08 September 2008

HUT Desa Sribhawono Meriah

Diikuti Puluhan Ribu Warga Masyarakat MASYARAKAT Desa Sribhawono, Kecamatan Bandarsribhawono, Kamis (28/8) silam memperingati hari jadinya yang ke-56. Acara yang dipusatkan di Lapangan Merdeka itu, disaksikan puluhan ribu masyarakat, yang merupakan gabungan dari warga Desa Sribhawono dan desa-desa lain di Kabupaten Lamtim. Ketua Panitia HUT Desa Sribhawono ke-56, Suprayogi, menjelaskan, dalam rangka memeriahkan ulang tahun desanya itu digelar berbagai kegitan, diantaranya lomba olahraga, keagamaan, kesenian, ziarah makam perintis Desa Sribhawono, tasyakuran dan ruwatan, khitanan masal, lomba PBB, karnaval, serta melaksanakan upacara memperingati hari jadi Desa Srihawono. ”Kegiatan dimulai pada tanggal 10 Agustus 2008, yang diawali dengan pertandiangan sepakbola Open Turnamen Hayono Isman Cup ke-23 dan dibuka langsung oleh camat Bandarsribhawono,” terangnya. Selain diadakan berbagai kegiatan lomba, kata dia, masyarakat Desa Sribhawono juga mengadakan pawai keliling desa yang diikuti oleh para pelajar, pemuda, dan anggota masyarakat. ”Sedangkan upacara peringatannya, selain ikuti masyarakat Desa Sribhawono juga diikuti 17 sekolah yang ada di desa ini,” Suprayogi menambahkan. Untuk peserta karnaval diikuti oleh 10 peserta, masing-masing mewakili sekolah dari tingkat SMP dan SMA/SMK yang ada di desa ini. Peserta berkeliling desa dan menjadi tontonan tersendiri bagi masyarakat Desa Sribhawono yang memadati jalan-jalan utama desa. Pelepasan peserta karnaval dilakukan Camat Bandarsribhawono, Drs M Saleh. Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Desa Sribhawono, Bambang Purwo Saputro, dalam sambutannya menjelaskan, 200 KK yang membuka Desa Sribhawono kemudian membentuk suatu organisasi bernama Praja (Prajurit Kerja) untuk menciptakan model desa tani yang mempunyai landasan rukun, aman, tentram, teratur, makmur, dan adil. ”Nama desa sendiri diambil dari dua kata, yakni Sri yang artinya padi dan Bhawono artinya jagat atau hutan, sehingga secara harfiah aritinya lumbung padi atau lumbung pangan,” terang dia. Dengan menciptakan model desa tani, sambung dia, Sribhawono saat ini dapat mensejajarkan dirinya dengan desa lain yang lebih dahulu maju. Dan, ”Sebagai bentuk apresiasi masyarakat, setiap tanggal 3 September diperingati oleh seluruh lapisan masyarakat untuk mengenang sejarah berdirinya Desa Sribhawono ini,” kata Bambang sambil menambahkan desanya pernah dikunjungi Drs Mohamat Hatta pada tahun 1954 dan Presiden RI-2 Soeharto pada tahun 1969. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi dan penduduk, desa ini kemudian dimekarkan pada tahun 1987 berdasarkan hasil Musyawarah Lembaga Musyawarah Desa (LMD). Sebelah utara berdiri Desa Srimenanti, sebelah selatan menjadi Desa Waringinjaya, dan sebelah barat berdiri Desa Sripendowo. ”Peringatan HUT Desa Sribhawono yang Ke-56 sebenarnya jatuh pada tanggal 3 September 2008 mendatang. Namun karena bertepatan dengan hari pilkada maka resepsi HUT dimajukan pada tanggal 28 Agustus 2008, ” pungkasnya. Ditemui usai menyaksikan jalannya karnaval, Camat Bandarsibhawono M Saleh mengatakan pentingnya memupuk kebersamaan serta persatuan dan kesatuan untuk mempertahankan apa yang sudah dimiliki. ”Lihat saja, setiap lapisan masyarakat turut serta dalam memeriahkan HUT ke-56, ini membuktikan kepedulian masyarakat terhadap desanya sangat tinggi dan ini harus tetap dipertahankan,” jelas pria yang juga menjadi bagian masyarakat Desa Sribhawono ini. jh

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda