01 Februari 2009

Pasar Lama Tinggal Cerita

Meski Lega, Raden Mansus Tetap Waspada JALAN panjang memindahkan pedagang yang telah berusaha di Pasar Lama Menggala sejak puluhan tahun silam ke Pasar Baru di Jalan Lintas Timur akhirnya usai sudah. Kini bisa dibilang Pasar Lama tinggal cerita. Seluruh kios yang ada di Pasar Baru saat ini telah terisi, bahkan kurang. Rencananya dinas terkait akan membangun 20 unit toko lagi ditempat itu. Juga telah dibebaskan lahan seluas 4 hektare di belakangan lokasi pasar, yang rencananya akan dibangunkan perumahan khusus pedagang setempat. Meski sukses besar dalam program pemindahan pedagang dari Pasar Lama ke Pasar Baru, namun Kepala Dinas Pasar Tuba, Hi Raden Mansus, SE mengaku pihaknya tetap waspada. “Ya, memang lega sih dengan telah pindahnya semua pedagang ke Pasar Baru. Tapi kami tetap waspada. Saya tak ingin kejadian-kejadian lama terulang,” tuturnya melalui telepon seluler akhir pekan kemarin. Yang dimaksud Raden Mansus dengan kejadian-kejadian lama terulang tak lain adalah kembalinya para pedagang yang sudah pindah ke Pasar Baru ke Pasar Lama. Dua kali jabatan kepala Dinas Pasar berganti, kejadian serupa terus berulang. Itu sebabnya Raden Mansus menegaskan: “Kalau pedagang yang sudah di Pasar Baru melangkah satu kali saja untuk kembali ke Pasar Lama, kami akan melangkah tiga kali. Peraturannya sudah jelas, pendekatan sudah dilakukan, berbagai sarana pendukung sudah disediakan, jadi ya nggak ada toleransi lagi bagi pedagang untuk kembali ke Pasar Lama!” Beberapa mantan pedagang Pasar Lama Menggala mengaku menerima ajakan Dinas Pasar untuk meninggalkan tempat usahanya demi kemajuan bisnis di Pasar Baru. Hanya mereka mengingatkan, aparat hendaknya bersikap tegas bila ada yang mbalelo. “Kalau ada yang mencoba-coba kembali berdagang di Pasar Lama, ya cepatlah diusir. Jangan dibiarkan, karena akhirnya akan kembali semua pedagang yang sudah ada di Pasar Baru ini,” tutur seorang pedagang ikan bernama Herwan. “Untuk sementara ini, seluruh pedagang yang ada di Pasar Lama sudah pindah ke sini (Pasar Baru, red) tanpa terkecuali. Saya sangat bangga jika pemindahan ini merupakan pemindahan yang terakhir kalinya. Tapi saya himbau kepada dinas terkait, atas nama seluruh pedagang, agar kiranya nanti benar-benar dapat berbuat tegas kalau ada pedagang yang membandel. Jika ada yang pindah ke sana lagi (Pasar Lama, red) dan dibiarkan begitu saja tanpa ada reaksi dari dinas terkait, hal ini akan menimbulkan masalah. Jujur saja, kami sudah bosan dengan cara seperti ini, pindah dan pindah lagi,“ ucapnya. Herwan menambahkan, ketegasan dinas terkait dalam menata pedagang merupakan kunci sukses program relokasi tersebut. “Kalau dinas terkait tidak tegas, jangan salahkan kami kalau boyongan lagi ke tempat lama. Jadi, kalau muncul satu dua pedagang di tempat lama, segera bertindak. Kalau dibiarkan saja, kami mau pindah juga, nggak peduli aturan apa yang dibuat pemkab,” tegas dia. Isu yang berkembang akhir pekan kemarin menyatakan, pemilik toko di Pasar Lama tidak akan tinggal diam atas peraturan yang telah ditetapkan oleh Pemkab Tuba atas larangan berjualan yang bukan pada tempatnya. Pasalnya, pemilik toko akan tetap membuka toko mereka dengan mendatangkan pedagang dari luar daerah di toko-toko yang telah mereka rintis sekian tahun yang lalu. Tentang adanya isu terserbut, Raden Mansus hanya berucap pendek: “Siapapun yang melanggar ketentuan, akan berhadapan dengan hukum. Lihat saja akibatnya kalau ada yang macem-macem!” ek

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda