20 November 2008

Bisa Bantu Kesulitan Hiudp

PROGRAM BLT (bantuan langsung tunai) yang digulirkan pemerintah beberapa tahun belakangan, tidak saja meringankan beban warga masyarakat miskin di Lampung, melainkan juga sangat membantu dari keterpurukan ekonomi yang diderita rakyat. Selama ini, program BLT sebagai salah satu jalan mengatasi kesulitan rakyat pasca kenaikan harga BBM dari Rp 4500 menjadi Rp 6000. Meskipun program yang digulirkan pemerintah pusat ini belum merata di semua wilayah, namun bagi sejumlah warga yang telah menerima BLT sebagai sesuatu anugerah yang tiada tara dari keterpurukan kehidupan sehari-hari. Beberapa warga penerima BLT yang ditemui di sejumlah kampung di Lampung mengaku senang dan bahagia dengan program yang digulirkan pemerintah itu. Seperti dikemukakan Supat (38). Warga RT 08 LK III Kelurahan Labuhan Ratu, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung, ini menyatakan dirinya telah menerima BLT. Menurut dia, bantuan BLT sangat membantu keluarganya dan meringankan beban hidup sehari-hari yang dinilainya makin berat, akibat naiknya harga-harga kebutuhan pokok sehari-hari seperti sembako. Supat yang mengaku bekerja sebagai buruh harian lepas ini, mendiami rumah geribik kecil sederhana tanpa listrik miliknya diatas tanah warisan orang tuanya. Dia mengaku sangat berterima kasih pada pemerintah pusat yang memperhatikan kehidupan warga yang tergencet kesulitan ekonomi akibat kenaikan BBM. Hal senada diungkapkan Sampan (43) tetangga Supat di kampung yang sama. Warga yang menempati rumah geribik sederhana dan menumpang diatas lahan milik orang lain ini, mengaku senang saat menerima BLT. Dia mengaku BLT bisa meringankan beban kebutuhan hidup keluarganya, terutama untuk membantu biaya anak-anak sekolah, beli buku pelajaran, dan perlengkapan sekolah. Warga miskin yang hidup dari buruh upahan ini menjelaskan, BLT dari pemerintah sangat membantu warga miskin seperti dirinya, dan menolong warga dari himpitan ekonomi akibat kenaikan harga BBM. Sementara Sutrimo (47), warga Desa Cabang, Kecamatan Bandar Surabaya, Lampung Tengah, Supangat (55), warga Desa Mataram Marga, Kecamatan Sukadana, Lampung Timur, dan Supriono (40), warga Desa Fajaresuk, Kecamatan Pringsewu, secara terpisah mengaku gembira bahwa bantuan BLT yang diterimanya dari pemerintah sangat membantu untuk meringankan beban hidup. Sutrimo, buruh tani penggarap sawah milik orang lain ini, mengakui, BLT yang ia terima dapat meringankan beban ekonomi keluarganya. Sebab, “Penghasilan kami pas-pasan, kalau tidak ada panen atau tanam padi, kami nganggur, paling-paling cari ikan di sungai, hasilnya dijual. Dengan adanya BLT, dapat membantu membiayai dua anak yang sekolah di SD dan SMP,” katanya. Supangat menjelaskan, BLT yang dia terima untuk membantu modal istrinya berdagang sayur di pasar desa setempat. “Selama ini kami kesulitan menambah modal dagang, dengan adanya BLT maka dagangan yang dijual bertambah jenisnya,” kata dia. Sedang Supriono mengaku, BLT yang diterimanya untuk memperbaiki rumah geribiknya yang sering bocor saat hujan. Dia bisa membeli genting dan semen untuk melantai rumahnya yang kini masih berupa tanah. Buruh tani miskin ini juga mengaku BLT sangat bermanfaat bagi rakyat miskin seperti dirinya. Karena itu program BLT hendaknya diteruskan karena sangat membantu masyarakat. ***

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda