugat itu KPU dan kemudian yang mengajukan PK juga KPU. Saya terkait karena kami yang diputuskan oleh KPU sebagai pemenang pilkada, kan begitu. Jadi kalau proses hukum ini sudah memutuskan demikian, ya tinggal KPU saja yang mengambil langkah-langkah selanjutnya. Jadi Anda pasrah saja? Pasrah dalam pengertian menyerahkan langkah-langkah selanjutnya sebagai tindaklanjut dari keputusan MA itu kepada KPU, karena dalam hal ini yang memiliki otoritas itu ya KPU. Anda sudah berkomunikasi dengan KPU Lampura terkait putusan PK MA tersebut? Sampai saat ini (Sabtu siang, red) belum. Saya menunggu saja, apa kira-kira langkah yang akan dilakukan KPU, toh semuanya sudah transparan. Ini kita berandai-andai, seandainya Anda dan pasangan sudah diresmikan sebagai bupati-wabup definitif, apa program 100 hari Anda? Hahaha… Kamu ini memang suka betul berandai-andai, hahaha… Berandai-andai itu kan bumbu dunia politik, bisa dijelaskan program 100 hari Anda nanti kalau sudah dilantik menjadi bupati definitif? Apa mesti saya jawab? Sebaiknya demikian, karena rakyat Lampura ingin tahu? Bisa aja kamu! Begini, bagi kami yang prioritas dalam program 100 hari nanti adalah pembenahan sumber daya manusia (SDM) di jajaran aparatur pemerintahan. Artinya langsung dilakukan mutasi-mutasi, begitu? Ya jangan langsung begitu dong menilainya! Pembenahan SDM di birokrasi itu kan tidak langsung berupa mutasi-mutasi. Kita mau melihat kompetensi, kualitas, dan dedikasi SDM yang ada, sesuai tidak dengan tugas yang diembannya, bagaimana kinerjanya selama ini, dan sebagainya dan sebagainya. Dan yang pasti, ini saya jamin, semuanya akan kami lakukan secara objektif. Maksudnya objektif itu apa? Ya sesuai ketentuan atau peraturan pemerintahan dan kualitas personalnya. Jadi pembenahan SDM di birokrasi itu nantinya benar-benar bersih dari unsur-unsur politis. Anda menjamin bersih dari unsur politis? Saya jamin! Karena bagi saya, begitu kami dilantik dan resmi sebagai bupati-wabup definitif, berarti kami ini birokrat. Konsekuensinya ya harus menanggalkan seluruh unsur politis. Ini yang perlu dipahami oleh semua pihak. Jadi jangan campur aduk. Maksudnya jangan campur aduk? Begini, kalau sekarang ini kan hasil pilkada masih dalam proses dan putusan PK atas permohonan KPU Lampura baru turun, itu memang masih berbau unsur politis. Tapi kalau nanti sudah disahkan, sudah didefinitifkan pemenang pilkada dan dilantik untuk bertugas, berarti unsur-unsur politis harus ditinggalkan. Kepentingan birokrasi pemerintahan itulah parameternya. Jadi ya begitu, jangan campur aduk. Dengan demikian, pemerintahan ke depan akan berjalan sesuai ketentuan yang ada, bebas dari berbagai unsur politis. Ini yang perlu saya tekankan. Anda menilai selama ini terjadi pencampur-adukan antara sikap politis di birokrasi? Saya tidak menyatakannya demikian. Saya hanya mengingatkan perlunya seluruh jajaran aparatur pemerintah untuk membebaskan diri dari semua unsur politis. Sebab kalau terus dikitari nuansa politis, kerja sebagai pelayan masyarakat tidak akan maksimal. Saran Anda untuk jajaran aparatur pemerintahan? Ya bekerja saja sesuai tupoksi secara maksimal. Tidak usah terganggu dengan pemikiran yang aneh-aneh. Terus dan tingkatkan keberadaan sebagai pelayan masyarakat. Itu saja yang penting. Menurut pandangan Anda, apakah Lampura sekarang sudah kondusif? Saya menilainya kondusif-kondusif saja, tidak ada gejolak-kan? Bahwa ada riak-riak sebagai dampak pilkada, saya anggap masih dalam batas yang normal-normal saja. Dan kita semua memang berkewajiban untuk menjaga agar kondisi tetap kondusif, dengan begitu proses pemerintahan terus berjalan, program pembangunan yang ada juga terus dapat diwujudkan sehingga masyarakat dengan segala kepentingannya tidak terganggu. Jadi Anda optimis akan disahkan sebagai pemenang pilkada? Sudah dulu-lah, jangan jauh-jauh. Seperti saya bilang tadi, selanjutnya terserah KPU saja. Harapan saya, masalah yang menyelimuti pilkada segera selesai dan kita semua bersama-sama bekerja keras membangun dan memajukan Lampung Utara beserta seluruh masyarakatnya. Gitu aja dulu ya, lain waktu kita sambung lagi, wassalam. ***

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda