08 Mei 2009

Gedung Sekolah Rusak, Murid Dihantui Ketakutan

FOKUS - Puluhan dari 342 siswa yang ada di SD Negeri Kebon Damar, Kecamatan Matarambaru, Lampung Timur, merasa dihantui dengan kondisi gedung sekolahnya yang sangat memprihatinkan Pasalnya, dari 9 lokal yang ada di sekolah itu, terdapat 4 lokal yang kondisinya sangat tak layak pakai. Ironisnya, bangunan gedung yang didirikan pada tahun 1981 itu, sampai Kamis (30/4) lalu, belum ada perhatian instansi pemerintah untuk melakukan rehabilitasi. Seperti dituturkan Kepala SDN 4 Kebon Damar, Saiman, yang mengatakan kondisi sekolah yang dipimpinnya itu saat ini sangat memprihatinkan. Ia sendiri mengaku khawatir dengan keselamatan guru dan siswa saat menjalani aktifitas belajar mengajar. Sebab, kata dia, tembok gedung sudah retak-retak, bahkan pondasi penahan bangunan pun sebagian sudah ambrol. “Yang lebih parah lagi Mas, posisi tembok gedung ini mulai miring,” ujarnya. Karena merasa khawatir dengan kondisi dinding sekolah yang sudah miring, lanjut dia, siswa yang menjalani aktifitas di ruangan itu harus menjauih tembok. Agar tidak terjadi suatu penekanan beban pada dinding tersebut. “Kalau tidak ada cor-an untuk penahan atap, mungkin gedung ini sudah ambruk,” jelasnya. Menurutnya, kondisi gedung akan bertambah parah, ketika memasuki musim kemarau pada saat ini. Sebab, potensi tanah yang ada di wilayah itu adalah tanah lempung. Tidak menutup kemungkinan, bila cuaca hujan tanah yang menahan gedung tersebut akan melembek, dan sebaliknya bila musim panas, tanah akan kembali mengeras, sehingga kondisi pondasi penahan gedung tidak stabil. “Harapan saya, gedung ini dapat perbaikan dari pemerintah, sebab apabila di biarkan kondisi gedung ini tidak akan bertahan lama,” bebernya. Seraya mengatakan, satu gedung yang terdiri dari empat lokal yang di antaranya ruangan kepala sekolah dan 3 lokal lainnya ruang belajar siswa ini, sudah di tinjau dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) pada awal April yang lalu. Sementara Kepala Desa Kebon Damar, M. Tamzis, mengaku sudah dua kali mengusulkan kondisi bangunan sekolah tersebut. Usulan tersebut dimasukan dalam usulan rencana pembangunan Desa dan usulan tersebut kemudian dibawa ketingkat Kecamatan. ”Sekolah itu sudah dua kali kami usulkan, namun tinggal menunggu realisasinya saja,” terangnya. Menurutnya, pihak desa akan terus memperjuangkan agar bangunan sekolah yang mempunyai 342 murid tersebut dapat direhab oleh pemerintah.. Meskipun dalam dua tahun terakhir usulan untuk merehab sekolah belum teralisasi pihaknya akan kembali mengusulkan perbaikan bangunan sekolah pada musyawarah rencana pembangunan tahun mendatang. ”Mudah-mudahan tahun ini sekolah itu dapat perbaikan dari pemerintah, sebab saat Musbang tingkat kecamatan waktu lalu, Kepala Bapeda Lamtim pernah memerintah KPD setempat untuk melakukan peninjauan gedung sekolah ini,” jelasnya. Hm

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda