20 Oktober 2008

Bedah Potensi, Tarik Investasi

Spektakulernya Akan Buat Masjid Terapung PESTA demokrasi rakyat Lampung 3 September silam, tampaknya, sudah tidak lagi menjadi pikiran bagi M Alzier Dianis Thabranie, SE. Keberhasilannya bersama sang pasangan; Bambang Sudibyo, SH menduduki posisi kedua perolehan suara pilgub, sama sekali tidak lagi menjadi bahan perbincangan. Ia kini justru tengah mengurai mimpi-mimpinya di bidang lain. Begitulah kesimpulan Fokus saat bertemu Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Lampung itu di kawasan wisata pantai miliknya di daerah Hanura, Padangcermin, akhir pekan kemarin. Siang itu, Alzier yang hanya ditemani beberapa kolega dekatnya; Ali Imron alias Cik Asan, Dedy Hidayat, Romi Effendy, dan Barlian Mansyur, tampak amat enjoy. Hanya memakai kaos oblong, bercelana Hawaii, dengan topi pet. Ia duduk santai di pesanggrahan pribadinya yang elok. Saat itu, ia baru saja mengecek kesiapan mesin pengeruk lumpur yang baru didatangkan dari Batam. Sehari sebelumnya, ia mematangkan kedatangan dua kapal pesiar yang dibelinya, yang akan ditempatkan di kawasan pantai seluas 40 hektare tersebut. “Saya sedang mengurai mimpi-mimpi dengan inovasi yang realistis bagi pengembangan potensi yang ada di wilayah ini untuk menarik investasi. Bagaimanapun bagusnya potensi suatu daerah bila tidak dikelola secara baik dan nyata, sulit dilirik pemilik modal. Padahal, salah satu upaya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat agar keluar dari kemiskinan adalah dengan mendatangkan investor,” urai Alzier dengan kalem. Pria kelahiran 8 November 1957 itu menerangkan, dirinya sengaja sejak beberapa tahun silam membeli kawasan pantai di wilayah Hanura guna membedah potensi wisata yang ada. Karena, menurut dia, Provinsi Lampung yang diberkahi Tuhan dengan beragam potensi yang tiada bandingannya harus benar-benar dikelola dan dimanfaatkan secara baik bagi masyarakat lingkungannya. “Jadi, yang ada ini ya harus kita bedah dan kelola secara baik. Dengan demikian akan memberi manfaat minimal untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitarnya,” ucap dia sambil menambahkan dirinya memang terus mengurai mimpi-mimpinya untuk memajukan provinsi ini dan membawa kesejahteraan untuk rakyatnya melalui potensi-potensi alam yang ada. “Hidup ini kan diawali dari mimpi-mimpi. Setelah itu kita berinovasi, bukan renovasi. Dengan begitu, kita akan selalu membangun dan membuat sesuatu yang membawa manfaat untuk sesama dan lingkungan,” imbuh Alzier yang di kawasan wisata milik pribadinya akan disediakan berbagai tempat hiburan rakyat dan bangunan gedung terbuka untuk acara-acara resepsi pernikahan yang dapat digunakan secara gratis bagi masyarakat miskin. *Masjid Terapung Memang banyak mimpi Alzier yang kini terus diurainya. Salah satu yang dapat disebut spektakuler adalah gagasannya akan membangun masjid terapung di wilayah pantai Hanura tersebut. “Konsultannya sudah datang ke sini. Sudah ada master plan-nya. Terus terang, saya terobsesi melihat Masjid Terapung yang ada di Arab Saudi saat umroh. Sungguh itu sebuah tempat ibadah yang begitu memikat. Nah, saya berniat membuat masjid terapung juga di wilayah pantai ini,” bebernya dengan wajah serius. Guna mewujudkan obsesinya itu, Alzier telah menyiapkan rencana mereklamasi pantai seluas 25 hektare lagi. Itu sebabnya ia mendatangkan mesin pengeruk lumpur, yang diperkirakan mulai pekan ini telah melakukan kegiatannya. Menurut dia, jika mimpinya membangun masjid terapung dapat terwujud, secara otomatis akan menarik wisatawan untuk berkunjung ke Lampung. Karena sampai saat ini di Indonesia belum ada bangunan tempat ibadah yang megah didirikan di atas laut. “Lihat saja Masjid Kubah Emas di Depok itu, kan setiap harinya dikunjungi ribuan orang. Ribuan warga sekitar mendapatkan manfaat dengan keberadaannya melalui berbagai usaha, sehingga kehidupan perekonomiannya pun meningkat. Nah, kalau masjid terapung ini nanti terwujud, saya optimis akan membawa dampak positif bagi warga sekitar khususnya dan nama daerah secara umum,” tutur Alzier yang merahasiakan berapa miliar dana yang disiapkannya untuk mewujudkan bangunan tempat ibadah spektakuler itu. Sebenarnya masih banyak obsesi Alzier yang akan diwujudkan di kawasan pantai miliknya. Hanya saja, ia belum berkenan untuk dimedia-massa-kan. “Nanti saja-lah. Saya nggak mau dibilang orang macem-macem. Yang pasti, saya punya niat baik bagi pengembangan potensi daerah yang ada untuk kemajuan masyarakat. Soal realisasinya nanti sejauhmana, biar waktu yang membuktikan,” tuturnya lagi dengan merendah. dd Caleg Golkar Jangan Melanggar Aturan FOKUS – Ada warning serius dari Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Lampung, M Alzier Dianis Thabranie, SE bagi para calon anggota legislatif (caleg) partai tersebut yang akan bertarung di Pemilu 2009. “Saya pesankan, seluruh caleg Partai Golkar, baik untuk DPRD kabupaten/kota, provinsi, maupun DPR-RI jangan sekali-kali melanggar aturan atau ketentuan perundang-undangan. Patuhi semua aturan, bermainlah secara bijak dan fair,” kata Alzier dalam perbincangan dengan Fokus akhir pekan kemarin. Ia memberi misal, bila pemasangan spanduk atau baleho mesti mendapatkan izin dari instansi berwenang, seluruh caleg Partai Golkar harus mematuhinya. Jadi, “Jangan semaunya saja atau main pasang seenaknya. Ikuti aturan yang ada, baik yang diatur pemerintah setempat maupun ketentuan tentang pelaksanaan pemilu legislatif,” Alzier menambahkan. Dikatakan, pesan ini disampaikan bukan karena caleg Partai Golkar “mencari muka” kepada masyarakat, melainkan karena seluruh kader partai harus taat aturan. “Kalau ada caleg Partai Golkar yang masang spanduk atau baleho seenaknya dan melanggar aturan, saya meminta instansi terkait untuk menurunkannya. Nggak usah ragu-ragu bertindak. Sebaliknya, kalau sudah memenuhi ketentuan atau aturan, ya jangan diganggu,” bebernya lagi. Dengan taat aturan itu, menurut Alzier, maka sejak dini seluruh caleg Partai Golkar telah menempatkan dirinya sebagai warga negara yang baik, sehingga kalaupun nantinya dipercaya masyarakat menjadi legislator, mereka tidak akan berbuat hal-hal yang melanggar aturan. Dia meminta seluruh ketua DPD Partai Golkar di 11 kabupaten/kota se-Provinsi Lampung untuk menyampaikan pesan tersebut bagi seluruh calegnya. Selain itu, “Tempat pemasangan spanduk atau alat sosialisasi lainnya jangan sampai merusak keindahan, mengganggu pandangan orang yang tengah menggunakan jalan raya, dan sebagainya. Buatlah penempatan sosialisasi yang enak dipandang, tepat sasaran, dan mematuhi aturan yang ditetapkan pemerintah setempat,” imbuh dia. dd Tanah Suci Sumber Inspirasi PERJALANAN umroh pada medio April 2008 silam ternyata menjadi sumber inspirasi batiniyah tersendiri bagi M Alzier Dianis Thabranie. Adanya Masjid Terapung di Laut Merah, Jeddah, membuatnya begitu antusias untuk bisa membangun tempat ibadah semacam itu di tanah kelahirannya. Ketua DPD Partai Golkar Lampung ini mengaku sangat kagum akan keindahan bangunan rumah Allah tersebut. Apalagi, “Waktu solat didalamnya, sungguh luar biasa rasanya. Ada desakan batin untuk saya berjuang membuat tempat ibadah semacam itu sekembalinya ke Lampung. Dan Insya Allah, saya diberi kekuatan untuk mewujudkannya. Mohon doa restunya,” ucap Alzier yang mengaku terus terkenang akan keindahan Masjid Terapung tersebut. Semoga saja, obsesi bernilai ke-Ilahian-nya akan dimudahkan untuk terwujudkan, amin. *** teks : fajar foto : ali imron

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda