21 Juli 2008

Gubernur Buka Pekan Raya Holtikultura

FOKUS – Gubernur Syamsurya Ryacudu, Kamis (17/7) siang, membuka Pekan Raya Holtikultura Tahap III di Balai Benih Induk Holtikultura, Pekalongan, Lamtim.

“Kunci keberhasilan membangun holtikultura adalah dengan memberdayakan serta menggerakkan swasta, pelaku usaha petani, serta asosiasi masyarakat,“ kata Gubernur Syamsurya Ryacudu seraya menambahkan even agrowisata yang digelar tersebut diharapkan dapat merangsang serta mendorong pertumbuhan perekonomian daerah berbasis ekonomi kerakyatan, disamping dapat menarik investor luar guna menanamkan modalnya di Provinsi Lampung.

Pada kesempatan sama, Dirjen Pertanian Pusat DR Ir A Dimyati, MS, mengatakan, Indonesia masih belum banyak berbicara tentang holtikultura kepada dunia. Terbukti, Indonesia masih banyak mengimpor produk ini. “Semoga saja, melalui even yang digelar di Kecamatan Pekalongan ini dapat menjadi ajang memperkenalkan produk–produk Indonesia yang sesungguhnya sangat kaya akan sumber daya alam,” pintanya.

Dimyati menuturkan, kedepan dia akan merencanakan menyelenggarakan kegiatan serupa secara berkesinambungan yakni setiap satu tahun sekali. Tujuannya, agar lebih meningkatkan lagi holtikultura di negeri ini.

Sementara Bupati Lampung Timur Hi Satono, SH, SP, menyatakan pekan raya holtikultura ini merupakan yang ketiga kalinya, dari tahun 2006, 2007, dan 2008. Balai Benih Induk Holtikultura Pekalongan pada saat ini statusnya adalah sebagai kawasan agrowisata, disamping tetap pada fungsinya sebagai kebun induk holtikultura, yang berperan dalam memenuhi kebutuhan benih holtikultura masyarakat Lampung Timur yang bermata pencaharian atau hidup di sektor pertanian.

Dengan demikian, lanjut dia, pembangunan pertanian harus dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan. Mengingat Kabupaten Lampung Timur memiliki luas wilayah 5.325,03 Km2 atau sekitar 15% dari luas wilayah Provinsi Lampung. Hal ini merupakan posisi yang sangat strategis apabila dikelola dengan profesional dan proporsional terhadap pembangunan di Provinsi Lampung.

Satono juga menjelaskan, sektor pertanian di Lampung Timur memiliki andil yang sangat besar terhadap pembangunan, hal ini dapat dibuktikan dimana distribusi dan pertumbuhan terhadap PDRB tanpa minyak sebesar 51,45 atau 15,58% atas dasar harga berlaku dan 55,10 atau 2,69% atas dasar harga constan.

Menurut dia, hal ini membuktikan bahwa pertanian Lampung Timur terus berupaya melakukan terobosan dan inovasi, untuk meningkatkan produksi dan produktifitas bidang pertanian, khususnya komoditas padi melalui berbagai program. hm

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda