27 Oktober 2008

Pembangunan SMPN 4 Ditengarai Menyimpang

Warga Sukamaju, Punduh Pedada, Terus Memantau FOKUS - Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMPN 4 di Desa Sukamaju, Kecamatan Punduh Pedada, Kabupaten Pesawaran, yang anggarannya bersumber dari APBN senilai Rp 1,1 miliar, ditengarai menyimpang dari petunjuk teknis. Salah satu indikasinya adalah penggunaan batu untuk pendirian pondasi bangunan yang seharusnya menggunakan batu belah dari batu kali, pada kenyataannya komite pembangunan banyak menggunakan batu jenis cadas. Menurut sumber Fokus, batu yang digunakan oleh panitia pembangunan berasal dari batu jenis kali, namun kualitasnya sangat meragukan karena jenis batunya mayoritas cadas, bukan batu belah sebagaimana yang diamanatkan dalam juknis. “Kami tidak mempermasalahkan apakah itu batu dari pegunungan ataupun batu cadas, dengan catatan kualitas batu yang digunakan telah diuji terlebih dahulu di laboratorium, apakah jenis batu tersebut layak digunakan untuk bahan pondasi atau justru sebaliknya. Terlebih lokasi bangunan tersebut berada di atas tanah kerukan bukit,“ ucap sumber itu. Hasil pantauan di lokasi pembangunan pada Rabu (22/10) lalu, memang terlihat para pekerja sedang melakukan pembuatan pondasi dengan menggunakan batu jenis cadas. Meskipun batu tersebut berasal dari sungai, namun kualitasnya sangat diragukan, mengingat batu-batu tersebut disuplai bukan dari masyarakat sekitar, melainkan dari pengumpul batu. Ketika hal tersebut dikonfirmasikan dengan para pekerja, mereka terkesan buang badan dan berkilah dengan berbagai dalih. “Kami ini hanya pekerja yang mengerjakan bangunan sesuai dengan permintaan panitia pembangunan,“ ujar salah seorang pekerja yang enggan menyebutkan namanya. Kacabdin Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kecamatan Punduh Pedada, Sutomo, SPd, ketika dikonfirmasi di rumahnya Rabu (22/10) siang, mengatakan, saat ini pembangunan USB SMPN 4 Punduh Pedada baru tahap pendirian pondasi, karena itu pihaknya belum meninjau lokasi pembangunan. Namun setelah mendapat berbagai informasi negatif dari masyarakat, Sutomo berjanji akan segera meninjau lokasi pembangunan. “Jika dalam pemantauan di lokasi terdapat berbagai indikasi penyimpangan, saya akan segera melaporkan hal tersebut kepada instansi terkait,“ janjinya sambil meminta agar hasil temuan Fokus di lokasi pembangunan tidak usah dibesar-besarkan di media massa. Sementara Ketua KP-USB SMPN 4 Punduh Pedada, Mansyur, SPd, ketika dikonfirmasi terkesan mengelak. Ia berdalih bahwa batu yang dipergunakan untuk pembangunan pondasi benar-benar batu belah jenis batu kali. Ia menambahkan, kalaupun di sekitar lokasi bangunan banyak terdapat batu cadas, maka batu-batu tersebut akan diseleksi kembali oleh panitia, begitupun hitung-hitungan dengan supplier. Menurut dia, sebelumnya sudah ada kesepakatan, jika batu yang dikirim untuk pembangunan tidak sesuai dengan standar, maka tidak akan dibayar. Mansyur mempersilahkan wartawan untuk memberitakan jika seandainya dalam pembangunan terdapat berbagai kelemahan. Hal itu untuk bahan evaluasi ia dan rekan-rekan komite pembangunan lainnya di masa mendatang. “Jika pekerjaan kami dianggap baik, ataupun kurang berhasil, saya persilahkan agar dipublikasikan di media massa,“ paparnya. ry

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda