20 November 2008

Atas Desakan Arus Bawah

BAGI kader PDI-Perjuangan Lampung, sosok Linda Kesumayani -yang akrab disapa ”Bunda”- cukup dikenal dan memiliki kedekatan dengan kehidupan masyarakat bawah, terutama oleh mereka yang kerap disebut wong cilik. Aktivitas “banteng betina” ini di partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu sangat kental nuansa kebersamaan dan soliditas antar sesama kader. Hal itu tentu tak mengherankan, lantaran perempuan yang aktif diberbagai kegiatan partai moncong putih ini memiliki sikap kepedulian dan aktif menjalin kebersaman terhadap siapa saja. Sehingga wajar jika banyak kalangan memiliki ikatan emosional tersendiri terhadap calon anggota legislatif (caleg) dari PDI-P bernomor urut 2 dari daerah pemilihan Tanjungkarang Pusat dan Tanjungkarang Barat untuk DPRD Kota Bandar Lampung ini. Banyak hal diungkapkannya, terkait keinginan dan desakan partai maupun masyarakat bawah terkait pencalonannya untuk maju menuju kursi Dewan. Berikut petikan penuturan Linda Kesumayani kepada Farid Jayataruna dari Fokus, akhir pekan silam. Apa yang membuat Anda mencalonkan diri menjadi calon anggota legislatif? Banyak hal dan pertimbangan dalam pencalonan saya ini. Selain diminta oleh partai, juga banyaknya dukungan, atau katakanlah permintaan dari masyarakat dan saudara-saudara warga PDI-P dibawah yang men-support agar saya mencalonkan diri. Hanya itu saja? Iya. Lha, saya aktif di partai selama ini bukan bertujuan untuk mengejar kursi kekuasaan. Saya aktif di partai selama ini hanya untuk menyalurkan aspirasi saudara-saudara saya warga PDI-P, khususnya masyarakat di kawasan ini (Tanjungkarang Pusat, red) yang notabene memiliki kesamaan visi dan misi. Kami kan orang kecil. Nasib kami sama. Selalu dijadikan objek orang untuk meraih kekuasaan. Habis itu dilupakan, berlalu begitu saja. Dicari ketika diperlukan. Dilupakan ketika sudah mendapatkan. Jujur saja, kami sudah puas dibohongi dengan janji-janji muluk. Tapi kenyataannya bohong. Namun, di PDI-P kejujuran, keterbukaan dan kebersaman sangat kami rasakan. Karena itu saya memilih PDI-P sebagai penyalur aspirasi kami selama ini. Karena itu Anda menerima desakan untuk mencalonkan diri? Iya. Padahal saya ini nggak punya apa-apa lho untuk maju. Tapi saudara-saudara saya sesama kader PDI-Perjuangan dan masyarakat dibawah terus memberi semangat agar saya mau maju mencalonkan diri. Dan mereka juga katakan kepada saya, kami akan bantu Bunda secara gotong royong, apapun yang dibutuhkan Bunda dalam pencalonan nanti. Itu salah satu saudara saya yang mengatakan demikian, yang berprofesi sebagai pengayuh becak. Terus terang saya terharu dan sedih. Padahal saya tahu, kami semua bukan orang berpunya seperti calon lainnya. Kami berangkat dari kesamaan yang ada. Terutama soal kehidupan kami. Anda kan tahu sendirilah, perekonomian kami warga PDI-P seperti apa. Dan ini kenyataan yang harus kami akui dan terima. Kalau tidak salah, Anda Ketua Paguyuban Tukang Becak di Tanjungkarang ini, ya? Bukan ketua, tapi saudara-saudara saya itu mengangkat saya sebagi pembina paguyuban. Kok bisa begitu, bisa diceritakan sedikit? Alasan mereka karena saya perempuan dan akrab sama mereka. Itu saja. Apa benar katanya Anda memiliki banyak massa? Apa? Massa? Emangnya saya ini siapa? Kalau saudara atau teman saya banyak. Karena dalam bergaul saya nggak pernah memilih-milih orang. Mau kaya kek, miskin kek, sama saja, nggak penting bagi saya. Yang penting saya banyak saudara. Anda yakin bisa terpilih dalam pencalonan nanti? Ya nggak tahu. Kalau Tuhan menghendaki dan masyarakat mendukung saya, maka jadilah saya. Oke, apa program Anda jika nanti duduk dikursi Dewan? Yang jelas, saya harus berjuang membela kepentingan masyarakat bawah dan harapan-harapan mereka selama ini. Yang juga harapan saya dan kami semua. Misalnya seperti apa? Sederhana kok, anak-anak kami bisa sekolah tanpa harus dibebani biaya mahal, tidak kesulitan mencari lapangan pekerjaan, tidak diperlakukan sewenang-wenang oleh orang berpunya. Dan mendapatkan perlakuan yang sama dan adil di depan hukum. Bagaimana pandangan Anda mengenai demokrasi? Dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Artinya, kedaulatan mutlak ditangan rakyat, bukan ditangan penguasa. Selain itu, demokrasi harus memberikan ruang kebebasan bagi perempuan untuk berekspresi dan mengaktulisasikan diri. Sehingga kesetaraan gender benar-benar terwujud. Saya cermati, sekarang sudah berjalan. Terbukti quota untuk perempuan di bidang politik sekarang kian terbuka lebar, dengan diberikan kesempatan perempuan mencalonkan di pemilu legislatif. Apa yang berkesan dalam proses keikutsertan Anda mencalonkan diri ke kursi Dewan? Support suami saya, pada saat-saat dia sedang sakit dan tak lama pergi menghadap Tuhan. Dia terus mengingatkan saya agar jangan lupa melengkapi berkas pendaftaran caleg (menitikkan air mata, red). Suami saya orang yang paling mendukung aktivitas saya di partai. Dia selalu mengucapkan kata-kata, jangan pernah kecil hati, jangan pernah minder dengan situasi dan kondisi kehidupan kita. Ikhlaskan semua. Almarhum selalu meyakini saya, bahwa Tuhan akan membantu hamba-Nya, jika ketulusan hati untuk membantu sesama terus diperjuangkan. *** Profil Linda Kesumayani Tempat/tgl lahir : Tanjungkarang 21 Maret1956 Agama : Islam Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : Jl Singosari 43 Enggal, Tanjungkarang Pusat Suami : (Alm) Ristianto Anak : 4 (2 perempuan 2 laki) Riwayat Pendidikan : 1. SD Teladan Pahoman, 1968 2. SMPN II Tanjungkarang, 1969-1971 3. SMAN II Tanjungkarang, 1974 Pendidikan & Latihan : 1. Tingkat A, Calon Juru Tik 1976 Pelatihan Relawan, Pelatih Diklat Petugas Pemilu Kaderisasi DPC PDI-Perjuangan Kota Bandar Lampung, 2000 Kursus Kader Partai Pratama 2003 Riwayat Pekerjaan : 1. Pengusaha Ternak Ayam 1979 Direktris CV Paramita, Sorong, Irian Jaya 1982 Pengusaha Jamu dan Obat-obatan 1991 Riwayat Organisasi : Ketua Ranting PDI-Perjuangan 1999 Bendahara PAC PDI-Perjuangan 2001 Sekretaris Wahana Wanita Indonesia (WWI) Kota Bandar Lampung 2006-2010 Ketua KPPS 1999 Saksi PPS 2004 Saksi Pilkada Walikota Bandar Lampung PPK 2005 Pengurus P2KP (Anggota KPM) Pengurus Wanita PPKBI 2005-2010 Pembina Paguyuban Becak Kecamatan Tanjungkarang Pusat Pengurus POKMAS 2 Periode 2007-2008 Pengurus Badan Narkotika Kota Bandar Lampung Ketua Pelaksana Pembentukan Posko Mega Gotongroyong 1999 Ketua PAC PDI-P Tanjungkarang Pusat

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda