15 Juli 2008
Enaknya PNS Bertugas Di Dishub Tuba
Lamtim Mantapkan Program SCBD
Mengenal SMP Ar–Raihan
Korlak Dikpora Way Jepara Gelar Rakor
Buka Jalur Penghubung 4 Km
Kades Berumah Dinas
ACUNGAN jempol untuk warga Desa Sidorejo, Kecamatan Sekampung Udik, Lampung Timur. Bagaimana tidak? Antusiasme mereka dalam berswadaya membangun fasilitas pemerintahan cukup tinggi. Sampai-sampai disiapkan rumah dinas untuk sang kepala desanya. Kades berumah dinas, sampai saat ini, ya hanya di desa itulah adanya.
Karena itu, Pujiono, sang kepala desa, makin tergerak untuk berbuat yang terbaik bagi warganya. Ayah dua anak ini; atik Purwati dan David Saputra tersebut sangat bersemangat dalam mengendalikan roda pemerintahan dan sosial kemasyarakatan melalui kantor balai desa, yang juga dibangun warga melalui dana swadaya.
Memang, seperti diakui Pujiono, rasa kebersamaan warga Sidorejo sangat tinggi. Hal itu mungkin karena mayoritas warga merupakan penduduk pendatang. ”Dengan ada kebersamaan ini masyarakat mau bahu-membahu membangun desanya, walaupun dengan dana swadaya,” jelas Pujiono, Jumat (11/7) siang di rumah dinasnya.
Pujiono yang didampingi istri tercintanya; Suparni, menjelaskan, selain balai desa dan rumah dinas yang dibangun secara swadaya, masyarakat juga membangun pos polisi, pos kamling, dan pembangunan fisik lainnya, seperti pembenahan jalan-jalan desa.
Sayangnya, tingginya semangat gotong royong warga Sidorejo itu tidak diimbangi dengan pembangunan fisik yang dikucurkan dananya dari pemerintah. Hal ini terbukti dengan masih sedikitnya pembangunan fisik yang ada di desa tersebut. Sampai saat ini khususnya pembangunan jalan desa, baru teralisasi 30%.
Walau demikian, ”Untuk mengatasinya, masyarakat juga swadaya membenahi jalan-jalan desa, dengan memberikan lapisan tanah khusus terhadap jalan-jalan yang belum dionderlag,” jelas Pujiono.
Diakuinya, sampai saat ini masih banyak jalan di Desa Sidorejo yang belum mendapat sentuhan pembangunan. Hal ini berpengaruh terhadap aktifitas pengangkutan hasil bumi masyarakat, terutama komoditas jagung, yang merupakan andalan petani di desa itu, selain buah kakao yang juga banyak terdapat di desa berpenduduk ada 11.600 jiwa atau 2200 KK tersebut.
Pujiono menambahkan, selain swadaya masyarakatnya yang tinggi, Desa Sidorejo juga mempunyai keunikan tersendiri, yakni adanya pasar desa yang dikelola oleh pemerintah desa (hansip) dan beroperasi setiap hari.
Petugas Hansip sebanyak 33 orang selama ini dibiayai insentifnya dari salar yang diberikan pedagang pasar desa tersebut. ”Keamanan para pedagang terjamin, karena langsung dikelola oleh desa bukan oleh preman seperti kebanyakan pasar, sehingga perkembangan Pasar Sidorejo sangat cepat, hal ini dapat dilihat dengan banyaknya pedagang luar yang datang,” jelas Pujiono lebih jauh.
Selain bertugas menjaga pasar, 33 anggota hansip yang ada juga bertugas untuk mengecek masyarakat yang bertugas ronda. Kegiatan ronda masyarakat dikoordinasikan oleh ketua RT masing-masing. Hebatnya, bagi warga yang tiga kali tidak melakukan ronda sesuai jadwalnya, akan diberikan teguran.
Maka itu tak perlu heran jika Desa Sidorejo menjadi juara kedua saat digelar Lomba Siskamling tingkat Kabupaten Lamtim beberapa waktu lalu. Juara pertama diraih Desa Bandaragung, Kecamatan Bandarsribhawono. hm
Cagub-Cawagub Nomor urut : 1
Cagub-Cawagub Nomor urut : 2
Cagub-Cawagub Nomor urut : 3
Cagub-Cawagub Nomor urut : 4
Cagub-Cawagub Nomor urut : 5
Cagub-Cawagub Nomor urut : 6
Cagub-Cawagub Nomor urut : 7
14 Juli 2008
Zul-Yanto Sulit Dibendung
Pilgub Lampung Perang Tanding Oedin Versus Zul
FOKUS – Terawangan lain dibeberkan paranormal Tri Bawono. Menurut dia, jika melihat dari nomor urut peserta pilgub, maka perang tanding yang sesungguhnya terjadi antara nomor urut 1 (Zulkifli Anwar-Akhmadi Sumaryanto) versus nomor urut 6 (Sjachroedin ZP-MS Joko Umar Said).
“Mereka berdua itulah yang sesungguhnya berperang tanding memperebutkan suara rakyat. Tapi sepertinya nomor urut 6 yang akan menang, nomor urut 1 berada diurutan kedua,” beber Tri Bawono, akhir pekan kemarin.
Pertarungan ini juga, sambung dia, menunjukkan begitu kerasnya persaingan antara PDIP dan PKS-PAN. “Kalau calon-calon yang didukung parpol lain itu hanya pelengkap saja kok. Yang bertanding beneran itu ya hanya nomor urut 1 dan 6,” Tri Bawono menyambung.
Ia menambahkan, penilaian ini berdasarkan “wangsit” dan hitung-hitungan secara metafisika. Tapi, “Semua kembali pada kehendak Tuhan Yang Maha Esa. Dia yang akan menentukan semuanya,” ucapnya.
Sementara seorang paranormal yang tinggal di Telukbetung menilai, menilik dari nomor urut, pada menjelang hari H nanti, nomor urut 2 (Muhajir Utomo-Andi Arief) akan melejit dukungannya.
“Nomor urut 2 itu akan dibayangi ketat oleh nomor urut 4. Tahun ini kemenangan itu milik yang bernomor genap, bukan ganjil,” kata tokoh supranatural yang keberatan dituliskan namanya ini. hp
Saat Peresmian RSUD Zainal Abidin Pagar Alam
Oedin pun Terisak
SELAMA ini sosok Drs Hi Sjachroedin ZP, SH dikenal sebagai figur yang keras, disiplin, dan trengginas. Dibalik tampilannya itu, ia memiliki jiwa yang amat sentimental. Nuraninya cepat sekali tersentuh. Maka tak jarang dalam berbagai kesempatan, Oedin tampak terharu, terisak, dan guliran air mengalir dari matanya. Itu pula yang terjadi Rabu (9/7) lalu saat peresmian RSUD Zainal Abidin Pagar Alam, Way Kanan.
Mantan Gubernur Lampung yang kini tengah bertarung untuk memenangi pilgub 3 September nanti guna melanjutkan tahapan program pembangunan yang telah dicanangkannya itu tak kuasa menahan gejolak jiwanya. Saat memberi sambutan atas nama keluarga Zainal Abidin Pagar Alam, pensiunan jenderal bintang tiga Polri itu sempat terisak-isak.
“Saya atas nama keluarga sangat berbahagia dan haru atas diabadikannya nama ayah kami, Zainal Abidin Pagar Alam, sebagai nama rumah sakit ini. Pengabadian nama ini merupakan penghargaan yang tidak bisa dinilai dengan materi,” tutur Oedin sambil terisak haru.
Sontak hadirin pun hanyut dalam keharuan. Naydial Rusdal, petinggi Departemen Kesehatan yang mewakili Menkes Fadila Supari, Bupati Tamanuri, Asisten II Pemprov Lampung, drh Husodo Hadi, dan pejabat lain terlihat menundukkan kepalanya. Seakan terseret dengan suasana haru yang meletup di jiwa Sjachroedin ZP saat itu.
Oedin sempat menguraikan, sebenarnya sang ibu (Kartini) yang berasal dari Way Kanan. Ia juga masih ingat bagaimana saat kecil sering ke Kampung Negeri Baru, Blambangan Umpu. “Waktu itu jalannya hanya setapak. Saya sering bermain di sungai,” katanya mengenal masa kecil.
Sebagaimana diketahui, RSUD Zainal Abidin Pagar Alam dengan tipe C itu dibangun Pemkab Way Kanan dan diresmikan operasionalisasinya Rabu (9/7) lalu. Menurut Bupati Tamanuri, nama RSUD telah ditetapkan dengan Perda No 5 Tahun 2006 tentang Nama-nama Jalan dan Gedung serta Organisasi Lembaga Teknis Daerah terhadap keberadaan rumah sakit.
Sedangkan sumber dana pembangunan rumah sakit berasal dari APBD Way Kanan, APBD provinsi, dan dana APBN, pada pos dana alokasi khusus (DAK) dan tugas perbantuan. Untuk fasilitas, RSUD satu-satunya di Way Kanan itu didukung lima dokter spesialis, yaitu spesialis bedah, spesialis anak, spesialis kandungan, penyakit dalam, dan spesialis radiologi. Selain itu, terdapat delapan dokter umum,
Ia juga mengatakan beberapa hal yang masih menjadi kendala dan perlu mendapat perhatian pemerintah pusat dan provinsi dalam pelayanan rumah sakit tersebut. Yaitu masih kurangnya tenaga kesehatan, walaupun telah dilakukan rekrutmen CPNS, baik dari formasi umum maupun honorer. Kendala lainnya, sebagian tenaga medis rumah sakit masih berstatus pegawai tetap harian lepas (PTHLS).
Tamanuri menguraikan, pada awal pembangunan RSUD, banyak pihak yang kurang menyetujui lokasi dengan alasan sepi. Namun, dengan pertimbangan sebagai perangsang kemajuan daerah dan letak lokasi strategis, yaitu di tepi jalan lintas, tentunya sangat tepat bagi penanganan keadaan darurat. Misalnya, untuk penanganan kecelakaan lalu lintas dan menampung pasien-pasien dari perkampungan dan kecamatan. Dan terbukti, kini di sekitar rumah sakit telah banyak warga yang membangun rumah, membuka usaha warung makan, serta memulai usaha kontrakan bagi tenaga medis. fa
Warga Ruguk-Tri Darmayoga Tawuran
Wendy Turun Ke Lokasi
BELUM genap satu bulan Hi Weny Melfa, SH, MH menjabat Bupati Lamsel, sudah mendapat ujian. Ini terkait meletupnya keributan antara warga Desa Ruguk dengan warga Desa Tri Darmayoga, Kecamatan Ketapang. Untuk menyudahinya, Wendy pun langsung turun ke lokasi.Sebagaimana diketahui, hanya karena persoalan sepele, warga Desa Ruguk dengan warga Desa Tri Darmayoga hamper meletuskan perang antar kampung, bahkan menjurus ke masalah sara. Itu semua hanya lantaran terjadi gesekan saat joget di hiburan organ tunggal dalam sebuah acara resepsi pernikahan seorang warga Desa Ruguk.
Sepelenya masalah inipun diakui Kepala Desa Ruguk, Abu Hasan R, akhir pekan kemarin. Buntut tawuran itu, dua warga Tri Darmayoga dan seorang warga Ruguk telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka adalah; Dompet (30), Gusti Rake (20), dan Suwartawan (28).
Akibat keributan tersebut, beberapa rumah warga Ruduk, rusak, pun sebuah masjid. Selain itu,
“Kalau kerugian materi mencapai Rp 15 juta-an-lah,” demikian jelas Kepala Desa Ruguk, Abu Hasan R.
Abu Hasan mengatakan, hampir saja kejadian ini berlanjut pada perang bernuansa suku dan agama, lantaran pemuda yang rusuh berasal dari suku Lampung dan suku
Beruntung, lanjutnya, aparat kepolisian segera dating, begitu juga dengan tokoh masyarakat
*Turun Langsung
Meletupnya kasus ini membuat Bupati Wendy turun langsung. Layaknya yang dilakukan sang pendahulu; Hi Zulkifli Anwar. Wendy datang ke Desa Ruguk, menggelar pertemuan dengan masyarakat setempat. “Persoalan ini merupakan kenakalan biasa dari para pemuda, untuk itu tidak perlu dibesar-besarkan, cukup diambil hikmahnya saja,” ucap Bupati Lamsel dengan tenang saat memberi sambutan.
Menurut dia, tidak setiap kejadian buruk berdampak negatif, terkadang persaudaraan muncul dari timbulnya perselisihan dan keributan. “Semoga perselisihan diantara pemuda Desa Ruguk dan Desa Tri Darmayoga pun dapat berakibat baik, demikian halnya dengan pemuda dan masyarakat kedua desa ini dapat menjadi saudara atau sahabat pasca perselisihan ini,” harap dia.
Segala kerugian materi yang ditimbulkan akibat keributan ini, Bupati Wendy yang mengambilalih, baik itu untuk memperbaiki rumah, masjid ataupun sepeda motor.
Ia menegaskan, “Usai pertemuan ini jangan lagi ada masalah. Kepada kedua kepala desa agar dapat menjaga desa dan masyarakatnya, nuansa dingin dan kondusif harus senantiasa dijaga, ambil hikmah agar ke depan tidak lagi terulang untuk kedua kalinya.”
Kepada masyarakat, Wendy mengharapkan agar tidak mudah terprovokasi dengan segala kejadian apapun. Dan bila timbul perselisihan yang diperkirakan bakal berkepanjangan, segera laporkan ke kepala desa untuk dilanjutkan ke kecamatan dan kabupaten. Bahkan, “Kalau perlu langsung ke bupati, saya akan menerima. Karena saya siap melayani masyarakat selama 24 jam penuh,” jelas Wendy.
Sebelum berakhirnya acara silaturahmi, Wendy memberikan bantuan untuk pemuda Desa Ruguk senilai Rp 5 juta yang diterima Kepala Desa Abu Hasan. Dana tersebut dimaksudkan guna kegiatan pemuda yang bersifat positif. Sedangkan kerugian yang ditimbulkan dari keributan tersebut, Bupati Lamsel langsung memberikan bantuan Rp 15 juta.
Sementara Wakapolres Lamsel, Kompol Muslimin Ahmad, dalam kesempatan tersebut mengatakan, walaupun pada saat ini persoalan sudah selesai, namun proses hukum tetap harus dilanjutkan, sebagai pembelajaran agar ke depan dapat berhati-hati dalam melakukan tindakan dan tidak terulang lagi di masa mendatang.
“Apabila hukum tidak ditegakkan, orang dapat dengan mudah melakukan tindakan dan pelanggaran hokum. Untuk itu mari kita sama-sama menghormati dan mentaati hukum yang berlaku, sehingga kondisi aman dan kondusif senantiasa terjaga,” jelas Muslimin kepada masyarakat. hg
Otak-Atik Versi Telematika Jawa
TELAH ditetapkannya nomor urut pasangan cagub-cawagub yang akan dipilih rakyat pada 3 September nanti, mendapat berbagai “hitungan mistis” dari para tokoh supranatural. Betapapun, kata mereka, pesta demokrasi rakyat itu tak bisa lepas dari pengaruh “batin”, karena yang dicari adalah sosok yang dapat memberi daam perbaikan kehidupan rakyat.
Dibeberkan, jika memakai hitungan nogo dino, Rabu Wage berangka 11, yang berarti Sri. Maksudnya? “Sri itu melambangkan kemajuan, kemakmuran. Dan angka 11 itu juga merupakan segoro atau lautan, yang artinya memberi berkah untuk semua,” katanya lanjut.
Dari hitungan nogo dino tersebut, sambung dia, maka pemenang pilgub mendatang adalah calon gubernur yang rumahnya menghadap ke Timur. Jadi, “Ya lihat saja, siapa calon gubernur yang rumahnya menghadap ke Timur,
Dikatakan, karena pelaksanaan pemilihan jatuh di Rabu Wage, maka
Hanya saja, karena sifat hari Rabu adalah soft, maka ancaman kerusuhan itu dapat saja ditangkal. Yang jelas, pemenang pilgub nanti adalah sosok yang wuku-wasesa, yaitu sosok yang pinter dan selalu waspada. “Ini tepat sekali karena ke depannya dia akan banyak musuh.” dd