28 Juli 2008

6 Kepala SMPN Ikuti Work Shop SSN

FOKUS - Enam kepala SMPN Kota Bandar Lampung pada 14-18 Juli lalu mengikuti Work Shop Sekolah Standar Nasional (SSN) di Bogor.
Keenam kepala SMPN tersebut masing-masing didampingi ketua komite dan guru penanggungjawab program. Mereka terdiri dari kepala SMPN 5, SMPN 9, SMPN 12, SMPN 16, SMPN 22, dan SMPN 25.
Adapun persyaratan untuk menjadi SSN menurut Drs Maslin Silaban, kepala SMPN 5 yang mengikuti work shop, yaitu harus memiliki luas areal sekolah 4000 m2, tidak melaksanakan KBM Double Sherp, menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), memiliki sarana laboraturium yang lengkap, seperti laboraturium IPA, fisika dan biologi, memiliki laboraturium bahasa, laboratorium komputer, dan lain-lainnya.
Serta memiliki perangkat pembelajaran seperti silabus, rencana program pembelajaran (RPP), penilaian dan perubahan rata-rata peningkatan prestasi KBM selama tiga tahun dengan skor nilai sesuai dengan ketentuan SSN.
Dikatakan, anggaran dari SSN tersebut akan didapat dari dana pemerintah dengan rincian pada tahun pertama Rp 100 juta, tahun kedua Rp 75 juta, dan tahun ketiga Rp 50 juta, baru pada tahun keempat menjadi SSN mandiri.
“Apabila dalam proses tahapan SSN pada tahun pertama dinilai sekolah tersebut mampu dan berprestasi serta dapat melengkapi persyaratan, maka sekolah yang ditunjuk melaksanakan SSN ini akan ditingkatkan menjadi sekolah rintisan berstandar internasional (SBI),” jelas Maslin Silaban.
Dengan ditunjuknya SMPN 5 Bandar Lampung menjadi SSN, maka pada Rabu (23/7) lalu, Maslin Silaban mengundang orang tua murid untuk mengadakan sosialisasi tentang rencana pemerintah tersebut.
Menurut dia, sekitar 350 orang tua murid yang hadir dalam pertemuan itu menyambut antusias adanya kabar SMPN 5 menjadi sekolah berstandar nasional. hp

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda