PPNI Dukung Pembangunan Kesehatan
FOKUS - Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Lamtim siap mensukseskan program peningkatan derajat kesehatan masyarakat kabupaten tersebut. Demikian disampaikan Ketua PPNI Lamtim, Untung Supeno, mendampingi Plt Kepala Dinas Kesehatan Lamtim, Ahmad Jamil, Kamis (21/8) siang.
Menurutnya, PPNI juga memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan program pembangunan bidang kesehatan yang sedang dilaksanakan Pemkab Lamtim. Sebab, lembaga itu merupakan salah satu organisasi profesi yang beranggotakan para perawat dan tersebar di 24 kecamatan.
“Dengan kata lain, dalam melaksanakan tugasnya, anggota PPNI harus sejalan dengan program pembangunan kesehatan yang direncanakan Pemkab Lamtim. Misalnya, program peningkatan gizi ibu hamil dan balita. Itu merupakan salah satu upaya dalam menurunkan angka kematian ibu hamil dan balita,” kata Untung Supeno.
Selain itu, tambah dia, PPNI juga berupaya meningkatkan kualitas SDM para anggotanya, antara lain dengan melakukan pelatihan peningkatan kemampuan anggota. “Kami juga sering menggelar bakti sosial pengobatan geratis kepada masyarakat kurang mampu,“ papar Untung Supeno.
Lebih lanjut disampaikan, PPNI juga akan memperjuangkan anggotanya yang masih berstatus tenaga kerja sukarela (TKS) untuk masuk dalam data base BKN, dengan demikian mereka memiliki peluang untuk diusulkan menjadi CPNSD.
Sementara Plt Kepala Dinas Kesehatan Lamtim, Ahmad Jamil, menjelaskan, program pembangunan bidang kesehatan yang dilaksanakan saat ini merupakan penjabaran dari misi ketiga pembangunan kabupaten, yakni menumbuhkembangkan daya saing dan daya beli masyarakat pedesaan serta perbaikan derajat dan pelayanan kesehatan masyarakat. Sedangkan program yang tengah dilaksanakan antara lain berupa penyaluran bantuan makanan pendamping air susu ibu (MPASI).
Menurutnya, bantuan MPASI tersebut terdiri dari 12.100 dus bubur susu dan 7.100 dus biskuit. Rencananya, bantuan dari Dinas Kesehatan Provinsi Lampung tersebut akan didistribusikan kepada balita di 14 desa miskin yang tersebar di 13 dari 24 kecamatan yang ada di kabupaten tersebut.
“Penyaluran MPASI merupakan salah satu upaya meningkatkan gizi balita, melalui bantuan tersebut diharapkan dapat mencegah gizi buruk yang sering dialami balita pada desa miskin,“ jelasnya. hm
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda