Pembangunan 2 Lokal Mencurigakan
Karenanya, Sarijo kemudian mempertanyakan anggaran biaya pembangunan kedua lokal SDN 2 Nibung tersebut. Pertanyaan ini sendiri muncul karena saat pembangunan tidak ada nama perusahaan atau CV pelaksananya, serta berapa nilai nominal pembangunan kedua gedung tersebut. ”Dari awal pembangunan sampai selesai tidak ada papan nama bahwa pembangunan dua lokal kelas tersebut ada,” sambung dia.
Mirisnya lagi, Sarijo selaku kepala SDN 2 Nibung justru menerima penyerahan kunci dua bangunan tersebut dari Kepala Desa Nibung, Samsi. Samsi sendiri melakukan penyerahan kunci tersebut atas mandat yang diberikan oleh pelaksana pembangunan dua lokal ruang belajar.
”Pemborong maupun pengawas tidak pernah berkoordinasi atau menemui saya,” ungkap Sarijo seraya menyatakan dirinya sangat kecewa bukan saja karena proses pembanguan kedua gedung itu sama sekali tidak transparan tetapi juga kualitas bangunan sangat jauh dari yang diharapkan.
Ia menambahkan, saat ini belum satu tahun difungsikan, kedua lokal tersebut sudah terjadi banyak kerusakan. Atapnya bocor yang berpengaruh terhadap plafon, akibatnya plafonnya kini sudah rusak. ”Kalau musim hujan seperti ini, siswa yang memakai kedua lokal baru itu kerap merasa was-was,” pungkasnya.
Kewas-wasan siswa tersebut, menurut dia, cukup beralasan, karena sebagian besar plafon atap kedua gedung sudah bocor. Karena itu, ia berharap dinas terkait dapat memantau langsung keadaan kedua gedung baru tersebut, termasuk juga melakukan tindakan terhadap oknum-oknum yang telah merugikan istansi pendidikan di Desa Nibung. jh
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda