13 Oktober 2008

Ndadak Ada Pertimbangan Khusus

NAMA Ir Hi Helmi Machmud diam-diam sebenarnya sempat masuk bakal caleg DPRD Lampung nomor urut 1 dari daerah pemilihan IV (Lampung Timur-Kota Metro) yang diusung Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Sontak perhatian publik pun mengarah pada gerakan politik mantan Inspektorat Pemprov Lampung itu. Namun, “Saya batal kok maju sebagai caleg,” tutur Helmi Machmud, Kamis (25/9) siang, melalui telepon seluler. Lho kenapa? Birokrat yang dikenal tegas dan disiplin itu terdiam sesaat, baru kemudian berucap: “Jujur saja ya, mendadak ada masukan yang menurut saya sebagai pertimbangan kelas khusus. Jadi ya saya mesti ikuti!” Siapa yang memberi pertimbangan berkriteria kelas khusus itu? “Ada deh, nggak perlu tahu-lah! Yang pasti, saya batal maju sebagai calon anggota legislatif melalui Gerindra dalam pemilu nanti,” imbuh Helmi Machmud yang hari itu juga langsung ke kantor KPU Lampung untuk “mencopot” namanya sebelum diumumkan dalam daftar calon sementara (DCS). Apa karena masih ada kesempatan untuk berkiprah lagi di birokrasi? “Saya belum mikir soal itu, yang pasti saya memang belum pensiun. Dan saya kan termasuk pejabat yang menggugat Gubernur ke PTUN. Ya kita lihat perkembangan ke depan saja-lah. Yang jelas, saya nggak jadi terjun ke partai politik dan mencalon sebagai anggota legislatif,” Helmi menambahkan. Menurut data di DPD Gerindra Provinsi Lampung, nama Ir Hi Helmi Machmud bertengger di nomor urut 1 sebagai caleg dari dapil IV. Dibawahnya terdapat Drs Hi Erpani S Jaya, Wardiyah, dan Nurhikmah. Nongolnya nama birokrat senior itu sebagai sosok yang mengincar kursi DPRD Lampung melalui Pemilu 2009 mendatang sempat mengejutkan berbagai kalangan. Pasalnya, selama ini Helmi dikenali memiliki jaringan yang cukup kuat ditingkat bawah. Hingga diestimasi ia akan melenggang ke kursi Dewan Yang Terhormat. Namun, keputusan telah diambil. Ia membatalkan obsesinya terjun ke lembaga politik. Sebuah sumber memprediksi, batalnya Helmi Machmud menuju kursi Dewan karena kemampuannya masih sangat diperlukan untuk mengemas pemerintahan ke depan. Apalagi, kedekatannya dengan gubernur terpilih; Sjachroedin ZP, tidak perlu diragukan lagi. Karena itukah akhirnya ia batal menuju kursi Dewan? “Saya nggak mau ngomong apa-apa. Yang pasti, ada pertimbangan kelas khusus hingga membuat saya mengambil keputusan batal maju ke pemilu legislatif itu,” tegasnya dengan nada ceria. dd Gerindra, Partai Anyar Yang Langsung Dikenal Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra merupakan partai anyar dan baru menjadi peserta pemilu pada 2009 nanti. Partai besutan Prabowo Subianto yang memperoleh nomor urut 1 termasuk partai baru yang langsung dikenal rakyat. Oh ya? Begitulah hasil survei Lembaga Survei Nasional (LSN) yang dipublikasikan Senin (6/10) silam. Melalui polling yang dilakukan via telepon terhadap 400 responden, diketahui jika 65,4% responden mengetahui dan mengenal Partai Gerindra. Posisi yang kedua ditempati oleh Partai Hanura dengan raihan 51,9%. Posisi ketiga partai anyar yang dikenal rakyat ditempati Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) dengan meraih 28,2% suara responden. Posisi keempat ditempati Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) yang diokenal 24,4% responden. Diikuti oleh Partai Nasional Benteng Kerakyatan (PNBK) dengan raihan 24,4%. Partai anyar berikutnya yang telah dikenal rakyat hasil survei LSN adalah Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) dengan raihan 20,1%, disusul Partai Matahari Bangsa (PMB) dengan raihan 17,6%, lalu Partai Barisan Nasional dengan perolehan 17,3%, dan Partai Indonesia Sejahtera (PIS) dengan raihan 13%. Lalu kenapa Partai Gerindra langsung melejit? Menurut penilaian LSN sebagaimana dikutip detik.com, hal itu tak lepas dari figur Prabowo Subianto. Pun di Partai Hanura, tak lepas dari sosok Wiranto. Faktor penopang lainnya adalah dukungan strategi kampanye, sosialisasi yang baik, serta basis finansial yang kuat. dd Mengenal Lebih Mendalam Apa Itu Partai Gerindra PARTAI Gerakan Indonesia Raya atau yang beken disebut Gerindra merupakan partai baru peserta Pemilu 2009 dengan ikon Prabowo Subianto. Partai ini diyakini banyak kalangan akan “membuat kejutan” pada pesta demokrasi tahun depan. Apa dan bagaimana partai ini? Fokus sengaja menurunkan berbagai hal tentang Partai Gerindra, guna memberi pengenalan lebih mendalam kepada seluruh masyarakat Lampung akan partai baru ini, sesuai dengan AD/ART-nya. Partai Gerindra mempunyai azas, jati diri, dan watak sebagai berikut: Partai berazaskan Pancasila dan UUD 1945 Jati diri partai adalah kebangsaan, kerakyatan, religius, dan keadilan sosial. Watak partai adalah demokratis, merdeka, pantang menyerah, berpendirian, dan terbuka. Lalu apa tujuan, fungsi, dan tugas Partai Gerindra? Tujuannya: 1. Mempertahankan dan mengamalkan Pancasila serta menegakkan Undang-Undang Dasar 1945, sebagaimana ditetapkan tanggal 18 Agustus 1945. 2. Berjuang memperoleh kekuasaan politik secara konstitusional guna mewujudkan pemerintahan, sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yang melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut melaksanakan ketertiban dunia. 3. Menciptakan masyarakat adil dan makmur, merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 4. Mewujudkan kedaulatan rakyat dalam rangka mengembangkan kehidupan demokrasi, yang menjunjung tinggi dan menghormati kebenaran, hukum, dan keadilan. 5. Mewujudkan ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada kekuatan bangsa, yang mengarahkan pada kedaulatan dan kemandirian bangsa. Apa fungsi Partai Gerindra? Sarana pembentukan dan pengembangan karakter bangsa. Mendidik dan mencerdaskan rakyat agar bertanggung jawab menggunakan hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Menghimpun, merumuskan, dan memperjuangkan aspirasi rakyat dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan negara. Menghimpun, membangun, dan menggerakkan kekuatan rakyat guna membangun masyarakat Pancasila. Melakukan komunikasi politik dan partisipasi politik warga negara. Menghimpun persamaan sikap politik dan kehendak untuk mencapai cita-cita dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur, material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Mempertahankan, mengemban, mengamalkan, dan membela Pancasila serta berorientasi pada program pembangunan di segala bidang tanpa membedakan suku, agama, ras, dan golongan. Menyerap, menampung, menyalurkan, dan memperjuangkan aspirasi rakyat serta meningkatkan kesadaran politik rakyat dan menyiapkan kader-kader dengan memperhatikan kesetaraan dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Apa saja tugas Partai Gerindra? Mempertahankan dan mewujudkan cita-cita negara Proklamasi 17 Agustus 1945 di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Memperjuangkan terwujudnya peningkatan segala aspek kehidupan yang meliputi ideologi, politik, ekonomi, agama, socsal budaya, hukum serta pertahanan dan keamanan nasional guna mewujudkan cita-cita nasional. Melaksanakan, mempertahankan, dan menyebarluaskan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa. Menghimpun dan memperjuangkan aspirasi rakyat sebagai arah kebijakan politik partai. Mempersiapkan kader partai dalam pengisian jabatan politik dan jabatan publik melalui mekanisme demokrasi, dengan memperhatikan kesetaraan dan keadilan. Mempengaruhi dan mengawasi jalannya penyelenggaraan negara agar terwujud pemerintahan yang bersih dan berwibawa. *** Pengurus Partai Gerindra Provinsi Lampung Ketua : Hi Gunadi Ibrahim, SE Wakil Ketua : Drs Hi Amir AR Wakil Ketua : Drs Rifdi Arief, MM Wakil Ketua : Yas’at Sabki Wakil Ketua : Afrie Ichwansyah, SH Wakil Ketua : Asroni Paslah, SPd Wakil Ketua : Dadang Amirudin Wakil Ketua : Elli Wahyuni, SE, MM Wakil Ketua : Vinarto, SAg Wakil Ketua : Nyi Ayu Fauziah Wakil Ketua : Nilasari, AMd Sekretaris : Drs Achmad Nyerupa, SH Wakil Sekretaris : Kisro Edi, SE Wakil Sekretaris : M Fahruddin Wakil Sekretaris : Doni Ferdian Wakil Sekretaris : Munawar Somad Wakil Sekretaris : Trie Eka Fitri Wakil Sekretaris : Ulfa Irastika, SH Wakil Sekretaris : Dwi Okvianti, SE Wakil Sekretaris : Edy Purwanto Wakil Sekretaris : Zul Fatoni Utup Enani Wakil Sekretaris : Hengky Oktavian Bendahara : Harry Ananda Wakil Bendahara : Watiah Wakil Bendahara : Iemelda
Sumber : DPD Partai Gerindra Provinsi Lampung

Mengusung Agenda Progresif

KENDATI masih terbilang pemain baru, Partai Pemuda Indonesia (PPI) Lampung optimis dapat memperoleh kepercayaan masyarakat pada Pemilu 2009, minimal 10 persen perolehan kursi di legislatif, baik di kabupaten/kota atau provinsi. Seperti apakah strategi PPI Lampung pada Pemilu 2009? Akhir pekan lalu, Fajrun Najah Ahmad dari Fokus mewawancarai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PPI Lampung, Ir Erlan, yang sekaligus caleg DPR-RI dari Dapil Lampung I. Sebagai pemain baru, PPI tentu punya strategi-strategi tersendiri untuk menghadapi partai lain, terutama partai yang sudah mapan. Seperti apa strategi itu? Wah, kalau strategi nggak bisa dibuka di sini, dong. Itu rahasia dapur partai….. Tapi yang jelas, PPI Lampung optimis bahwa masyarakat sekarang mendambakan tampilnya pemimpin-pemimpin muda. Ada situasi di mana masyarakat sudah jenuh, capek dengan kehidupan kebangsaan yang carut-marut. Dan masyarakat tahu seperti apa tipe pemimpin yang bikin carut-marut itu. Seperti apa tipe pemimpin yang bikin carut-marut itu? Makna pemimpin di sini tidak tunggal, melainkan lebih ditujukan kepada para politisi, baik itu yang duduk di legislatif maupun eksekutif. Nah, tipe yang bikin carut-marut itu adalah pemimpin yang korupsi, terlibat skandal suap, tidak peduli dengan rintihan masyarakat yang didera beban ekonomi. Konkretnya seperti apa? Anda tahu seperti apa kualitas legislatif kita sekarang ini? Tidak hanya di pusat, di daerah-daerah pun para wakil rakyat gagal mewujudkan aspirasi rakyat. Lihat kemiskinan masih merajalela, lemahnya kontrol terhadap penggunaan anggaran belanja negara, dan masih suka melakukan perjalanan dinas yang nggak jelas juntrungannya. Apakah PPI nanti di legislatif mampu melakukan perubahan terhadap realitas politik seperti yang Anda gambarkan itu? Harus mampu. PPI dibangun karena adanya kesadaran politik untuk melakukan perubahan. PPI adalah partainya kaum muda yang dengan spirit muda dan progresif harus meletakkan kepentingan rakyat tanpa tawar-menawar. Oleh karena itu, caleg-caleg dari PPI terlebih dulu harus punya komitmen untuk berani melakukan perubahan, apapun resikonya. Sepertinya sangat progresif ya? PPI memang partai yang memiliki agenda-agenda progresif. Progresif maksudnya jelas, konkret, tegas, tidak abu-abu, misalnya soal penggunaan anggaran belanja daerah, PPI tidak akan tawar-menawar bahwa anggaran belanja itu harus diprioritaskan untuk kepentingan masyarakat, bukan untuk beli mobil dinas. Anda sangat yakin PPI Lampung akan memperoleh kepercayaan masyarakat pada Pemilu 2009? Yakin. Paling tidak, kami mentargetkan memperoleh 10 persen kursi di legislatif, baik tingkat kabupaten/kota dan provinsi. Dasar keyakinan Anda itu? Keyakinan ini berdasarkan adanya keinginan kuat dari masyarakat untuk tidak lagi memilih partai dan caleg yang ternyata nantinya terbukti korupsi, terlibat suap, dan lupa dengan janji-janjinya. Juga berdasarkan realitas politik bahwa masyarakat sekarang pintar, bisa membedakan mana “kucing” hitam, mana “kucing” putih. Apakah PPI tidak suka dengan kaum tua, kok menggebu sekali dengan spirit kaum muda? Tidak. Jangan salah mengerti. PPI tidak mendikotomikan tua dan muda. Makna kaum muda lebih kepada spirit atau semangat pada diri seseorang. Ukurannya bukan pada usia. Ada orang yang usianya sudah kepala enam, tapi spiritnya masih muda, seperti gandrung dengan perubahan, tidak feodal, dan mengerti dengan perkembangan zaman. Jadi, PPI lebih kepada spirit muda. Kepada generasi yang dari usianya sudah tua, PPI menempatkan sebagai orang tua yang harus dijaga dan dihormati. Maksudnya generasi tua diminta memberi kesempatan kepada yang muda, begitu? Itu akan berlangsung secara alamiah. Orang tua kita berangsur-angsur memberikan tempat dan kesempatan kepada kita yang muda-muda untuk tampil. Kalau kata orang Jawa adalah tut wuri handayani yang artinya membimbing dari belakang. Percayakan kepada kaum muda, perubahan itu akan terwujud ke arah yang lebih baik. Dan zaman saat ini sudah mengarah ke sana, kepada tampilnya kaum muda. Apa bayangan Anda jika wajah legislatif nanti ternyata diisi oleh wakil-wakil rakyat yang relatif masih muda? Akan sangat dinamis dan lebih bertanggungjawab, sebab kaum muda secara alamiah masih dalam karakter yang progresif dan soliditasnya sangat kuat. Kaum muda relatif antikemapanan dan galak kalau sudah menyuarakan kepentingan rakyat. Dan kaum muda sekarang jauh lebih terdidik, matang dalam wawasan dan pengetahuan. Soal pengalaman, bisa ditimba sambil berjalan. *** Profil Ir Erlan Tempat/tgl lahir : Metro, 9 September 1965 Pendidikan : Sarjana Pertanian Jabatan : Ketua Bapilu PPI Provinsi Lampung Alamat : Jln Pelita I No 3 Labuhan Ratu, Bandar Lampung Badan Pengurus Harian DPD Partai Pemuda Indonesia (PPI) Provinsi Lampung 2008-2013 I. Dewan Pertimbangan : 1. Ir Erlan 2. Kafrawi Pasya 3. Lukman Fashah II. Pengurus Harian Ketua : Drs J Simon Sihombing Wakil Ketua : Cecep Supriadi, ST Wakil Ketua : Medyanto Natamenggala Wakil Ketua : Iskandar RS Wakil Ketua : Aan Jailani, SE Wakil Ketua : Taufik Kurahman, SE Wakil Ketua : Budi Susilo Wakil Ketua : Unggul Handayani Wakil Ketua : Haidar Kahfi, AMd Wakil Ketua : Suryandinata, SE Wakil Ketua : Ilyas Pranajaya, SAg Wakil Ketua : Agusta Hermawan Sekretaris : Budi Arianto Pranata Wakil Sekretaris : Ir Hazairin Wakil Sekretaris : Devni Erfandi, ER Wakil Sekretaris : Dursa Hayadi Wakil Sekretaris : Tubagus Udi Mashudi Wakil Sekretaris : P Ari Kabul, STP Wakil Sekretaris : Ahmad Zikir Wakil Sekretaris : Ikhwan Wijaya Wakil Sekretaris : Beni Firmansyah Wakil Sekretaris : Pricilia, SSi Wakil Sekretaris : Muhammad Faisal Wakil Sekretaris : Mirza Sofiana Bendahara : Drs Chatob Jalal Wakil Bendahara : Amrinsyah Sohmin, SE Wakil Bendahara : Edi Yusuf, SH Wakil Bendahara : Fitri Midona Wakil Bendahara : Fika Ariyana sumber: sk dpp ppi 1114/sk/dpp-ppi/viii/2008

Bangkit Bersama Rakyat

Sasmiati, Srikandi PKPB Tanggamus SOSOK Sasmiati cukup dikenal di Kabupaten Tanggamus. Wanita yang merupakan pengusaha sukses ini memang banyak bergelut dengan kehidupan masyarakat dalam kesehariannya, itu sebabnya ia tahu persis apa persoalan yang dihadapi rakyat setempat. Bertekad untuk membawa perbaikan menuju kehidupan yang lebih baik, ia pun mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif. Sasmiati pun menempati nomor urut 2 sebagai caleg dari Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) yang akan bertarung di Daerah Pemilihan Tanggamus III, meliputi Kecamatan Pugung, Pagelaran, Ambarawa dan Pringsewu, untuk menjadi anggota DPRD Tanggamus periode 2009-2014. Tak muluk-muluk niatnya. “Saya hanya ingin sekadar menjadi penyambung lidah rakyat jika terpilih sebagai legislator dalam pemilu nanti,” tuturnya dengan mantap. Apa saja kata Sasmiati? Wartawan Fokus, Rinmah Yuni, beberapa hari lalu berhasil mewawancarai sosok yang disebut-sebut sebagai Srikandi PKPB Tanggamus itu, berikut petikannya: Apa yang memotivasi Anda sehingga tertarik untuk menjadi Anggota DPRD Tanggamus ? Saya ini kan asli putri kelahiran Dapil III, dan sebagai ibu rumah tangga, pencalonan saya timbul akibat rasa terketuknya hati seorang ibu, terpanggilnya jiwa keibuan saya sehingga saya dan keluarga bertekad untuk ikut andil dan berbuat terhadap persoalan-persoalan masyarakat kecil. Contohnya? Misalnya, banyaknya anak usia sekolah yang tidak bisa melanjutkan ke sekolah pada jenjang yang lebih tinggi hanya karena ketiadaan biaya. Banyaknya anak sakit yang tidak mampu dibawa berobat, kekurangan pangan dan semakin banyaknya pengangguran. Hal-hal semacam itu yang melecut diri saya untuk bangkit, maju dalam pemilu legislatif guna nantinya menjadi penyambung lidah dan masalah rakyat. Kenapa tujuannya harus menjadi anggota legislatif? Saya lahir dan dibesarkan di Daerah Pemilihan III, artinya saya adalah warga asli sehingga setidaknya mengerti dan faham keadaan masa lalu dan keadaan masyarakat Pugung, Pagelaran, Ambarawa dan Pringsewu. Sepuluh tahun yang lalu, keadaan masyarakat di Dapil III kehidupannya sebagian besar mengandalkan sektor pertanian, hidup lebih meyakinkan dengan tersedianya sumber daya alam, diantaranya ketersediaan air yang masih melimpah sehingga bisa hidup lebih tenang dan nyaman dikarenakan dalam satu tahun mampu panen sampai tiga kali. Namun akhir-akhir ini, jangankan panen tiga kali, sekali saja sering terjadi puso sedang alternatif sumber kehidupan yang lain belum mampu mengentaskan kesulitan dan masalah kekurangan air tersebut. Bisa dibilang masyarakat justru makin sulit, begitu? Ya, bisa dikatakan begitu-lah. Secara ekonomi masyarakat semakin miskin, pengangguran meningkat, pemuda-pemudinya banyak pergi keluar daerah untuk mencari lapangan pekerjaan, lebih dari itu kami masih menemukan banyaknya fasilitas umum, baik fasilitas ibadah maupun yang lainnya, kurang tersedia dan terfasilitasi secara baik. Saya menilai, untuk melakukan perbaikan-perbaikan itu semua salah satu jalan terbaiknya dengan menjadi anggota legislatif, maka itu saya ikut mencalonkan diri. Apa visi dan misi yang Anda usung sebagai caleg? Visi saya adalah menumbuhkan nurani, kepedulian dan berbuat semampu kami untuk rakyat yang tidak berdaya secara ekonomi dan sosial, sehingga terlepas dari kemiskinan dengan berbagai akibatnya. Sedangkan misi yang akan saya laksanakan beberapa diantaranya adalah membuat program-program pengurangan pengangguran dan kemiskinan di pekon-pekon tertinggal, pekon yang miskin dan terisolasi sesuai dengan karakteristik, budaya dan kebiasaan serta sumber daya alam, melakukan usaha perbaikan sarana dan prasarana sosial dan keagamaan yang mendasar di pekon-pekon yang membutuhkan dan yang bisa langsung memberi manfaat secara ekonomi dan sosial serta keagamaan pada rumah tangga miskin, membentuk dan mengembangkan dan jaringan sosial, ekonomi masyarakat yang akan berbuat untuk membantu persoalan kesehatan, pendidikan dasar dan ekonomi rakyat. Mungkin bisa Anda memberi contoh? Contohnya Yayasan Darul Aitam yang selalu berusaha membantu dan mencarikan jalan keluar persoalan rakyat yang kurang beruntung, seperti anak yatim, terlantar dan putus sekolah, meningkatkan peran dan pemberdayaan ibu-ibu atau kaum perempuan di pedesaan melalui kegiatan yang sederhana dan ekonomis. Apa strategi Anda untuk mengaplikasikan visi dan misi tersebut? Rumah tangga miskin, petani, pedagang dan masyarakat pada umumnya yang kurang mampu serta anak-anak yatim dan terlantar, kaum perempuan dan generasi muda adalah sebagai sasaran program tersebut. Saya akan mengajak, merangkul, dan bersama-sama tokoh pemuda, agama, masyarakat serta lembaga-lembaga yang ada untuk bersama-sama peduli berbuat dan membantu, bekerjasama dengan lembaga formal dari tingkat RT, RW, Pemerintah Pekon dan seterusnya. Apa janji Anda jika dipercaya menjadi wakil rakyat? Maaf, saya tidak berani berjanji. Anda kan tahu situasi dan kondisi serta dinamika politik selalu cepat berubah. Namun saya dan keluarga yang sejak dulu memiliki jiwa kepedulian terhadap sesama dan Insyaallah akan selalu menanamkan jiwa kepedulian saya hingga akhir hayat. Saya tidak menguasai berbagai permasalahan masyarakat yang banyak sekali untuk menjanjikan jalan keluarnya, tetapi saya punya niat, punya kemauan dan punya mitra, mudah-mudahan segala sesuatu akan kami lakukan sesuai dengan kemampuan kami. Sebagai pengusaha sukses, apakah sudah diperhitungkan pahit dan getirnya untuk terjun menjadi politisi? Saya ikut bertarung pada pemilu legislatif ini bukan hanya sekadar ikut-ikutan. Menjadi anggota Dewan pun bukanlah tujuan utama saya, tetapi setidaknya jika masyarakat mempercayai saya untuk mengemban amanat sebagai anggota legislative, mudah-mudahan itu akan menjadi sarana bagi saya untuk lebih mendekatkan diri dengan rakyat. Termasuk jika seandainya nanti tidak terpilih menjadi anggota Dewan, apakah Anda akan tetap konsisten membesarkan partai? Itu sudah menjadi keharusan, bahkan saat ini saya juga sudah memiliki rencana, satu unit bangunan ruko milik pribadi saya akan saya gunakan untuk pusat kegiatan partai. ***

Yakin PKB Satu Fraksi Tekad Tokoh & Kader di Lampura

MENGHADAPI pemilu tahun 2009, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lampung Utara yang dipimpin Tabrani Rajab, SAg, bertekad meraih satu fraksi. Obsesi ini tidak muluk-muluk, pasalnya konsolidasi dari tingkat cabang sampai ranting terus dilakukan. Apalagi pasca konflik yang terjadi ditubuh partai telah selesai, semua itu mempermudah langkah untuk mendulang suara di semua daerah pemilihan di Lampung Utara dalam pemilu mendatang. Langkah apa yang dipersiapkan dalam memenuhi obsesinya? Berikut hasil wawancara wartawan Fokus, Rolly Johan, dengan Ketua PKB Lampura, Tabrani Rajab, beberapa waktu lalu: Pasca ditetapkannya kepengurusan Anda, apa yang akan dilakukan pada pemilu mendatang? Setelah ditetapkannya PKB kita (PKB Muhaimin, red) yang ikut pemilu, maka kita langsung dan terus berbenah. Baik dari tingkat ranting sampai pengurus anak ranting. Semua itu untuk memperkuat langkah kita dalam pemilu nanti. Artinya, pasca ketetapan KPU, PKB akan merombak semua pengurus baik anak cabang maupun ranting, begitu? Sebenarnya bukan merombak semua, tapi kita akan membenahi pengurus yang ada. Seperti pengurus yang tidak aktif, kita akan benahi. Ada anggapan, semua pengurus lama termasuk dalam agenda cabang? Tidak demikian. Disini kita malah mengajak teman-teman dari tingkat PAC sampai ranting yang masuk dalam pengurus lama, untuk bergabung dan bersama-sama menghidupkan PKB di Lampung Utara. Sehingga dengan bergabungnya pengurus lama, secara otomatis SK mereka akan diperbaharui. Selain itu, dengan bergabungnya pengurus lama jelas akan menghidupkan PKB. Lalu bagaimana dengan pencaleg-an? Sama saja. Kita welcome pada teman-teman lama. Dengan bergabungnya caleg pengurus lama, sudah jelas akan menghidupkan PKB di Lampung Utara ini. Apa target Anda dalam pemilu nanti? Target saya, PKB Lampura mendapat satu fraksi. Artinya, disemua daerah pemilihan PKB 1 atau 2 ada wakilnya. Dengan demikian satu fraksi akan terpenuhi. Dengan banyaknya partai yang ikut pemilu, apakah yakin PKB Lampura meraih kursi sesuai dengan harapan Anda? Insyaallah! Sebab semua manusia pasti mempunyai keyakinan, dengan keyakinan maka langkah kita kedepan juga dengan keyakinan. Dan PKB siap bersaing secara sehat dalam mendulang suara pada pemilu yang akan datang. Satu fraksi, apakah obsesi itu tidak muluk-muluk? Tentu saja tidak. Sebab caleg maupun pengurus PKB Lampura saat ini sudah bekerja untuk membesarkan partai. Selain itu juga, baik caleg maupun pengurus DPC PKB orangnya muda-muda, yang mempunyai skill (kemampuan) dan SDM rata-rata sarjana. Nah, dengan bergabungnya pemuda yang enerjik inilah, akan mengembangkan sekaligus meningkatkan eksistensi PKB, baik di parlemen maupun di masyarakat Lampura nantinya. Menghadapi Pemilu 2009, apa harapan Anda kepada pengurus maupun masyarakat Lampura? Saya berharap kepada semua pengurus maupun caleg, teruslah bekerja membesarkan partai, sehingga PKB dapat besar melebihi sekarang ini. Dan pada masyarakat, baik dari kalangan Nahdlatul Ulama maupun bukan, mari kita bergabung kembali untuk membesarkan PKB. Tanpa dukungan kalangan NU maupun masyarakat luas, PKB tidak akan menjadi besar. Untuk itu, sekali lagi mari kita satukan visi dan misi yaitu membesarkan PKB di Lampung, khususnya Lampung Utara. *** Daftar Caleg PKB Lampung Utara Daerah Pemilihan I Ahmad Sampurna Heri Maulana Yanti Sari Ucok Doni Akbar HA Kadir Husin Daerah Pemilihan 2 Ustad Humaidi, AMa Ibnu Najib Munifah, AMa Ali Sodik Haidir Ain Syabirin Syahriadi Daerah Pemilihan 3 Rolly Johan, SH Tabrani STR Ashari Eva Desriyani, SPd Eci Agnestia Daerah Pemilihan 4 Tabrani Rajab, SAg Drs Tamzil Azmi Yarnah Ustad Maksum Sumardi Abidin Salim

Ketua Dewan Ultah Ke 49

JUMAT, 17 Oktober 2008, merupakan hari bersejarah bagi Indra Karyadi, SH. Hari itu, Ketua DPRD Provinsi Lampung ini berulang tahun yang ke 49. Suami Pahwani, SH tersebut dilahirkan di Tanjungkarang tahun 1959 lalu. Indra Karyadi yang selama ini tidak menempati rumah dinas Ketua DPRD Lampung di Jln Akhmad Dahlan, Pahoman, Bandar Lampung, merangkai karier politiknya sejak muda usia. Selain menjalani profesi sebagai wartawan RRI Tanjungkarang, Indra Karyadi muda bergelut total di beragam organisasi dibawah Golkar, yang era itu menjadi mesin politik Orde Baru. Jabatan Ketua DPD AMPI Kota Bandar Lampung dan Ketua Golkar Bandar Lampung pernah disandang oleh mantan anggota DPRD Kota Bandar Lampung ini. Jejak politiknya makin mengkilap ketika ia mentas ke DPRD Provinsi Lampung dan terpilih sebagai ketua. Dipastikan, Indra Karyadi yang bersama keluarga tinggal di Jln Pulau Bangka No 46, Sukabumi, Bandar Lampung, masih akan tampil lagi di pentas politik daerah ini karena ia tetap dipercaya sebagai caleg unggulan oleh Partai Golkar. Selamat ulang tahun, sukses selalu. dd

Good Bye, PAN !

KEJUTAN dilakukan Hi Syabirin HS Koenang, SH, MH. Politisi kelahiran 21 Juli 1954 ini diam-diam menyatakan: “Good Bye!” pada partai yang mengusungnya menjadi anggota DPRD Lampung periode 2004-2009; Partai Amanat Nasional (PAN). Maksudnya? Pria berpenampilan low profile itu tercantum namanya dalam daftar calon semtara (DCS) sebagai caleg dari PDI-P untuk DPRD Lampung dari dapil 6. Dengan begitu, otomatis ia tidak lagi menjadi anggota PAN. Pilihan politik ini memang menimbulkan berbagai prasangka. Apalagi, posisi Syabirin sebagai bakal caleg PDI-P di nomor urut 10, yang amat sangat kecil kemungkinan ia kembali bisa mentas sebagai legislator. Padahal, ayah empat anak dan suami dari Sri Umiayati, SH, MH, ini termasuk sosok yang turut “melahirkan” PAN di Lampung. Beragam asumsi atas hengkangnya mantan ketua DPD PAN Kota Bandar Lampung itu pun mencuat. Lalu kenapa sampai Syabirin Koenang tega ber-good bye dengan PAN yang telah dibesarkan dan membesarkannya? Sayangnya, dihubungi beberapa kali, pria yang tinggal di Jl Nusa Indah No 31, Enggal, Bandar Lampung, ini tidak pernah mau mengangkat hp­-nya, hingga tidak didapat keterangan pasti. dd

Bidik Ngantor Di Senayan

Mundur Dari PBR, Gunadi Komandani Gerindra MENINGGALKAN kursi DPRD Lampung dan PBR yang mengusungnya, tak membuat tapakan karier politik H Gunadi Ibrahim, SE surut. Kini ia justru memimpin sebuah partai baru yang prospektif; Partai Gerindra. Bahkan, politisi low profile kelahiran 19 Maret 1962 itu tengah membidik bisa ngantor di Senayan sebagai anggota DPR-RI. Gunadi Ibrahim yang berlatar belakang kontraktor, menapaki karier di bidang politik dengan gerak cepat. Begitu masuk PBR, suami Ir Dwita Ria tersebut mendapat kepercayaan sebagai salah satu penentu keputusan partai. Klimaksnya, melalui Pemilu 2004 silam, ayah tiga anak; A Giri Akbar, Gemala Dwitia Mustika, dan Gasani Zahra Putri, mentas menjadi anggota DPRD Provinsi Lampung. Pertengahan 2007 silam, posisi legislator itu dilepasnya. Ia digantikan H Andika Wibawa SR, SE. Namun kiprah politiknya berlanjut. Seiring lahirnya Partai Gerindra yang dibesut Prabowo Subianto, Gunadi Ibrahim dipercaya sebagai komandan partai untuk tingkat provinsi ini. Dan dipastikan, kini ia membidik posisi anggota DPR-RI dari dapil II Lampung. Sebagai sosok yang cukup berpengalaman dan memiliki hubungan baik dengan berbagai kalangan, kepemimpinan Gunadi di Gerindra langsung terlihat. Bukan hanya terbentuk jajaran kepengurusan partai sampai ke tingkat bawah, tetapi juga sosialisasi yang sangat merata. Hampir di semua desa di Lampung selalu terpasang bendera Partai Gerindra, juga di tempat-tempat strategis lainnya. dd

Penyedia Jasa Terbaik

Profesionalnya PT Indraprastakarya Group ANDA memerlukan jasa transportasi, pengiriman, perdagangan, dan lain-lainnya? Tak perlu khawatir. Hubungi saja PT Indraprastakarya Group. Perusahaan pimpinan Indra Yudhistira, SSos, MBA ini merupakan yang terbaik untuk bidang penyedia jasa. PT Indraprastakarya Group berdiri tahun 1998, dengan visi-misi; Menjadi perusahaan terpercaya yang menyediakan jasa transportasi, jasa pengiriman, jasa perdagangan dan menjalin kerjasama dengan perusahaan lain. Juga memberikan kemudahan akses kepada para pelanggan dalam segi apapun. Jenis barang yang siap dikirimkan mulai dari dokumen, paket kecil, barang pindahan, pengiriman alat berat, pengangkutan tiang pancang, pengangkutan tower telekomunikasi, pengiriman barang dengan kategori Dangerous Goods, sampai antena fiber Broadcast berkategori High Risk sepanjang 15 meter seberat 2MT dengan pengiriman tanpa dibongkar, Special Handling, yang dikirimkan pada daerah pegunungan stasiun pemancar di Bandar Lampung. Anda membutuhkan penyedia jasa terbaik? Hubungi saja alamat PT Indraprastakarya Group. ***

Semaraknya Halal Bi Halal Keluarga Alzier Thabranie

PANTAI Bensor, Padangcermin, Lamsel, Minggu (5/10) silam, gumek. Ratusan orang berdatangan. Mayoritas tokoh-tokoh politik dan tokoh masyarakat. Mereka menghadiri acara halal bi halal yang digelar keluarga M Alzier Dianis Thabranie, SE. Acaranya berlangsung penuh kesemarakan. Wajah Alzier, sang istri; Imelda, putra sulungnya; Heru Sambodo, pun anggota keluarga lainnya, tampak penuh keceriaan selama kegiatan bernuansa kental kekeluargaan itu berlangsung. Tak ada perbincangan soal politik sama sekali. “Halal bi halal ini selain untuk mempererat tali silaturahmi, juga untuk kita secara langsung saling bermaafan pasca Idul Fitri,” ucap Alzier dalam sambutannya. Ketua DPD Partai Golkar Lampung ini menilai, saling memaafkan atas segala salah dan khilaf pada moment Lebaran bukan memperbaiki masa lalu, melainkan untuk memperindah masa depan. Maka dari itu, “Mari kita bangun masa depan yang lebih indah lagi untuk kemajuan Lampung dan seluruh rakyatnya,” ajak dia dengan sungguh-sungguh. ***

PTPN VII Makin Oke

Raih Syariah Award Tiga Kali PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII makin oke saja. Beberapa waktu lalu, BUMN pimpinan Andi Punoko itu berhasil meraih untuk ketiga kalinya penghargaan “Investor Syariah Award” untuk kategori obligasi syariah yang terbaik di 2008. Sebelumnya, pada 2006 dan 2007, perusahaan tersebut juga meraih penghargaan yang sama. Pemberian penghargaan diterima oleh Direktur Utama PTPN VII Andi Punoko di Jakarta pada Selasa, 23 September lalu. Andi Punoko mengatakan, sampai Juni 2008 obligasi yang diterbitkan memberikan bagi hasil 17 kali. “Nilainya relatif lebih besar jika dibandingkan dengan tingkat bunga konvensional, yang berarti sejalan dengan peningkatan kinerja PTPN VII,” ucap dia. Pada tahun 2004 lalu, sambungnya, bagi hasil yang diberikan setara dengan 16,82 %, sedangkan 2005 meningkat menjadi 18,05%, tahun 2006 kembali naik menjadi 19,1%, tahun 2007 naik lagi menjadi 19,33%, dan hingga Juni lalu setara dengan 24,3%. Menurut Andi, alokasi dana bagi hasil Obligasi Syariah tahun 2004 digunakan untuk investasi tanaman senilai 55,53% dan investasi non-tanaman 44,47%. Penghargaan yang diterima tiga tahun berturut-turut ini menurut Andi Punoko, merupakan bukti kepercayaan investor terhadap BUMN agrobisnis, termasuk PTPN VII, terus meningkat. bf

Berbagi Kebahagiaan Dengan 1700 Anak Yatim

FOKUS - Memperingati Nuzul Qur’an tahun 1429 H, PT PTPN VII (Persero) menggelar Tabligh Akbar di halaman Masjid Baitun Nabat, Komplek PTPN VII Bandar Lampung, 20 September silam. Acara berbagi kebahagiaan itu dikemas penuh makna, diawali dengan buka puasa bersama, sholat terawih bersama, pembacaan Al-Qur’an, dan siraman rohani oleh ustadz Agus Darmawan dari Jakarta. Pada kesempatan itu diberikan secara simbolis santunan kepada 1700 anak yatim dari yang berada di beberapa yayasan yatim piatu, seperti Qoroba Mulya, Muhammad Aliyun, Budi Nida Asih, Trisna Asih, Alhidayah, Riyadus Sholichin, Nurul Islam Pusat, Shalawatul Fala, Al-Banat, Imam Bonjol, Hidayatul Islamiyah, Budi Asih, Nurul Jamil, Junaidi Iskaq, H Lilu, H Kamrus Yasin, Abdul Syukur, dan PA Fakir Miskin Kemala Puji. Dana yang diperuntukan bagi pemberian santunan ini berasal dari dana bina lingkungan dan sumbangan para pekerja di kantor Direksi PTPN VII. bf

DPRD Lamtim Dapat ‘Darah Segar’

FOKUS - DPRD Lampung Timur, Senin (13/10) ini akan mendapat “darah segar”, yaitu masuknya tiga anggota baru melalui proses PAW. Kasubag Humas DPRD Lamtim. Drs Misrun, beberapa waktu lalu di ruang kerjanya menjelaskan, ketiga anggota Dewan yang di-PAW itu masing-masing, Suhadi, SIP dari Partai Demokrat yang tergabung dalam Fraksi Jabal Nur, digantikan Sulistio Wati dengan dasar SK Gubernur Syamsurya Ryacudu Nomor G/484/B.II/HK/2008 tanggal 15 Agustus 2008, kemudian Guntur Saputra digantikan Sumanto HK dan Abdul Malik Batubara, SAg digantikan Drs Sabina, keduanya dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN). Keduanya diganti berdasarkan SK Gubernur Nomor G/485/B.II/HK/2008 dan SK Nomor G/486/B.II/HK/2008 tanggal 15 Agustus 2008. Misrun menjelaskan, anggota DPRD dapat di-PAW karena meninggal dunia, mengundurkan diri atas permintaan sendiri yang dilakukan secara tertulis dan diusulkan oleh partai yang bersangkutan. Alasan PAW atas nama Suhadi, karena yang bersangkutan ditarik oleh partainya. sedangkan berdasar sumber Fokus di lingkungan DPD PAN Lamtim, alasan PAW atas nama Guntur Saputra dan Abdul Malik Batubara, karena keduanya telah dipecat dari keanggotaan partainya. Keduanya dinilai membangkang saat ditarik partainya dari keanggotaan DPRD, bahkan sempat menggugat DPD PAN Lamtim ke PTUN. Namun pengadilan Negeri Sukadana tidak mengabulkan gugatan keduanya. Misrun menambahkan, DPRD Lamtim periode 2004-2009 sebelumnya juga telah melakukan beberapa kali PAW. Seperti PAW pertama dilakukan Fraksi PDIP yaitu Made Tangkas, ST menggantikan Nengah Saputra, SE yang meninggal dunia, PAW kedua Supriyono, SAg yang menggantikan Hermawan, BSc dari Fraksi Aliansi Kebangsaan, dan PAW Adi Safri Marta yang menggantikan Mahfud dari Fraksi PKS. Selain itu, PAW juga telah dilaksanakan tanggal 19 April 2007, yaitu Ihfa Martalia, SKn menggantikan Sumono HS yang meninggal dunia, dan pada 5 September 2007 Kadik Buditayasa menggantikan Heru Karyono dan tanggal 13 November 2008 Eni Sumiyati dari Partai Demokrat menggantikan Sumpono yang meninggal dunia. hm

TS Oedin Penuhi Nazar

FOKUS - Mantan kepala Desa Pelindung Jaya, Kecamatan Gunung Pelindung, Lampung Timur, yang juga Koordinator Kecamatan (Korcam) Tim Pemenang Calon Gubernur Sjachroedin ZP, Efrizal, dan Ketua PAC PDIP Agus Pitono, beberapa waktu lalu di kediamanya mengadakan acara ritual doa bersama sekaligus penyerahan empat ekor kambing sebagai tindak lanjut janji (nazar) Efrizal kepada beberapa kelompok pemuda dan forum remaja mulei mekhanai Keratuan Adat Melinting yang ada di Kecamatan Gunung Pelindung. Masing-masing kelompok remaja mulei mekhanai dari setiap desa mendapatkan satu ekor kambing. Mereka adalah para pemuda yang telah membantu kemenangan Sjachroedin ZP di desanya masing-masing pada Pilgub 3 September lalu. Kelompok pemuda yang mendapatkan kambing nazar tersebut diantaranya adalah mulei mekhanai Desa Negeri Agung, Desa Pempen, dan Desa Nibung, serta satu ekor kambing lainnya untuk pemuda Pulau Meranti Desa Pelindung Jaya. Telah dipenuhinya nazar dengan niat memberikan empat ekor kambing jika Sjachroedin ZP-Joko Umar Said memenangi Pilgub 3 September silam itu dibeberkan sendiri oleh Efrizal didampingi Agus Pitono, ketua PAC PDIP Kecamatan Gunung Pelindung saat ditemui Fokus Jumat (10/10) siang di kediamannya. Efrizal mengatakan, selain mendapatkan empat ekor kambing para pemuda yang tergabung Forum Mulei Mekhanai yang ada di Kecamatan Gunung Pelindung, juga mendapatkan sumbangan dari Hj Nurhasanah, sekretaris DPD PDIP Lampung, melalui Agus Pitono sebagai ketua PAC PDIP Kecamatan Gunung Pelindung, berupa uang pembinaan remaja sebesar Rp 4 juta unutk tiga desa, yaitu Negeri Agung, Pempen, dan Desa Nibung. Efrizal didampingi Agus Pitono menyampaikan terimakasih kepada seluruh masyarakat dan pemuda (remaja) di Kecamatan Gunung Pelindung yang telah ikut membantu suksesnya pilgub di wilayah kecamatan setempat, dan yang lebih membanggakan lagi, perolehan suara untuk pasangan Sjachroedin ZP-Joko Umar Said di wilayah ini mencapai 55% sampai 59%. “Semua itu tidak terlepas dari peran serta dan dukungan semua pihak, terutama para pemuda dan remaja,” pungkas Efrizal yang juga telah menyandang gelar kehormatan adat Melinting (Pengiran Marga Melayu). Ia juga menyampaikan kesediaannya bila sewaktu-waktu dibutuhkan tenaga dan pemikirannya untuk membantu memajukan kebudayaan adat istiadat Lampung Melinting, khususnya yang berkaitan dengan pemuda mulei mekhanai di Kecamatan Gunung Pelindung. Efrizal menambahkan, pemberian kambing dan bantuan uang pembinaan remaja sangat manfaat sekali. Karena mereka sehabis hari raya Idul Fitri ini pemuda setempat mengadakan acara halal bi halal di desanya masing-masing, yang sudah menjadi kebiasaan dan tradisi yang rutin dilaksanakan tiap tahunnya. Ditempat terpisah, Saprudin, salah satu pemuda Gunung Pelindung, menyatakan kegembiraannya atas kemenangan Sjachroedin ZP, karena hal itu sesuai keinginan masyarakat banyak khususnya masyarakat yang ada di Kecamatan Gunung Pelindung. Ia mengatakan, pemuda dan remaja Mulei Mekhanai Kecamatan Gunung Pelindung siap mengamankan dan mengawal kemenangan Sjachroedin ZP sebagai Gubernur Lampung terpilih. Hm

Golkar 5 Wajah Lama, PDIP Pertahankan 4 Saja

KOMPOSISI anggota DPRD Lampung dari Partai Golkar dan PDIP hasil Pemilu 2009 mendatang diprediksi akan lebih diwarnai wajah-wajah baru. Pasalnya, dari 16 legislator Partai Beringin era 2004-2009 saat ini, hanya lima yang diunggulkan, yaitu yang menempati nomor urut 1. Sedang PDIP dengan 13 anggota mempertahankan empat saja di nomor urut pertama. Kelima anggota FPG DPRD Lampung yang masih diunggulkan untuk kembali mentas di panggung legisatif adalah Tony Eka Candra di dapil 2 (Lamsel-Pesawaran), Ir H Indra S Ismail di dapil 3 (Tanggamus-Lampung Barat), Hj Mega Putri Tarmizi, SE, MM di dapil 4 (Lampung Timur-Metro), H Riza Mirhadi, SH di dapil 5 (Lampung Tengah), dan Indra Karyadi, SH di dapil 6 (Lampung Utara-Way Kanan). Memang masih ada tujuh anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Lampung saat ini yang masuk daftar calon sementara caleg DPRD Lampung, namun di nomor urut yang cukup riskan. Seperti Hj Dewi Alina Amrah, ia berada di nomor 5 untuk dapil 1, Hj Rini Tayati, SE, MM di nomor urut 4 dapil 2, Ir Ismet H Jayanegara di nomor urut 3 dan Drs H Fauzi Mihdar, MSi di nomor urut 7 dapil 3, juga H Supriadi Hamzah, SH di nomor urut 6 dapil 6, H Najamuddin, SH di nomor urut 3 dapil 6, dan Sugeng Kristiyanto, SH di nomor urut 6 dapil 7. Anggota DPRD Lampung dari partai beringin saat ini yang namanya tidak lagi masuk daftar calon sementara adalah H Yuria Putra Tubarad, SE, Drs I Made Bagiasa, DR H Edy Irawan Arief, SE, MSc, dan Rita Kamaluddin, yang baru sebulan silam menjadi anggota DPRD Lampung melalui PAW menggantikan Lismaini Syafri. Meski demikian, hanya di dua dapil saja Partai Golkar berani menempatkan wajah baru di nomor urut 1, yaitu di dapil 1 ditempati Ir Firmansyah, MSc, MBA, dan Ismet Roni, SH di dapil 7 (Tulang Bawang). Sebagaimana diketahui, saat ini Firmansyah merupakan anggota DPRD Kota Bandar Lampung dan Ismet Roni ketua DPD Partai Golkar Tulang Bawang. *PDIP Penyegaran Sementara meruntut data KPU Lampung, PDIP layak dibilang melakukan penyegaran besar-besaran bagi calegnya untuk DPRD Lampung lima tahun ke depan melalui Pemilu 2009. Betapa tidak. Dari 13 anggota Fraksi PDIP saat ini hanya empat yang diunggulkan di nomor urut 1, yaitu Drs H Tulus Purnomo Wibowo di dapil 2 (Lampung Selatan), Hj Nurhasanah, SH, MH di dapil 4 (Lampung Timur-Metro), Sahzan Syafri, SH, MH di dapil 5 (Lampung Tengah), dan H Ahmad Syukri Baihaki, SH di dapil 7 (Tulang Bawang). Selebihnya? Masih ada tujuh anggota FPDIP DPRD Lampung saat ini yang masuk daftar calon sementara, namun dengan nomor urut yang cukup riskan. Misalnya Dra Hj Emy Sunarsih, berada di nomor urut 3 dari dapil 2, Hj Agustinawati, SH malah berada di nomor urut 6 di dapil 3, lalu I Nyoman Darmandi, SE dan Claudius D Maran di nomor urut 3 dan 7 di dapil 4, nasib cukup baik didapat Ir Kadek Suwartika dengan posisi nomor urut 2 di dapil 5, sedang P Gultom di nomor urut 3 dapil 6. Dua anggota FPDIP DPRD Lampung saat ini yang namanya tidak masuk dalam daftar calon sementara caleg DPRD Lampung adalah Suparman Suwadji dan Syamsul Hadi. Nuansa penyegaran di PDIP lebih kentara dibandingkan Partai Golkar dengan bukti ada tiga kader baru menempati posisi nomor 1, yaitu Hj Siti Noor Laila, SH di dapil 1, Palgunadi, STP di dapil 3, dan Mingrum Gumay di dapil 6. dd

Fraksi PKB Tinggal Kenangan

HABIS sudah karier politik enam anggota Fraksi PKB DPRD Lampung periode 2004-2009. Karena mereka tak dicalonkan lagi oleh partainya. Memang, Hi Muhammad Ismet Romas, MBA, masih lebih baik nasibnya dibanding lima koleganya; M Habib, Drs Dirhamsyah, MM, Dra Fita Nahdia, KH Ahmad Zuhri, maupun KH Daroini Ali. Tapi posisinya sebagai caleg DPR-RI di nomor urut 3 sama dengan pepesan kosong. Beberapa sumber Fokus menegaskan, tidak dicalonkannya kembali keenam anggota Fraksi PKB DPRD Lampung pada pemilu tahun depan tidak lepas dari konflik internal partai, dimana mereka sampai titik akhir bersikukuh tetap berposisi pada PKB Gus Dur, sedang yang memenangi perebutan kekuasaan di “Partai NU” tersebut kubu Muhaimin Iskandar. Masuknya Ismet Romas dalam daftar caleg DPR-RI dari dapil 1 pun karena putra tokoh NU, Romas Jayasaputra almarhum itu pada detik-detik terakhir “berpaling” ke kubu Muhaimin. Meski ironisnya, ia menempati nomor urut 3, dibawah dua wanita yang selama ini tidak pernah jelas kiprahnya di daerah Lampung. Lalu apa kata Ketua DPW PKB Lampung, Drs Musa Zainuddin, terkait di-lengser-kannya seluruh anggota Fraksi PKB DPRD Lampung saat ini? Sayangnya, ia tak mau memberi jawaban pasti. Musa hanya menegaskan, regenerasi sangat diperlukan bagi peningkatan peran politik partainya untuk kemaslahatan rakyat Lampung. *Profil Kenangan Keenam politisi asal PKB yang selama ini mentas di panggung DPRD Lampung dimotori oleh Hi Muhammad Ismet Romas, MBA. Pria kelahiran Jakarta 5 Oktober 1956 itu sepanjang karier politiknya di DPRD Lampung menjabat wakil ketua. Politisi yang selalu ramah dan tampil ceria ini dikenali sebagai aktivis tulen di kalangan NU. Ia pernah memimpin PW GP Ansor Lampung dengan sukses. Geliatnya ke masyarakat pun sangat tinggi. Suami Amilian Suwartina, SE, dan ayah dari; Muhammad Adrian dan Muhammad Raihan, ini pun memiliki hubungan yang baik dengan berbagai kiai NU. Hanya, pembawaannya yang amat low profile menjadikan kiprah politiknya kalah “mencorong” selama di lembaga legislatif. Ismet Romas memang sosok yang penuh kehati-hatian, dengan hitung-hitungan yang sangat matang. Lalu Mohammad Habib. Politisi bertubuh tambun ini juga dikenal sebagai sosok pendiam. Pria kelahiran 19 November 1970 ini termasuk salah satu tokoh muda NU yang cukup lama nyantri politik pada Gus Dur. Pernah menjadi ketua IPNU Lampung, Habib cukup sukses merangkai karier politik di usia muda. Bicaranya santun, hati-hati dan bagi beberapa kalangan dinilai sangat bertele-tele. Tapi justru disitulah kelebihannya. Ia amat cermat, dan setiap langkah politik yang diambilnya penuh dengan berbagai pertimbangan. Bagaimana Drs Dirhamsyah, MM? Ia dikenal sebagai politisi yang selalu ceria dan optimistis. Dalam keseharian, wajah pria kelahiran 28 Mei 1963 ini tak pernah tampak “kusut masai”. Senyum selalu menghiasi bibirnya. Suami Dra Belly Insani dan ayah dari; Akhmad Nurzaki, Rita Zahara, dan Rizka Ayu Savitri ini termasuk politisi yang menapak karier dari tingkat bawah. Pria yang tinggal di Jl Bunga Lili III/2 Perumnas Way Kandis, Bandar Lampung, itu tak hanya dikenal sebagai konseptor tapi juga pelaksana yang tangguh. Kemampuan manajerialnya kian matang setelah ia menyelesaikan pendidikan S-2 Magister Managemen dari Unila dua tahun silam. Sementara Dra Fita Nahdia merupakan cucu kiai sepuh NU Lampung; KH Abu Abdillah almarhum. Sejak kecil, wanita kelahiran 9 September 1970 itu telah dididik dalam suasana pendidikan keagamaan khas NU yang sangat kental di Pondok Pesantren Darul Ma’arif, Tegineneng, Lampung Selatan. Saat mahasiswi, Fita yang bersuamikan Drs Ahmad Haryono dan ibu dua anak; Safira Izzati Putri dan Farah Diba Zayini menggembleng dirinya dengan aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Bisa dibilang, ia merupakan tokoh wanita muda NU yang handal. Karena itu dalam kegiatannya di DPRD Lampung lima tahun belakangan ini, acapkali ia memberi “warna”, bukan sekadar penonton apalagi pelengkap penderita. Sayang kini karier politiknya terhadang. Sedangkan KH Ahmad Zuhri selama ini dikenal sebagai anggota DPRD Lampung yang luwes dalam bergaul dengan sesamanya. Alur pikir pria kelahiran Demak, 12 Agustus 1948, ini pun sangat tangguh. Jaringannya ke masyarakat cukup baik, apalagi selama ini suami dari Ruqqiyah dan ayah enam ayah itu cukup aktif sebagai penceramah. Yang terakhir adalah KH Daroini Ali. Inilah politisi paling nyentrik di DPRD Lampung sepanjang periode 2004-2009. Pria kelahiran Banyuwangi, 4 Juli 1959, itu selalu memakai kain sarung. Sekalipun ia tidak pernah memakai celana panjang. Pun selalu memakai kopiah. Suaranya cukup nyaring dalam memperjuangkan hal-hal yang diyakininya. Dalam kehidupan sehari-hari, Daroini Ali disibuki dengan kegiatan pondok pesantren yang dipimpinnya, ditambah memenuhi undangan ceramah di berbagai tempat. Tak pelak, sosok Daroini Ali sesungguhnya adalah figur yang menggambarkan “Politisi NU”, meski sarungan namun tetap moderat dan tak ketinggalan perkembangan kehidupan masyarakat. Sayang, ke depan keenam anggota Fraksi PKB DPRD Lampung itu turun panggung. dd

PKS Mainkan Padu Padan

FOKUS – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memainkan gaya padu padan dalam penyusunan bakal caleg DPRD Lampung. Lima dari enam anggota DPRD Lampung saat ini dipertahankan. Satu-satunya yang tidak dimasukkan adalah Ahmad Jajuli. Ini karena ketua PKS Lampung itu memilih mendaftar sebagai anggota DPD.
Menurut data di KPU Lampung, dari tujuh daerah pemilihan, PKS menempatkan tiga anggota DPRD Lampung saat ini di nomor urut 1, yaitu Drs Hi Gufron Azis Fuadi di dapil 2, Ir Nenden Tresnanursari di dapil 3, dan Ir Hi Ahmad Junaidi Auly, MM di dapil 7. Sedang dua lainnya; Ir Hi Johan Sulaiman, MM dan Ir Efan Tolani di posisi nomor urut 2 untuk dapil 2 dan 3.
Untuk dapil 1 (Bandar Lampung), PKS mengandalkan Ir Hantoni Hasan, sekretaris DPW PKS Lampung. Sosok ini dikenali sebagai wakil ketua DPRD Kota Bandar Lampung saat ini.
Guna mendulang suara lebih banyak, Hantoni didampingi beberapa tokoh elegan, semacam Hi Muchlas Ermanto Bastari, SE, Yuda Roseptalia, STP, Maimun, Tri Agustiana, SE, Drs M Basis Kemal Fasya, Maya Ferlianty, SE, Yulius Lucas AR, Muhammad Nurdin, SE, dan Aidi Afrian.
Untuk dapil 4 (Lamtim-Metro), PKS mengusung Muhammad Ari Wibowo di nomor urut 1, dan di dapil 5 (Lampung Tengah), Vittorio Dwison, SIP dipercaya pada posisi nomor pertama, sedang di dapil 6 (Lampung Utara-Way Kanan), posisi pertama dipercayakan pada Hi Agus Kurniawan, ST. dd

Tinggal Tunggu SK Gubernur

Darwis Fauzi Jabat Plt Sekkab Tuba KARIER Drs Darwis Fauzi kian melejit. Rabu (8/10) silam kepala Dinas PU Pengairan Tuba itu dikukuhkan oleh Bupati DR H Abdurachman Sarbini, SH, MH, MM menjadi pelaksana tugas (Plt) Sekkab Tuba, menggantikan DR Ir H Fakhruddin, SP, MS yang memasuki masa pensiun. Pengesahan Darwis sebagai sekkab definitif tinggal menunggu surat keputusan Gubernur Syamsurya Ryacudu. Prosedur cukup panjang memang harus ditempuh Darwis untuk menjadi sekkab definitif. Bupati Tuba mengajukan minimal tiga nama ke Pemprov Lampung untuk menjalani fit and proper test. Selepas itu, barulah tim Baperjakan Pemprov Lampung melakukan rapat dan mengajukan usulan ke gubernur, yang selanjutnya melakukan pengesahan. Mentasnya Drs Darwis Fauzi sebagai Plt Sekkab Tuba mengakhiri berbagai tarik-menarik yang sempat naik kepermukaan. Sebagaimana diketahui, sebelumnya sempat muncul nama Hotman Atiek dan Raden Mansus. Namun akhirnya, Mance –panggilan Bupati Abdurachman Sarbini- memutuskan Darwis Fauzi sebagai pengganti Fakhruddin yang memasuki purna tugas pada September lalu. Mance sendiri tampaknya sangat memercayai Darwis Fauzi. Hal itu tampak saat ia memberi sambutan pada pelantikan Plt Sekkab Tuba di Gedung Musyawarah Mufakat (GMM), Menggala. “Saya berikan kebebasan untuk menjalankan wewenangnya guna mencurahkan ide dan program unggulan demi pembangunan Tuba,“ ucapnya. Naiknya Darwis Fauzi menjadi Sekkab Tuba dinilai berbagai kalangan merupakan hal yang wajar. Pasalnya, selama kariernya sebagai PNS pejabat low profile itu tergolong bersih dari berbagai skandal, pun kinerjanya sangat bagus, dengan pola hubungan baik pula, tidak hanya diinternal PNS tetapi juga dengan komunitas masyarakat. Ia memulai karier PNS dengan menjabat sebagai sekretaris Bappeda Tuba, selepas itu bertugas langsung di masyarakat dengan jabatan Camat Rawajitu Selatan. Setelahnya jabatan Kabag Administrasi Pemkab Tuba pun diembannya, dilanjutkan dengan menjadi Sekretaris Dewan. Jabatan Kepala Bawasda juga sempat disandangnya. Jabatan terakhir sebelum menjadi Sekkab Tuba adalah Kepala Dinas PU Pengairan setempat. ek

PT TBJ Tidak Beri THR

Kejari Jangan Setengah Hati Ungkap Skandal Korupsi SUNGGUH tidak manusia sikap pimpinan PT Tulang Bawang Jaya (TBJ). BUMD bentukan Pemkab Tuba itu tega-teganya tidak memberi tunjangan hari raya (THR) pada seluruh karyawannya menyambut Idul Fitri 1429 H beberapa pekan silam. Padahal, Pemkab Tuba sendiri melalui surat edaran nomor: 560/1410/DTT-TB/PHI/IX/2008 telah menyampaikan imbauan kepada semua perusahaan di wilayah tersebut untuk memberikan THR bagi seluruh karyawannya menyambut datangnya Idul Fitri 1 Oktober lalu. Bahkan, UU Nomor 13/2003 dan Permenaker RI Nomor: Per-04/MEN/1994 secara transparan menegaskan adanya kewajiban setiap perusahaan memberikan THR bagi karyawannya. Ironisnya, justru BUMD milik Pemkab Tuba mengacuhkan hal tersebut. Tak pelak lagi, kenyataan ini membuat kecewa berat para karyawan PT TBJ. “Buat apa mereka (Pemkab Tuba, red) membuat surat edaran kalau BUMD dibawahnya sendiri tak merealisasikannya,” ketus salah satu karyawan dengan nada jengkel. Apakah tidak diberikannya THR itu karena saat ini PT TBJ tengah dalam sorotan Kejari Menggala dalam skandal dugaan korupsi? “Kalau mereka (pimpinan perusahaan, red) yang sedang menghadapi masalah, ya jangan korbankan kepentingan karyawan dong. Jangan mereka yang makan nangkanya, kami sebagai karyawan kena getahnya,” beber Syopuan, salah satu karyawan PT TBJ mewakili rekan-rekannya. Sebagaimana diketahui, saat ini BUMD tersebut tengah dalam lilitan perkara terkait dugaan korupsi atau penggunaan dana yang tidak pada tempatnya. Skandal ini telah beberapa bulan disidik Kejari Menggala, namun sampai saat ini belum jelas alur selanjutnya. Berkembang kabar di kalangan pejabat setempat, skandal dugaan korupsi yang danya diduga kuat mengucur untuk kepentingan “politis” itu tidak akan berlanjut. Pasalnya, pendekatan telah dilakukan. Beberapa pejabat setempat memang sempat menjalani pemeriksaa, mulai dari Ir Fakhruddin yang saat itu masih menjabat Sekdakab Tuba sampai ke Kepala Dinas Perhubungan Gunawan Rais, juga beberapa pejabat lainnya. Diduga kuat, karena adanya lilitan perkara dugaan skandal korupsi itu pimpinan PT TBJ menjadi tidak memperhatikan nasib karyawannya. Direktur Utama PT TBJ, Arifin Badri, saat ditemui di ruang kerjanya tak menampik jika pihaknya tidak memberikan THR pada seluruh karyawannya. “Benar, kami memang tidak memberikan THR kepada karyawan, karena perusahaan ini memang belum untung, bahkan kini sedang rugi,” beber Arifin Badri dengan entengnya. Pernyataan enteng itu ternyata tak begitu saja diterima karyawan. Beberapa pegawai PT TBJ secara tegas menyatakan, sebagai karyawan mereka tak tahu-menahu kondisi perusahaan. “Setiap tahun selalu dikatakan sedang rugi, jadi buat apa dibuat BUMD kalau begini kenyataannya? Kan malah hanya membuang-buang uang rakyat saja,” ketus seorang karyawan. Ia mengharapkan Bupati Abdurachman Sarbini untuk melakukan pembenahan manajemen di BUMD tersebut. “Kalau perusahaan milik pemerintah dibilang rugi terus sehingga tidak mampu memberi THR, kok yang swasta murni bisa berkembang bagus. Itu kan menandakan manajemennya yang tidak benar. Kalau begitu, ya ganti saja jajaran pimpinannya,” lanjut karyawan lain. ek

Sosialisasi Jalinpatim Disorot

Ganti Rugi Tuntas Dua Pekan Mendatang ACARA sosialisasi menyangkut berbagai hal atas pembangunan jalan lintas pantai timur (Jalinpatim) yang dihadiri masyarakat Desa Karya Tani, Kecamatan Labuhan Maringgai, dan masyarakat Desa Pasir Sakti, Kecamatan Pasir Sakti, Rabu (8/10) silam di Balai Desa Karya Tani, Labuhan Maringgai, mendapa sorotan. Berbagai macam pertanyaan dan kecurigaan pun mencuat, bahkan sempat disinyalir ada permainan Tim Sembilan dengan Kepala Desa Karya Tani dan Kades Pasir Sakti. Apa pasalnya? Dikarenakan pada saat itu juga di Kecamatan Pasir Sakti tengah diadakan sosialisasi di Balai Desa Purwo Rejo, sedangkan sosialisasi pembebasan lahan dan pemberian ganti rugi Jalinpatim untuk di desa di Kecamatan Labuhan Maringgai dilaksanakan pada hari Kamis (9/10) di Balai Desa Labuhan Maringgai. Beberapa tokoh masyarakat setempat mempertanyakan, kenapa Desa Karya Tani sosialisasi masalah ganti-rugi dilakukan terpisah dengan desa-desa lain yang masuk Kecamatan Labuhan Maringgai. “Kok malah sosialisasi campur dengan Desa Pasirsakti yang masuk Kecamatan Pasir Sakti. Ini yang menjadi kecurigaan dan pertanyaan bagi kami. Untuk itu kami mengharapkan kepada para kades dan Tim Sembilan mengenai ganti rugi Jalinpatim diharapkan transparan, bukan untuk kepentingan dan mengambil keuntungan sendiri, melainkan untuk kepentangan masyarakat banyak,” ucap seorang tokoh masyarakat setempat, Sabtu (12/10) siang. Hal senada diungkapkan beberapa tokoh masyarakat Kecamatan Pasir Sakti. Mereka merasa heran, mengapa sosialisasi untuk warga Desa Pasir Sakti malah bertempat di Desa Karya Tani yang masuk ke Kecamatan Labuhan Maringgai. Padahal, pada hari yang sama (Rabu, 8/10) di Balai Desa Purworejo yang terletak di Kecamatan Pasir Sakti acara yang sama tengah dilakukan, yang juga dihadiri warga Mulyo Sari dan masyarakat Desa Labuhan Ratu. Tentang adanya pertanyaan atas pelaksanaan sosialisasi ganti rugi tersebut, Ketua Tim Sembilan yang juga Sekkab Lampung Timur, I Wayan Sutarja, mengatakan sebenarnya tidak ada masalah apa-apa. “Ini hanya kebijakan Pak Camat dimana mereka menggabungkan dua desa yang berdekatan, karena Desa Karya Tani terlalu jauh, itu pun berasal dari dua kecamatan,” ucapnya. Wayan Sutarja juga menginformasikan bahwa pihaknya meminta waktu dua pekan untuk menyelesaikan ganti rugi Jalinpatim. Hm

Terminal Mataram Baru Dioperasikan

FOKUS - Pemerintah Kabupaten Lamtim melalui Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Hubkominfo) terhitung sejak Senin (13/10) ini memfungsikan secara optimal terminal yang terletak di Kecamatan Mataram Baru. Hal ini dikemukakan Kepala Dinas Hubkominfo Lampung Timur, Drs Afdal Faisal, MSi, beberapa waku lalu. “Guna ketertiban arus lalu-lintas, kelancaran keamanan dan kenyamanan angkutan penumpang serta barang, dipandang pelu mengoperasikan dan memfungsikan terminal Mataram Baru sesuai dengan ketentuan yang berlaku,“ terang Afdal. Ia menambahkan, dasar mengoperasikan dan memfungsikan terminal tersebut antara lain: UU No: 14/1992, tentang lalulintas angkutan jalan raya, PP No: 41/1993 tentang angkutan jalan, Kepmenhub No: 35/2003 tentang penyelenggaraan angkutan orang dijalan dengan kendaraan serta Peraturan Bupati Lampung Timur No: 25/2007 tentang uraian Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Dinas daerah. *Masuk Terminal Untuk memperlancar operasional terminal yang berlokasi di Kecamatan Mataram Baru Lamtim itu, Afdal menandaskan, mulai Senin (14/10) ini pihaknya secara resmi telah mengeluarkan surat edaran kepada stakeholder yang terkait langsung dengan operasional terminal tersebut. “Secara khusus surat edaran itu kami tunjukan kepada para pemilik atau pengusaha angkutan, agen, sopir serta operator angkutan umum lainnya (bus, mini bus, mikrolet, akdes, pick-up dan lain-lain),“ Afdal menambahkan. Dalam surat edaran tersebut juga diterangkan, kendaraan umum (bus, mini bus, mikrolet, akdes dan pick-up) yang melayani angkutan penumpang dan barang ke berbagai jurusan yang melintasi atau melewati Terminal Mataram Baru, diharapkan masuk ke dalam terminal sesuai dengan denah jalur rute yang telah ditentukan untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. “Terhadap kepentingan informasi yang diperlukan terkait operasional Terminal Matarambaru ini, dapat dikomunikasikan dan dimintakan ke Dinas Hubkominfo Lamtim,“ jelas Afdal Faisal. Menurut dia, sebelum mengoptimalan fungsi dan operasional terminal itu Dinhubkominfo Lamtim telah mempersiapkan semua fasilitas standar terminal, seperti jalur, marka dan rambu, hingga fasilitas umum untuk kenyamanan pengguna terminal, seperti toilet hingga ruang tunggu yang relatif nyaman. Bahkan untuk mematangkan rencana itu, Rabu (24/9) lalu jajaran Dishubkominfo menggelar pertemuan dengan sejumlah stakeholder terkait. Pada kesempatan itu Afdal didampingi Kabid Tehnik Sarana dan Prasarana, Drs AB Antoni, dan Plt Kasi Terminal, Ali Hanafia, sedangkan dari TNI diwakili Kasdim Lampung Tengah, Mayor Inf Syamsul Arif. Sementara dari Polres Lamtim diwakili Kapolsek Mataram Baru, Iptu Warsito. Turut menghadiri acara tersebut dari Organda, uspika, pengusaha angkutan, tokoh agama, dan masyarakat setempat. hm

Kasus DAK Dipastikan Melebar

Skandal Pendidikan di SDN 1 Pujodadi KASUS penyimpangan realisasi dana alokasi khusus (DAK) bidang pendidikan yang terjadi di SDN 1 Pujodadi, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Tanggamus, nampaknya bakal melebar. Pimpinan Kegiatan (PK) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tanggamus, Hidayatullah, berjanji akan memanggil kepala sekolah; Rohela Aris, terkait skandal tersebut. Tak hanya itu. Kepala Unit Pelaksana Teknis (KUPT) Disdikpora Kecamatan Pardasuka, Eva Rohaini, bahkan secara tegas meminta agar kasus tersebut diusut tuntas. Dikonfirmasi Fokus belum lama ini, Hidayatullah mengungkapkan bahwa pelaksanaan DAK bidang pendidikan harus melibatkan komite sekolah serta dibentuk dan difungsikan panitia pembangunan. Jika hal tersebut tidak dilaksanakan sesuai dengan petunjuk pelaksanaan (Juklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis) sebagaimana yang telah dipaparkan pada sosialisasi, maka jelas menyimpang. ”Kepala sekolah dalam pelaksaan DAK posisinya sebagai penanggung jawab kegiatan, sedangkan pelaksanaannya dikelola oleh panitia pembangunan dan kepala sekolah harus melibatkan berbagai elemen sekolah seperti komite, dewan guru. Jadi, kepala sekolah jangan bersikap otoriter,” paparnya. Lebih lanjut Hidayat mengatakan, dalam pelaksanaan DAK bidang pendidikan, pihaknya telah bekerjasama dengan konsultan yang bertugas memonitor sekolah-sekolah penerima bantuan. Untuk kasus SDN 1 Pujodadi, Hidayat berjanji akan berkoordinasi dengan konsultan guna memanggil kepala sekolah Rohela Aris. “Masalah ini akan segera kami tindaklanjuti,” janjinya. Sementara Kepala UPT Disdikpora Kecamatan Pardasuka, Eva Rohmaini, ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya, juga berjanji akan secepatnya memanggil kepala SDN 1 Pujodadi, dan meminta keterangan komite sekolah. Jika dari keterangan ternyata pelaksanaan DAK di SDN Pujodadi tidak melibatkan komite sekolah, hal itu jelas menyimpang dari juklak dan juknis yang telah ditetapkan. Dan, “Penyimpangan itu harus diusut tuntas,” tegas dia sambil menambahkan, langkah itu tentunya untuk mengantisipasi terjadinya penyimpangan dana yang akhirnya akan berakibat fatal. Eva menyatakan, kasus ini harus segera diselesaikan agar tidak meluas dan mendapat tanggapan negatif dari masyarakat. Sebagaimana yang dilansir Fokus edisi sebelumnya, pelaksanaan DAK bidang pendidikan di SDN 1 Pujodadi telah menyimpang dari juklak dan juknis, dimana disebutkan kepala sekolah penerima DAK dalam merealisasikan bantuan harus melibatkan komite sekolah, namun pada kenyataannya ketua komite sekolah setempat, Fajri, mengeluhkan sikap ketidaktransparanan Rohela Aris dalam merealisasikan bantuan DAK. Fajri menambahkan, jangankan untuk bekerjasama, rincian penggunaan bantuan DAK di SDN 1 Pujodadi saja selama ini pihaknya tidak diberitahu. Makanya, “Ketika saya disodori blanko surat persetujuan pembongkaran gedung sekolah, saya kaget. Tapi karena tidak ingin menghambat proses pembangunan, akhirnya rekomendasi pembongkaran itu saya tandatangani, dengan catatan kami meminta agar kasus ini menjadi perhatian instansi terkait,” pintanya. Ry

Dana BOS Buat Pesantren Kilat

FOKUS - Untuk meningkatkan keimanan dan menanamkan ukhuwah Islamiah bagi anak didik, SDN 2 Way Laga, Panjang, Bandar Lampung, telah memprogramkan kegiatan pesantren kilat pada setiap bulan Ramadhan. Uniknya, kegiatan itu didanai dari bantuan operasional sekolah alias BOS. Oh ya? Begitulah yang diakui Drs Suwarso, kepala SDN 2 Way Laga, Panjang, beberapa waktu lalu. Sayangnya ia tidak memerinci berapa besar dana BOS yang digunakan untuk pesantren kilat yang di SDN 2 Way Laga berlangsung pada 24-26 September silam itu. Suwarso hanya menjelaskan, kegiatan keagamaan itu bertujuan melatih para siswa agar taat beribadah, berakhlak mulia terutama terhadap kedua orang tua, lingkungannya dan bertaqwa pada Allah SWT. Tentang materi yang diberikan kepada peserta pesantren kilat yang merupakan siswa kelas IV, V, dan VI, Suwarso menjelaskan, mulai dari pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an, cara beribadah, Aqidah ahlak dan seni-seni Islam. Sedang pembimbing pesantren kilat ini 50% diambil dari dewan guru setempat, sisanya mengambil tutor dari luar. Kegiatan pesantren kilat pada Ramadhan 1429 H yang baru lalu ini diketuai Nazarudin, BA, yang sehari-hari merupakan guru agama Islam di SDN 2 Way Laga. Kegiatan pesantren kilat pada Ramadhan yang lalu juga dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Sukarame yang dipimpin Murniati, SPdI dan di SDN 1 Rawa Laut Bandar Lampung pimpinan Arsad. Bahkan di SDN 1 Rawa Laut, begitu kata Arsad, kegiatan itu dirangkai dengan membagikan zakat fitrah pada 200 siswa yang tidak mampu. “Langkah ini untuk meningkatkan solidaritas dan sifat sosial pada anak didik terhadap teman-temannya yang kurang mampu. Dengan demikian para siswa akan lebih memahami tentang bagaimana cara mengamalkan Pancasila dan pengetrapan pengembangan di bidang keagamaan dalam kehidupan sehari-hari,” kata dia. Menurut dia, kegiatan pesantren kilat dan pembagian zakat fitrah ini didukung oleh komite sekolah dan para orang tua siswa. Ia menilai, kegiatan semacam ini perlu dikembangkan terus pada masa mendatang. hp

SMP Kartika Wakili Lampung

Tampil Diajang Jambore Tingkat Asean PRESTASI spektakuler dan amat membanggakan diukir oleh siswa-siswi SMP Kartika II-2 Bandar Lampung. Pada 16 sampai 26 Oktober ini, anak didik sekolah swasta dibawah naungan Yayasan Kartika Eka Paksi tersebut dipercaya mewakili Provinsi Lampung untuk tampil diajang Jambore Tingkat Asean yang dilangsungkan di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta. Memang selama ini aktivis pramuka di sekolah pimpinan Drs Mudjijana itu telah cukup banyak mengukir prestasi. Diantaranya, juara I Lomba Tingkat Penggalang tahun 2005 di Astra Ksetra, Tulang Bawang, tahun 2006 meraih peringkat ke-VII pada LT V di Cibubur, Jakarta, dan mengikuti Jambore di Jati Nangor juga meraih Juara I Tingkat Nasional. Maka tidak berlebihan jika dengan prestasi tersebut, SMP Kartika II-2 Bandar Lampung dipercaya untuk mengikuti Jambore Asean di Cibubur mewakili Provinsi Lampung tahun 2008 ini. “Dengan kepercayaan mengembag tugas dibidang kepramukaan di tingkat Asean mewakili Provinsi Lampung ini, tentunya persiapan untuk maju ke gelanggang lomba harus mencapai prestasi yang maksimal,” ungkap Mudjijana dengan kalem. Ia tahu persis, kesempatan semacam ini cukup langka, dan tidak semua sekolah mendapat kesempatan untuk maju ke gelanggang tingkat nasional apalagi tingkat Asean. Mengenai persiapan yang dilakukan oleh anggota pramuka tingkat penggalang yang dikirim ke Jambore Asean, Mudjijana mengaku pihaknya telah mengadakan berbagai seleksi keterampilan tingkat penggalang dan metode kepramukaan yang merupakan cara belajar interaktif progresif melalui pengamalan kode kehormatan pramuka. “Kita juga matangkan pola belajar sambil melakukan sistem berkelompok. Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani anggota. Juga kegiatan di alam terbuka, sistem tanda kecakapan, sistem satuan terpisah untuk putra dan putri,” urai dia. Tak hanya itu. Mudjijana menjelaskan, timnya juga telah dibekali keterampilan kiasan dasar metode kepramukaan yang pada hakekatnya tidak dapat dilepaskan dari prinsip dasar kepramukaan sebagai suatu sistem. Mudjijana mengharapkan, tim SMP Kartika II-2 yang tampil di Jambore Tingkat Asean saat ini mampu meraih prestasi membanggakan, apalagi membawa nama baik daerah Lampung. hp