15 Agustus 2008

Siapkan Program Lompatan

PERAN Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung dalam mengejawantahkan prioritas program Gubernur Syamsurya Ryacudu sangatlah strategis. Karena itulah, Ir Bihikmi Soefian sebagai kepala dinas memainkan gaya satu gerakan menyentuh langsung dua sasaran. Apa maksudnya? Sebagaimana diketahui, Gubernur Syamsurya Ryacudu memprioritaskan program di bidang pendidikan, kesehatan, dan pengentasan kemiskinan. Terkait dengan program pengentasan kemiskinan inilah Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan langsung menggerakkan alurnya, selain terus meningkatkan akselerasi sebagai dinas teknis yang menangani masalah peningkatan produksi pertanian dan eleganitas ketahanan pangan daerah.
Apa satu gerakan menyentuh dua sasaran yang dilakukan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung sebagai apresiasi nyata atas prioritas Gubernur Syamsurya Ryacudu tersebut? Jumat (8/8) pagi di ruang kerjanya, Ir Bihikmi Soefian menerima Fajrun Najah Ahmad dari Fokus untuk wawancara khusus, berikut petikannya: Bisa dijelaskan, apa yang dilakukan dinas yang Anda pimpin terkait dengan prioritas program Gubernur Syamsurya Ryacudu utamanya menyangkut pengentasan kemiskinan?
Kita telah menyiapkan program yang dibantu pusat dengan nama Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP). Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran melalui penumbuhan dan pengembangan kegiatan usaha agribisnis di perdesaan sesuai dengan potensi wilayah. Berapa besar dananya dan sasarannya mana saja?
Dananya sebesar Rp 26,9 miliar. Sasarannya adalah berkembangnya usaha agribisnis di 269 desa miskin yang tersebar di 93 kecamatan di 10 kabupaten/kota se-Lampung. Realisasinya nanti masing-masing desa atau Gapoktan mendapat alokasi bantuan penguatan modal berupa dana bantuan langsung masyarakat (BLM) sebesar Rp 100 juta. Pemanfaatannya bagaimana?
Pemanfaatan dana BLM PUAP tersebut diperuntukkan bagi rumah tangga petani miskin (RTPM), baik itu petani/peternak (pemilik dan penggarap) skala kecil, buruh tani, maupun pelaku agribisnis yang mempunyai usaha harian, mingguan atau musiman. Jenis usaha warga miskin yang bisa mendapat bantuan apa saja?
Untuk jenis usaha yang dapat diberikan BLM PUAP ini meliputi budidaya tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, dan peternakan. Selain itu non budidaya, berupa industri rumah tangga pengolahan hasil pertanian dan pemasaran hasil pertanian skala kecil atau bakulan. Kalau jenis-jenis usaha ini, ya sesuai dengan rambu-rambu yang telah ditetapkan. Jadi nantinya setiap warga petani miskin akan menerima BLM sampai Rp 100 juta?
O, tidak begitu. Dana sejumlah itu untuk masing-masing desa atau Gapoktan. Pagu atau nilai maksimum yang diberikan untuk setiap rumah tangga petani miskin (RTPM) sebesar Rp 1 juta. Sehingga total anggaran BLM PUAP sebesar Rp 26,9 miliar itu dapat dimanfaatkan oleh sekitar 27.000 RTPM. Sudah sejauhmana persiapan program riil pengentasan kemiskinan yang digerakkan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan ini?
Secara perencanaan, kita bisa katakan sudah cukup matang. Untuk sosialisasi PUAP tingkat provinsi telah dilakukan pada April lalu, sedang sosialisasi kabupaten/kota pada Juli kemarin. Untuk identifikasi potensi desa dan verifikasi rumah tangga miskin (RTM) juga Juli kemarin. Tahap selanjutnya adalah pengajuan dana BLM PUAP pada bulan Agustus, disusul bulan Oktober dan November. Saya perkirakan, akhir Oktober nanti kucuran BLM PUAP sudah dapat dilaksanakan. Kaitannya satu gerakan menyentuh dua sasaran?
Begini, adanya program BLM PUAP ini kan secara konkret menangani pengentasan kemiskinan. Di sisi lain, dengan pola kegiatannya dapat dilihat arahnya, yaitu meningkatkan produktivitas kegiatan ekonomi masyarakat petani dan peternak. Jadi, kita berikan bantuan dana secara langsung untuk mereka memberdayakannya guna meningkatkan produktivitas kegiatan ekonomi skala kecilnya, sehingga ke depan mereka bisa dapat terus berkembang. Dinas Pertanian jalan sendiri dalam program ini?
Tentu saja tidak. Kan pengentasan kemiskinan merupakan salah satu dari tiga prioritas Gubernur Syamsurya, tentunya tetap akan dilakukan pembicaraan lintas sektoral. Hanya saja, kami telah menyiapkan program BLM PUAP tersebut dengan dana bantuan pemerintah pusat. Jadi yang menentukan penerima BLM PUAP juga pusat dong?
Iya! Dalam hal ini Menteri Pertanian. Kalau kita telaah, memang desa-desa yang menjadi sasaran BLM PUAP ini termasuk desa miskin, walau memang hanya sebagian saja yang sama dengan yang menjadi target pengentasan kemiskinan Pemprov Lampung melalui APBD TA 2008 ini. Saya kira hal ini tidak masalah, karena program BLM PUAP lebih mengarah kepada rumah tangga petani miskin (RTPM)-nya, bukan wilayahnya. Tinggal sinkronisasi saja kok. Toh semuanya jelas, yaitu untuk mengentaskan kemiskinan petani, yang jumlahnya mencapai 70% dari jumlah penduduk miskin di Lampung ini. Gubernur Syamsurya saat melantik pejabat eselon II yang baru, termasuk Anda, meminta agar segera menyiapkan langkah-langkah konkret, menurut Anda?
Itu betul! Dan kami memang meyakini, jika ke depan diperlukan lompatan-lompatan bila menginginkan terus terjadinya peningkatan produktivitas di bidang pertanian. Lompatan-lompatan itu menyangkut apa saja?
Yang utama ya mengenai masalah dananya. Program sebagus apapun jika dalam alokasi anggaran di APBD sedikit, ya sulit diwujudkan. Karena itu, kami akan mengajukan lompatan anggaran melalui APBD TA 2009 nanti guna mewujudkan gerakan peningkatan produktivitas di bidang pertanian dan ketahanan pangan. Langkah yang akan Anda lakukan?
Nanti kami akan bicarakan dengan teman-teman di DPRD Lampung. Saya akan sampaikan secara transparan apa saja program unggulan, kenapa dan apa targetnya. Saya optimis, kita semua terbuka dan fair, sepanjang untuk kemajuan kehidupan masyarakat Dewan pasti akan mendukung. *** Buka Diri Demi Kemajuan GAYA Ir Bihikmi Soefian yang low profile namun “berisi”, tampaknya menghiasi gerakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung ke depan. Betapa tidak. Rencananya pada 21 Agustus mendatang pihaknya akan mengundang berbagai kalangan yang peduli dengan masalah pertanian dan ketahanan pangan di daerah ini untuk sharing. “Kami membuka diri demi kemajuan. Pada 21 Agustus nanti kami akan undang stake holder guna memberi masukan kepada kami untuk berbuat lebih maksimal, efisien dan efektif guna meningkatkan produktivitas hasil-hasil pertanian kita ke depannya,” tutur Bihikmi Soefian, di ruang kerjanya, Jumat (8/8) pagi.
Dalam kesempatan itu, sambung mantan Wakadis Pertambangan Provinsi Lampung ini, pihaknya akan mengundang berbagai pimpinan dinas terkait, pengusaha, penyalur, KTNA, HKTI, dan berbagai pihak lain yang selama concern terhadap dunia pertanian.
Dan, “Kami juga mengharapkan pada kesempatan tersebut Bapak Gubernur dapat memberikan arahan tentang apa yang menjadi keinginannya bagi pengembangan dunia pertanian Lampung ke depan. Nanti masukan dari berbagai pihak itu akan kita ramu untuk diwujudkan dalam prioritas program dinas di tahun 2009,” urainya lanjut.
Langkah semacam ini, diakui Bihikmi Soefian sangatlah tepat guna menyelaraskan program dinasnya dengan kenyataan dan harapan berbagai elemen masyarakat yang selama ini terjun ke dunia pertanian.
Meski demikian, sebagai pejabat yang banyak berkecimpung di dunia pertanian Bihikmi mengakui secara pribadi dirinya telah memiliki beberapa “program lompatan” yang dapat diwujudkan dalam waktu singkat apalagi jika didukung berbagai elemen masyarakat.
Misalnya? “Kita buka lahan pertanian sawah baru seluas 200.000 hektar, nanti yang 100.000 hektar kita percayakan pengelolaannya kepada pihak swasta, yang 100.000 hektar lainnya dikelola pemerintah. Potensi membuka sawah baru ini sangat lebar, hanya mau tidak kita segera mewujudkannya,” urai Bihikmi yang pekan lalu juga mengadakan sharing dengan tujuh orang doktor asal Unila terkait dengan persoalan pengembangan produktivitas pertanian daerah Lampung di ruang kerjanya.
Menurut dia, jika dilakukan pengembangan dan pembinaan terhadap sawah-sawah padi rawa, ke depannya akan terdapat penambahan lahan sekitar 250 hektar.
“Untuk mewujudkan ini pun tidak perlu dana besar, paling-paling hanya sekitar Rp 250 juta, itu pun berupa bantuan sarana,” ucap Bihikmi lagi.
Masih terkait dengan program ini, ia mengakui perlunya diperkuat koordinasi dengan kabupaten/kota. Dan semua itu akan terwujud dengan baik jika didukung dengan sentuhan teknologi serta bantuan bibit unggul. dd

Pemprov Stok Beras, Kenapa Tidak?

FOKUS – Ada gagasan maju yang bergulir dari Ir Bihikmi Soefian guna menjaga harga hasil pertanian masyarakat serta tetap survive-nya pemerintah dalam menjaga ketersediaan pangan bagi rakyatnya. Apa ide brilian itu? “Tidak ada salahnya pemprov punya stok beras. Langkah ini semata-mata untuk jaga-jaga jika stok beras di Bulog kurang, sehingga begitu dibutuhkan tinggal disalurkan,” ucap mantan Kepala Biro Perekonomian Pemprov Lampung itu.
Diakui dia, memang selama ini masalah pengamanan stok pangan –dalam hal ini gabah atau beras- ditangani oleh Bulog, dan tidak pernah menimbulkan persoalan serius. Hanya saja, “Tidak ada salahnya kalau kita pun berjaga-jaga dengan menyetok beras. Paling-paling hanya soal penyediaan gudangnya saja yang perlu dipikirkan,” Bihikmi menambahkan. Jika langkah ini diambil Pemprov Lampung, menurut Bihikmi Soefian, kehidupan petani akan semakin terjamin selain menunjukkan kinerja aparatur pemerintah yang selalu stand by dalam mengatasi berbagai kemungkinan buruk. Hanya memang, “Gagasan ini perlu dibicarakan secara khusus dengan pihak-pihak terkait,” lanjut dia.
Diakui Bihikmi, gagasannya ini pernah disampaikan secara terbuka saat ia bertemu dengan Kepala Bulog Lampung. Tanggapannya? “Ya beliau kelihatan menyambut baik. Hanya untuk merealisasikannya memang dibutuhkan kajian-kajian khusus,” tutur Bihikmi sambil menambahkan idenya itu lahir setelah ia menelaah arahan Presiden SBY yang meminta kepada para bupati untuk meningkatkan anggaran bagi penyediaan padi. Menurut data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung, beberapa kabupaten di daerah ini mengalami kemajuan pesat dalam produktivitas hasil pertanian utamanya padi, yaitu Kabupaten Lampung Barat, Tulang Bawang, Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Lampung Selatan. dd Penerima Dana Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) No Kab/Kota Kecamatan Desa 1. Pesawaran Kedondong Tempel Rejo 2. Pesawaran Kedondong Kota Jawa 3. Pesawaran Negeri Katon Kagungan Ratu 4. Pesawaran Negeri Katon Bangun Sari 5. Pesawaran Negeri Katon Tri Rahayu 6. Pesawaran Negeri Katon Trisno Maju 7. Pesawaran Padang Cermin Tambangan 8. Pesawaran Padang Cermin Way Urang 9. Pesawaran Padang Cermin Way Ratai 10. Pesawaran Tegineneng Tri Mulyo 11. Lampung Timur Bandar Sribhawono Sri Pendowo 12. Lampung Timur Bandar Sribhawono Waringin Jaya 13. Lampung Timur Bandar Sribhawono Bandar Agung 14. Lampung Timur Bandar Sribhawono Sadar Sriwijaya 15. Lampung Timur Jabung Gunung Sugih Kecil 16. Lampung Timur Jabung Mumbung Jaya 17. Lampung Timur Jabung Mekar Jaya 18. Lampung Timur Jabung Gunung Mekar 19. Lampung Timur Labuhan Ratu Labuhan Ratu IV 20. Lampung Timur Labuhan Ratu Labuhan Ratu VII 21. Lampung Timur Labuhan Ratu Rajabasa Lama Dua 22. Lampung Timur Labuhan Ratu Labuhan Ratu 23. Lampung Timur Labuhan Ratu Labuhan Ratu III 24. Lampung Timur Marga Sekampung Purwosari 25. Lampung Timur Marga Tiga Negeri Katon 26. Lampung Timur Marga Tiga Negeri Tua 27. Lampung Timur Marga Tiga Negeri Jemanten 28. Lampung Timur Marga Tiga Tanjung Harapan 29. Lampung Timur Marga Tiga Nabang Baru 30. Lampung Timur Pasir Sakti Mekar Sari 32. Lampung Timur Pasir Sakti Pasir Sakti 33. Lampung Timur Pasir Sakti Purworejo 34. Lampung Timur Pekalongan Adirejo 35. Lampung Timur Sekampung Sumber Gede 36. Lampung Timur Sekampung Karya Mukti 37. Lampung Timur Sekampung Giri Karto 38. Lampung Timur Sukadana Sukadana 39. Lampung Timur Sukadana Putra Aji Dua 40. Lampung Timur Sukadana Bumi Nabung Udik 41. Lampung Timur Sukadana Pakuan Aji 42. Lampung Timur Way Jepara Sri Rejosari 43. Lampung Timur Way Jepara Labuhan Ratu II 44. Lampung Timur Way Jepara Braja Emas 45. Lampung Timur Way Jepara Sri Wangi 46. Lampung Utara Abung Selatan Kembang Tanjung 47. Lampung Utara Abung Semuli Semuli Raya 48. Lampung Utara Abung Surakarta Bandar Agung 49. Lampung Utara Abung Surakarta Karya Sakti 50. Lampung Utara Abung Surakarta Bangun sari 51. Lampung Utara Abung Surakarta Sukoharjo 52. Lampung Utara Abung Surakarta Bumi Restu 53. Lampung Utara Abung Timur Pungguk Lama 54. Lampung Utara Abung Timur Surakarta 55. Lampung Utara Abung Timur Sidomukti 56. Lampung Utara Abung Timur Bumi Jaya 57. Lampung Utara Abung Timur Peraduan Waras 58. Lampung Utara Abung Timur Bumi Agung Marga 59. Lampung Utara Abung Timur Papan Rejo 60. Lampung Utara Abung Tinggi Sukamarga 61. Lampung Utara Kotabumi Utara Margo Rejo 62. Lampung Utara Sungkai Barat Gunung Raja 63. Lampung Utara Sungkai Barat Kubuhitu 64. Lampung Utara Sungkai Jaya Sri Agung 65. Lampung Utara Sungkai Jaya Lepang Tengah 66. Lampung Utara Sungkai Selatan Sirna Galih 67. Lampung Utara Sungkai Selatan Labuhan Ratu Pasar 68. Lampung Utara Sungkai Selatan Bumi Ratu 69. Lampung Utara Sungkai Tengah Ibul Jaya 70. Lampung Utara Sungkai Tengah Negara Bumi 71. Lampung Utara Sungkai Tengah N.Galih Rejo 72. Lampung Utara Sungkai Tengah Mekar Sari 73. Lampung Utara Sungkai Tengah Tanjung Harapan 74. Lampung Utara Sungkai Utara Negara Ratu 75. Lampung Utara Tanjung Raja Sri Menanti 76. Lampung Utara Tanjung Raja Ulak Ata 77. Lampung Utara Tanjung Raja Tanjung Beringin 78. Lampung Utara Tanjung Raja Sinar Jaya 79. Lampung Utara Tanjung Raja Gunung Katun 80. Lampung Utara Tanjung Raja Sido Mulyo 81. Way Kanan Banjit Dono Mulyo 82. Way Kanan Banjit Kemu 83. Way Kanan Banjit Menanga Jaya 84. Way Kanan Banjit Neki 85. Way Kanan Banjit Rantau Jaya 86. Way Kanan Banjit Simpang Asam 87. Way kanan Banjit Sumber Baru 88. Way Kanan Banjit Sumber Sari 89. Way Kanan Banjit Bali Sadar Selatan 90. Way Kanan Banjit Menanga Siamang 91. Way Kanan Banjit Rebang Tinggi 92. Way Kanan Baradatu Banjar Setia 93. Way Kanan Baradatu Campur Asri 94. Way Kanan Baradatu Gedung Rejo 95. Way Kanan Baradatu Banjar Mulya 96. Way Kanan Baradatu Gunung Katun 97. Way Kanan Baradatu Tiuh Bajak 98. Way Kanan Blambangan Umpu Sangkaran Bakti 99. Way Kanan Blambangan Umpu Sidoarjo 100. Way Kanan Blambangan Umpu Sriwijaya 101. Way Kanan Kasui Jaya Tinggi 102. Way Kanan Kasui Karang Lantang 103. Way Kanan Kasui Kasui Lama 104. Way Kanan Kasui Sukajadi 105. Way Kanan Kasui Jukuh Kemuning 106. Way Kanan Kasui Sinar Gading 107. Way Kanan Kasui Tanjung Kurung Lama 108. Way Kanan Pakuan Ratu Gunung Cahya 109. Way Kanan Pakuan Ratu Karang Agung 110. Way Kanan Pakuan Ratu Negara Harja 111. Way Kanan Pakuan Ratu Pakuan Ratu 112. Way Kanan Rebang Tangkas Air Ringkih 113. Way Kanan Rebang Tangkas Gunung Sari 114. Way Kanan Rebang Tangkas Tanjung Raya 115. Way Kanan Rebang Tangkas Tanjung Tiga 116. Lampung Tengah Bandar Mataram Jati Datar Mataram 117. Lampung Tengah Bandar Mataram Sendang Agung Mataram 118. Lampung Tengah Bandar Mataram Terbanggi Mulyo 119. Lampung Tengah Bandar Mataram Uman Agung 120. Lampung Tengah Bangun Rejo Suka Negara 121. Lampung Tengah Bangun Rejo Bangun Rejo 122. Lampung Tengah Bangun Rejo Cimarias 123. Lampung Tengah Bangun Rejo Sri Pendowo 124. Lampung Tengah Bangun Rejo Suka Waringin 125. Lampung Tengah Gunung Sugih Terbanggi Subing 126. Lampung Tengah Gunung Sugih Putra Buyut 127. Lampung Tengah Gunung Sugih Gunung Sugih 128. Lampung Tengah Gunung Sugih Komering Putih 129. Lampung Tengah Kali Rejo Sri Way Langsep 130. Lampung Tengah Kali Rejo Sri Dadi 131. Lampung Tengah Kali Rejo Kali Wungu 132. Lampung Tengah Kali Rejo Kalidadi 133. Lampung Tengah Kali Rejo Sri Basuki 134. Lampung Tengah Kali Rejo Ponco Warno 135. Lampung Tengah Kali Rejo Watu Agung 136. Lampung Tengah Kali Rejo Balai Rejo 137. Lampung Tengah Kali Rejo Kali Rejo 138. Lampung Tengah Kali Rejo Sukosari 139. Lampung Tengah Padang Ratu Haduyang Ratu 140. Lampung Tengah Padang Ratu Karang Tanjung 141. Lampung Tengah Padang Ratu Kuripan 142. Lampung Tangah Padang Ratu Sri Agung 143. Lampung Tengah Putra Rumbia Bina Karya Sakti 144. Lampung Tengah Putra Rumbia Rantau Jaya Baru 145. Lampung Tengah Sagalailingga Gedung Harta 146. Lampung Tengah Sendang Agung Sendang Agung 147. Lampung Tengah Sendang Agung Sendang Retno 148. Lampung Tengah Terbanggi Besar Karang Endah 149. Lampung Tengah Terbanggi Besar Adi Jaya 150. Lampung Tengah Terbanggi Besar Terbanggi Besar 151. Lampung Selatan Jati Agung Karang Rejo 152. Lampung Selatan Jati Agung Margo Mulyo 153. Lampung Selatan Jati Agung Margo Lestari 154. Lampung Selatan Jati Agung Purwotani 155. Lampung Selatan Jati Agung Sidodadi Asri 156. Lampung Selatan Kalianda Tajimalela 157. Lampung Selatan Katibung Babatan 158. Lampung Selatan Ketapang Bangung Rejo 159. Lampung Selatan Natar Pancasila 160. Lampung Selatan Natar Krawang Sari 161. Lampung Selatan Natar Rulung Raya 162. Lampung Selatan Natar Rulung Helok 163. Lampung Selatan Palas Bumi Asih 164. Lampung Selatan Palas Bumi Restu 165. Lampung Selatan Palas Kali Rejo 166. Lampung Selatan Penengahan Banjarmasin 167. Lampung Selatan Rajabasa Hargo Pancuran 168. Lampung Selatan Sidomulyo Campang Tiga 169. Lampung Selatan Sidomulyo Sidowaluyo 170. Lampung Selatan Sidomulyo Sukamarga 171. Lampung Selatan Sragi Sukapura 172. Lampung Selatan Tanjung Bintang Rejo Mulyo 173. Lampung Selatan Tanjung Bintang Lematang 174. Lampung Selatan Way Sulan Pemulihan 175. Lampung Selatan Way Sulan Talang way Sulan 176. Tulang Bawang Banjar Agung Balai Murni Jaya 177. Tulang Bawang Banjar Agung Tunggal Warga 178. Tulang Bawang Banjar Agung Panca Karya Purna 179. Tulang Bawang Banjar Margo Purwajaya 180. Tulang Bawang Dente Teladas Pasiran Jaya 181. Tulang Bawang Gedung Aji Gedung Aji 182. Tulang Bawang Gedung Aji Penawar Baru 183. Tulang Bawang Gedung Meneng Gedung Bandar Rahayu 184. Tulang Bawang Gedung Meneng Gedung Meneng 185. Tulang Bawang Gedung Meneng Sungai Nibung 186. Tulang Bawang Gedung Meneng Kibang 189. Tulang Bawang Menggala Menggala 190. Tulang Bawang Menggala Bujung Tenuk 191. Tulang Bawang Menggala Astra Kesetra 192. Tulang Bawang Menggala Ujung Gunung Ilir 193. Tulang Bawang Meraksa Aji Kecubung Raya 194. Tulang Bawang Meraksa Aji Paduan Rajawali 195. Tulang Bawang Mesuji Sungai Badak 196. Tulang Bawang Mesuji Sidomulyo 197. Tulang Bawang Mesuji Wiralaga 198. Tulang Bawang Mesuji Sungai Cambai 199. Tulang Bawang Mesuji Timur Pangkal Mas Mulya 200. Tulang Bawang Mesuji Timur Tanjung Mas Makmur 201. Tulang Bawang Panca Jaya Adi Mulyo 202. Tulang Bawang Penawar Aji Suka Makmur 203. Tulang Bawang Simpang Pematang Marga Rahayu 204. Tulang Bawang Tulang Bawang Tengah Pulung Kencana 205. Tulang Bawang Tulang Bawang Tengah Mulya Kencana 206. Tulang Bawang Tulang Bawang Tengah Penumangan Baru 207. Tulang Bawang Tulang Bawang Udik Gedung Ratu 208. Tulang Bawang Tulang Bawang Udik Karta Raharja 209. Tulang Bawang Tulang Bawang Udik Karta Sari 210. Tulang Bawang Tulang Bawang Udik Marga Kencana 211. Lampung Barat Balik Bukit Gunung Sugih 212. Lampung Barat Balik Bukit Padang Cahaya 213. Lampung Barat Bengkunat Pardasuka 214. Lampung Barat Bengkunat Belimbing Bandar Dalam 215. Lampung Barat Bengkunat Belimbing Pagar Bukit 216. Lampung Barat Bengkunat Belimbing Way Haru 217. Lampung Barat Ngambur Gedung Cahaya Kuningan 218. Lampung Barat Ngambur Negeri Ratu Ngambur 219. Lampung Barat Ngambur Pekon Mon 220. Lampung Barat Pesisir Selatan Marang 221. Lampung Barat Pesisir Tengah Lintik 222. Lampung Barat Pesisir Tengah Padang Haluan 223. Lampung Barat Pesisir Tengah Walur 224. Lampung Barat Sekincau Sekincau 225. Lampung Barat Sekincau Rahayu Jaya 226. Lampung Barat Sekincau Mekarsari 227. Lampung Barat Sekincau Tiga Jaya 228. Lampung Barat Suoh Sumber Agung 229. Lampung Barat Suoh Suoh 230. Lampung Barat Suoh Suka Marga 231. Tanggamus Banyumas Banyumas 232. Tanggamus Banyumas Sukamulya 233. Tanggamus Banyumas Banyuwangi 234. Tanggamus Bulok Suka Agung Timur 235. Tanggamus Bulok Suka Agung Barat 236. Tanggamus Cukuh Balak Kacamarga 237. Tanggamus Cukuh Balak Banjar Manis 238. Tanggamus Cukuh Balak Tanjung Betuah 239. Tanggamus Gading Rejo Bulurejo 240. Tanggamus Gading Rejo Yogyakarta 241. Tanggamus Gading Rejo Tulung Agung 242. Tanggamus Gisting Campang 243. Tanggamus Gisting Purwodadi 244. Tanggamus Gisting Kota Dalam 245. Tanggamus Gunung Alip Sukamernah 246. Tanggamus Pagelaran Candi Retno 247. Tanggamus Pagelaran Karangsari 248. Tanggamus Pagelaran Gumuk Mas 249. Tanggamus Pagelaran Way Ngison 250. Tanggamus Pagelaran Lugusari 251. Tanggamus Pardasuka Pardasuka 252. Tanggamus Pardasuka Wargo Mulyo 253. Tanggamus Pardasuka Sidodadi 254. Tanggamus Pugung Gunung Kasih 255. Tanggamus Pugung Banjar Agung Udik 256. Tanggamus Pugung Tangkit Serdang 257. Tanggamus Pugung Babakan 258. Tanggamus Pulau Panggung Talang Beringin 259. Tanggamus Pulau Panggung Batu Bedil 260. Tanggamus Pulau Panggung Sinar Mulyo 261. Tanggamus Sukoharjo Panggung Rejo 262. Tanggamus Wonosobo Sridadi 263. Tanggamus Wonosobo Dadisari 264. Tanggamus Wonosobo Banjar Negoro 265. Tanggamus Wonosobo Pekon Balak 266. Kota Metro Metro Barat Ganjar Asri 267. Kota Metro Metro Pusat Joso Mulyo 268. Kota Metro Metro Selatan Sumber Sari 269. Kota Metro Metro Timur Yosodadi sumber: dinas pertanian & ketahanan pangan prov lampung

Darwis Kendalikan Lagi PPP

BENAR kata orang. Kalau memang milik, mau muter-muter kemanapun, akhirnya kembali juga. Itu pulalah yang terjadi ditubuh PPP Provinsi Lampung. Terhitung sejak 2 Agustus lalu, partai ini telah memiliki kepengurusan definitif, dan Darwisani Merawi kembali dipercaya menjadi pengendali partai berlambang Ka’bah tersebut. Hanya saja, jika di kepengurusan sebelumnya Darwis berpasangan dengan Drs Aryanto Munawar sebagai sekretaris, kali ini P Azazi Sutan Guntur Dilangit, SE yang menjabat sekretaris. Aryanto Munawar sendiri hilang dari deretan pengurus DPW PPP Lampung sampai 2011 itu. Kembalinya Adien –begitu Darwisani Merawi biasa disapa- menjadi pengendali DPW PPP Lampung setelah DPP PPP mengeluarkan surat keputusan bernomor 101/SK/DPP/W/VIII/2008 tertanggal 2 Agustus 2008 yang ditandatangani Hi Suryadharma Ali selaku ketua umum dan Hi Irgan Chairul Mahfiz sebagai sekretaris jenderal. Lalu apa yang akan segera dilakukan Adien Darwis? “Yang utama, ya saya akan mengajak seluruh komponen keluarga besar PPP untuk bersatu kembali. Begitu pula para pendiri partai saya imbau untuk mari bersama-sama membesarkan partai ini,” tutur dia saat dihubungi Jumat (8/8) siang. Ia mengaku telah melupakan perilaku-perilaku “nakal” sebagian pengurus yang lama yang akhirnya sempat membetotnya dari posisi ketua DPW PPP Lampung. “Yang lalu biarlah berlalu, mari kita semua bergandengan tangan untuk membesarkan partai demi membawa aspirasi umat,” ajak dia penuh kearifan. Darwis mengaku dirinya akan melanjutkan program-program yang telah disepakati sebelumnya, karena hal itu menjadi tanggung jawab pengurus periode 2008-2011 ini. Ia optimis, dengan telah keluarnya surat keputusan yang menetapkan kepengurusan DPW PPP Lampung definitif, langkah partainya ke depan akan membaik. Karena itu ia mengajak seluruh jajaran pengurus, baik DPW, DPC maupun jajaran ke bawah, untuk terus berjuang guna mencapai kesuksesan. dd DPW PPP Provinsi Lampung Masa Bakti 2008-2011 Ketua : Darwisani Merawi Wakil Ketua : Hi MC Iman Santoso, SH Wakil Ketua : Hi Hamami Nurdin JS Wakil Ketua : Safruddin Husin, SH, MHum Wakil Ketua : Ir Maramis Sukri, MM Wakil Ketua : Dedi Mulyadi, SH Wakil Ketua : Hi M Syaipul Anwar Wakil Ketua : AK Yohanson, SAg Wakil Ketua : Hj Zekdayati Aristama Wakil Ketua : Hj Maryatun, SH Sekretaris : P Azazi STGD, SE Wakil Sekretaris : Langgeng Hutomo Wakil Sekretaris : Drs Yunus Fiskal, AKT Wakil Sekretaris : Ahmad Riski Sadeki, Amd Wakil Sekretaris : Hendri Kasinger, SKom Wakil Sekretaris : Aryadi Malhani Manan, SE Wakil Sekretaris : Darmawansyah Wakil Sekretaris : M Yamin, SH Wakil Sekretaris : Ujang Tomy, SH, MH Wakil Sekretaris : Rina Ermayuni, SSos Bendahara : Susi Agustina, SSos Wakil Bendahara : Drs Ibnu Hajar Wakil Bendahara : Patonah sumber: sk dpp ppp no 101/sk/dpp/w/viii/2008, tanggal 2 agustus 2008

Ke Depan Harus Lari Kencang

FOKUS – Dengan telah selesainya kemelut kepengurusan di DPW PPP Lampung, kini wajah-wajah para tokoh partai Ka’bah itu mulai cerah ceria. Ada gurat optimisme untuk menggerakkan roda partai secara maksimal.
Hal itu setidaknya tampak pada AK Yohanson, SAg. Salah satu wakil ketua DPW PPP Lampung ini mengakui, dengan keluarnya SK DPP PPP No 101/SK/DPP/W/VIII/2008 tertanggal 2 Agustus 2008 yang mengembalikan kepemimpinan Darwisani Merawi, menandakan seluruh konflik yang pernah meletup telah usai.
“Kini semua persoalan telah selesai. Karena itu sangat tepat ajakan Ketua (Darwis, red) agar seluruh komponen bersatu-padu kembali untuk membesarkan partai,” tutur Icon, panggilan akrab AK Yohanson.
Ia mengakui, akibat dari konflik berkepanjangan hampir sembilan bulan terakhir, banyak gerakan yang harus dilakukan. Dan, “Ke depan itu kita semua harus lari kencang, sebab sukses di Pemilu 2009 bukan pekerjaan mudah. Beberapa bulan ini kan kita bisa dibilang vacuum, jadi ya harus mengejar ketinggalan selama ini,” urai dia.
Ditambahkan, sebenarnya selama ini suasana di PPP se-Lampung tetap kondusif dan solid. Hanya saja, dengan telah terbentuknya kepengurusan definitif di DPW PPP Lampung diperlukan sosialisasi dan kesamaan program dengan seluruh jajaran. Karenanya, “Kita akan lakukan koordinasi-koordinasi dengan DPC, sehingga sukses Pemilu 2009 bisa benar-benar tergarap secara baik dan signifikan.”
AK Yohanson menyatakan optimismenya, PPP Lampung ke depan tetap menjadi “rumah” bagi kaum nahdiliyin dan umat Islam secara menyeluruh. “Saya optimis itu, sebagai tokoh muda NU saya tahu persis bagaimana keinginan warga nahdiliyin terhadap partai politik, dan itu hanya PPP yang mampu mengakomodirnya,” kata dia dengan penuh keyakinan.
Dengan komposisi kepengurusan sekarang ini, menurut Icon, sangat memungkinkan PPP Lampung meraih sukses pada Pemilu 2009 mendatang. “Karena semua unsur tergabung di dalam kepengurusan itu, apalagi semuanya memang dikenal sebagai tokoh yang berkualitas. Saya pribadi optimis, PPP akan sukses pada Pemilu 2009 mendatang di Lampung,” tuturnya lanjut. dd

Caleg Manfaatkan Pilgub

KPU Lampung Akan Pantau Serius HAMPIR bisa dipastikan, masa kampanye pasangan cagub-cawagub yang digelar mulai pekan depan akan juga dihiasi kampanye para calon anggota legislatif (caleg). Menurut penelusuran Fokus, saat ini telah banyak caleg yang menyiapkan kaos, kalender, dan stiker yang akan disebarkan bersamaan dengan sosialisasi pasangan peserta pilgub. Beberapa caleg akhir pekan kemarin menyatakan, merupakan hal yang wajar saja jika kesempatan masa kampanye pasangan cagub-cawagub juga disatukan dengan sosialisasi caleg. Karena pada akhirnya juga tujuannya sama, yaitu mengenalkan pasangan cagub-cawagub dan caleg. Beberapa caleg di Lampung Selatan dari Partai Golkar bahkan terang-terangan telah menyiapkan kaos, yang selain bergambar pasangan cagub-cawagub (Alzier-Bambang), juga memasang gambar caleg bersangkutan. “Saya kira ini bukan masalah, toh memang kami yang menyosialisasikan cagub-cawagub kami,” kata seorang caleg. Kabar yang sama juga beredar di Lampung Utara, Tanggamus, Pesawaran, dan Lampung Timur. Rata-rata para caleg mengaku hal itu dilakukan untuk efisiensi selain tidak menyalahi ketentuan. *Pantau Serius Benarkah tidak menyalahi ketentuan? Anggota KPU Lampung yang membidangi kampanye, DR Suwondo, MA menilai, kampanye pasangan cagub-cawagub tidak dapat disatukan dengan kampanye caleg. Karena itu, KPU akan memantau serius masalah ini dan jika terjadi maka itu merupakan pelanggaran. Menurut dia, kampanye peserta pilgub tidak boleh disusupi kampanye caleg. Kalau itu tetap dilakukan, “Kami akan berikan saksi. Bisa saja berupa peringatan tertulis, namun jika dilakukan berulang-ulang, maka agenda kampanye peserta pilgub akan dihentikan satu hari atau lebih, semuanya tergantung hasil pleno,” urai dia akhir pekan kemarin. Suwondo mengakui, masa kampanye peserta pilgub memang rawan disusupi kampanye caleg. “Aturannya, kampanye pilgub tidak boleh disusupi kampanye caleg, walaupun tahapan pemilihan legislatif telah dimulai,” kata dia. Dikatakan, yang bertanggungjawab terhadap kampanye cagub-cawagub adalah pasangan calon melalui tim kampanye, sedangkan kampanye caleg merupakan kampanyenya partai. dd

Bachtiar Simpan Jurus Maut

Dimainkan Saat Kampanye Pekan Depan MENJELANG dimulainya masa kampanye Pilkada Lampura pada 18 Agustus pekan depan, para bakal calon telah mempersiapkan jurus jitu agar mendapat simpati masyarakat. Salah satu cabup; Bachtiar Basri terang-terangan mengaku telah menyiapkan jurus maut guna meyakinkan masyarakat yang kini telah dewasa berpolitiknya.
Jurus maut apa yang disiapkan pasangan Bachtiar Basri-Slamet Haryadi menjelang masa kampanye? Wartawan Fokus, Rolly Johan berhasil mewawancarai Bachtiar Basri di kediamannya beberapa waktu lalu. Berikut petikannya:
Memasuki masa kampanye pada 18 Agustus nanti, jurus apa yang akan Anda mainkan sehingga mendapat tempat dihati masyarakat?
Semua bakal calon pasti ada jurus pamungkas. Tapi khusus buat saya, memang ada! Hanya, untuk saat ini tidak mungkin dong saya buka.
Mengapa Anda tidak berani transparan?
Mungkin anda sendiri sudah tahu mengapa saya tidak berani membukanya sekarang. Kalau saya buka, sudah pasti jurus itu tidak akan berpengaruh bagi saya. Sebab, jurus itu telah dipakai orang lain kan?
Anda yakin dengan jurus itu akan berpengaruh dalam kemenangan?
Insyaallah akan mendapat hasil yang baik. Sebab semua itu telah kita kaji dengan seksama, dan hasilnya cukup baik dan bisa diterapkan.
Apa langkah pertama Anda memasuki masa kampanye nanti?
Kita sudah mempersiapkan semuanya. Sehingga pada masa kampanye kita tidak kesulitan apa yang akan dilaksanakan.
Kalau boleh tahu, persiapan apa yang telah diprogramkan?
Sekali lagi itu masih rahasia. Lihat saja apa program dan jurus saya pada saat kampanye nanti. Dari tujuh calon bupati yang ada menurut masyarakat, rival terberat Anda hanya satu.
Benarkah itu?
Tidak juga! Karena semua calon punya kesempatan dan kans yang sama. Dan kalau ada anggapan seperti itu, bukan datang dari saya. Semuanya muncul dri hati masyarakat.
Banyak anggapan, Anda akan memenangkan pilkada ini, menurut Anda?
Anggapan itu sah-sah saja. Sebab, semua calon mempunyai anggapan yang sama. Tinggal bagaimana cara kerja tim sukses untuk mewujudkan semua itu. Karena yang berperan dalam pemenangan calon, 80% ada pada tim sukses.
Dalam pengamatan Anda, apakah kerja tim sukses Anda telah maksimal?
Tentu dong! Sebab tanpa mereka, saya tidak akan maksimal meramaikan bursa calon bupati. Dan dari hasil tim sukses juga yang akan membawa keberhasilan dan kemenangan bagi calon bupati. Begitu juga dengan tim sukses saya, mereka telah melakukan apa yang mesti dikerjakan untuk kemenangan saya nanti.
Menurut Anda, apa yang menjadi kendala saat memasuki masa kampanye nanti?
Kalau kendala pasti ada, tapi itu tidak akan berpengaruh bagi tim kerja saya. Sebab, semua kendala itu akan teratasi jika kita hadapi dengan pikiran jernih. Sehingga kendala itu terasa ringan bagi kita untuk melakukan aktivitas menjelang kampanye nanti.
Ada yang mengatakan financial Anda dalam pilkada ini, sangat mantap. Benarkah begitu?
Tidak juga. Sebab kalau bicara financial, semua kandidat punya. Hanya yang dibutuhkan adalah managementnya, baik atau tidak? Tepat pada sasaran atau tidak? Itu semua tergantung bagaimana mengatur financial yang ada. Dan kalaupun ada anggapan financial saya mantap, syukurlah ha ha…
Anggapan itu cukup beralasan, dengan melihat penampilan dan kolega Anda cukup banyak, maka diyakini Anda tidak kesulitan dalam masalah tersebut. Menurut Anda?
Orang kan hanya melihat kulitnya saja, tapi tidak melihat isinya. Dan semua itu tidak sepenuhnya juga benar, karena yang tahu sebenarnya adalah saya. Tapi anggapan itu sah saja, manakala mereka melihat dari penampilan atau banyaknya kolega saya. Iya kan…?
Lalu apa harapan Anda kedepan pada masyarakat Lampura?
Saya berharap, masyarakat dapat mempergunakan hak pilihnya. Agar pada saat pencoblosan tidak ada namanya golput. Dan masyarakat dapat melihat ketujuh calon bupati yang ada, dan tinggal pilih mana yang baik menurut hati masyarakat. Dan inilah bentuk demokrasi yang baik, dari rakyat dan untuk rakyat. ***

Ketua DPRD Lamsel Terancam Disomasi

FOKUS - Akibat bicara secara terbuka yang bertendensi merendahkan martabat wartawan, Ketua DPRD Lampung Selatan, Hi Sumadi, SSos, terancam disomasi PWI setempat. Aksi melecehkan profesi jurnalistik itu diungkapkan saat ia memimpin sidang paripurna LKPj APBD TA 2007, Selasa (5/8) silam. Ketua PWI Perwakilan Lampung Selatan, Rudi Apriadi, menegaskan pihaknya tidak akan tinggal diam dengan pernyataan Ketua DPRD Lamsel saat itu. “Kami akan menyampaikan somasi kepada ketua DPRD. Langkah ini dilakukan dia selaku pimpinan legislatif telah secara terang-terangan melecehkan profesi wartawan yang bertugas di daerah ini,” tegas Rudi Apriadi di Balai Wartawan Tjindar Boemi, Kalianda, akhir pekan lalu, sambil menambahkan, somasi itu akan dilakukan melalui LAKH PWI Cabang Lampung. Sebagaimana diketahui, dalam pengantarnya saat sidang paripurna DPRD Lamsel, Hi Sumadi, SSos sempat “menyentil” kalangan wartawan, yang dikatakannya hanya mengangkat berita-berita negatif saja sedangkan keberhasilan yang diraih tak pernah diberitakan. Pernyataan Sumadi di acara resmi itu membuat kalangan wartawan yang ada di ruang sidang mengambil langkah keluar ruangan. Rupanya, suara minor sang ketua Dewan tidak mengenakkan telinga para jurnalis. Rudi Apriyadi menegaskan, bakal ditempuhnya jalur hukum melalui somasi kepada Ketua DPRD Hi Sumadi adalah upaya pembelajaran bagi kalangan pejabat agar tidak terbiasa melecehkan profesi wartawan. Hg/as

Lamsel 6 DP, Pesawaran 4

14-19 Agustus Pengajuan Nama Caleg PASTI sudah daerah pemilihan (DP) untuk Kabupaten Lampung Selatan dan Pesawaran dalam pemilu legislatif 2009 mendatang. Lamsel mendapat 6 DP, Pesawaran kebagian 4. Pada 14-19 Agustus ini, KPU setempat membuka kesempatan kepada parpol untuk mengajukan nama-nama calon anggota legislatifnya. Dwi Ariyanto, ketua KPUD Lamsel, mengakui, sebelum ditetapkan KPU Pusat, pihaknya banyak mendapat pertanyaan dari para caleg dan pimpinan parpol tentang DP yang dianggap kurang sesuai dengan daerah geografis Lampung Selatan, yakni DP 3 yang sebelumnya terdiri dari Kecamatan Sidomulyo, Way Panji, Merbau Mataram, dan DP 4 terdiri dari Kecamatan Candipuro, Way Sulan, Katibung. Namun, “Setelah kami melakukan konsultasi dan mengajukan permohonan ke KPU Pusat, akhirnya ditetapkan bila Lampung Selatan memiliki 6 DP,” lanjut Dwi Ariyanto. Ia menjelaskan, DP 1 meliputi Kalianda, Rajabasa, Penengahan, dan Bakauheni, dengan memperebutkan sebanyak 9 kursi. DP 2 meliputi Ketapang, Palas, dan Sragi dengan memperebutkan 7 kursi. DP 3 meliputi Sidomulyo, Way Panji, dan Candipuro dengan memperebutkan 6 kursi. DP 4 meliputi Katibung, Merbau Mataram, dan Way Sulan dengan memperebutkan 6 kursi. Sementara DP 5 meliputi Tanjung Bintang, Jati Agung, dan Tanjungsari, dengan kursi yang diperebutkan sebanyak 9 kursi, dan DP 6 meliputi Kecamatan Natar dengan jumlah 8 kursi. *Khusus Pesawaran Sedangkan untuk Kabupaten Pesawaran telah ditetapkan sebanyak 4 daerah pemilihan (DP), yang meliputi DP 1 yakni Kecamatan Gedongtataan dengan jumlah kursi yang diperbutkan sebanyak 7 kursi, DP 2 terdiri dari Kecamatan Tegineneng dan Negeri Katon dengan jumlah kursi 11, DP 3 meliputi Kedondong dan Way Lima dengan alokasi sebanyak 8 kursi, dan DP 4 terdiri dari Padang Cermin dan Punduh Pidada dengan alokasi sebanyak 9 kursi. Menurut data di KPUD Lampung Selatan, masa pengajuan calon legislatif oleh pengurus parpol ditetapkan pada 14-19 Agustus 2008 pada pukul 08.00 hingga pukul 16.00 WIB, dilanjutkan dengan verifikasi kelengkapan administrasi calon pada tanggal 15-Agustus hingga 7 September 2008. as

Beber-beberan Soal Wadah Tunggal Advokat

PROFESI advokat kini tengah gonjang-ganjing. Sebagaimana diketahui, sejak lahirnya UU No 18 tahun 2003 Tentang Advokat menetapkan bahwa untuk “mengurusi” advokat yang sebelum terbentuknya UU ini berada di pemerintah (dalam hal ini Pengadilan Tinggi, Mahkamah Agung dan Menteri Kehakiman) maka beralih ke Organisasi Advokat yang diberi wewenang untuk membina, memberi sanksi, mengangkat, memberi tanda pengenal advokat, dan memberhentikan advokat. Realisasinya, terbentuklah Peradi (Perhimpunan Advokat Indonesia), yang telah menjalankan amanat dan wewenangnya sesuai yang ditetapkan dalam undang-undang. Tapi, ternyata, beberapa kalangan advokat sendiri menilai, pembentukan Peradi belum sejalan dengan amanat UU Advokat sehingga membentuk Kongres Advokat Indonesia (KAI), yang manakah yang mempunyai legitimate dari kedua wadah tersebut? Terkait dengan itu Fajrun Najah Ahmad dari Fokus mewawancarai Ketua DPC AAI Bandar Lampung, Faisal Chudari, akhir pekan kemarin, berikut petikannya: Bagaimana tanggapan Anda soal perlunya wadah tunggal organisasi advokat sebagaimana amanat UU No 13/2008?
Menurut saya, wadah tunggal profesi advokat tetap harus ada dan selalu diupayakan bersama. Bahwa kemudian dibawahnya bermunculan beragam profesi jasa hukum, seperti konsultan hukum pasar modal atau profesi yang lebih spesifik lainnya, yang dapat dikategorikan sebagai cabang ilmu hukum dan bisa memberikan pelayanan jasa hukum, bisa tetap berpayung pada wadah tunggal advokat ini. Menurut Anda, yang sah sesuai UU itu Peradi atau KAI?
Saya tidak akan menyatakan Peradi atau KAI yang sah atau tidak sah, sebab saya tidak mempunyai kapasitas untuk menyatakan hal tersebut. Tetapi mari kita semua sama-sama melihat dan menilai dari kedua organisasi tersebut. Bisa Anda jelaskan?
Langkah pertama kali, sebaiknya kita membuat definisi tentang apa kewenangan, tugas, dan tanggung jawab dari pengurus wadah tunggal advokat. Pengurus adalah para pihak yang mendapat mandat, kekuasaan, kewenangan, dan kewajiban dalam rangka menjalankan wadah tunggal advokat, oleh kita semua anggota advokat, dan biasanya tertuang dalam munas, musyawarah nasional anggota advokat. Selanjutnya?
Selanjutnya, kita membuat definisi tentang persyaratan kepengurusan, misalnya adanya prioritas bahwa pengurus terdiri dari orang-orang yang berpengalaman di bidang hukum, memahami seluk beluk profesi hukum, esensi atau filosofi keadilan, dan memiliki visi tentang profesi advokat ke depan. Persyaratan kepengurusan yang terkait dengan filosofi keadilan bisa kita perdebatkan panjang lebar, tapi utamanya bagaimana pengurus wadah tunggal advokat bisa memberi kepastian atas keadilan dan menentukan arah profesi yang memberi nafkah yang layak bagi anggotanya. Termasuk soal standar profesi?
Iya. Setelah itu kita harus menentukan standar profesi. Ini menarik, karena standar profesi harus dipelihara dan ditingkatkan dari waktu ke waktu guna meningkatkan kualitas penegakan hukum dan keadilan. Namun kita harus mengetahui sejauhmana kesiapan para advokat yang ada dan yang akan ada terhadap meningkatnya tuntutan standar mutu profesi tersebut. Selain itu?
Terakhir, kita menentukan kriteria pihak-pihak yang pantas untuk menjabat anggota dewan kehormatan, visi dan misi serta paradigma dewan kehormatan dalam menjalankan tugas mengemban kepentingan utamanya anggota advokat supaya bisa membangun anggota advokat yang profesional, bebas dan mandiri. Sebab Dewan Kehormatan merupakan “malaikat” bagi advokat yang diberi kewenangan untuk memberi sanksi bahkan memberhentikan advokat. Jadi, wadah tunggal itu sangat strategis?
Sudah tentu. Maka itu menurut saya, wadah tunggal advokat wajib mengemban mandat UU Advokat, supaya para anggota bisa menjadi profesional, bebas dan mandiri. Dan perlu diketahui, UU Advokat memberi kewenangan kepada wadah tunggal advokat untuk menjadi regulator, pembina dan pengawas anggota, sehingga wadah tunggal advokat memiliki kewenangan dan sekaligus tanggungjawab terhadap advokat yang tidak bisa dijangkau oleh penegak hukum lain. Kebutuhan wadah tunggal advokat untuk memiliki otoritas yang besar dalam menjalankan kewenangannya menjadi suatu keniscayaan, sehingga tanggungjawabnya pun menjadi keniscayaan. Kalau begitu apapun itu, apakah Peradi atau KAI harus eksis dimata anggota dong?
Betul. Organisasi advokat sebagaimana organisasi yang lainnya, juga harus mendapat dukungan penuh dari seluruh anggota institusi tersebut serta mandatnya merupakan hal yang paling esensi. Di lain pihak, hubungan maupun pengakuan dari pihak lain ataupun bagaimana seharusnya penegakan hukum bukanlah hal yang esensial. Perlu ada pemahaman bahwa pembangunan institusi yang baik harus dimulai dari dukungan anggota institusi itu sendiri, oleh karenanya tidak perlu, setidaknya pada tahap-tahap awal-awal, untuk bersikap berlebihan terhadap anggota-anggotanya, khususnya dalam hal penindakan terhadap anggota-anggota yang dinilai melanggar kode etik. Maksudnya harus fleksibel?
Kita mesti memahami, aparat penegak hukum lainnya yang bersistem komando saja sangat cerdik menutupi kelemahan sesama anggotanya untuk kepentingan citra penegakan hukum, namun mengapa hal itu tidak diterapkan pada profesi advokat. Bisa Anda beri contoh?
Sering kita lihat dan alami, bahwa penegak hukum lainnya yang lamban, tidak profesional dan malah memalaki salah satu pihak yang berperkara, tapi sulit diberi sanksi, sepanjang pucuk pimpinan tidak bergeming. Itulah hebatnya sistem komando, menutupi anggota yang kedapatan lemah atau kualitas intelektual dan/atau integritasnya rendah. Patut diingat, kekuatan advokat bukan pada sistem komando, tapi pada kebebasan dan kemandirian serta penggunaan kekuatan intelektual serta nuraninya. Menurut Anda, dimana kekuatan advokat?
Kekuatan Advokat ada pada karakter individu, dan individu tentunya cenderung mudah diserang oleh beragam kepentingan polisi atau jaksa yang bersistem komando yang terstruktur rapih dan dapat dengan mudah menutupi kelemahan anggota. Karena itu, harus ditepis pandangan bahwa pengurus adalah orang yang berkuasa atau pemegang komando yang dapat menentukan segala sesuatu dan termasuk menentukan cara-cara menghukum dan jenis hukuman. Kekuatan WTA (wadah tunggal advokat) terletak pada kesukarelaan anggota untuk tunduk kepada WTA, bukan melalui sistem komando dan bersifat koersif. Jalan keluarnya?
Ya harus ditegaskan bahwa pengurus WTA adalah orang yang mengemban mandat guna menentukan arah yang jelas bagi WTA yang dapat membawa kesejahteraan bagi anggotanya. Berdasarkan hal di atas, mayoritas anggota mestinya akan menghormati pengurus, dan WTA akan dengan sendirinya berotoritas dan kredibel kalau anggota mendapat manfaat langsung dari WTA. Misalnya?
Misalnya dalam bentuk perbaikan citra advokat yang memudahkan anggota dipercaya dan dihormati oleh pejabat publik dimana pun, dan dalam mencari informasi hukum dari berbagai lembaga publik tanpa pungutan biaya apapun, bagi kepentingan klien. Kaitannya WTA dengan pencarian nafkah profesi?
Pada akhirnya, kita memang mesti ingat bahwa profesi advokat sejatinya harus mencari nafkah sendiri, bersikap enterpreneur serta harus bisa meyakinkan dan membangun kepercayaan klien. Untuk itu, baik advokat maupun pengurus wadah tunggal advokat harus bisa membangun cara-cara yang persuasif dan membangun kepercayaan dari semua pihak. Perlu diingat, seperti anggota asosiasi profesi lain, pengurus wadah tunggal advokat by design tidak berkewajiban menafkahi anggotanya seperti halnya aparat hukum lainnya. Untuk itu, anggota harus diarahkan untuk menjalankan pekerjaan dan mencari penghasilan dengan cara-cara yang tertib pikiran dan tertib penampilan. Menurut Anda wadah tunggal advokat yang ideal seperti apa?
Wadah tunggal advokat yang ideal harus memiliki konsep atau paradigma yang bisa membangun sifat enterpreneurship kepada anggotanya untuk melayani kliennya dengan sikap enterpreneur dan etis sehingga bisa menghidupi dirinya dengan layak dari profesinya yang terhormat itu. Dengan anggota yang dibekali kedisiplinan dalam bentuk tertib pikiran dan tertib penampilan sebagai hasil pembinaan berdasarkan paradigma wadah tunggal advokat yang mengutamakan kepentingan anggota, advokat dapat membangun kepercayaan pejabat publik, kepercayaan masyarakat kepada profesi advokat. ***
Profil Faisal Chudari, SH Tempat/tgl Lahir : Serang, 13 Februari 1971 Pekerjaan : Advokat Alamat : Jl Rasuna Said No. 9 Bandar Lampung Pendidikan : Strata 1 (satu) Unila Pengalaman Organisasi : Ketua DPC AAI Bandar Lampung Penasehat LAKH PWI Lampung Pengurus DPD HIPMI Lampung Pengurus BAKUMHAM Partai Golkar Provinsi Lampung Nama Istri : Fauzul Riza, SPd Nama Anak : 1. M Fari Husada 2. M Farhan 3. Faridah Jelita Putri

Satono Beri 289 RTM Sembako

Fokus - Bupati Lampung Timur, Hi Satono, menyerahkan sumbangan sembako kepada 289 Rumah Tangga Miskin (RTM) dalam rangka kegiatan bakti sosial unit pengelola (UPK) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri di Kecamatan Sekampung, Rabu (6/8) lalu. Dalam sambutannya Satono mengatakan Pemkab Lamtim senantiasa masksimal meningkatkan pemberdayaan masyarakat, terutama dalam upaya pengentasan kemiskinan. Karenanya dalam pelaksanakan program nasional melalui PNPM Mandiri yang terbesar di 11 kecamatan selalu mendapat dukungan dari pemkab. Dikatakan Satono, dalam upaya meningakatkan percepatan pembangunan di segala bidang, pemkab selama ini telah sukses mulai dari pembangunan pisik seperti jalan dan jembatan, hingga pemberdayaan masyarakat dalam bidang sosial budaya, keagamaan, pendidikan, hingga pertanian. “Untuk lebih memacu pembangunan serta berdasarkan aspirasi masyarakat maka mulai awal tahun 2009 nanti Pemkab Lamtim akan meluncurkan beberapa program unggulan, yakni bebas biaya pengurusan KTP dan KK, bebas biaya sekolah negeri tingkat SD sampai dengan SLTA, subsidi benih padi dan jagung serta tunjangan insentif bagi petugas PPL, kesehatan dan aparatur desa,” urai Satono. Ia menegaskan, melalui program unggulan ini, khususnya dalam hal pendidikan, pemkab berharap tidak ada lagi masyarakat Lamtim yang tidak bisa menyekolahkan anaknya, karena semua biaya pendidikan di sekolah negeri mulai SD hingga SLTA digratiskan. *Isi Paket Sembako Sementara Ketua UPK PNPM Mandiri Kecamatan Sekampung, Umi Kalsum, dalam laporannya memaparkan acara itu bersumber dari 10% dana alokasi surplus UPK PNPM Mandiri Kecamatan Sekampung tutup buku tahun 2006 senilai Rp 11.423.384 dan 2007 senilai Rp 7.458.000. “Para penerima sumbangan hari ini kami tujukan untuk Rumah Tangga Miskin (RTM) setiap desa 17 orang, yang totalnya 289 orang. Sumbangan yang kami distribusikan tiap paketnya terdiri dari 3 Kg beras, 2 Kg gula putih, satu liter minyak goreng, susu kental manis satu kaleng, dan lima bungkus mie instan,“ jelas Umi. Hadir pada kesempatan itu antara lain, Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabapaten Lampung Timur, Drs Saryono, beserta jajarannya dan para uspika kecamatan setempat. hm/jh

Paskibraka Gunung Pelindung Terus Berlatih

FOKUS – Semarak perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-63 di Kecamatan Gunung Pelindung, Lampung Timur, benar-benar dipersiapkan secara baik. Salah satu buktinya pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) terus berlatih serius. Amanto, SPd, didampingi anggota Koramil Labuhan Maringgai, Sertu Windharto selaku pembimbing dan pelatih paskibraka mengatakan, seorang anggota paskibraka harus memenuhi persyaratan baik fisik maupun non fisik serta cerdas dalam pengetahuan.
Anggota paskibraka yang akan tampil pada 17 Agustus mendatang dipilih dari siswa-siswi SMAN 1 Gunung Pelindung sebanyak 70 orang. Mereka berlatih sejak 16 Juli lalu sampai 16 Agustus mendatang sekaligus dikukuhkan oleh Camat Suharto, SPd. Amanto menjelaskan, selama latihan anggota paskibraka terus dimatangkan baris-berbaris, peraturan penghormatan militer, dan melipat/rentang bendera, formasi barisan. Dalam hal ini, “Bukan kekerasan yang kami terapkan, namun disiplin, etika, serta sikap dan kepribadian yang harus diikuti serta dijalankan. Sebab mereka nanti akan menjadi pembawa serta pengibar bendera Merah Putih,“ pungkas Amanto. Camat Gunung Pelindung, Suharto, SPd, menjelaskan, tujuan latihan paskibraka tersebut untuk menciptakan kader bangsa yang berjiwa patriot, berahlak dan berbudi pekerti luhur serta mulia sehingga mempunyai rasa disiplin. Suharto mengharapkan anggota paskibraka terus bersemangat dalam latihan, dikarenakan akan mengibarkan bendera Merah Putih pada 17 Agusutus mendatang. Pembina OSIS SMAN I Gunung Pelindung, Yusfik, meminta doa restu masyarakat aga peserta paskibraka diberi kemudahan dalam menjalankan tugas, lancar, dan sukses saat mengibarkan bendera Merah Putih 17 Agustus mendatang. “Setiap tetes keringat yang dikeluarkan anggota paskibraka mengandung arti dan makna yang suci. Panas dan hujan tidak kurasa, pedih-perihku tak merintih,“ ujar Yusfik yang juga anggota paskibraka. Kepala SMAN 1 Gunung Pelindung, Tri Wahyu Handoyo, SPd, mengarapkan siswa-siswinya giat berlatih sehingga dapat menjaga nama baik sekolah. “Ini juga moment agar masyarakat percaya bahwa SMAN 1 Gunung Pelindung dapat menciptakan generasi yang berprestasi, berguna bagi nusa dan bangsa,” kata dia. hm/jh

Gelar Lomba Sawit

Aktivitas Rutin PTPN VII Peringati HUT RI PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) kembali menggelar lomba panen empat komoditas, yaitu sadap karet, panen sawit, tebang tebu, dan petik/pangkas teh. Lomba yang digelar rutin setiap menjelang HUT RI tersebut, diikuti para pekerja dari seluruh unit usaha. Pelaksanaan lomba sadap karet dipusatkan di Unit Usaha Rejosari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, dibuka oleh Direktur Produksi PTPN VII, Ir Hi Erwin Nasution, Selasa (5/8) lalu. Diawali dengan persembahan tari kreasi baru “Menggapai Harapan di Perkebunan”, dari sanggar tari Titi Cristian, yang menggambarkan semangat dan dinamika pekerja di perkebunan. Dalam sambutannya, Erwin Nasution mengharapkan kegiatan lomba tersebut bukan hanya sebatas seremonial dan mencari juara saja, namun lebih dari itu yang terpenting adalah mencari pemanen-pemanen terbaik dari yang baik, dan mampu menjadi pioner serta teladan, sehingga mampu meningkatkan produksi dan produktivitas secara berkelanjutan. “Kegiatan semacam ini hendaknya bisa memacu semangat pemanen untuk bekerja secara lebih baik. Saya berharap para pemanen benar-benar memanen buah yang matang, kalau tidak akan mengurangi mutu yang dihasilkan. Hal ini sangat penting bagi perusahaan, dengan pemanen yang disiplin, semangat kerja tinggi, dan mematuhi peraturan bisa mendapatkan hasil yang baik dan mutu yang berkualitas,” katanya. Sesuai dengan ikon perubahan yang dicanangkan direksi, semua pekerja harus bekerja keras meningkatkan produktivitas, mutu, organisasi, servis, dan inovasi atau disingkat ProMOSI. “Memang tidak mudah menjadikan ProMOSI sebagai budaya kerja, tetapi jika kita terus berusaha menerapkannya dengan benar, pada akhirnya akan tercapai juga,” tutur Erwin Nasution. Menurut Erwin Nasution, dengan meningkatnya produksi, mutu, organisasi, servis, dan inovasi, akan meningkatkan perolehan laba yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan pekerja. “Falsafahnya, kerja kita hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin, sehingga kesejahteraan kita juga makin membaik,” dia menandaskan. *Ikut Upacara Sementara Ketua Panitia Lomba, Ir Gerry Siagian, menjelaskan lomba panen sawit diikuti 32 peserta, yaitu 20 peserta dari kebun inti, empat orang peserta dari kemitraan dan empat peserta dari kebun plasma. “Peserta adalah pemanen terbaik dari setiap unit usaha dan belum pernah menjadi juara pada lomba sebelumnya,” katanya. Menurutnya, lomba panen sawit merupakan kegiatan yang sangat penting untuk meningkatkan keterampilan pekerja, yang tujuannya meningkatkan produksi secara berkelanjutan. “Ada beberapa hal yang dinilai dalam lomba panen sawit ini, mulai dari ketepatan dan kecepatan, mutu, dan yang terpenting adalah secara teknis, mulai dari cara memanen, kelengkapan alat, dan kuantitas panen, “ tambah Gerry Siagian. Dia juga menjelaskan, sebelumnya telah dilaksanakan lomba sadap karet bertempat di Unit Usaha Way Berulu, Pesawaran, pada 4 Agustus. Selanjutnya juga diadakan lomba tebang tebu dilaksanakan di Unit Usaha Bungamayang, Lampung Utara, pada 6 Agustus, dan lomba pangkas/petik teh di Unit Usaha Pagaralam (Sumatera Selatan) pada 7 Agustus 2008. Pemenang lomba akan mendapatkan penghargaan, yaitu mengikuti upacara peringatan HUT ke-63 RI di Kantor Direksi, serta memperoleh hadiah sejumlah uang. “Diharapkan mereka mampu menjadi pioner dalam meningkatkan produksi di unit usaha masing-masing,” ujarnya. bf

Sang Pejuang Itu Tersingkir

MALANG nian nasib nasib Hi Hasbullah Yahya. Laki-laki berusia 87 tahun kelahiran Kalianda, Lampung Selatan, ini kini menjalani sisa usianya dengan kehidupan yang amat sederhana. Padahal, di masa mudanya dulu, ia termasuk salah satu pejuang kemerdekaan di daerah tersebut. Tak ayal, kini sang pejuang itu tersingkir dari nikmat apa yang diperjuangkannya. Kini, untuk sekadar bicara pun Hasbullah sudah terbata-bata. Daya ingatnya juga menurun dimakan usia. “Maaf, saya sudah tidak lagi mampu mengingat semua sejarah perjuangan yang pernah saya lakukan bersama teman-teman pada masa perjuangan waktu itu,” ucapnya dengan suara perlahan.
Ia menerangkan; “Yang jelas, setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945 dan menjadi negara yang merdeka dari penjajahan, perjuangan belumlah berakhir.” Hasbullah bercerita, setahun setelah proklamasi kemerdekaan RI diteriakkan Bung Karno dan Bung Hatta, penjajah Jepang kembali datang ke Kalianda. “Mereka itu datang lagi ke sini untuk mengambil harta yang mereka simpan. Tapi kami semua dengan tegas menentang dan memberikan perlawanan. Alhamdulillah, walau hanya bersenjata golok, parang, dan bambu runcing, kami berhasil mengusir orang-orang Jepang itu. Bahkan, dua sampai tiga diantara mereka mati,” beber Hasbullah mengingat-ingat perjuangan beratnya di masa muda. Baru dua tahun mencoba membangun kehidupan sebagai bangsa merdeka, warga Kalianda pun terusik lagi. Yaitu masuknya kembali orang-orang Belanda. Penjajah bangsa selama 3,5 abad itu berupaya melanjutkan aksinya. Hasbullah menuturkan, pada tahun 1948 itu orang-orang Belanda masuk lagi ke Lampung, dengan sasaran utama Kalianda dan Panjang. Melihat pasukan penjajah merapat di pantai, para pejuang pun mengatur strategi. “Demi keselamatan, pimpinan kami memberi komando agar para pejuang mengungsi dan mengatur strategi di Tanjungan, Kecamatan Katibung, Lamsel. Setelah strategi matang, perlawanan pun dilakukan. Dan syukur Alhamdulillah, lagi-lagi berkat pertolongan Yang Maha Kuasa akhirnya orang-orang Belanda tersebut mau meninggalkan Lampung. Inilah perjuangan kami yang terakhir melawan penjajah,” terang Hasbullah. Walau pun demikian, “Saya masih terus bertugas, berjaga-jaga guna mengamankan daerah Kalianda, sampai akhirnya mendapat pensiun dari pemerintah,” ujarnya lanjut. *Rumah Warisan Hasbullah sudah tak bisa mengingat lagi, sejak kapan ia menjadi pensiunan pejuang. Yang diketahui ayah enam ini, setiap bulannya mendapat pension Rp 700.000. “Ya, hanya itulah yang saya bisa berikan pada anak-anak, yang penting anak-anak bisa tamat SMA. Saya mau kasih warisan apa, karena nggak punya apa-apa, rumah pun saya nggak bisa membuatnya,” tutur Hasbullah. Kalau kini Hasbullah sekeluarga punya rumah, “Itu warisan dari orang tua saya untuk saya dan istri. Kalau dulu tidak dikasih warisan, ya kami nggak punya rumah,” ucapnya polos. Sampai saat menjelang HUT RI ke-63 ini, tak sekalipun pemerintah menghargai jasa-jasa Hasbullah. Meski begitu, ia tak pernah memasalahkannya. Kalau ada yang dibanggakannya, tak lain ketika salah satu keponakannya membiayai dirinya untuk menunaikan ibadah haji pada tahun 1995 silam. “Ini barang kali balasan Allah atas perjuangan saya mengusir kaum penjajah, sehingga saya mampu menyempurnakan ibadah dengan naik haji,” kata Hasbullah. Ikhlas, tanpa pamrih, dan tidak pernah meminta serta mengeluh adalah citra diri Hi Hasbullah Yahya, salah satu pejuang kemerdekaan RI yang ada di Kalianda. hg Profil Hi Hasbullah Yahya Tempat Lahir : Kalianda Umur : 87 Tahun Pekerjaan : Pensiunan Pejuang (Veteran) Agama : Islam Alamat : Jln Kesuma Bangsa, Bumi Agung, Kalianda, Lampung Selatan Nama Istri : Hindun (almh) Nama Anak : 1. M Idrus (alm) 2. Imron 3. Nurhasanah 4. Isman 5. Dian Purnama (alm) 6. Rusriana

Program Entaskan Desa Miskin Bohong Besar

Gubernur Syamsurya Mesti Cek Langsung Ke Lapangan FOKUS - Meski saat ini sudah memasuki triwulan ke III di tahun 2008, namun program Pemprov Lampung terkait pengentasan kemiskinan yang telah disusun dalam APBD tahun 2008, belum juga berjalan alias bohong besar. Beberapa kepala desa di Kabupaten Pesawaran dan Tanggamus desanya menjadi sasaran pengentasan kemiskinan di tahun 2008 ini, ketika dikonfirmasi hanya bisa terbengong melihat kenyataan sampai kini belum ada gerakan di desanya. Sunardiyo, kepala Pekon Kresno Mulyo, Kecamatan Ambarawa, Tanggamus, Kamis (7/8) siang, mengakui sampai saat ini belum ada satupun progran pengentasan desa miskin yang telah direncanakan pemprov terealisasi di desanya.
Ia menjelaskan, pada Januari lalu desanya pernah ditinjau oleh petugas dari Dinas PU Provinsi Lampung. Pada saat itu mereka meninjau beberapa rumah warga yang tidak layak huni. “Katanya akan diberi bantuan semenisasi, tapi sampai saat ini tak terealisasi,” ucap Sunardiyo. Diuraikan, terkait kunjungan itu pihaknya mengajukan proposal rehabilitasi rumah warga sebanyak 87 unit yang tidak layak huni. Hasilnya, pada Mei lalu petugas dari Dinas PU kembali ke pekonnya dan memberitahu hanya 27 rumah warga saja yang akan disemenisasi pada tahun 2008 ini. “Waktu petugas menyatakan dalam waktu dekat pengerjaannya dan akan ditangani kontraktor. Namun hingga sekarang, program tersebut tak kunjung terealisasi,“ aku Sunardiyo seraya meminta Gubernur Syamsurya Ryacudu cek langsung ke lapangan terkait program pengentasan kemiskinan tersebut. Hal senada dikatakan Maryanto. Kepala Desa Sidodadi, Kecamatan Way Lima, Pesawaran, ini Jumat (8/8) petang, mengatakan, beberapa waktu lalu pihaknya pernah mengajukan bantuan ternak itik ke Dinas Peternakan Provinsi Lampung. Dalam proposal diajukan bantuan 500 ekor itik untuk tiga kelompok ternak di desanya. Namun, “Setelah saya klarifikasi ke Dinas Peternakan Provinsi, jumlah bantuan itik yang disetujui hanya 300 ekor untuk dua kelompok ternak. Itupun hingga saat ini belum terealisasi, dan kapan waktunya juga kami tidak tahu,“ paparnya. Sebagaimana dilansir Fokus edisi lalu, Pemprov Lampung pada tahun 2008 ini telah menyusun program pengentasan bagi 200 desa miskin yang tersebar di 10 Kabupaten/Kota, dengan perincian 49 desa di Kabupaten Lampung Selatan dan Pesawaran, 41 desa di Lampung Barat, 48 desa di Way Kanan, 51 desa di Tanggamus, dua desa di Kota Metro, satu kelurahan di Kota Bandar Lampung, 37 desa di Tulang Bawang, 14 di Lampung Timur, 35 desa di Lampung Utara, dan 24 desa di Lampung Tengah. ry

Ketua Piveri Tanggamus Diterpa Rumor

Potong Gaji Anggota Buat Pinjam Ke BRI FOKUS - Ketua Persatuan Istri Veteran Republik Indonesia (Piveri) Cabang Kabupaten Tanggamus, Hj Sumarsih, belakangan diterpa rumor tidak sedap. Ia diduga kuat telah menggelapkan uang pinjaman salah satu anggotanya, yaitu Painem JD Kartodikromo. Pinjaman di BRI Cabang Pringsewu itu telah berjalan tiga tahun silam. Kuatnya dugaan penggelapan tersebut terungkap karena keligatan Sunardiyo, kepala Pekon Kresno Mulyo, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Tanggamus. Ditemui di rumahnya Kamis (7/8) lalu, Sunardiyo mengisahkan, pada Januari tahun 2008 lalu ia diminta tolong oleh warganya bernama Painem JD Kartodikromo. Saat itu Painem mengeluhkan selama ini tidak bisa mengambil gaji almarhum suaminya di Kantor Pos Cabang Pringsewu. Selama ini, urai Sunardiyo mengutip keterangan Painem, gaji yang merupakan haknya tersebut diambil oleh Hj Sumarsih selaku ketua Piveri Cabang Kabupaten Tanggamus. Karena merasa iba dan merupakan tanggung jawabnya sebagai kepala pekon yang berhak melindungi warganya, maka saat itu juga Sunardiyo menemui Hj Sumarsih dan kepala Kantor Pos Cabang Pringsewu, Ibrahim. Sunardiyo mengaku, saat itu ia memberi masukan agar gaji atas nama Painerm JD Kartodikromo harus diambil oleh yang bersangkutan tanpa berwakil kepada siapapun. Setelah ada kesepakatan antar kedua belah pihak, maka permasalahan tersebut dianggap selesai. Namun, lanjut Sunardiyo, permasalahan kembali muncul pada Februari 2008. Pada saat itu pengambilan gaji di kantor pos yang tertera di resi bukti penerimaan tertera Rp 747.700, namun gaji yang diterima Painem hanya Rp 381.900. *Dipotong BRI Saat itu Painem mendapat penjelasan bahwa gaji almarhum suaminya yang meninggal puluhan tahun lalu, dipotong angsuran pinjaman di BRI Cabang Pringsewu. Tentu saja Painnem terkejut. Pasalnya, selama ini ia tidak pernah merasa meminjam ke pihak manapun. “Saya tidak mengerti mengapa sampai begini. Karena menurut pengakuan Painem, ia tidak pernah merasa pinjam ke BRI, kok tahu-tahu gaji suaminya dipotong,“ ujar Sunardiyo. Lalu apa kata Painem JD Kartodikromo? Ditemui di rumahnya Kamis (7/8) siang, terang-terangan ia juga mengaku heran dengan adanya pemotongan yang dilakukan BRI Cabang Pringsewu, sebab selama ini jangankan untuk pinjaman ke BRI, yang mengambil gaji di kantor pos saja Hj Sumarsih. “Ya, biarkanlah kekejaman ini cukup Tuhan yang akan membalasnya,“ ujar Painem dengan mata berkaca-kaca. Kepala Supervisor Administrasi Perkriditan BRI Cabang Pringsewu, Hi Kamrus, ketika dikonfirmasi Kamis (7/8) lalu membenarkan jika selama ini gaji pensiunan atas nama Painem JD Kartodikromo telah dipotong pihaknya sebesar Rp 355.800/bulan sebagai angsuran pinjaman. Namun ketika dijelaskan bahwa yang bersangkutan tidak pernah merasa menandatangani kontrak pinjaman dengan BRI Cabang Pringsewu, dan kemungkinan adanya indikasi sidik jari Painem dipalsukan, Kamrus menegaskan pihaknya melakukan pemotongan gaji sesuai dengan prosedur. Lebih aneh lagi, ketika diminta menunjukkan surat kontrak peminjaman, Kamrus keberatan dengan alasan semuanya sesuai prosedur. Berapa pinjaman atas nama Painem? Lagi-lagi Kamrus bungkam. Apa tanggapan Hj Sumarsih? Ditemui di rumahnya, dengan tegas Ketua Piveri Tanggamus itu membantah telah melakukan penggelapan uang pinjaman atas nama Painem JD Kartodikromo. Ia menjelaskan, yang melakukan kontrak pinjaman ke BRI Cabang Pringsewu tiga tahun silam adalah Painem. Mengenai langkahnya mengurus gaji Painem sebelum Februari 2008 di Kantor Pos Pringsewu, Sumarsih mengaku hal itu dilakukannya karena mendapat surat kuasa dari Painem. Sumarsih menyatakan, rumor tak sedap yang diarahkan ke dirinya adalah fitnah. “Padahal selama ini saya telah banyak membantu Painem, tapi malah ujung-ujungnya saya difitnah seperti ini. Sumpah demi Tuhan, selama ini serupiah pun saya tidak pernah menggelapkan gaji Painem JD Kartodikromo,“ sanggahnya. ry

SMP Kartika Terapkan CTL

KEGIATAN dunia pendidikan yang berkembang pesat diikuti oleh SMP Kartika II-2 Bandar Lampung. Kini sekolah tersebut menerapkan proses pembelajaran dan pengajaran kontekstual alias Contextual Teaching and Learning atau CTL. Drs Mudjijana, kepala SMP Kartika II/2 Bandar Lampung, menjelaskan, CTL adalah suatu pendekatan pembelajaran dan pengajaran yang mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa. “Pola ini juga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai individu, anggota keluarga masyarakat, dan bangsa,” imbuh Mudjijana. Ia menambahkan, dengan pendekatan CTL, proses belajar mengajar akan lebih konkret, lebih relistis, lebih aktual, lebih nyata, lebih menyenangkan, dan lebih bermakna. “Proses belajar mengajar dengan berpendekatan CTL ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar yang berkualitas, kreativitas, produktifitas, efisiensi, dan efektifitas,” tutur dia. Mudjijana menegaskan, dengan pola CTL hasil belajar siswa akan meningkat, karena dalam sistem ini semua panca indera siswa diaktifkan dan dimanfaatkan secara serentak dalam proses belajar mengajar melalui kegiatan-kegiatan belajar yang lebih actual. Menurut dia, CTL lebih menekankan pada pemberdayaan siswa sehingga hasil belajar bukan sebatas pengenalan nilai, akan tetapi penghayatan dan bahkan sampai pada penerapan nilai-nilai dalam kehidupan nyata. Pemberdayaan siswa juga dapat dilihat sejauhmana CTL dapat menimbulkan daya kreasi, daya nalar, rasa keingintahuan dan eksperimentasi untuk menemukan kemungkinan-kemungkinan. Tujuan dan hasil yang diharapkan dari CTL, menurut Mudjijana, untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui peningkatan pemahaman makna materi pelajaran yang dipelajarinya degan mengaitkan yang dipelajari dengan kontek kehidupan mereka sehari-hari. hp

Buku & LKS Menjadi Polemik

PERSOALAN buku dan lembar kerja siswa (LKS) di sekolah bukanlah masalah yang dapat dibilang sepele, karena apapun alasannya buku merupakan satu-satunya narasumber untuk pengenbangan pengetahuan siswa dalam kegiatan proses belajar mengajar (KBU). Di sisi lain, begitu ungkap Drs Riyanto, seorang guru SMP di Bandar Lampung, pemerintah sampai saat ini belum mampu membiayai pengadaan buku pengetahuan sesuai dengan kebutuhan jumlah siswa pada sekolah. Sedangkan dana bantuan operasional sekolah (BOS) hanya mampu mengkofer +30% pertahun. “Permasalahan inilah yang menjadikan polemik bagi sekolah untuk melangkah bagaimana persoalan buku sebagai bahan ajar ini dapat terpenuhi oleh sekolah tanpa ada kalimat yang menyebut-nyebut sekolah atau guru menjual buku,” tuturnya. Sementara Drs Komaranu Dipura, kepala SMK N 5 Bandar Lampung yang juga Ketua Musyawarah Kepala-kepala Sekolah (MKKS) SMK menanggapi penjualan buku dari penyalur buku/penerbit ke sekolah, mengakui hal itu memang menjadi problem yang sukar dipecahkan, sementara kebutuhan buku /LKS di sekolah juga sangat diperlukan untuk menunjang KBM. Walau demikian, SMKN 5 tetap komitmen dengan istruksinya bahwa guru tidak diperkenankan menjual buku secara langsung maupun melalui koperasi dan tidak akan meminta-minta komisi dari penyalur buku walaupun sudah banyak tawaran komisi yang cukup menarik dari berbagai penyalur dan penerbit buku. Tentang adanya okum kepala sekolah yang meminta komisi pada penyalur buku dimuka, Komaranu Dipura menyatakan, seharusnya tidak perlu dilakukan, karena hal ini dapat mencoreng nama baik pendidikan. Drs Hi Hariyanto, Msi, ketua MKKS SMP menjelaskan, pelarangan penjualan buku oleh kepala sekolah dan guru ada penegasan peraturan dari Mendiknas. hp

STIE Muhammadiyah Kalianda Tambah Lulusan

FOKUS – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Muhammadiyah, Kalianda, Lamsel, Rabu (6/8) lalu menambah lulusannya dengan mewisuda 82 sarjana baru. Prosesi wisuda di GOR Kalianda dihadiri Bupati Hi Wendy Melfa, SH, MH. Pada kesempatan itu Wendy Melfa minta alumni STIE Muhammadiyah Kalianda untuk selalu mentransfer ilmu yang didapat selama di perguruan tinggi kepada masyarakat sekitarnya sebagai upaya mewujudkan pembangunan di daerah ini. Menurut dia, pembangunan tidak bisa berjalan secara optimal bila tidak didukung penuh oleh berbagai ekemen masyarakat di Lampung Selatan, termasuk juga kalangan inteketual serta perguruan tinggi. Terang-terangan Wendy juga mengungkapkan rasa kagumnya karena STIE Muhamaddiyah Kalianda yang berdiri sejak tahun 1987 itu saat ini telah menghasilkan 684 alumni dengan disiplin ilmu bidang ekonomi. Pimpinan STIE Muhammadiyah Kalianda, drs Hi Abdul Khabir, Med, menuturkan ada enam point yang harus dimiliki para sarjana lulusan STIE Muhammadiyah, diantaranya harus rajin melakukan pengajian di tempatnya masing-masing, jangan lupa membaca untuk menambah ilmu pengetahuan, menjaga akhlak yang mulia agar dihargai orang lain, dan menjadi manusia yang etos kerjanya tinggi. ‘Agar kita dihargai orang lain, kita harus memiliki akhlak yang baik, karena orang yang baik akhlaknya akan mendapat simpati dari masyarakat, sedangkan yang akhlaknya kurang baik tentunya akan dijauhi oleh masyarakat sekitarnya,” kata dia. as

Kepala-Guru Berbulan Mangkir

Dinas Pendidikan Tuba Pahami SDN 2 Teladas
INI kejadian sangat keterlaluan. Sejak usai masa liburan sampai akhir pekan kemarin, siswa-siswi SDN 2 Teladas, Tulang Bawang, nganggur total. Tak ada kegiatan belajar-mengajar. Apa pasal? Ternyata kepala sekolah dan guru-gurunya mangkir dari tugasnya. Tentu saja para orang tua murid mengeluhkan masalah ini. Dan ketika Fokus ke SDN 2 Teladas, memang benar. Kepala sekolah tak ditempat, pun guru-gurunya. Yang ada hanya seorang guru saja. Ia pun tak mau memberi komentar tentang mangkirnya kepala sekolah dan guru sejawatnya. Kasi SD/TK Dinas Pendidikan Tulang Bawang, Josmer Simarmata, yang dikonfirmasi di ruang kerjanya, tentang adanya kepala sekolah dan guru yang mangkir dari tugasnya, tampak sangat terkejut. “Nanti kami klarifikasi ke kepala sekolah dan guru-gurunya dulu, kenapa kok bisa begitu,” kata dia. Dikatakan Josmer, Korwas Dinas Pendidikan Tuba akan segera turun ke lokasi untuk mengetahui masalah yang sesungguhnya. “Kita harus tahu, kenapa kepala sekolah dan guru-gurunya tidak pernah menjalankan tugasnya. Jika terbukti melakukan pelanggaran, tentu saja akan kami jatuhkan sanksi,” tegas dia. Apa sanksinya? Josmer Simarmata menjelaskan, minimal pengurangan nilai raport (DP3). “Itu sanksi minimal. Tapi nanti akan kami cek dulu ke lapangan. Kalau betul mereka mangkir sampai sebulan ini, wach itu tidak bisa ditolerir lagi,” imbuhnya. *Dapat Dipahami Anehnya, saat diberitahu jika yang mangkir itu kepala sekolah dan guru di SDN 2 Teladas, spontan wajah Josmer berubah. Yang semula berapi-api, kini menjadi dingin. “O, itu di SDN 2 Teladas ya. Kalau itu bisa dimaklumi, medannya memang terlalu berat sih,” ucap dia kemudian. Ia menambahkan, di wilayah Teladas pengawasnya memang sangat kurang. Padahal, terdapat 40 sekolah, tapi petugas pengawasnya hanya dua orang. “Idealnya, delapan sekolah minimal satu pengawas, jadi baru benar-benar terpantau. Kalau di Teladas ya kami dapat memahaminya,” beber Josmer Simarmata tanpa dosa. Dikatakan, sebenarnya masalah seperti di Teladas juga terjadi di Kecamatan Gedong Meneng, bahkan sudah dua tahun ini terjadinya. Tetapi sampai saat ini Dinas Pendidikan Tuba belum mampu mengatasi persoalannya secara konkret. “Masalah ini sudah kami bicarakan dengan dinas, supaya bisa menambah pengawas, tetapi jika tidak ada, kami akan mengambil pengawas dari kecamatan lain yang kira-kira pengawasnya lebih, hanya memang sampai kini belum teratasi,“ ucapnya. Beberapa wali murid SDN 2 Teladas menegaskan, harusnya pihak Dinas Pendidikan bisa bersikap tegas dalam masalah ini. “Mereka itu kan tugasnya sebagai kepala sekolah dan guru, ya harusnya punya tanggung jawab. Jangan anak-anak kami yang dikorbankan. Padahal, masih banyak orang lain yang mau jadi PNS guru,” ucap Babon Bimantara, seorang warga Teladas yang anaknya sekolah di SDN 2 Teladas. Ia menyayangkan Dinas Pendidikan Tuba yang “penuh pemahaman” terhadap kinerja jajaran pendidikan yang sangat tidak bertanggungjawab. “Kalau memang nggak mau menjalankan tugas, ya semestinya dikasih sanksi dong. Jangan dibiarkan saja, kalau dua tahun ini didiamkan, ke depan kami akan bergerak menuntut pertanggungjawaban,” tegas dia. ek

Tati Amri Siregar Pimpin Lagi KPID

SENIN (4/8) silam, Hotel Sheraton Bandar Lampung menjadi saksi betapa para istri direksi PTPN I sampai VII se-Sumatera tetap mempercayai Hj Tati Amri Siregar untuk kembali memimpin Persatuan Istri Direktur (PID) periode 2008-2009. Dalam sambutannya setelah terpilih kembali menjadi Ketua PID PTPN I-VII Se-Sumatera, Hj Tati Amri Siregar mengajak para anggota PID untuk menjaga kesatuan dan persatuan dengan jalan mempererat tali silaturahmi. Karena ini merupakan salah satu tujuan PID. Ia menambahkan kegiatan PID kedepan selain mengunjungi tempat-tempat ciri khas daerah, juga mengadakan bakti sosial, baik ke panti asuhan, panti jompo maupun lembaga kemasyarakatan, sehingga tidak ada anggapan keberadaan PID hanya senang-senang saja.
Tahun ini, keberadaan PID genap berusia 1 tahun. Untuk pertemuan rutin yang akan datang, dilaksanakan di PTPN II Medan sebagai tuan rumah penyelenggara. Ketua Umum IKI Pusat, Ny Yenny Andi Punoko, menyatakan kebanggaannya karena baru pertama kali seluruh anggota PID yang berjumlah 35 orang dapat hadir pada acara rutin temu silaturahim.
Sebelumnya digelar beberapa rangkaian kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Pertemuan PTPN VII, diantaranya peragaan busana karya Aan Ibrahim, bazar pakaian, dan kunjungan ke Dekranasda Provinsi Lampung. Hadir pada acara tersebut, Direktur Utama PTPN VII, Drs Andi Punoko, Direktur SDM dan Umum, Mardjan Ustha, sekretaris perusahaan Budi Santoso, Manajer Umum, Komaruzaman, dan ibu-ibu anggota PID PTPN I–VII se-Sumatera. *** teks : beny faisal foto : humas ptpn vii