07 Februari 2009

Hot News

Parpol Pengusung Dibuat Bingung TERNYATA tidak mudah untuk menjabat wakil bupati Lampung Selatan. Proses emilihannya bertele-tele. Meski agenda pemilihan telah ditetapkan 19 Februari mendatang, namun ditengarai bakal terancam molor lagi. Tak pelak, posisi orang kedua di Pemkab Lamsel menjadi “kursi panas”. Menurut penelusuran Fokus, dengan ditetapkannya proses penentuan dua cawabup diputuskan oleh parpol pengusung, menjadikan keempat partai yang pada 2005 silam menjagokan pasangan Hi Zulkifli Anwar – Hi Wendy Melfa, dibuat bingung sendiri. Pasalnya, parpol pengusung; Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Demokrat (PD), dan PSI, masing-masing telah memiliki jago untuk disandingkan dengan Wendy yang menjabat bupati sepeninggal Hi Zulkifli Anwar mengundurkan diri karena mencalon dalam pilgub 3 September silam. Sebagaimana diketahui, menyambut pemilihan cawabup Lamsel, Partai Golkar telah mengusung pengusaha sukses; Hi Irsanuddin Sagala, ST, PKB menjagokan birokrat senior; Risman Sesunan, Partai Demokrat mengusung Rusli Isa, dan PSI mengusung politisi senior asal PDI-P; Irwan. Upaya mengerucutkan empat cawabup tersebut Jumat (6/2) lalu dilakukan melalui pertemuan di ruang kerja bupati. Dalam pertemuan yang dihadiri empat pimpinan parpol pengusung tersebut; Ketua Partai Golkar, Rusman Effendi, didampingi sekretarisnya Rosidar, Ketua DPC PD, Siti Farida, Ketua DPC PKB, Imam Subekhi dan sekretarisnya Satimun, serta Armi dari PSI, tidak didapat keputusan apapun. “Kami (empat parpol pengusung, red) belum mengambil keputusan apa-apa. Dalam konteks ini, keputusan tidak bisa diambil oleh pimpinan partai tingkat kabupaten, tetapi provinsi bahkan pusat,” kata seorang ketua parpol pengusung. Menurut penelusuran Fokus, pola mengajukan dua cawabup di Lamsel berbalik dengan yang terjadi di Lampung Tengah. Jika Bupati Lamteng Mudiyanto berani memegang “bola panas” dalam menentukan dua cawabup, yang dimainkan di Lamsel tidak demikian. Bupati Hi Wendy Melfa, SH, MH dan DPRD Lamsel bersepakat, urusan dua cawabup yang akan diajukan sepenuhnya menjadi kewenangan parpol pengusung. Dengan bahasa lain, yang memegang “bola panas” di Lamsel adalah parpol pengusung. Dengan pola tersebut, menurut Ketua DPC PD Lamsel, Siti Farida, menjadikan proses pemilihan cawabup menjadi bertele-tele. Dan, “Terus terang saja, teman-teman dibuat bingung. Karena masing-masing kan telah memiliki calon, untuk mengerucutkan menjadi dua calon saja, tentu membutuhkan waktu,” ucap dia. Sesuai agenda yang telah disusun DPRD Lamsel, penyerahan dua nama cawabup oleh parpol pengusung kepada bupati maksimal pada Kamis (12/2) mendatang. Bakalkah jadwal tersebut terpenuhi? Secara jujur Siti Farida pesimis. “Bukannya apa-apa, urusan cawabup kan tidak selesai ditingkat pengurus cabang, tetapi provinsi. Bahkan khusus Partai Demokrat harus ada persetujuan pengurus pusat,” sambung dia. *Sagala Menguat Meski keempat parpol pengusung dibuat bingung oleh pola pengerucutan dua cawabup, namun nama Hi Irsanuddin Sagala, ST yang dijagokan Partai Golkar, terus menguat. Pengusaha sukses kelahiran Kotatua 30 April 1965 itu selama ini sudah cukup akrab dengan daerah dan masyarakat Lamsel. Gayanya yang familiar dan hubungannya yang dekat dengan berbagai kalangan, menjadikan sekretaris DPD AKLI Lampung yang beberapa pekan silam mengalami musibah penusukan tersebut, lebih kesohor ketimbang tiga nama lainnya. Apalagi belakangan beredar kabar, Risman Sesunan yang diusung PKB telah “kehilangan gairah” untuk meneruskan tapakannya. Ia kabarnya, lebih memilih konsentrasi ke tugasnya sebagai birokrat. Sedang Rusli Isa yang diusung Partai Demokrat, disebut-sebut sebagai “kuda hitam”. Kans kuat sebagai pesaing Sagala adalah Irwan. Wakil Ketua DPRD Lamsel asal PDI-P ini disebut-sebut punya peluang besar untuk mendampingi Wendy Melfa sebagai wabup satu tahun ke depan. Seorang anggota DPRD Lamsel, Sabtu (7/2) siang, meyakini, persaingan cawabup akan terjadi antara Irsanuddin Sagala dari Partai Golkar dan Irwan dari PDI-P. “Walau Irwan diusung PSI, tapi dia adalah salah satu kader terbaik PDI-P, tentu partainya tidak mau dipermalukan,” kata dia. Seorang pengamat politik di Lamsel memprediksi, seharusnya parpol pengusung tidak perlu bingung dalam mengajukan dua nama cawabup. Pasalnya, pada pilkada 2005 silam parpol utama pengusung pasangan Hi Zulkifli Anwar – Hi Wendy Melfa adalah Partai Golkar. Tiga parpol lainnya; Partai Demokrat, PKB, dan PSI adalah pemerkuat usungan semata. Jadi, “Seharusnya pimpinan empat parpol menyadari sejarah tersebut, dengan demikian semuanya akan berjalan mulus. Disini egoisme parpol pengusung menjadi pertaruhan akan masa depan pemerintahan di Lamsel,” kata seorang pengamat politik setempat. Sumber Fokus akhir pekan kemarin memastikan, arah bakal munculnya dua cawabup masih temaram. Terbukti, upaya Ketua DPW PKB Lampung, Drs Musa Zainuddin, mengundang dan mempertemukan pimpinan empat parpol pengusung, tidak direspon. dd

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda