17 Maret 2009

Terus Mantapkan Jajaran

SEPEKAN ini, nama Bupati Lampung Timur, Hi Satono, menjadi “berita tersendiri”. Hal itu tak lepas dari zig-zag politik yang dimainkan pria low profile yang kini masih deg-deg-an karena disebut-sebut terlibat dalam Tripanca Gate itu. Sebagaimana diketahui, seiring Skandal Bank Tripanca dimana Pemkab Lamtim menyimpan dananya di bank milik Alay itu sekitar Rp 107 miliar, DPRD Lamtim bergerak kencang untuk me-lengser-kannya. Tak hanya itu. Partai Golkar yang menjadi tempatnya “berteduh”, ikut-ikutan pula menggulirkan pria yang dikenal sebagai Ki Dalang itu dari “kerindangannya”. Pada 4 Maret silam, DPD Partai Golkar Provinsi Lampung menggelar pleno. Hasilnya? Satono dinon-aktifkan sebagai ketua DPD Partai Golkar Lampung Timur. Alasannya memang masuk akal. “Agar roda organisasi Partai Golkar di Kabupaten Lampung Timur dapat terus berjalan dengan baik,” begitu kata Wakil Ketua DPD Partai Golkar Lampung, Tony Eka Candra. Walhasil, jadilah Hj Mega Putri Tarmizi, SE, MM sebagai Plt Ketua DPD Partai Golkar Lamtim. Sebagai birokrat tulen yang cukup mengenal dunia politik secara kental, tentu Satono tahu persis kekuatannya “bakal habis” jika tidak segera merapat ke partai lain. Mencuatlah kabar ia berlabuh ke Partai Demokrat. Kemudian berkembang isu jika ia juga “merapat” –mengaku salah- ke Ketua DPD PDI-P Lampung, Sjachroedin ZP. Kedua kabar itu, uniknya, tidak ada yang “mempertegas” benarkah Ki Dalang tersebut tengah sibuk mencari padepokan. Di sisi lain, Partai Golkar sebagai “rumah politiknya” mengisyaratkan siap melepas Satono jika prosesnya sesuai ketentuan yang berlaku. Memang, ketiga partai itu; Partai Demokrat, PDI-P, dan Partai Golkar merupakan domain dunia politik di negeri ini –termasuk untuk Provinsi Lampung-, karena itu masuk akal jika Satono sang Ki Dalang ingin merapat ke salah satunya untuk dijadikan sebagai padepokan politik berikutnya. Dalam belum pastinya “padepokan politik” mana yang akan benar-benar dijadikan tempat Satono “ngelmu” tersebut, akhir pekan kemarin berhembus isu kencang jika Hi Noverisman Subing, SH, MM kembali dilirik Beringin untuk memimpin lagi partai tersebut. Nover –begitu Wakil Bupati Lampung Timur itu biasa disapa- sebelumnya memang menjadi Ketua DPD Partai Golkar Lamtim, sampai kemudian ia dinilai “bermasalah” dan digantikan oleh Satono. Bakalkah komando partai mesin politik Orba itu kembali ke pangkuan Nover? Angin memang mulai kencang mengarah ke sosok tokoh muda asli Lampung Timur tersebut. Sayang, saat dihubungi Sabtu (14/3) petang, hp Nover tidak ada yang aktif, sehingga belum berhasil dikonfirmasi. *Mantapkan Jajaran Jika ditilik dari kaca mata politik, sebenarnya amat wajar jika Satono bersibuk-ria mencari padepokan politiknya, karena kepemimpinannya -yang tidak harmonis- dengan Wabup Noverisman Subing, akan berakhir 2010 mendatang. Tentunya Satono –maupun Nover- tetap punya obsesi untuk memperpanjang pengabdiannya. Satono, menurut beberapa sumber Fokus, memang masih ngebet untuk kembali menjadi bupati melalui pilkada 2010 mendatang. Sebaliknya, Nover pun punya keinginan untuk “naik kelas”. Pertarungan keduanya –bisa diprediksi- bakalan terjadi pada pesta demokrasi rakyat Lampung Timur tahun mendatang. Salah satu bukti keseriusan Satono mempersiapkan diri untuk mentas dalam pilkada 2010 mendatang adalah dengan memantapkan jajaran pejabat di lingkungan Pemkab Lamtim. Bayangkan saja, memasuki tahun 2009 ini Bupati Satono telah tiga kali melakukan rolling, yang pertama dilakukan pada 9 Januari 2009 dengan memutasi 11 pejabat eselon II, 21 pejabat eselon III, 39 pejabat eselon IV, dua pejabat fungsional, dan 51 penjabat kepala desa. Yang kedua, pada 27 Februari lalu. Saat itu, Satono memutasi 23 pejabat eselon III, salah satunya camat, 64 pejabat eselon IV/a, dan 17 pejabat eselon yang sama pada unit teknis pelaksana dinas dan badan, serta 17 penjabat kepala desa. Pemantapan jajaran pejabat pemerintah yang ketiga di 2009 dilakukan Satono pada Jumat (13/3) lalu. Kali ini rolling menimpa empat pejabat eselon III, delapan pejabat eselon IV, dan 15 pejabat fungsional. Gerak cepat penataan jajaran pemerintahan juga dimainkannya, yaitu dengan melantik 69 sekretaris desa menjadi pegawai negeri sipil. Banyak kalangan di Lamtim menilai, action extra yang dimainkan Satono menata aparatur pemerintah pada awal 2009 ini tak lepas dari persiapannya membangun jaringan guna tampil kembali pada pilkada 2010 mendatang. Sebegitu seriuskah Satono mencari padepokan politik sambil menata jajaran pemerintahan yang loyal pada dirinya? Sayang, berkali-kali dihubungi untuk dikonfirmasi, hp-nya tidak pernah aktif. Yang perlu dicatat, belakangan ia memang hanya “mau bicara” dengan orang-orang tertentu saja. fj

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda