15 September 2008

Lampung Utara Geger-Gegeran

Diestimasikan Bakal Memasuki Masa Rawan Konflik PANASNYA suhu politik di Lampura memang sudah diramalkan sebelumnya. Prakampanye, pengamat politik maupun tokoh-tokoh setempat telah mengestimasi pilkada akan panas. Sebab dari enam calon, hanya dua kandidat yang bersaing ketat yakni Bahtiar-Slamet dan Zainal-Rohimat. Kedua kandidat ini mempunyai kans kuat memenangi pilkada, semua ini dapat dilihat dari basis atau massa kedua kandidat. Selain itu, kedua kandidat sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Lampura. Keadaan inilah yang membuat masyarakat bingung siapa yang akan dipilih nantinya. Bahkan sebelumnya, masyarakat menginginkan Zainal dan Bahtiar dapat berpasangan membangun Lampura. Tapi, keinginan masyarakat tidak terwujud dikarenakan kedua kandidat mempunyai pilihan lain. Dengan majunya kedua kandidat tersebut, maka ramalan bermunculan bahwa pilkada akan panas. Pasca pencoblosan, ramalan itupun menjadi kenyataan. Kedua kandidat sudah mengklaim unggul dalam perolehan suara, meskipun KPU belum menghitung dan menetapkan siapa yang menang. Tidak itu saja, menjelang penghitungan suara di KPU Lampura timbul masalah baru. KPU dinilai telah berani melakukan penghitungan ulang atas suara yang tidak sah/batal, untuk itu Tim Bahtiar-Slamet (BS) tidak terima. Selain itu, tim yang dimotori Imam Suhada Cs menilai telah terjadi pembodohan dan kesewenang-wenangan. Dan itu sudah jelas merugikan pihak BS dan masyarakat Lampura. ”Saat ini telah terjadi kesewenang-wenangan yang dilakukan KPU. KPU telah melanggar UU dengan seenaknya membuka tabung suara! Sudah jelas Bhatiar yang menang, dan itu bisa dibuktikan,” ujarnya saat orasi di Halaman Pemkab Lampura, beberapa waktu lalu. Selain itu kata Imam, kemarahan Tim BS beralasan. Dengan adanya penghitungan ulang suara batal yang dilakukan KPU, sudah jelas melanggar UU dan merugikan satu pihak. ”KPU telah melakukan kecurangan, pembodohan berpolitik. Sudah nyata-nyata Bahtiar menang, kenapa dihitung ulang!” katanya dihadapan pejabat pemkab dan massa BS. Dalam orasinya, ketua DPC PBR Lampura ini menjelaskan, kedatangan Tim BS semata-mata memperjuangkan kebenaran, menuntut hak yang nyata-nyata telah dicurangi oleh KPU. ”Kami datang untuk menuntut hak. Katakan itu benar kalau benar. Katakan Bahtiar menang karena dia memang menang dalam pilkada. Jangan bodohi kami, pilihan rakyat adalah Bahtiar,” teriak anggota DPRD Lampura itu dengan penuh semangat. rj

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda