07 Februari 2009

Perhari Nyumbang 100 Kantong Darah

FOKUS – Untuk memenuhi kebutuhan darah di Rumah Sakit se-Bandarlampung, PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) rutin menyumbang donor darah. Sehari sumbangan itu mencapai 80 hingga100 kantong perhari. Jika dikalkulasi perbulannya, sumbangan darah itu mencapai 2500 hingga 3000 kantong darah. Aksi sosial yang diadakan perusahaan tersebut berlangsung Kamis (29/01) pekan kemarin, bertempat di Gedung Pertemuan PTPN VII, melibatkan pekerja yang ada di kantor Direksi dan unit usaha. Bahkan menurut sekretaris perusahaan PTPN VII, Budi Santoso, kegiatan donor darah ini merupakan bentuk kepedulian PTPN VII terhadap masalah kesehatan. Program sosial itu, lanjut dia, merupakan agenda rutin bagian sekretariat urusan humas PTPN VII yang diadakan setiap tiga bulan sekali.”Dari kegiatan peduli sosial ini, kami berhasil mengumpulkan 61 kantong darah. Selain rutin melakukan sumbangan donor dari perusahaan,” katanya kepada Fokus. Beberapa unit usaha (UU) di wilayah distrik Way Sekampung yang berpartisipasi antara lain, Way Lima, Way Berulu, Kedaton, Pematang Kiwah dan Rejosari, yang juga diikuti seluruh anggota keluarga karyawan. ”Setiap pendonor sebelum mendonorkan darahnya diperiksa terlebih dahulu, tekanan darahnya dan pendonor akan diambil sempel darahnya untuk diperiksa. Karena ada 4 penyakit yang harus diperiksa untuk tidak diambil darahnya, yakni HIV, Hepatitis B, Hepatitis C, dan VDRL (penyakit berhubungan seks). Bila pendonor menderita diantara salah satu penyakit itu, kami tidak akan mengambil darahnya,” terang Budi. Sementara menurut koordinator donor darah dari Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Lampung, dr.Dhini Wahyuni mengatakan, hal penting yang perlu ditanamkan kepada masyarakat kita adalah meningkatkan kesadaran untuk menyumbangkan darah. Kenapa? ”Sebenarnya ada dua hal positif yang diperoleh jika kita rutin mendonorkan darah setiap tiga bulan, yang pertama membuat jantung bekerja dengan optimal dan mendeteksi penyakit sejak dini,” ujar sang dokter. Selain itu, tambah dia, selama ini banyak orang yang beranggapan salah, bahwa jika seorang pasien yang membutuhkan darah harus mengeluarkan dana Rp70 ribu (membeli darah). ”Sebenarnya biaya yang dikeluarkan si pasien dipergunakan untuk biaya penanganan pengolahan darah (BPPD), penggantian kantong dan pemeriksaan penyakit,” terangnya.bf

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda