23 November 2008

Dunia Pendidikan Kurang Greget

Penilaian Ketua FMGI Lampung Timur ADA kritik dari Ketua Forum Martabat Guru Indonesia (FMGI) Kabupaten Lampung Timur, Ahmad Husin, SPd. Ia menilai, dunia pendidikan di kabupaten itu masih lemah alias kurang greget. Buktinya, sampai saat ini masih banyak sarana sekolah yang memprihatinkan. Contohnya, lanjut Ahmad Husin, SDN 4 Margasari, Kecamatan Labuhanmaringgai. “Kita semua bisa melihat bagaimana memprihatinkannya kondisi sekolah itu, bahkan bisa sewaktu-waktu ambruk. Dengan adanya kondisi sekolah seperti itu, menunjukkan lemahnya penanganan dunia pendidikan di Lamtim ini,“ ungkapnya. Dijelaskan, untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas, yang harus diprioritaskan adalah kenyamanan dalam kegiatan belajar mengajar. Sebaliknya, apabila di suatu sekolah tidak ada rasa kenyamanan, dapat menimbulkan dampak negatif terhadap semangat belajar siswa. Ahmad Husin mengaku sangat prihatin dengan kondisi sekolah seperti di SDN 4 Margasari. “Apa fungsi KPD Dikpora yang memegang wilayah itu, sehingga masih ada sekolah yang demikian memprihatinkan,“ terangnya. Dia juga menilai, ada ketidakseimbangan antara satu sekolah dengan sekolah yang lain. Sebab, kondisi SDN 4 Margasari yang bertahun-tahun berharap untuk mendapatkan bantuan dari pmerintah, tak kunjung direalisasikan. Sebaliknya, beberapa sekolah yang kondisinya masih termasuk layak, malah rutin mendapat bantuan. “Ini salah satu contoh, kurangnya perhatian pemerintah terhadap dunia pendidikan, sehingga masih ada kondisi bangunan sekolah seperti ini,“ jelas pria yang juga tinggal di wilayah Kecamatan Labuhanmaringgai ini. Ia berharap, Pemkab Lamtim memprioritaskan sekolah yang ada di Kecamatan Labuhanmaringgai, karena aset pemerintah di wilayah ini nilainya sangat besar. Sebagaimana diberitakan Fokus edisi sebelumnya, kondisi bangunan SDN 4 Margasari saat ini sangat mengenaskan, dan tidak menutup kemungkinan, apabila hujan turun dengan angin kencang, sekolah yang didirikan pada 1988 ini, akan roboh. Sehingga selama ini bila hujan turun, pihak sekolah memilih memulangkan siswanya lebih awal. Hasanudin, pimpinan SDN 4 Margasari, mengakui bukan hanya ruang belajar yang rusak parah, tetapi rumah dinas sekolah. Akibatnya tak ada yang mau tinggal dirumah tersebut. “Karena sekolah tidak ada yang menjaga, bila sore hari kerbau dan kambing kerap masuk ke sekolah ini, sampai keesokan harinya pun masih ada di dalam lokal,“ ucapnya sambil tersenyum getir. Hasanudin berharap, pejabat Pemkab Lamtim dapat meninjau sekolah ini dan segera memperbaikinya. “Saya berharap, pemerintah dapat merehab seluruh gedung sekolah, sebelum menimbulkan korban jiwa,“ pintanya. jh

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda