05 November 2008

Petani Lamtim Bingung Mau Tanam Apa

FOKUS – Pekan-pekan ini, para petani di Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur, kebingunan untuk bercocok tanam. Pasalnya, mereka kesulitan untuk mendapatkan pasokan pupuk bersubsidi dari pemerintah. Akibatnya, mau tak mau mereka harus membeli pupuk dengan harga mahal, itu pun mesti ke wilayah di luar kecamatannya. Ironisnya lagi, kelangkaan pupuk bersubsidi ini telah berlangsung satu tahun lamanya. Menurut Wiji, petani asal Betengsari, Kecamatan Jabung, untuk mendapatkan pupuk bersubsidi NPK Ponska dan SP36, ia harus mencari diluar wilayahnya, yang jarak tempuhnya sangat jauh. Selain itu, harganya pun relatif mahal. “Saya membeli pupuk NPK Posnka dan SP36 ke Kecamatan Pasirsakti, yang harganya cukup mahal,“ ungkapnya seraya mengakui, kelangkaan pupuk bersubsidi seperti pupuk NPK Ponska dan SP36 ini sudah berlangsung satu tahun lamanya. Tragisnya, sampai kini persoalan kelangkaan pupuk bersubsidi ini belum ada upaya dari pemerintah setempat untuk mengatasinya. Hal senada disampaikan Hamdan. Petani asal Desa Adi Rejo, Kecamatan Jabung, ini juga merasa kesulitan mencari pupuk bersubsidi NPK Ponska dan SP36. “Saya berharap, pada musim tanam berikutnya, kelangkaan pupuk bersubsidi tidak akan terjadi,“ ucapnya. Ia meminta, Pemerintah Kabupaten Lamtim dapat meninjau dan memantau pendistribusian pupuk bersubsidi, agar tidak terjadi kelangkaan seperti ini lagi. Apa yang dikatakan kedua petani tersebut, dibenarkan Adin Salamah, PPL Pertanian Kecamatan Jabung. Menurutnya, kelangkaan pupuk besubsidi ini seharusnya tidak terjadi, sebab dapat menimbulkan keresahan di masyarakat, khususnya para petani. “Petani di wilayah Kecamatan Jabung saat ini bingung, untuk mencari pupuk,“ jelasnya. Sebaliknya, lanjut wanita berkerudung ini, apabila pendistribusian pupuk bersubsidi sampai di masyarakat di wilayahnya, tidak menutup kemungkinan dapat menguntungkan kedua pihak, yaitu petani, dan pihak pengecer. “Sekitar 5000-an hektar lebih sawah yang ada di Kecamatan Jabung, kalau pupuk bersubdisi itu ada, apa nggak menguntungkan pihak pengecer,“ paparnya. Untuk itu, Adin Salamah berharap pemerintah dapat memperhatikan para petani, khususnya petani di wilayah Kecamatan Jabung, agar kelangkaan pupuk bersubsidi yang telah memakan waktu satu tahun lebih ini, tidak berkepanjangan. jh

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda