20 Oktober 2008

TUBA Jadi Provinsi Pada 2012

DR Drs H Abdurachman Sarbini, SH, MH, MM memang sosok yang tak pernah sepi dari ide yang diaplikasi secara apik. Terbukti kini Kabupaten Tulang Bawang berkembang pesat sejak ia memimpin daerah pecahan dari Lampung Utara itu selama enam tahun belakangan. Dan tepat di hari jadinya yang ke 54 tahun, Jumat 17 Oktober lalu, dengan transparan Mance –begitu Abdurachman Sarbini biasa disapa- membuka obsesinya, yaitu menjadikan Kabupaten Tulang Bawang sebagai provinsi baru di Lampung. Memang, obsesi Mance tersebut sebenarnya bukan rahasia umum lagi bagi kalangan birokrat di Pemkab Tuba. Namun menjadi beda halnya ketika rencana tersebut dibeber pada saat yang bersejarah bagi dirinya. Didepan puluhan pejabat yang dikukuhkan sebagai pelaksana tugas (plt) kepala satuan kerja (eselon II-b) yang disatukan dengan perayaan ulang tahunnya ke 54, Jumat (17/10) siang, Mance menegaskan komitmennya untuk terus membangun dan memajukan daerah Kabupaten Tuba, sehingga pada saatnya nanti wilayah itu menjadi daerah termaju di provinsi ini. Terkait dengan itu, ia menambahkan, dirinya memiliki obsesi menjadikan Tuba sebagai provinsi. Karena itulah dimulai tahapannya dengan melahirkan dua kabupaten baru; Tulang Bawang Barat dan Mesuji, yang nantinya disusul dengan dua kabupaten baru lagi. “Semua itu (obsesi menjadikan Tuba sebagai provinsi, red) masih berupa wacana. Tapi, wacana itu tidak aneh. Contoh saja Bangka Belitung yang menjadi provinsi,” kata Mance dengan penuh semangat. Lontaran idenya menjadikan Tuba sebagai provinsi baru di Lampung itu tampak disambut antusias oleh kalangan birokrat yang hadir pada acara tersebut. Apalagi Mance sendiri mengingatkan jika untuk mencapai kemajuan diperlukan kerja keras, dengan demikian masa depan Tuba yang cerah akan terwujud bila seluruh jajaran bersatu padu demi kemajuan. Meski memiliki obsesi yang prestisius, Mance mengakui bahwa sampai saat ini lebih baik ia mengistilahkan Kabupaten Tuba sebagai daerah tertinggal, dengan begitu semua pihak akan mempunyai semangat untuk membangun daerah, dan bekerja untuk mengejar ketertinggalan akan menghasilkan kinerja yang maksimal. Lalu kapan Tuba akan menjadi provinsi sendiri? Secara transparan Mance memang tidak menyebutkan. Hanya ia mengisyaratkan menjadikan Tuba sebagai kabupaten maju dapat diwujudkan sebelum masa pengabdiannya sebagai bupati periode kedua berakhir pada 2012 mendatang. Beberapa sumber Fokus di Pemkab Tuba akhir pekan kemarin menyatakan, Mance memiliki obsesi menjadikan wilayah terluas di Lampung itu sebagai provinsi baru pada 2012 mendatang. Karena itu ditargetkan pada 2009 mendatang dua kabupaten baru yang kini pembahasannya telah sampai di DPR-RI dapat diwujudkan, disusul setahun kemudian mengajukan dua kabupaten baru lagi. Estimasinya, begitu kata sumber, pada 2011 Kabupaten Tuba telah memiliki empat kabupaten baru, dengan demikian pada 2012 sudah memenuhi persyaratan untuk menjadi provinsi. “Obsesi Bupati Abdurachman Sarbini itu semata-mata untuk semakin memberikan pelayanan yang maksimal kepada seluruh rakyat di daerah ini, sekaligus mempercepat proses pembangunan untuk kesejahteraan rakyat,” kata sumber yang dikenal dekat dengan Mance. ek Warga Way Kanan Kepincut Masuk Tuba Perkembangan pesat Kabupaten Tulang Bawang sejak kepemimpinan DR Drs H Abdurachman Sarbini, SH, MH, MM tidak hanya dirasakan masyarakat setempat dan membuat mereka semakin antusias untuk menapaki hidup yang lebih baik di masa depan. Warga asal Kabupaten Way Kanan pun diam-diam kepincut untuk bisa menjadi warga Tuba. Oh ya? Begitulah gelora yang kini menggelegak di nurani sebagian besar warga SP 5 Kampung Tegalmukti dan warga SP 6 Pagariman, Kecamatan Negeribesar, Kabupaten Way Kanan. Beberapa waktu silam, warga asal kabupaten pimpinan Tamanuri-Bustami Zainuddin itu menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan Kabupaten Tuba. Dan rupanya, kabar kepincut-nya warga kabupaten tetangga tersebut sudah sampai ke telinga Mance. Saat penyerahan SK Plt 35 eselon II-b, Jumat (17/10) silam, Bupati Tuba membeberkan fakta tersebut. Lalu apa sikapnya? Terus terang Mance menyatakan kesiapannya menerima warga Way Kanan yang akan migrasi ke wilayahnya. Hanya saja, hal ini tidak mudah, melainkan perlu mediasi dari Pemprov Lampung. Karena masalah ini melibatkan dua daerah; Kabupaten Way Kanan dan Tuba. “Kalau pemprov memutuskan warga dan wilayah Kecamatan Negeribesar itu masuk Tuba, ya kami menerimanya,” kata Mance sambil menambahkan posisi Kecamatan Negeribesar memang berbatasan langsung dengan Kecamatan Tulang Bawang Tengah dan Pagardewa. Sehingga secara geografis, Negeribesar memang sangat dekat dengan wilayah Tuba. *Kantor Bupati Sementara terkait rencananya membangun komplek perkantoran baru untuk Pemkab Tuba, Bupati Abdurachman Sarbini menyatakan, anggarannya akan diusulkan pada APBD TA 2009 dengan nilai Rp 20 miliar. Rencananya, begitu urai Mance, pembangunan kantor baru yang diniatkan semata-mata untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara lebih baik itu, bukan untuk seluruh kantor dinas dan instansi yang ada, melainkan hanya sebagiannya saja. Utamanya kantor bupati, sekretariat daerah, dan beberapa kantor lainnya. Sedang kantor dinas atau instansi lainnya masih di komplek perkantoran yang ada saat ini, di Jl Cemara, Menggala. Ditambahkan, pembangunan kantor baru dengan anggaran Rp 20 miliar tersebut akan dilakukan dalam satu tahun anggaran, dengan demikian pengerjaan dapat cepat dan kantor bisa langsung dimanfaatkan. Lokasi kantor baru yang berada di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) juga akan mengenalkan Tuba kepada seluruh masyarakat yang lalu lalang di kawasan itu. Mance menambahkan, nantinya di komplek perkantoran baru Pemkab Tuba akan didirikan gedung olahraga yang dapat digunakan kapan pun oleh seluruh warga setempat. “Gedung olahraga itu dirancang khusus, layaknya gedung olahraga di daerah-daerah lain,” lanjut dia. ek Buka-Bukaan Potensi Tuba KABUPATEN Tulang Bawang sejak kepemimpinan pemerintahan ditangan DR Drs H Abdurachman Sarbini, SH, MH, MM memang mengalami berbagai kemajuan. Utamanya, hampir semua potensi daerah dapat digali dan dikembangkan. Berikut buka-bukaan apa saja potensi besar wilayah yang kini berobsesi menjadi basis lahirnya provinsi baru di Lampung tersebut. Dengan memiliki potensi wilayah yang cukup luas, pembangunan sektor pertanian di Tuba dilakukan dalam rangka memantapkan dan meningkatkan swasembada pangan, ditempuh melalui kegiatan intensifikasi, ekstensifikasi, dan diversifikasi dengan kegiatan meliputi pembibitan, penanaman/ budidaya, pasca panen, pengolahan, dan pemasaran, serta kegiatan-kegiatan lainnya. Dari berbagai usaha pertanian yang dilakukan, komoditas padi, jeruk, salak, jagung, ubi kayu, dan kedelai adalah produk pertanian yang potensial untuk terus dikembangkan di daerah ini. Untuk komoditas jeruk, kabupaten ini merencanakan akan menjadikan tanaman itu sebagai komoditas unggulan pada sektor pertanian. Sampai dengan tahun 2004, luas areal tanaman jeruk di daerah ini mencapai 8.645 ha, dengan luas panen 3.571 ha dan produksi 78.562 ton. Sementara itu khusus untuk tanaman padi, luas panen padi sawah tahun 2004 mencapai 67.537 Ha hdengan produksi 344.579 ton. Lahan yang ada terbagi menjadi berbagai macam, bergantung pada sistem irigasi yang dikembangkan, diantaranya irigasi teknis, pasang, irigasi non PU, non irigasi/pasang surut, tambak dan lain lain. *Perkebunan & Kehutanan Secara statistik, potensi pengembangan perkebunan di Tuba tercatat seluas kurang lebih 298.943 ha. Adapun usaha-usaha yang dilakukan bagi pengembangan perkebunan ditempuh melalui budidaya perkebunan industri perkebunan, dan pengembangan usaha investasi perkebunan dengan cara pola perusahaan besar swasta (PBS), pola perusahaan inti rakyat (PIR), serta pola kemitraan (kemitraan melalui KUD dalam berbagai usaha dengan perkebunan besar). Sasarannya adalah tercapainya target penerimaan PADS sub sektor perkebunan, tercapainya luas areal perkebunan yang maksimal melalui APBD Kabupaten Tuba, swadaya petani dan pihak swasta/investor, tercapainya kualitas SDM perkebunan, terjalinnya kerjasama pembangunan pabrik pengolahan karet rakyat antara koperasi dengan Londsum Group, dan terselesaikannya permasalahan dalam pelaksanaan pembangunan perkebunan pola kemitraan kelapa sawit dan tebu. Kegiatan utamanya adalah meningkatkan usaha-usaha perkebunan melalui diversifikasi, intensifikasi, ektensifikasi, dan rehabilitasi. Sampai saat ini, tercatat berbagai produk perkebunan yang potensial dan sedang dikembangkan di Tuba, antara lain: 1. Karet, lokasi: 13 kecamatan, 2. Kelapa, lokasi: 13 kecamatan, 3. Kelapa Sawit, lokasi: 13 kecamatan, 4. Tebu, lokasi: Kecamatan Gedung Meneng. Tanaman karet merupakan salah satu primadona perekonomian kabupaten ini, dimana dari tahun ke tahun terus terjadi peningkatan, baik luas maupun produksinya. Pada tahun 2003 luas areal tanaman karet 26.738,40 ha dengan produksi 23.280,90 ton, dan pada 2004 terjadi peningkatan luas areal menjadi 30.589,25 ha dengan produksi 53.441,21 ton. Sementara, pembangunan kehutanan dan konservasi tanah, terutama pada lahan kritis dilakukan melalui kegiatan: 1. Pengembangan hutan rakyat, 2. penghijauan. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya pemerintah setempat untuk pelestarian sumber daya alam dan konservasi lahan kritis. Sampai saat ini, luas seluruh hutan daerah Tuba yaitu, 119.924,01 ha, terdiri dari: kawasan register 44, seluas 11.473,12 ha, kawasan register 45 seluas 42.762,09 ha, kawasan register 47 seluas 65.688 ha. Dari seluruh hutan yang ada, tercatat 54.234,92 ha (kawasan hutan register 44 dan 45) dimanfaatkan untuk HTI (Hutan Tanaman Industri) dengan komoditas unggulan sub sektor kehutanan antara lain: akasia, albasia, mahoni, dan sengon. Sedangkan seluruh kawasan hutan register 47 dimanfaatkan untuk perkebunan tebu dan pertambakan. ek Potensi Peternakan Cukup Mengagumkan Bidang usaha peternakan di Tuba meliputi usaha ternak besar, ternak kecil, dan unggas, serta penyediaan sarana produksi, mulai dari bibit makanan ternak usaha budi daya, usaha pasca panen, sampai ke pemasaran. Program pembangunan sektor peternakan diarahkan untuk mampu meningkatkan populasi ternak, meningkatkan hasil produksi ternak, menghasilkan produk unggulan yang mampu bersaing di dalam maupun luar negeri (komoditi ekspor), meningkatkan citra peternakan, serta menciptakan lapangan keria khususnya bagi masyarakat setempat, yang kesemuanya ditujukan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak serta masyarakat pada umumnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilaksanakan beberapa kegiatan, seperti: Penerapan biotehnologi inseminasi buatan (IB) dalam pembibitan hewan ternak, melakukan program penggemukan ternak potong, pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan, dan pembinaan dan penyuluhan. Memang, potensi peternakannya cukup mengagumkan, dan yang telah dikembangkan, diantaranya: 1. Sapi (penggemukan sapi), dengan lokasi di Kecamatan Tumi Jajar. 2. Kerbau, dengan lokasi Kecamatan Menggala. 3. Kambing berlokasi di 18 kecamatan. 4. Ayam Ras, lokasi di Kecamatan Tumi Jajar, dan Lambu Kibang. 5. Ayam Buras, berlokasi di 18 kecamatan. Sementara untuk menjaga ketersediaan daging produksi peternakan yang higienis, aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH) bagi konsumen, telah dibangun satu unit rumah potong hewan di Kampung Purwa Jaya, Kecamatan Banjar Agung, yang dioperasikan pada awal tahun 2002 silam. ek Kalau Perikanan Jangan Diragukan, Potensi Bahan Pertambangan Melimpah Wilayah Tulang Bawang sangat potensial untuk pengembangan sektor perikanan. Sejak jaman dahulu, nenek moyang daerah ini telah dikenal sebagai penghasil ikan dengan jumlah yang cukup besar. Pengembangan sektor perikanan di daerah itu, tersebar di seluruh kecamatan. Usaha perikanan merupakan usaha terpadu yang mempunyai kegiatan penangkapan atau pembudidayaan ikan, termasuk kegiatan mengangkut, menyimpan, dan mengawetkan ikan, sampai pemasaran hasilnya untuk tujuan komersial yang dapat dilakukan oleh usaha perorangan maupun badan hukum. Pembangunan di bidang perikanan, diarahkan untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup para nelayan, dengan berbagai usaha peningkatan kualitas dan kuantitas produksi, melalui pengembangan keramba apung di perairan sungai dan rawa, pengembangan kolam dan tambak, pembina nelayan umum, nelayan laut, serta petani tambak udang. Sejak 2002, hasil-hasil produksi perikanan Tuba telah mampu menembus pasar internasional, dengan melakukan ekspor ke Amerika, Hongkong, dan Jepang. Total volume ekspor ketiga negara tersebut (data tahun 2002) sebesar 8.734,40 ton, dan nilai ekspor sebesar 96.078.400 US Dolar. Kabupaten ini juga pernah tercatat sebagai sentra budidaya udang terbesar di Indonesia, bahkan di Asia. Tercatat ada dua perusahaan besar yang bergerak di bidang budidaya udang, yaitu PT Dipasena Citra Dharmaja, yang berlokasi di Kecamatan Rawa Jitu Timur dan PT Centra Pertiwi Bahari, yang berlokasi di Kecamatan Gedung Meneng. Pada sektor perikanan, saat ini juga terus dikembangkan budidaya ikan bandeng, cumi-cumi dan kepiting. Guna meningkatkan pelayanan dan kemudahan dalam memasarkan hasil produksi perikanan, telah dilakukan pembinaan dan pengembangan terhadap beberapa tempat pelelangan ikan (TPI), yaitu diantaranya Kuala Teladas, Kecamatan Gedong Meneng, yang makin diperlancar dengan telah dibangunnya jalan tembus sejauh 3 Km, yang menghubungkan daerah tersebut dengan Kampung Kekatung. *Pertambangan Bagaimana dengan potensi pertambangannya? Potensi bahan galian di kabupaten ini cukup besar, dan telah dimanfaatkan walaupun dalam jumlah kecil khususnya bahan galian C. Apa saja potensi pertambangan Kabupaten Tuba? 1. Pasir kuarsa yang berlokasi di Kecamatan Gedung Meneng (2.500 ha), di Kecamatan Gedung Aji (250 ha), Kecamatan Teladas (1000 ha), Kecamatan Tulang Bawang Tengah (200 ha), Banjar Agung (500 ha), dan sekitarnya. 2. Pasir pasangan dan lempung, berlokasi di Kecamatan Menggala (1000 ha), Simpang Pematang (300 ha), Kampung Panaragan, Kampung Wira Laga, Kecamatan Gunung Terang (250 ha), Kecamatan Banjar Agung (500 ha), dan di Kecamatan Tulang Bawang Udik (450 ha). Secara histories, sungai Tulang Bawang merupakan denyut nadi perekonomian di kabupaten ini. Dengan dua sungai, yaitu Way Tulang Bawang dan Way Mesuji, disamping sungai-sungai lainnya, seperti Way Pidada, Way Kanan, Way Kiri, dll, ditambah potensi laut di daerah Mesuji, jika dikelola dengan maksimal, serius, dan profesional, maka tidak mustahil masa kejayaan Tulang Bawang akan kembali terulang. ek Wisata Budaya Tiada Bandingnya KABUPATEN Tulang Bawang juga memiliki berbagai objek wisata budaya/sejarah yang dapat diandalkan. Bahkan dapat dibilang tiada bandingnya. Misalnya ibukota kabupaten; Menggala, yang merupakan kota tertua, dan sanggar-sanggar seni dan budaya sebagai pelestarian warisan nenek moyang, banyak berkembang dan siap memberikan paparan dan sajian tentang adat istiadat masyarakat setempat. Selain itu terdapat beberapa objek wisata budaya yang tidak kalah menarik, seperti makam-makam kuno di Pagar dewa, Gedong Aji, Bakung Ilir/Udik. Disamping potensi-potensi tersebut, Tuba masih menyimpan berbagai potensi pariwisata yang layak dikembangkan, antarn lain River Tour di Sungai Tulang Bawang dan Mesuji, perkampungan di atas air di Kuala Teladas, areal konservasi Rawa Pitu yang unik dengan keberadaan burung-burung yang bermigrasi antar benua. Tak hanya itu. Masih ada potensi pariwisata lainnya yang memikat, seperti Rawa Pacing yaitu lahan basah yang masih tersisa saat ini, seluas 12.000 ha, yang kaya akan ragam flora dan fauna berupa beberapa jenis ikan lokal dan burung yang dilindungi. Lalu kawasan Bujung Tenuk di daerah Menggala, juga menyimpan pesona pariwisata yang terpendam. Keindahan alamnya sangat unik, dimana di musim hujan terlihat seperti danau, sementara pada musim kemarau terlihat seperti padang rumput yang kaya dengan burung­-burung spesies langka di dunia. Sebagai penunjang pariwisata, saat ini di wilayah itu terdapat banyak hotel (kelas melati) serta penginapan-penginapan di tiap kecamatan yang cukup representatif, restoran dan rumah makan, serta warung-warung makan kecil lainnya juga banyak terdapat di daerah ini dengan aneka masakan, mulai dari masakan khas Lampung (seruit) sampai dengan masakan Palembang, Padang, dan lain sebagainya, yang higienis, murah, dan terjamin. ek 36 Perusahaan Besar Angkat Ekonomi Rakyat Dari berbagai sektor yang menjadi tulang punggung perekonomian di Tuba, sektor industri memegang peranan yang sangat penting. Perusahaan besar (PMA-PMDN), disamping perusahaan­perusahaan kecil lainnya, sangat berperan dalam menggerakkan roda perekonomian di daerah ini. Keberadaan perusahaan­perusahaan ini diharapkan akan mampu menyerap tenaga kerja dengan maksimal, mampu menekan tingkat pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Saat ini di Kabupaten Tulang Bawang terdapat lebih kurang 36 perusahaan besar, ribuan perusahaan kecil dan koperasi. Antar perusahaan yang ada diharapkan akan terbentuk suatu Bussines Network, yang bisa dilakukan oleh pelaku bisnis, yaitu antara perusahaan besar, dan kecil, yang saling menguntungkan, sehingga terjadi keharmonisan antar perusahaan yang ada. Pesatnya perkembangan industri yang ada, akan digiring untuk mengarahkan karyawan industri berbelanja ke pusat-pusat perdagangan yang ada. Dengan demikian, terbuka peluang usaha retail untuk berkembang, yang selanjutnya dapat meningkatkan perputaran uang dan roda perekonomian di daerah ini. Pengembangan sektor industri, diantaranya diarahkan pada pembinaan industri kecil dengan cara: Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan SDM pengrajin, peningkatan mutu dan disain produk, pengenalan teknologi tepat guna melalui bantuan stimulant, promosi dan pameran usaha industri secara tetap dan berkala yang merupakan gambaran industri kecil di kabupaten itu. Lalu industri apa saja yang berkembang pesat di Tuba? Diantaranya: 1. Industri kerajinan, yang berlokasi di Kecamatan Menggala, Banjar Agung, dan Tulang Bawang Tengah. 2. Industri gula, dengan lokasi di Kecamatan Gedung Meneng. 3. Industri CPO, berlokasi di Kecamatan Tanjung Raya dan Penawartama. 4. Industri tapioka, di Kecamatan Banjar Agung, Tulang Bawang Udik, Lambu Kibang, dan Tulang Bawang Tengah. *Perdagangan Maju Untuk perdagangan dan investasi, pembangunan sektor ini diarahkan kepada peningkatan pengembangan komoditas non migas, peningkatan pembinaan terhadap para pedagang golongan ekonomi lemah, pengembangan kerjasama yang sesuai antara golongan usaha besar, menengah, dan kecil, dan pemantapan peran Kadinda terhadap golongan ekonomi lemah, serta peningkatan promosi ekspor. Kemajuan di sektor perdagangan ditandai dengan meningkatnya jumlah permohonan surat izin usaha perdagangan (SIUP) dan meningkatnya kesadaran pengurusan tanda daftar perusahaan (TDP), juga dengan dibangunnya pusat-pusat komersial lainnya. ek Puluhan Pejabat Jadi Plt BUPATI Tuba, DR Drs H Abdurachman Sarbini, SH, MH, MM, Jumat (17/10) silam, di GSG Menggala, menyerahkan surat keputusan pelaksana tugas (Plt) kepada 35 pejabat eselon II-b di lingkungan pemkab yang memimpin satuan kerja sebagaimana diamanatkan Peraturan Daerah Nomor 17 sampai 21 Tahun 2008. Penyerahan SK Plt tersebut disesuaikan juga dengan PP Nomor 41/2008, dimana lahir beberapa lembaga baru, seperti Dinas Komunikasi dan Informatika yang sebelumnya Bagian Humas & Komunikasi, dan Dinas Pemuda dan Olahraga. Tetapi ada juga yang berupa penggabungan beberapa dinas. Dalam kesempatan itu, secara tidak langsung juga terjadi rolling antar beberapa pejabat. Bupati Abdurachman Sarbini mengharapkan kepada pejabat penerima SK Plt untuk meningkatkan kinerja dan menyesuaikan diri dengan strukturisasi kelembagaan yang mulai diberlakukan di Pemkab Tuba. ek Mereka Plt Eselon II-B Pemkab Tuba No Nama Jabatan Lama Jabatan Baru 1 Drs Kirnali, MSi Asisten Bidang Pemerintahan Asisten Bidang Pemerintahan & Kesra 2 Ir Mirza Halim, MM Asisten Bidang Ekonomi dan Asisten Bidang Ekonomi & Pembangunan Pembangunan 3 Syafril Alam, SE Asisten Bidang Administrasi Asisten Bidang Administrasi 4 Junaidi Shobir, SE Asisten Bidang Umum Asisten Bidang Umum 5 Albar Yusuf, SE Sekretaris DPRD Sekretaris DPRD 6 Ir Husni Thamrin Kepala Dinas Perkebunan & Kehutanan Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan & Kehutanan 7 Ir Algiber Sihombing Kepala Dinas Kelautan & Perikanan Kepala Dinas Peternakan, Perikanan & Kelautan 8 Drs Darwis Fauzi Kepala Dinas PU Pengairan Kepala Dinas Pekerjaan Umum 9 Sigit Trenggono, SH, MH Kepala Dinas Pendidikan Kepala Dinas Pendidikan 10 Yusirman, SKM Kabid Pencegahan & Pemberantasan Kepala Dinas Kesehatan Penyakit Dinas Kesehatan 11 Drs Mad Hasnurin Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian & Perdagangan & Perdagangan 12 Gunawan Rais, SE Kepala Dinas Perhubungan Kepala Dinas Perhubungan 13 Drs Untung Widodo, MSi Kabag Pemerintahan Umum Kepala Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan & Aset daerah 14 Salmi Thoyib, SSos Kepala Dinas Pengendalian Dampak Kepala Dinas Pertambangan & Energi Lingkungan, Pertambangan & Energi 15 Hotman Atiek, SH, MH Kepala Dinas Pasar Kepala Dinas Pasar 16 Yulizar Hambali, SH Staf Pemkab Tulang Bawang Kepala Dinas Pemuda & Olahraga 17 Rusli HA, SE Kepala Badan Kependudukan Capil & KB Kepala Dinas Kependudukan & Capil 18 Ir Ahmad Sukur Kepala Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Kepala Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi 19 Drs Khairi Kepala Badan Penanaman Modal, Budpar Kepala Dinas Kebudayaan & Pariwisata 20 Drs Akhmad Suharyo, M.Si Kepala Bagian Humas & Komunikasi Kepala Dinas Komunikasi & Informatika 21 Hasbi, SH, MH Staf Ahli Bupati Bidang Kesejahteraan Kepala Dinas Kebersihan, Pertamanan & & Kemasyarakatan Pemadam Kebakaran 22 Drs Tajudin BSR Kepala Badan Pengawas Daerah Inspektur 23 Rozinal Arifin, SE Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Daerah 24 Drs Kipli Hadi Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kepala Badan Kepegawaian Daerah 25 Dra Irawatie, RM Kepala Badan Kesbang & Linmas Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik & Perlindungan Masyarakat 26 Ariyawan, SE Kepala Bagian Pemerintahan Kampung/ Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat & Kelurahan Pemerintahan Kampung/Kelurahan 27 Drs Tamami Akip Kepala Badan Diklat Daerah Kepala Badan Diklat, Penelitian & Pengembangan Daerah 28 Andi Ruslan Nur, SE Kepala Badan Kesejahteraan Sosial & Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah Pemberdayaan Masyarakat 29 Drs Muhammad Chaudry Kepala Bidang Keluarga Berencana & Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan & Keluarga sejahtera Keluarga Berencana 30 Ir Hi Nasrizal Kepala Dinas Peternakan & Kesehatan Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Hewan Pertanian, Perikanan & Kehutanan 31 Raden Mansus, SE Kepala Dinas PU Cipta Karya Staf Ahli Bupati Bidang Hukum & Politik 32 Drs Ruslan Ali Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan & Sengketa Tanah 33 Ir Donny Agung Wibawanto Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Staf Ahli Bupati Bidang pembangunan 34 Drs Mashud Ridwan Staf Ahli Bupati Bidang Penanggulangan Staf Ahli Bupati bidang Kemasyarakatan & & Pengentasan Kemiskinan SDM 35 Drs Achmad Sapawi Sulaiman Kepala Badan Keuangan Daerah Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi & Keuangan sumber: bkd tuba

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda