19 Agustus 2008

Koordinasikan Empat Bidang

BIRO Mental Spiritual memang baru lahir setahun ini di jajaran Sekretariat Daerah Provinsi Lampung. Karena itu bisa dimaklumi bila biro tersebut “kurang dikenal” dan diasumsikan hanya menangani masalah yang terkait dengan urusan keagamaan. Padahal praktiknya sesuai dengan tupoksi, tidaklah sesederhana itu. Apalagi, biro yang merupakan pecahan dari Biro Bina Sosial tersebut kini dipimpin kepala baru, yaitu Benny Kasria, SH. Sosok low profile namun ligat itu mentas ke jajaran petinggi di Pemprov Lampung era Gubernur Syamsurya Ryacudu. Untuk diketahui, Benny Kasria belasan tahun mengukir karier sebagai PNS di jajaran Pemkot Bandar Lampung. Ia figur yang cukup senior di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung sebelum berdinas di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung. “Lompatan” yang dilakukan Benny Kasria memang mengejutkan banyak pihak. Apalagi selama ini, namanya cukup jarang “naik kepermukaan”, karena pembawaannya yang slow. Bagaimanakah Biro Mental Spiritual Setdaprov Lampung ke depan dikepemimpinan Benny Kasria? Kamis (14/8) siang di ruang kerjanya, Benny Kasria didampingi salah satu pejabat Biro Mental Spiritual, Hi Asnan Sabirin, beber-beberan dalam wawancara khusus dengan Fajrun Najah Ahmad dari Fokus, berikut petikannya: Banyak pihak berasumsi, tugas Biro Mental Spiritual hanyalah menyangkut urusan keagamaan, benarkah demikian? Sebenarnya tidak sesederhana itu. Biro Mental Spiritual mempunyai tugas mengkoordinasikan empat bidang kegiatan pemerintahan. Yaitu keagamaan, kebudayaan, pendidikan, dan pemuda dan olahraga. Namun, kalau ada yang berasumsi biro ini hanya punya tugas dalam hal pembinaan keagamaan saja, itu bisa dimaklumi. Karena keberadaan biro ini kan baru setahun belakangan. Itu sebabnya, kami-lah yang harus mensosialisasikan tupoksi kami ke satker-satker. Kalau begitu biro ini mengkoordinasikan kegiatan beberapa satker dong? Tupoksinya ya begitu. Kasarnya, kami di Biro Mental Spiritual ini mengkoordinasikan program-program satker yang terkait dengan masalah keagamaan, kebudayaan, pendidikan, sampai ke pemuda dan olahraga. Nah, realisasi program-program itu, atau urusan teknisnya, dinas terkait yang mengerjakannya. Kalau begitu, masalah umroh atau haji berdana APBD dikancah oleh biro ini juga? Kalau untuk tahun 2009, kegiatan umroh dan haji yang dibantu dana APBD sudah tidak ada lagi. Kenapa begitu? Kita kan secara rutin melakukan evaluasi atas program-program yang telah berjalan. Kita semua juga tahu program tersebut (umroh dan haji gratis, red) kurang tepat. Jadi ya tidak perlu-lah dilanjutkan. Kalau begitu bisa dibilang program umroh dan haji berdana APBD yang telah berjalan tiga tahun belakangan ini tinggal kenangan dong? Ya, bisa dibilang begitu, hahaha… Lalu bagaimana dengan rekomendasi BPK bahwa pada APBD TA 2007 untuk program umroh terdapat penggunaan dana Rp 5,4 miliar yang belum dilengkapi pertanggungjawaban? O, kalau soal itu sudah selesai kok. Maksudnya? Sesuai dengan rekomendasi BPK, kami telah melaporkan seluruh penggunaan anggaran berikut pertanggungjawaban administrasinya. Kalau soal itu, sudah selesai. Nggak ada masalah lagi. Bagaimana dengan program masjid berornamen Lampung yang sampai kini tak ada realisasinya? Program itu memang sedang kita kaji kelanjutannya. Walau demikian, dalam APBD Perubahan TA 2008 ini tetap kami ajukan. Mungkin di tahun 2009 nanti sudah tidak ada lagi. Lho, kenapa program itu dibuang? Kita bukan bicara membuang atau memasukkan. Tetapi semua program selalu kita evaluasi, selain itu dikaji lagi sejauhmana manfaatnya untuk masyarakat. Kenyataannya kan sampai saat ini pembangunan masjid berornamen Lampung itu belum ada realisasinya. Kita sudah pelajari masalahnya. Dengan berbagai pertimbangan, besar kemungkinan ke depannya program ini kita tiadakan. Bagaimana selama ini koordinasi satker-satker dengan Biro Mental Spiritual? Menurut data yang ada, maklum saya kan baru di sini, semuanya berjalan. Memang belum maksimal. Itu sebabnya ke depan kita akan terus meningkatkan koordinasi dengan satker-satker sesuai dengan tupoksi biro ini. *** Program Spektakuler: Infaq Al-Qur’an FOKUS – Betul sinyalemen selama ini, sebuah lembaga akan mencorong manakala ditangani oleh figur yang cerdas dan piawai. Pun Biro Mental Spiritual Setdaprov Lampung saat ini. Misalnya saja, selama ini setiap tahunnya memasuki bulan suci Ramadhan agenda rutin hanyalah Safari Ramadhan pada pejabat ke berbagai tempat disertai bagi-bagi bantuan. Tak ada kegiatan bernuansa kesemarakan keagamaan lainnya. Nah, hal itu bakal menjadi cerita lama ketika Benny Kasria, SH mengemas program Biro Mental Spiritual sebagai akar aktivitas jajaran petinggi Pemprov Lampung selama mengisi bulan suci Ramadhan 1429 H yang dimulai 1 September mendatang. Memang, kegiatan bernuansa Safari Ramadhan yang diikuti Gubernur Syamsurya Ryacudu beserta jajaran, Kapolda Lampung, Danrem 043 Gatam, dan ketua Pengadilan Tinggi tetap diagendakan. Namun, banyak kemasan aktivitas lain yang menarik. Apa saja? “Kita telah agendakan kegiatan Variety Religi dan Dakwah Islam bekerjasama dengan Indosiar. Kegiatan yang akan digelar di Lapangan Korpri tersebut diisi dengan parade beduk, buka puasa bersama dengan masyarakat, dilanjutkan tarawih bersama, dan tausyiyah yang akan disampaikan Ustad Ahmad Al-Habsy dan Ustad Jefry Al-Buchori,” tutur Benny Kasria sambil menambahkan acara tersebut rencananya dilaksanakan pada 26-27 September mendatang. Selain itu, juga dikemas acara bertajuk Variety Religi Akustik, yang akan menampilkan band ternama; UNGU, juga nasyid dan qasidah, fashion show muslim, gallery muslim, sampai ke pameran kaligrafi. Dan yang spektakuler serta pertama kalinya dilakukan jajaran Pemprov Lampung adalah diagendakannya kegiatan Infaq Al-Qur’an. “Memang betul, kegiatan Infaq Al-Qur’an ini merupakan yang pertama kalinya kita laksanakan. Dan langkah ini sangat tepat dalam upaya meningkatkan kecintaan dan pengamalan umat Islam terhadap ajaran Al-Qur’an,” Benny Kasria menambahkan. Berapa banyak Al-Qur’an yang akan di-infaq-kan? Benny Kasria belum bisa memastikan. Hanya ia mengisyaratkan, kegiatan ini akan menjadi bagian penting dalam mengisi Ramadhan 1429 H. “Bukan hanya kita yang akan meng-infaq-kan Al-Qur’an, kami juga sedang berusaha agar personel Band UNGU pun melakukannya, juga pihak-pihak lain,” sambung dia. Kegiatan yang dikemas Biro Mental Spiritual selama mengisi bulan suci Ramadhan 1429 H itu, menurut Benny Kasria, juga akan diwarnai dengan Bazar Pasar Murah yang dikoordinir oleh Biro Perekonomian. dd Membedah Program Biro Mental Spiritual No Bidang Program 1. Kepemudaan & Olahraga 1. Peningkatan pembinaan olahraga masyarakat dalam rangka Haornas 2. Peningkatan/pengembangan dan pelatihan atlet Porgub 3. Koordinasi organisasi kepemudaan se-Lampung 4. Fasilitasi peran pemuda dalam pembangunan Lampung 5. Pembinaan/pendidikan lofe skill dan kewirausahaan pemuda 6. Pengembangan sistem penghargaan terhadap atlet berprestasi 7. Pelaksanaan SKJ/aerobic di lingkungan Pemda Lampung 8. Peningkatan prasarana olahraga di lingkungan Pemda Lampung 2. Pembinaan Kepramukaan 1. Fasilitasi pembinaan pramuka muda dan pramuka dewasa 2. Fasilitasi kegiatan kehumasan & publikasi kegiatan kepramukaan 3. Peningkatan sarana dan prasarana pramuka 4. Pemberdayaan aset pramuka 5. Pramuka peduli lingkungan 3. Peningkatan Kualitas SDM Pendidikan 1. Peningkatan koordinasi bidang sumberdaya pendidikan 2. Pendataan, pengumpulan, dan pengelolaan dana bidang pendidikan 3. Koordinasi pemilihan guru, dosen, siswa berprestasi tingkat provinsi 4. Pengembangan dan Pembinaan PAUD 1. Penyelenggaraan lomba pengelola & pelaksana PAUD tahun 2009 2. Koordinasi FPSUD & Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini 3. Penyelenggaraan magang bagi pendidik/tenaga kependidikan PAUD 4. Bantuan sarana dan prasarana kelompok bermain/penitipan anak (PAUD) 5. Pelestarian Kebudayaan Lampung 1. Pendataan bidang budaya, seni, dan aliran kepercayaan 2. Sosialisasi & advokasi berbagai peraturan pemerintah bidang kebudayaan 6. Pengembangan/Peningkatan Kreatifitas Budaya Seni & Aliran Kepercayaan 1. Pembinaan sanggar seni dan budaya 2. Rapat koordinasi bidang budaya, seni, dan aliran kepercayaan 7. Pembinaan/Pemasyarakatan Penggunaan Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar 1. Penyelenggaraan penggunaan Bahasa Indonesia bagi eselon III dan IV 2. Temu koordinasi daerah pemasyarakatan Bahasa Indonesia yang baik dan benar 3. Monev & penertiban penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar 8. Pengembangan/Pemasyarakatan Penggunaan Bahasa Indonesia & Sastra Lampung 1. Pemasyarakatan penggunaan bahasa daerah bagi PNS 2. Pembuatan buku kamus Bahasa Lampung 9. Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial 1. Peningkatan penyelenggaraan MTQ Tk provinsi 2. Pengembangan Badan Hisab dan Rukyat 3. Pospenas Tk nasional 4. Pembinaan masyarakat agama 5. Monitoring peningkatan sarana/prasarana rumah ibadah/TPA/ponpes 6. Peningkatan sarana/prasarana pembangunan masjid di kab/kota 7. Pembinaan PITI 8. Pelaksanaan MTQ Provinsi Lampung ke-37 9. Pembinaan qari’/qari’ah 10. Pelaksanaan koordinasi MTQ tingkat nasional 11. Kafilah haji Provinsi Lampung 12. Peningkatan sarana/prasarana rumah ibadah/TPA/ponpes 13. Pelaksanaan Safari Ramadhan 14. Lembaga pengembangan kitab suci 15. Peningkatan kinerja pembantu penghulu 16. Peningkatan kinerja guru ngaji

Tabrani-Tamzil Kendalikan PKB Lampura

FOKUS – Usai sudah gonjang-ganjing yang meresahkan warga PKB di Lampung Utara. Tabrani Rajab dan Tamzil pekan lalu menerima SK dari Ketua Umum dan Sekretaris Jendral DPP PKB, Muhaimin Iskandar dan Lukman Edy, yang menempatkannya sebagai ketua dan sekretaris DPC PKB Lampura. Keabsahan surat sebagai pengendali PKB Lampura tersebut, langsung disampaikan oleh Tabrani Rajab dan Drs Tamzil ke KPU, DPRD Panwas, dan Kesbanglinmas setempat. Di KPU Lampura, penyampaian surat keputusan dari DPP PKB itu diterima anggota KPU; M Tio Aliansyah, SH, Yuliza amwa, SE, dan Marton. Menurut Tio, surat keputusan yang diterimanya adalah surat yang sudah lama ditunggu KPU Lampura. Sebab, dengan adanya surat tersebut KPU tinggal mengonfimasikannya kepada KPU Provinsi serta KPU Pusat. ”Jika surat dari DPC PKB versi Tabrani Rajab yang sah, maka DPC PKB inilah yang akan mengikuti pemilu 2009 mendatang,” kata Tio. Tabrani menjelaskan kepada KPU Lampura, surat keputusan yang disampaikannya adalah sah. Sebab, surat tersebut telah ditandatangani oleh Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum dan Lukman Edy sebagai Sekjen DPP PKB. Selain itu surat keputusan tentang kepengurusan DPC PKB Lampura telah dilegalisasi yang juga ditandatangani ketua umum dan sekjen. Menurut Tabrani, dengan terbitnya SK DPP PKB tentang Kepengurusan DPC PKB Lampura yang baru, maka sudah jelas yang berhak mengikuti pemilu mendatang adalah DPC PKB yang sudah dilegalisasi (versi Tabrani), dan bukan versi Nasrun. Menyikapi persoalan yang terjadi pada DPC PKB Versi Nasrun, Tabrani menanggapinya dengan dingin. Sebab, kata dia, DPC PKB Lampura sebelumnya telah dibekukan. Dengan demikian, berlakulah pengurus yang baru dibentuk berdasarkan SK DPP PKB yang baru. Tentang pembekuan PKB versi Nasrun, Tabrani menjelaskan alasan-alasannya. Pertama, DPC PKB Lampura versi Nasrun telah nyata-nyata tidak mengakui Muhaimin Iskandar sebagai ketua umum DPP PKB. Kedua, DPC PKB Lampura versi Nasrun hanya mengakui Ali Maskur Musa sebagai ketua umum dan Yenni Wahid sebagai sekjen DPP PKB dan tidak mengakui Muhaimin Iskandar. Ketiga, DPC PKB Lampura versi Nasrun hanya tunduk dengan keputusan Dewan Syuro, Gus Dur. Keempat, DPC PKB Lampura versi Nasrun tidak mengakui kepengurusan DPW Lampung pimpinan Musa Zainudin. ”Dengan alasan-alasan tersebut sudah jelas mengapa mereka dibekukan. Tapi setelah peta politik berubah, kok mereka sekarang menjilat ludah sendiri, berbalik arah. Dulu sudah nyata-nyata tidak mengakui Muhaimin Iskandar dan Musa Zainudin sebagai ketua Wilayah, tapi sekarang…?” terang Tabrani sambil tersenyum penuh arti. Meski demikian, Tabrani yang sudah memegang SK DPP PKB tetap saja welcome jika ada pengurus versi Nasrun ingin bergabung dengannya. Sebab, PKB tidak mengenal permusuhan apalagi dengan saudara sendiri. “Jika ada anggota mereka yang ingin bergabung, kita terima. Dengan bergabungnya mereka, sudah pasti akan membesarkan kembali PKB Lampura dan dengan menyatukan misi dan visi membesarkan PKB, maka harapan keberhasilan akan dicapai,” ungkap Tabrani. *Bersikukuh Sementara itu, Ketua Lakum Ham DPC PKB Lampura versi Nasrun, Heri Maulana, SH, mengatakan apapaun bentuk surat yang tidak ditandatangani oleh Ketua Dewan Syuro, Gus Dur, adalah tidak sah. Sebab, kata Heri, apapun keputusan harus diketahui dan ditandatangani oleh Dewan Syuro, sesuai dengan AD/ART PKB pasal 17 ayat 1, yang mengatakan Dewan Syuro adalah dewan tertinggi di PKB. ”Jadi sudah jelas, Dewan Syuro itu kedudukannya paling tinggi di PKB, dan mestinya surat menyurat harus ditandatanganinya baru sah,” Kata Heri. rj

Zainal-Rohimat Kian Mantap

Dukungan Rakyat Terus Mengalir PERSAINGAN pilkada Lampura kian sengit. Belakangan, dukungan rakyat pada pasangan Zainal Abidin-Rohimat Aslan makin mantap. Hal itu bisa dilihat di beberapa kecamatan potensial; Bukit Kemuning, Tanjung Raja, Abung Tinggi, Abung Tengah, Abung Kunang, Abung Barat, dan Abung Pekurun. Mayoritas masyarakat di beberapa kecamatan tersebut terang-terangan menyatakan dukungannya pada pasangan Zainal-Rohimat. Menurut mereka, pasangan ini diyakini akan membawa perubahan mendasar bagi Lampura ke depan. Amruil Nazib, salah satu tokoh masyarakat Kecamatan Bukit Kemuning, misalnya, menyatakan Zainal-Rohimat adalah pasangan yang paling cocok untuk membangun Lampura menjadi lebih baik dari sekarang. Selain itu, dedikasi kedua pasangan ini sudah tidak diragukan lagi. Apalagi kedekatan pasangan ini dengan masyarakat sudah dilakukan sejak lama, sehingga diyakini Zainal-Rohimat telah mendapat tempat dihati masyarakat. Dimata Amrul, pasangan ini juga selalu mengerti keluhan masyarakat Bukit Kemuning, baik dari segi pembangunan maupun ekonomi. Dengan perhatian Zainal, maka derah Bukit Kemuning semakin lama makin berkembang. ”Kami disini sangat bersyukur, berkat kegigihan Pak Zainal maka daerah kami maju pesat, apalagi daerah kami ini termasuk daerah transit,” ucap dia. Amrul menambahkan, selama ini Zainal Abidin juga sering berkunjung ke masjid-masjid yang ada di Bukit Kemuning. ”Dalam silaturahminya, Zainal selalu menanyakan apa kesulitan yang dialami pengurus masjid dan jika bisa membantu, saat itu pasti akan dibantu,” terangnya. Tokoh masyarakat petani asal Abung Tinggi, Nazam, juga menyatakan hal senada. Dukungan warga setempat pada Zainal-Rohimat tak perlu diragukan lagi. Pasangan ini cukup familiar di daerah tersebut. Ujang Rohim, tokoh masyarakat Tanjung Raja, menjelaskan, posisi Zainal-Rohimat di kecamatan itu saat ini masih diatas kandidat lain. ”Ini kenyataan, masyarakat percaya akan kepemimpinan Zainal-Rohimat nanti. Mereka berdua adalah pasangan serasi, dan punya kans kuat memenangkan pilkada nanti,” ucap dia. Begitu juga komentar masyarakat Kecamatan Abung Barat, Abung Tengah, Abung Pekurun, dan Abung Kunang. Mereka menilai, Zainal-Rohimat merupakan pasangan serasi, dan akan membawa perubahan besar bagi Lampura ke depan. rj

Masa 'Jual Kecap' Dimulai

Peserta Pilgub Habis-Habisan Cari Simpati TERHITUNG sejak Minggu (17/8) sampai Sabtu (30/8) mendatang, masyarakat se-Lampung akan disuguhi perilaku “jual kecap” para peserta pilgub. Bisa dipastikan, ketujuh pasangan akan tampil habis-habisan untuk mencari simpati pemilih dengan impian memenangkan pesta demokrasi 3 September mendatang. Jadwal Kampanye Alzier-Bambang (3) No Tanggal Tempat Jurkam Kegiatan 1. 17 Agustus Seluruh kab/kota ……… Pemasangan Alat Peraga 2. 17 Agustus Penawar Aji, Tuba Bambang Sudibyo Pertemuan Terbatas 3. 17 Agustus T Besar, Lamteng Alzier Thabranie Pertemuan Terbatas 4. 17 Agustus Metro ……………….. Pertemuan Terbatas 5. 18 agustus GOR Sukung, Lampura Bambang Sudibyo Pertemuan Terbatas 6. 18 Agustus Pakuan Ratu, WK ………………… Pertemuan Terbatas 7. 18 Agustus Pesisir Tengah, Lambar Alzier Thabranie Pertemuan Terbatas 8. 19 Agustus Bagelen, Pesawaran Tokoh Nasional Rapat Umum 9. 20 Agustus Kalianda, Lamsel Alzier Thabranie Pertemuan Terbatas 10. 20 Agustus Jabung, Lamtim Bambang Sudibyo Pertemuan Terbatas 11. 21 Agustus Smpng Pematang, Tuba Alzier Thabranie Pertemuan Terbatas 12. 21 Agustus Spth Surabaya, Lamteng Bambang Sudibyo Pertemuan Terbatas 13. 21 Agustus Metro Utara, Metro …………………. Pertemuan Terbatas 14. 22 Agustus Abung Semuli, Lampura Tokoh Nasional Rapat Umum 15. 23 Agustus Bandar Lampung Alzier Thabranie Pertemuan Terbatas 16. 23 Agustus Kedondong, Pesawaran Bambang Sudibyo Pertemuan Terbatas 17. 23 Agustus Pasar Madang, Tanggamus ………………. Pertemuan Terbatas 18. 24 Agustus Tanjung Bintang, Lamsel Bambang Sudibyo Pertemuan Terbatas 19. 24 Agustus Purbolinggo, Lamtim Alzier Thabranie Pertemuan Terbatas 20. 25 Agustus Banjar Agung, Tuba Tokoh Nasional Rapat Umum 21. 26 Agustus Sungkai Selatan, Lampura Bambang Sudibyo Pertemuan Terbatas 22. 26 Agustus Bumi Agung, Way Kanan Alzier Thabranie Pertemuan Terbatas 23. 26 Agustus Sukau, Lambar ………………. Pertemuan Terbatas 24. 27 Agustus Kedaton, Bandar Lampung Bambang Sudibyo Pertemuan Terbatas 25. 27 Agustus Padang Cermin, Pesawaran Alzier Thabranie Pertemuan Terbatas 26. 27 Agustus Talang Padang, Tanggamus ………………. Pertemuan Terbatas 28. 28 Agustus Sidomulyo, Lamsel Tokoh Nasional Rapat Umum 29. 29 Agustus Gedung Meneng, Tuba ………………… Pertemuan Terbatas 30. 29 Agustus Kalirejo, Lamteng Bambang Sudibyo Pertemuan Terbatas 31. 29 Agustus Metro Timur, Metro Alzier Thabranie Pertemuan Terbatas 32. 30 Agustus Panjang, Bandar Lampung …………….. Pertemuan Terbatas 33. 30 Agustus Tegineneng, Lamsel Bambang Sudibyo Pertemuan Terbatas34. 30 Agustus Pringsewu, Tanggamus Alzier Thabranie

Oe-TR Turunkan Dua Putri Bung Karno

FOKUS – Menghadapi masa kampanye, pasangan nomor urut 4; Drs Hi Oemarsono-Thomas Azis Riska, SH sedikitnya akan menurunkan 14 jurkam nasional. Diantara mereka terdapat dua putri Sang Proklamator; Bung Karno, yaitu Sukmawati Soekarno dan Rahmawati Soekarno. Selain mereka adalah pimpinan partai yang berkoalisi mengusung pasangan tersebut.
Berdasarkan data dari Tim Kampanye Provinsi yang diketuai Hj Edyati Dwi Lestari dan sekretaris Agustiansa Yani, SIP, ke-14 jurkamnas yang bakal manggung sebagai juru kampanye provinsi penarik simpati rakyat Lampung dalam dua pekan akhir Agustus ini adalah Jenderal Purn R Hartono, Mayjen Purn Namuri Anom, Prof Yusril Ihza Mahendra, Prof M Ryaas Rasyid, MA, Hi MS Kaban, SE,MSi, Hery Ardi Andrat, SE, MM, MBA, KH Syukron Makmun, Irma Chaniago, Sukmawati Soekarno, Soegito Hadi, Rahmawati Soekarno, Eko Suryo Santjojo, Josep Wileam Lea Wea, dan Dr Ruyandi Hutasoit. Selain itu, untuk tingkat provinsi, pasangan dengan motto; Piye-piye wonge dhewe tersebut menurunkan sedikitnya 20 tokoh tingkat provinsi sebagai juru kampanye provinsi, diantaranya mantan Ketua DPRD Lampung dari PDIP, Hj Sri Atidah. Untuk Kabupaten Lampung Selatan, pasangan Oe-TR menyiapkan 49 orang sebagai jurkam yang diketuai Anwar S dengan wakil Kadnen dan sekretaris tim kampanye Sumarto. Kabupaten Lampung Timur telah disiapkan oleh tim kampanye pimpinan Muhammad Nuh Najiulloh dengan wakil Agus Sunaryo, Sukino, dan Supriyadi, serta sekretaris Rendra sebanyak 59 jurkam tingkat kabupaten. Kota Metro bakal dimeriahkan dengan gerakan 29 tim kampanye pasangan ini. Sutomo KS sebagai ketua tim kampanye Oe-TR dengan wakil Basuki Rahmat dan sekretaris Hi Misri Rosadi telah memilih tokoh-tokoh terbaik sebagai pemikat rakyat untuk memilih pasangan nomor urut 4 tersebut. 35 jurkam handal telah disiapkan untuk Kabupaten Tulang Bawang. Ketua tim kampanye Oe-TR; HD Purnomo Carito dengan wakil Guntur Setiawan dan sekretaris Zainal Abidin telah menunjuk orang-orang terbaiknya. Tim kampanye untuk Kabupaten Lampung Tengah yang diketuai Bambang dengan wakil Sugito dan sekretaris Kyai Maksum telah memilih 48 jurkamnya. Melihat demikian banyaknya tim jurkam pasangan ini, banyak yang meyakini Oe-TR akan menjadi “kuda hitam” dalam pilgub 3 September mendatang, bahkan tidak sedikit yang mengestimasi pasangan tua-muda tersebut akan memenangi pesta demokrasi rakyat Lampung. dd Mereka Jurkam Andalan Oe-TR No Nama Jurkam 1. Kol Purn Sunardi, SSos Provinsi 2. HMS Hambali As-Syafi’i, MA Provinsi 3. Drs Hi Sutomo Provinsi 4. Alfuadi Rusli Provinsi 5. Rosidin, SAg Provinsi 6. A Zamzani Yasin Provinsi 7. Soeyatno Provinsi 8. Soegiatmo Provinsi 9. Herwyn Daud Provinsi 10. Tonny RM Bettay Provinsi 11. Rusdi Haryono Provinsi 12. Hj Sri Wardhani, SH Provinsi 13. Hj Tati Wardiyati Provinsi 14. Bangun Sayekti Provinsi 15. Hi Ade Sukendar, SH Provinsi 16. KH Anwar Hasbulloh Provinsi 17. Wiwin Wiati, SPd Provinsi 18. Hi Nur Alfian, SH Provinsi 19. Hj Sri Atidah Provinsi 20. Drs Hi Sugiarso Provinsi

Tujuh Kali Rapat Umum

Kampanye Pasangan Andy Achmad-M Suparjo PASANGAN Andy Achmad-M Suparjo yang diusung PBR dan Partai Demokrat mengagendakan tujuh kali rapat umum sepanjang musim kampanye; 17 sampai 30 Agustus mendatang. Sementara sedikitnya 83 tokoh diterjunkan sebagai jurkam. Menurut data dari Andy Achmad Center yang diketuai Kol Purn Hi Denny Thamrin dan sekretaris Daeng Wansory Kusuma, pasangan dengan nomor urut 5 itu akan memulai kegiatan kampanye berupa rapat umum pada Senin (18/8) siang di Lapangan Desa Jati Baru, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan. Kegiatan perdana kampanye AJO dengan penanggungjawab Rustam Effendi Mafak tersebut diestimasikan akan dihadiri sekitar 5.000 orang. Pada saat yang sama, juga dilakukan rapat umum di Lapangan Desa Tanjung Harapan, Marga Tiga, Lampung Timur, dengan penanggung jawab kegiatan Kasturi KMR. Rapat umum selanjutnya akan dilakukan pasangan tersebut di Lapangan Desa Banjar Agung, Kecamatan Banjar Agung, Tulang Bawang pada hari Sabtu (23/8) mendatang. Diestimasikan acara dengan penanggung jawab Drs M Roem Akbar tersebut akan dihadiri sekitar 5.000 orang. Pada hari yang sama, Andy Achmad-M Suparjo juga menggelar rapat umum di Lapangan Merdeka, Tanjung Harapan, Seputih Banyak, Lampung Tengah. Kegiatan ini penanggung jawabnya Musa Achmad, dan diperkirakan paling sedikit akan dihadiri 5.000 orang. Aksi tarik simpati pasangan nomor urut 5 ini untuk warga Kota Bandar Lampung akan dilaksanakan pada hari Senin (25/8) mendatang di Lapangan Kalpataru, Beringin Raya, Kemiling. Bertindak sebagai penanggung jawab kegiatan yang diestimasi akan dihadiri sekitar 5.000 warga itu adalah Ir Hi Effendi Boer. Rapat umum yang keenam juga dilaksanakan pada Senin depan bertempat di Lapangan Kuncup, Kelurahan Pringsewu, Tanggamus. Sukisno, SSos bertindak sebagai penanggung jawab atas kegiatan kampanye yang akan dihadiri sekitar 5.000 orang tersebut. Kampanye berupa rapat umum terakhir yang dilakukan pasangan AJO bertempat di Lapangan Dwikora, Bukit Kemuning, Lampung Utara, pada Kamis (28/8) mendatang. Kegiatan dengan penanggung jawab Jhoni Tamin, SE itu diperkirakan akan diikuti 5.000 warga setempat. Bisa dipastikan, dalam setiap kegiatan kampanye rapat umum, pasangan ini akan menampilkan artis-artis terkenal sebagai penyedot kehadiran massa. Sampai pekan silam, Andy Achmad Center telah menentukan tim kampanye sebanyak 83 orang, dengan perincian dari Partai Demokrat sebanyak 22 orang, PBR 28 orang, dan Andy Achmad Center 33 orang. dd Tim Kampanye Amanah Pasangan AJO No Nama Asal 1. HM Peter Tji’din Partai Demokrat 2. Julian Manaf, SE Partai Demokrat 3. Toto Herwantoko Partai Demokrat 4. Hi Agusman Arief, SE, MM Partai Demokrat 5. Hartanto Lojaya Partai Demokrat 6. Ir Yandri Nazir Partai Demokrat 7. Imer Darius, SE Partai Demokrat 8. Beni Uzer, SH Partai Demokrat 9. Gafriyanto, SE Partai Demokrat 10. Ani Cindawani Partai Demokrat 11. Yasmani Partai Demokrat 12. Drs Nizwar Affandi, MSi Partai Demokrat 13. Firman Yani Partai Demokrat 14. Sudarno Partai Demokrat 15. Siti Farida Partai Demokrat 16. Hi Zaiful Bukhari Partai Demokrat 17. Samsir Firdaus Partai Demokrat 18. Ir Hajin M Umar Partai Demokrat 19. M Yusrizal, ST Partai Demokrat 20. Zuldin Partai Demokrat 21. Suradal Partai Demokrat 22. Aris Sandi Darma Putra Partai Demokrat 23. Hi Abdurahman Bafadhol PBR 24. Drs Hi Azhari Ali PBR 25. Hi Mikdar Ilyas PBR 26. Hi Arfan Dalimunthe, SE PBR 27. Aman Agus Hambali PBR 28. Drs Hanafi Aman PBR 29. Dra Siri Aisiyah PBR 30. Hi Ali Yusuf Tabana, SH, MH PBR 31. Pinni Buarna, SH PBR 32. Riza Hamim, SH, MM PBR 33. Hi Thobroni Harun, ST, MM PBR 34. Azwar Syarifuddin PBR 35. Sri Chomsah, SE PBR 36. Hi Imam Suhada PBR 37. Erwin Suhendar PBR 38. Amir Rahayu PBR 39. Mufasirin PBR 40. Zainuddin, SE PBR 41. Drs Hamzah Aska PBR 42. Sahrizal PBR 43. Drs Dadang Priatna, MSi PBR 44. Z Tanun Jaya PBR 45. Muslimin Arif PBR 46. Kalpitama PBR 47. Nurul Irsan PBR 48. Rizki Iskandar PBR 49. Amir Rahayu PBR 50. Zikri 51. Hi Agus Sucipto AA Center 52. Komarhaen Agus Revolusi AA Center 53. Halusi Thabrani, SE AA Center 54. Sukisno, SSos AA Center 55. Rustam Effendi Mafak AA Center 56. Drs M Roem Akbar AA Center 57. Bambang Sugianto AA Center 58. Kasturi AA Center 59. Hendro Wagiran AA Center 60. Drs Hi Suprapto, SH, MM AA Center 61. Harisman AA Center 62. Meri Aulia, SSos AA Center 63. Hartawan Ardi Kusuma AA Center 64. Yudi Hasan, SE AA Center 65. Zulkfli Husin AA Center 66. Musa Achmad AA Center 67. Hi Andi Amir Alimina AA Center 68. Ir Hi Effendi Boer AA Center 69. Drs Azhari MD AA Center 70. Sunaryo AA Center 71. Samirin AA Center 72. Jaswadi AA Center 73. El’ Hasan Z Alatas AA Center 74. Aman Tamin Atiek AA Center 75. Drs Najib Dachlan AA Center 76. Drs Fuad AA Center 77. Toni AA Center 78. Sugeng AA Center 79. Wakidi, SPd AA Center 80. Priwana, SH AA Center 81. Suryadi AA Center 82. AB Purnama AA Center 83. Syarifuddin AA Center sumber: surat aa center no: 017.A.5/TPA-AAC/VIII/2008

Pemprov Tangani Tanah Ryacudu

SENGKETA tanah atau lahan memang menjadi persoalan yang tak pernah ada tuntasnya di provinsi ini. Masalah itu pulalah yang diadukan Ryamur Ryacudu mewakili keluarga besar Mayjen Purn Musannif Ryacudu. Rabu (13/8) lalu Pemprov Lampung mengkancah persoalan ini melalui Tim Inti Koordinasi Penanganan dan Penyelesaian Masalah Pertanahan yang diketuai Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum & Politik, Hi Rustam Effendi, SH, MH. Rapat di Ruang Abung Balai Keratun terkait dengan penanganan terhadap pengaduan lahan milik keluarga besar Musannif Ryacudu itu dipimpin Rustam Effendi dihadiri tim asistensi dan tim 13. Apa persoalan tanah keluarga besar Gubernur Syamsurya Ryacudu tersebut? Fajrun Najah Ahmad dari Fokus mewawancarai Rustam Effendi selepas memimpin rapat Tim Koordinasi Penanganan dan Penyelesaian Masalah Pertanahan Provinsi Lampung, berikut petikannya: Rapat tadi sepertinya hanya membahas masalah tanah keluarga Gubernur Syamsurya Ryacudu, betul demikian? Iya, agendanya memang hanya membahas masalah tersebut, jadi ya persoalan itu yang kita bicarakan. Apa masalahnya? Begini, kita mendapat laporan dari Ryamur Ryacudu atas nama keluarga besar Mayjen Purn Musannif Ryacudu atau Natar Agung menyangkut lahan seluas 1.725 hektare yang ada di Kecamatan Bumi Agung, Way Kanan. Lahan itu memang milik keluarga besar Ryacudu? Menurut pengaduan yang kami terima, sejarah tanah tersebut bermula pada tahun 1973 silam, di mana Mayjen Purn Musannif Ryacudu mendapat penyerahan tanah dari kepala adat atau Punyimbang Marga Buay Bahuga, Lampung Utara, seluas 1.725 hektare. Waktu itu yang melakukan penyerahan adalah Hi Ratu Ahmad Ilyas alias Pangeran Kaca Marga, langsung kepada Bapak Musannif Ryacudu. Selanjutnya? Pada tahun 1985, keluar Surat Keputusan Gubernur Lampung No G/057/DA/HK/1985 tanggal 21 Maret 1985 tentang Program Transmigrasi Lokal. Dalam SK tersebut disampaikan untuk mewujudkan program itu digunakan lahan seluas 5.500 hektare yang diambil dari lahan eks HGU Andalas Timber. Pada tahun 1998 terjadi kesepakatan plasma inti sawit PT PLP dengan Ryamur Ryacudu terhadap lahan seluas 1.725 hektare tersebut. Terus yang menjadi persoalan apa? Persoalannya, sejak tahun 1998 sampai saat ini, keluarga besar Musannif Ryacudu belum memperoleh surat ukur yang pasti baik dari PT PLP maupun BPN. Yang sudah ada surat ukurnya baru 306 hektare saja. Nah, di sini timbul kekhawatiran dari keluarga besar Ryacudu, jangan-jangan program transmigrasi lokal yang menggunakan lahan seluas 5.500 hektare itu juga menggunakan sebagian dari lahan seluas 1.725 hektare yang menjadi milik keluarga Ryacudu. Apalagi saat ini, di kawasan translok tersebut telah berdiri beberapa desa definitif, diantaranya Desa Mulyo Karyo, Tanjung Dalam, Bumi Agung, Mesir Ilir, dan banyak lagi desa lainnya. Yang diminta keluarga besar Ryacudu apa? Mereka meminta dilakukan pengukuran ulang, sehingga akan diketahui secara transparan apakah lahan milik keluarga juga termasuk dalam lahan yang kini didiami peserta translok pada 1985 itu. Lalu apa hasil keputusan rapat tim koordinasi penanganan dan penyelesaian masalah pertanahan? Kita menyepakati beberapa hal, diantaranya segera diagendakan untuk turun ke lapangan guna mengecek langsung, tentunya didampingi pemohon dalam hal ini Bapak Ryamur Ryacudu untuk ditunjukkan tapal batasnya. Setelah itu, kita akan meminta BPN melakukan proses pengukuran ulang secara kadestral melalui titik kordinat. Kapan tim akan turun ke lokasi? Saya belum dapat memastikannya. Karena kita akan melakukan rapat terbatas dulu. Kita akan bahas persoalan ini bersama dengan Pemkab Way Kanan, keluarga besar Ryacudu, PT PLP, Polda Lampung, Dinas Kehutanan, dan pihak terkait lainnya. Tapi pada prinsipnya, tim melalui rapat tadi (Rabu lalu) telah merumuskan langkah-langkah yang akan dilakukan. Jadi ya tunggu saja perkembangannya. ***

BPN Tuba Buka-bukaan

TIDAK semua aktivitas lembaga pemerintah meski nyata-nyata membantu kepentingan rakyat akan ditanggapi positif. Itu yang dialami Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Tulang Bawang. Terkait dengan sertipikasi tanah transmigrasi, lembaga ini malah dicibir dan dituding berpraktik korupsi. Cibiran dan tudingan yang dialamatkan ke BPN Tuba itu dilakukan LSM Tegar. Lembaga swadaya masyarakat ini mengindikasikan adanya praktik korupsi berdasarkan data lapangan dimana setiap keluarga yang akan mensertipikatkan lahannya dikenai dana Rp 600.000 sampai Rp 700.000. Apalagi, lahan yang akan disertipikatkan jumlahnya mencapai 7.000 bidang.
Kenapa ada pungutan dalam program sertipikasi massal itu? Kepala BPN Tuba, Hi Syukri Hidayat, SH, MH buka-bukaan tentang hal ini dalam wawancara khusus dengan Edi Kanter dari Fokus di ruang kerjanya, berikut petikannya: Bisa dijelaskan kenapa sampai ada tudingan BPN diindikasikan melakukan korupsi dalam program sertipikasi massal lahan transmigrasi? Tudingan itu terkait adanya pungutan dana antara Rp 600.000 sampai Rp 700.000 untuk pembuatan sertipikat setiap bidangnya. Terus terang saja, sebenarnya tudingan itu tidak benar. Aparat kami sama sekali tidak melakukan pungutan ilegal. Dana itu memang merupakan kewajiban masyarakat yang lahannya akan disertipikatkan. Jadi kami bukan mengada-ada. Bisa Anda jelaskan bagaimana ketentuan program sertipikasi massal itu? Begini, program sertipikasi atas tanah transmigrasi di Kabupaten Tulang Bawang tahun 2008 ini dibiayai atau disubsidi melalui APBN dan APBD. Nah, dana yang disediakan untuk kegiatan itu hanya sebagai biaya penyuluhan, pengumpulan data yuridis, pengukuran bidang (Tugu Orde IV), penetapan hak atas tanah, dan pendaftaran tanah, serta penerbitan sertipikat. Kalau sudah ada dana-dananya kenapa masih memungut ke masyarakat? Nanti dulu! Dalam konteks ini, masih banyak aturan lain yang mesti dipenuhi, dan itu merupakan kewajiban masyarakat yang lahannya akan disertipikasi. Apa saja kewajiban masyarakat tersebut? Misalnya, menyangkut pajak, BPHTB, leges, biaya operasional panitia, dan pembuatan patok. Nah, di sini masyarakat harus tahu, bahwa meski program sertipikasi massal telah ada anggarannya dari APBN dan APBD, tetapi tidak serta merta semuanya gratis. Ada kewajiban-kewajiban masyarakat yang lahannya ingin disertipikatkan yang harus dipenuhi. Di sinilah adanya pemungutan dana tersebut. Jadi transparan kok semuanya. Aparat BPN tidak mengada-ada. Yang kami lakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Bisa Anda jelaskan aturannya? Salah satunya menurut UU No 21/1997 tentang BPHTB yang diubah menjadi UU No 20/2000 pasal 3, berbunyi; tanah-tanah tranmigrasi yang mengajukan permohonan hak atas tanah dan bangunan, tidak termasuk dalam objek pajak yang tidak dikenakan BPHTB. Dan sesuai UU No 20/2000, apaila kepala badan (BPN, red) menandatangani sertipikat tetapi penerima hak belum meyetorkan pajak BPHTB, maka kepala badan tersebut akan dikenakan sanksi. Semua ini juga sesuai dengan surat Kanwil BPN Lampung No 600/3269. Jadi aturannya jelas. Sekali lagi, kami tidak mengada-ada. Kalau begitu adanya pungutan dana Rp 600.000-an itu tidak menyalahi ketentuan, begitu? Iya! Semuanya sesuai ketentuan. Itu sebabnya, salah besar kalau ada yang menuding aparat BPN macem-macem dalam hal ini. Dana itu penggunaannya jelas, yaitu untuk pajak, BPHPB, leges, dan biaya oprasional panitia. Yang juga jangan dilupakan, itu semua berdasarkan kesepakatan masyarakat setempat. Jadi apalagi yang mau dipersoalkan? Kenapa hal ini tidak dijelaskan kepada masyarakat? Sebenarnya sudah, hanya ya namanya orang, ada saja yang menilai macem-macem. Kami juga berencana melakukan jumpa pers dengan rekan-rekan wartawan pada Kamis (21/8) mendatang, intinya ya untuk menjelaskan persoalan ini, sehingga ke depannya tidak muncul berbagai tudingan yang tidak sedap ke arah BPN. Karena apa yang kami lakukan di lapangan, telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. ***

PTPN Buka Stand Sendiri

Gelar Bazar Gula Murah 1 Ton
PTPN VII membuka stand pameran sendiri diajang Pameran Pembangunan Memeriahkan HUT RI ke-63 di PKOR Way Halim yang berlangsung sampai Selasa (19/8) malam.
Pada hari pertama pameran, BUMN ini menggelar bazar gula murah, hanya Rp 5.000 per-Kg, dengan stok 1 ton.
Kaur Humas PTPN VII, Sonny Soediastanto, mengatakan, gula merupakan salah satu kebutuhan pokok, untuk itu selama pameran berlangsung PTPN VII ikut juga meringankan beban masyarakat dalam memenuhi bahan pokok, yakni dengan memberikan penawaran spesial.
“Selain menawarkan harga gula murah, di stand PTPN VII juga dipamerkan bermacam-macam bibit unggul komoditi, misalnya bibit teh, bibit kelapa sawit, kako dan karet,” kata dia.
Untuk bibit kakao, menurut Sonny, pengunjung tidak dapat membeli secara langsung. Karena pemasaran bibit komoditi itu sudah ada yang menangani.
Lebih lanjut Sonny menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan gula ini, PTPN VII didukung dua unit pabrik gula dengan kapasitas olah 11.000 ton/hari, pada tahun 2007 menghasilkan 117.831 ton gula dan 86.200 ton tetes, dengan nilai penjualan sebesar Rp 550 miliar dari total penjualan gula 106,408 ton dan tetes 82.929 ton. Pada tahun 2007 itu juga, sambung dia, kontribusi pendapatan dari penjualan gula dan tetes sebesar 20,39% dari total pendapatan perusahaan.
Luas areal tebu tahun 2007, kebun inti tanaman menghasilkan 18.780, dan untuk kebun plasma luas areal 8.596. *Minyak SawitSelain gula, PTPN VII juga salah satu penghasil minyak sawit di dunia. Luas areal tanaman menghasilkan kelapa sawit sampai pada tahun 2007 mencapai 31.530 ha (inti) dan 23.868 ha (plasma) dengan total produksi minyak sawit 166.989 ton dan nilai penjualan produk sawit Rp 1.107 miliar atau 41,20% dari total pendapatan perusahaan.
Total produksi tandan buah segar (TBS) selama 2007 sebanyak 795.232 ton. Sonny menambahkan, komoditi kelapa sawit didukung oleh tujuh unit pabrik minyak sawit dengan kapasitas olah 276 ton TBS perhari dan dua unit pabrik pengolahan inti sawit dengan kapasitas 150 ton inti/hari.Selain itu, PTPN VII juga memiliki produksi karet.
Luas areal tanaman menghasilkan pada tahun 2007 mencapai 34.918 ha (inti) dan 20.699 ha (plasma), dengan total produksi 54.746 ton dan nilai penjualan Rp 1.103 miliar atau 37,55% dari total pendapatan perusahaan.
“Pemasaran produksi karet dilaksanakan dengan penjualan lokal (27%) dan ekspor (73%). Produksi karet PTPN VII telah mempunyai brand image di pasar international. Komoditas karet didukung oleh empat unit pabrik pengolahan RSS, 11 unit pengolahan crumb rubber dan satu unit pengolahan latex pekat,” ucapnya lanjut.
Komoditi lain yang dihasilkan PTPN VII yaitu teh. Tingkat konsumsi teh di dunia, menurut Sonny, sampai saat ini masih cukup tinggi. Ekspor teh PTPN VII saat ini sudah merambah pasar internasional antara lain Malaysia, Pakistan, Timur Tengah, Eropa, dan Rusia. “Kalau luas areal tanaman perkebunan teh 1.298 ha, yang berada di lereng Gunung Dempo Pagar Alam, Sumatera Selatan. Dan penjualan produksinya melalui pasaran lokal dan ekspor,” kata Sonny sambil menambahkan, pemasaran lokal 39% dan ekspor 61%.
Dijelaskan pula, pada tahun 2007 produksi kering sebesar 2.987 ton dengan total nilai penjualan sebesar Rp 28 miliar dari volume penjualan sebanyak 2.833 ton. Komoditi teh hanya memberikan kontribusi 1,05% dari total pendapatan perusahaan. bf

Disnakertans Tuba Pro Aktif

Siapkan Tenaga Kerja Yang Handal ACUNGAN jempol layak disampaikan ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tulang Bawang. Kenapa? Tanggung jawabnya untuk mengatasi masih banyaknya tenaga produktif yang menganggur cukup elegan. Dinas pimpinan Ir Ahmad Syukur itu pro aktif menyiapkan mereka sebagai tenaga kerja yang handal. Menurut data di Disnakertrans Tuba, saat ini jumlah tenaga kerja produktif 291.137 orang, yang terserap di perusahaan-perusahaan yang ada di kabupaten itu sebanyak 64.578 orang. “Tenaga kerja yang belum terserap sampai dengan bulan Juni 2008 berjumlah 3.498 orang,“ kata Ahmad Syukur. Guna memaksimalisasi potensi tenaga kerja produktif itu, Disnakertrans Tuba telah menyiapkan langkah-langkah pro aktif, misalnya memberikan pelatihan atau pembekalan keterampilan. Berupa pelatihan keterampilan las listrik, karbit, meubeleir, dan tukang kayu. Juga pelatihan otomotif roda dua dan elektronik serta pelatihan-pelatihan terpadu lainnya. Ahmad Syukur menambahkan, pihaknya juga menjalin kerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) yang ada di Way Abung untuk melaksakan kegiatan mobile unit training (MUT). “Harus diakui pula, masih banyak masyarakat yang menunggu giliran mendapatkan pembekalan dan pelatihan keterampilan. Mengingat wilayah Tulang Bawang sangat luas, sehingga secara bertahap seluruh masyarakat bisa merasakan pelatihan yang dilaksanakan pemerintah,” ucapnya lanjut. Ia menambahkan, Disnakertrans juga melakukan koordinasi dengan perusahaan-perusahaan besar yang ada di Tuba, dimana diingatkan agar dalam rekrutmen tenaga kerja dapat mengutamakan pekerja asal kabupaten itu. “Bila tidak terpenuhi, baru mengambil tenaga kerja dari luar,” kata Ahmad Syukur. ek

DAK Lampura Transparan

FOKUS - Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pendidikan merupakan dana untuk menunjang pelaksanaan wajib belajar (wajar) pendidikan dasar 9 tahun yang bermutu, telah berjalan sesuai dengan mekanisme. Dari invesigasi Fokus diketahui, dalam sosialisasi DAK 2008 untuk 106 SD, Diknas Lampura cukup transparan. Baik dalam penyaluran untuk tiap sekolah, maupun pelaksanaan pekerjaan. Seperti tahun-tahun lalu, daftar penerima DAK terpajang pada papan pengumuman di Diknas, sehingga dengan mudah masyarakat dapat mengetahuinya. Menurut Sauki, mendampingi Kasubdin Sarana Prasarana Diknas Lampura, Drs Suyono, SH, MM, penyaluran DAK sesuai dengan harapan masyarakat, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. ”ini semua berkat dukungan semua pihak, dan kami yang baru melaksanakan ini juga harus hati-hati mengambil setiap keputusan. Kesuksesan penyaluran DAK ini tak luput dari semua pihak yang menghendaki tranparansi, sehingga pihak Diknas dapat menjalankannya sesuai mekanisme,” ujar Sauki. rj

Pupuk Lebih Mahal Ketimbang Biaya Sekolah

Persoalan Serius Yang Sering Dikeluhkan Petani Lamtim FOKUS - Kabupaten Lampung Timur memang mengandalkan sektor pertanian dalam pengembangannya. Namun beragam persoalan terus menghantui. Koordinator Pelaksana Dinas (KPD) Pertanian Tanaman Pangan Kecamatan Matarambaru, Sutrisna, mengakui perlunya kerja sistemik dan koordinatif untuk terus mengembangkan potensi pengangkat perekonomian rakyat itu. Bagaimana potensi dan persoalan pertanian di Matarambaru? Jumat (15/8) siang, Jauhari dari Fokus mewawancarai Sutrisna, berikut petikannya: Sebenarnya apa tugas KPD Pertanian Tanaman Pangan itu?
KPD pertanian mempunyai tanggung jawab untuk membina dan memajukan usaha pertanian di wilayahnya sesuai dengan tupoksi. Diantaranya? Kita bertugas menjaga terjadinya bencana alam, seperti kekeringan air. Untuk itu sejak dini kita telah siap menanggulanginya dengan kemampuan mesin pompa air. Program unggulannya apa saja? Kita punya program sekolah lapangan pengguna air yang didanai oleh PISP. Sekolah lapangan pengguna air ini diikuti tiga peserta, terdiri dari pengurus P3 Kecamatan Way Jepara, pengrurs P3 Kecamatan Labuhan Maringgai, serta petani pelaku dan area. Karena program itu untuk pemerataan cara pengguna air, maka kegiatan ini intinya merubah pelaku dan sikap petani untuk meningkatkan produksi kesejahteraan petani dan keluarganya. Di Matarambaru ini, komoditas apa yang diunggulkan? Yang pertama tanaman kakao, dan kedua padi. Untuk itu kita meminta dukungan semua pihak, khususnya Dinas Pertanian dan Pengairan sebab untuk menunjang potensi pertanian yang ada dibutuhkan sinkronisasi program dan kegiatan. Pendukung sektor pertanian yang urgen itu apa? Yang utama adalah melakukan perbaikan sarana pertanian, saluran air irigasi, serta membina kelompok tani (koptan) sehingga realisasinya dapat dinikmati oleh petani yang merupakan anggota kelompok tani. Kalau permasalahan yang bisa mempengaruhi peningkatan hasil petani? Permasalahan utama dalam meningkatkan produksi dan produktifitas di Matarambaru ini adalah hama tikus, serta sarana produksi seperti harga pupuk. Kenapa dengan pupuk? Karena harga pupuk saat ini lebih mahal dari biaya sekolah. Banyak petani yang mengeluhkan masalah ini. Disamping itu pengalihan lahan dan air serta pemeliharaan tanaman kurang efektif dan efesien. Hal inilah yang menyebabkan hasil tani menurun. Untuk kedepan, apa langkah Anda dalam meningkatkan produksi pertanian di Kecamatan Matarambaru ini? Saya berharap kepada para petani kita, untuk tetap menjaga kualitas dan kuantitas hasil pertaniannya, sehingga dapat mengangkat perekonomian keluarga pada khususnya, dan memberikan kontribusi untuk pembangunan di Kabupaten Lampung Timur ini. Karenanya kita menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah di tingkat desa dan para kelompok tani serta kerja sama dengan pihak pertanian untuk bagaimana bisa menghemat air. ***

SDN Kebon Damar Aktif Pramuka

PEMBINAAN anak didik di SDN Kebon Damar, Matarambaru, Lamtim, patut diacungi jempol. Tingkat keaktifan siswa dalam kegiatan kepramukaan pun relatif tinggi. Terbukti, pekan kemarin 24 siswa-siswi diikutkan dalam perkemahan memeriahkan Hari Jadi Pramuka ke-47 dan HUT RI ke-63. Perkemahan yang diadakan di lapangan sepak bola Desa Kebon Damar dan berlangsung sejak Rabu (13/8) hingga Jumat (15/8) silam itu digagas Kwaran Pramuka Matarambaru. Diikutsertakannya 24 siswa-siswi pada perkemahan itu menurut Kepala SDN Kebon Damar, Bada’i, Sag, guna memberi kesempatan anak didik meneladani dan mengikuti nilai-nilai pramuka, seperti sikap gotong royong, disiplin, dan mandiri. Ia berharap, usai mengikuti perkemahan, siswa-siswinya dapat memiliki tanggung jawab, jiwa terampil, serta disiplin dan berani. Juga, “Memiliki rasa kebersamaan antara satu sama lain, semangat gotong-royong sesuai yang terkandung dalam Dasa Darma Pramuka dan harus dipahami serta diambil hikmahnya dari kegiatan kemah itu,” ucap Bada’i. jh

SMK BLK Tampilkan Karya

Pada Pameran Pembangunan di Stand Pemkot KARYA-karya siswa SMK BLK Way Dadi, Sukarame, utamanya bidang teknik elektro dan otomotif turut mewarnai stand pameran Pemkot Bandar Lampung diajang Pameran Pembangunan PKOR Way Halim memeriahkan HUT RI ke-63 yang berlangsung sampai Selasa (19/8) malam. Dua guru SMK BLK; Purwanto Ariyadi Surya dan Ir Martin dipercaya sebagai pembimbing penampilan karya siswa tersebut. Menurut Purwanto, di bidang keahlian elektro, pihaknya menampilkan program instalasi sambungan rumah, pengontrolan motor listrik satu pase dan dua pase secara normal dan otomatis program. Sedang keahlian teknik otomotif menampilkan pemasangan jaringan instalasi otomotif, bongkar-pasang mesin otomotif dan enzim. Suyanto, ST, kepala SMK BLK Bandar Lampung, menjelaskan ditampilkannya karya-karya siswanya pada ajang pameran pembangunan ini untuk membangun kepercayaan diri para siswa bahwa mereka pun memiliki kemampuan dan prestasi yang layak dibanggakan. Sementara Ir Hi Triono Arifin, MM, ketua Yayasan BLK, menyatakan pihaknya memang sengaja menampilkan karya-karya siswanya di ajang pameran pembangunan guna memotivasi para siswa sekaligus memberitahukan kepada masyarakat bahwa tenaga didik dari SMK BLK benar-benar siap pakai. hp

Pejuang Yang Belum Merdeka

PERJUANGAN Mukhlasi mempertahankan kemerdekaan RI tak terpungkiri. Pada tahun 1947-1949 ia tergabung di Laskar Hizbullah dan TRI/Jan II/Ris II Divisi Sultan Agung dan bertempur habis-habisan demi kemerdekaan di daerah Gombong, Jawa Tengah. Namun kini, pejuang yang tinggal di Pekon Kresno Mulyo, Ambarawa, Tanggamus, itu malah belum merasakan kemerdekaan. Lho kok bisa? “Kalau saya mengenang perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI tahun 1947-an lalu, dan melihat kondisi saat ini, hati saya sedih. Perhatian pemerintah pada kami-kami yang dulu berjuang sangat minim. Sampai-sampai rasanya kami belum merasakan kemerdekaan,” urai Mukhlasi yang kini tinggal bersama putrinya. Pejuang kelahiran Kebumen 10 Maret 1917 ini masih ingat saat pertama kali dirinya menerima tunjangan dari pemerintah di tahun 1996 silam. “Tunjangan bagi mantan pejuang kemerdekaan itu hanya cukup untuk ongklos dari Kota Metro ke Kebumen, Jawa Tengah,“ tuturnya dengan nada sedih. Ia mengaku sempat bergembira saat mendengar kabar pemerintah akan memberikan uang penghargaan bagi pejuang kemerdekaan yang masih hidup. “Saya sampai sudah mengkhayal, akan saya gunakan uang itu untuk berangkat menunaikan ibadah haji. Tapi sampai sekarang nggak ada realisasinya,” ucap Mukhlasi yang mengaku kebutuhan hidupnya sehari-hari ditanggung oleh anak-anaknya. Kesedihan –dan kepedihan- begitu tampak saat Mukhlasi menuturkan nasibnya kini. Namun ketika bercerita kiprahnya saat mempertahankan kemerdekaan RI dari tangan penjajah, semangatnya langsung bangkit. Suaranya bergetar penuh nafas perjuangan. Ada peristiwa yang tak mungkin terlupakan saat ia berjuang di masa kemerdekaan dulu. Apa itu? “Dalam suatu pertempuran, punggung saya kejatuhan kaki teman saya yang terkena mortar. Pengalaman itu sungguh tak terlupakan,” kata mantan anak buah Kiyai Bakri Abdul Latif ini. Tak hanya Mukhlasi yang merasa belum menikmati kemerdekaan yang dulu diperjuangkannya. Mbah Leman, mantan pejuang berusia 86 tahun, yang saat ini tinggal bersama anak cucunya di Desa Guyuban, Kecamatan Way Lima, Pesawaran, pun merasakan hal yang sama. Karena itu, Mbah Leman sangat berharap, pemerintah mau memberikan perhatian sepadan bagi para pejuang. Sebab rata-rata kehidupan para mantan pejuang kemerdekaan yang ada di Lampung sangat memprihatinkan. “Jangankan untuk kebutuhan lain, untuk makan sehari-hari saja, kami sangat kesulitan,“ urainya dengan nada getir. Selayaknya, pada HUT Kemerdekaan RI ke-63 ini, para pimpinan daerah menunjukkan perhatiannya pada para mantan pejuang kemerdekaan. Masih banyak Mukhlasi dan Mbah Leman yang lain, yang dulu memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan, malahan belum menikmati kemerdekaan itu sendiri. ry