08 September 2008

Tekad Membara Dari Afdal Faisal

Berupaya Hidupkan Dua Terminal KABUPATEN Lampung Timur selama ini kesannya belum memiliki kelengkapan sarana berupa terminal, sehingga arus lalu lintas angkutan umum dapat semaunya saja. Benarkah begitu? Ternyata tidak juga. Diam-diam telah ada dua terminal di kabupaten pecahan Lamteng tersebut. Oh ya? Begitulah yang diakui Kepala Dinas Perhubungan dan Komunikasi Kabupaten Lamtim, Drs Afdal Faisal, MSi. Lalu kenapa kesannya sarana itu tak memberi manfaat sama sekali? Berikut petikan wawancara Hamami Toni dari Fokus dengan Afdal Faisal, Kamis (4/9) siang di ruang kerjanya; Bisa Anda jelaskan, sebenarnya berapa terminal yang ada di Lampung Timur ini dan dimana letaknya? Menurut pengetahuan kami, terminal yang ada di Kabupaten Lampung Timur yaitu dua terminal. Diantaranya terminal angdes yang terletak di Kecamatan Sukadana dan satu lagi terminal di Desa Mataram Baru, Kecamatan Mataram Baru, berbatasan dengan Kecamatan Bandar Sribhawono. Lalu apa manfaatnya ada dua terminal itu? Jadi begini, pembangunan terminal itu prinsipnya dalam upaya memberikan jasa terminal pada angkutan yang ada di Kabupaten Lampung Timur. Hanya memang, kami mendapatkan beberapa kendala dalam rangka memfungsikan terminal tersebut. Dan sebenarnya, itu sudah menjadi sejarahnya terminal, bahwa dibangunnya suatu terminal tidak seerta merta langsung berfungsi. Jadi kenapa terminal yang ada sampai saat ini belum berfungsi dengan semestinya? Perlu diketahui, aktifnya sebuah terminal itu harus memenuhi beberapa syarat. Yang pertama, kedudukan terminal ditempat strategis atau tidak. Kedua, jumlah modal angkutan yang melintas wilayah dimana terminal itu berada, dan yang ketiga jalan atau akses dari menuju dan keluar terminal harus bagus. Nah, yang ada sekarang memenuhi syarat-syarat itu atau tidak? Itu saja dulu. Yang ada bagaimana? Jujur saja, akses menuju terminal di Kecamatan Mataram Baru itu pada saat ini kondisinya rusak parah. Tapi kita telah koordinasi dengan instansi terkait agar jalan yang melingkar di terminal tersebut dapat segera diperbaiki. Apalagi, terminal di Kecamatan Mataram Baru itu merupakan terminal satu–satunya di tahun 2009 yang akan kita hidupkan. Selain daripada itu apa yang telah dilakukan? Terus terang saja, kita sudah mengadakan uji kelayakan di terminal yang ada di Kecamatan Mataram Baru dan saat ini jalan atau akses di terminal tersebut masih diperbaiki. Perlu juga diketahui, agar terminal bisa hidup salah satunya adalah kerjasama dengan pihak kepolisian. Dengan demikian, mobil–mobil yang parkir di Pasar Simpang atau yang belum memasuki terminal, kita dorong agar bisa masuk terminal. Selain itu? Kita juga menjalin kerjasama dengan Organda. Jadi kita, kepolisian, dan Organda harus duduk bersama, karena tanpa kesepakatan berbagai pihak, kerja menghidupkan terminal ini akan sia-sia saja. Dinas Perhubungan tak mungkin bisa bekerja sendiri. Tampaknya Anda serius berupaya menghidupkan dua terminal tersebut? Sudah pasti dong! Jadi, selama saya delapan bulan menjabat di Dinas Perhubungan dan Komunikasi, saya berusaha menghidupkan terminal yang selama ini tidak berfungsi, serta akan mengkaji ulang mengapa terminal tersebut tidak berfungsi. Seperti terminal yang terletak di Kecamatan Sukadana itu perlu dikaji ulang, karena letaknya tidak strategis dan jalan aksesnya yang menuju terminal itu sangat sempit. Yang namanya terminal itu harus berada dipinggir jalan dan tempatnya harus strategis. Jalan keluarnya? Kami dari Dinas Perhubungan dan Komunikasi sudah membuat kaji ulang masalah terminal tersebut, sehingga akan dilakukan semacam pindah tempat. Disepanjang jalan lintas timur atau jalan pantai timur jalan utama kabupaten. Bagaimana dengan Pos TPR, ada berapa saat ini? Mengenai TPR yang ada di Kabupaten Lampung Timur, sudah diatur dalam Perda Nomor 25 Tahun 2000 tentang Retribusi. Dengan demikian ada 12 titik yang menjadi lokasi TPR. Terkait dengan ini, Dinas Perhubungan dibebani pendapatan asli daerah (PAD) di tahun 2008 yaitu Rp 495 juta. Bagaimana kesiapan menyambut Hari Raya Idul Fitri? Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri, kita sudah mengambil langkah–langkah untuk memberikan keamanan dan ketertiban lalu lintas para pemudik yang melintas di wilayah Kabupaten Lampung Timur. Konkretnya? Dalam hal ini ada empat indikator yang kami tetapkan dalam Poskotis. Yang pertama: kami menginginkan agar pelaksanaan daripada Poskotis ini maksimal. Kedua: keterangkutan, yaitu tidak ada penumpang yang terlunta di wilayah Lampung Timur. Ketiga: kelancaran dan yang keempat; kenyamanan. Dimana lokasi Poskotis yang akan tetapkan? Langkah–langkah dari empat indicator itu, kita mengidentifikasi kesiapan yang dilintasi para pemudik. Berdasarkan analisa tahun yang lalu, jalur yang dilalui pemudik yaitu Jalur Pantai Timur dari perbatasan Lampung Selatan sampai di perbatasan Lampung Tengah, Kecamatan Way Bungur, itu lebih kurang 165 Km. untuk itu, empat Poskotis kita tetapkan di wilayah Pasir Sakti, Mataram Baru, Way Jepara, dan Kecamatan Sukadana. Menyangkut tempatnya, Poskotis kita pilih tempat yang strategis tentunya. ***

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda