07 Februari 2009

Hot News

Parpol Pengusung Dibuat Bingung TERNYATA tidak mudah untuk menjabat wakil bupati Lampung Selatan. Proses emilihannya bertele-tele. Meski agenda pemilihan telah ditetapkan 19 Februari mendatang, namun ditengarai bakal terancam molor lagi. Tak pelak, posisi orang kedua di Pemkab Lamsel menjadi “kursi panas”. Menurut penelusuran Fokus, dengan ditetapkannya proses penentuan dua cawabup diputuskan oleh parpol pengusung, menjadikan keempat partai yang pada 2005 silam menjagokan pasangan Hi Zulkifli Anwar – Hi Wendy Melfa, dibuat bingung sendiri. Pasalnya, parpol pengusung; Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Demokrat (PD), dan PSI, masing-masing telah memiliki jago untuk disandingkan dengan Wendy yang menjabat bupati sepeninggal Hi Zulkifli Anwar mengundurkan diri karena mencalon dalam pilgub 3 September silam. Sebagaimana diketahui, menyambut pemilihan cawabup Lamsel, Partai Golkar telah mengusung pengusaha sukses; Hi Irsanuddin Sagala, ST, PKB menjagokan birokrat senior; Risman Sesunan, Partai Demokrat mengusung Rusli Isa, dan PSI mengusung politisi senior asal PDI-P; Irwan. Upaya mengerucutkan empat cawabup tersebut Jumat (6/2) lalu dilakukan melalui pertemuan di ruang kerja bupati. Dalam pertemuan yang dihadiri empat pimpinan parpol pengusung tersebut; Ketua Partai Golkar, Rusman Effendi, didampingi sekretarisnya Rosidar, Ketua DPC PD, Siti Farida, Ketua DPC PKB, Imam Subekhi dan sekretarisnya Satimun, serta Armi dari PSI, tidak didapat keputusan apapun. “Kami (empat parpol pengusung, red) belum mengambil keputusan apa-apa. Dalam konteks ini, keputusan tidak bisa diambil oleh pimpinan partai tingkat kabupaten, tetapi provinsi bahkan pusat,” kata seorang ketua parpol pengusung. Menurut penelusuran Fokus, pola mengajukan dua cawabup di Lamsel berbalik dengan yang terjadi di Lampung Tengah. Jika Bupati Lamteng Mudiyanto berani memegang “bola panas” dalam menentukan dua cawabup, yang dimainkan di Lamsel tidak demikian. Bupati Hi Wendy Melfa, SH, MH dan DPRD Lamsel bersepakat, urusan dua cawabup yang akan diajukan sepenuhnya menjadi kewenangan parpol pengusung. Dengan bahasa lain, yang memegang “bola panas” di Lamsel adalah parpol pengusung. Dengan pola tersebut, menurut Ketua DPC PD Lamsel, Siti Farida, menjadikan proses pemilihan cawabup menjadi bertele-tele. Dan, “Terus terang saja, teman-teman dibuat bingung. Karena masing-masing kan telah memiliki calon, untuk mengerucutkan menjadi dua calon saja, tentu membutuhkan waktu,” ucap dia. Sesuai agenda yang telah disusun DPRD Lamsel, penyerahan dua nama cawabup oleh parpol pengusung kepada bupati maksimal pada Kamis (12/2) mendatang. Bakalkah jadwal tersebut terpenuhi? Secara jujur Siti Farida pesimis. “Bukannya apa-apa, urusan cawabup kan tidak selesai ditingkat pengurus cabang, tetapi provinsi. Bahkan khusus Partai Demokrat harus ada persetujuan pengurus pusat,” sambung dia. *Sagala Menguat Meski keempat parpol pengusung dibuat bingung oleh pola pengerucutan dua cawabup, namun nama Hi Irsanuddin Sagala, ST yang dijagokan Partai Golkar, terus menguat. Pengusaha sukses kelahiran Kotatua 30 April 1965 itu selama ini sudah cukup akrab dengan daerah dan masyarakat Lamsel. Gayanya yang familiar dan hubungannya yang dekat dengan berbagai kalangan, menjadikan sekretaris DPD AKLI Lampung yang beberapa pekan silam mengalami musibah penusukan tersebut, lebih kesohor ketimbang tiga nama lainnya. Apalagi belakangan beredar kabar, Risman Sesunan yang diusung PKB telah “kehilangan gairah” untuk meneruskan tapakannya. Ia kabarnya, lebih memilih konsentrasi ke tugasnya sebagai birokrat. Sedang Rusli Isa yang diusung Partai Demokrat, disebut-sebut sebagai “kuda hitam”. Kans kuat sebagai pesaing Sagala adalah Irwan. Wakil Ketua DPRD Lamsel asal PDI-P ini disebut-sebut punya peluang besar untuk mendampingi Wendy Melfa sebagai wabup satu tahun ke depan. Seorang anggota DPRD Lamsel, Sabtu (7/2) siang, meyakini, persaingan cawabup akan terjadi antara Irsanuddin Sagala dari Partai Golkar dan Irwan dari PDI-P. “Walau Irwan diusung PSI, tapi dia adalah salah satu kader terbaik PDI-P, tentu partainya tidak mau dipermalukan,” kata dia. Seorang pengamat politik di Lamsel memprediksi, seharusnya parpol pengusung tidak perlu bingung dalam mengajukan dua nama cawabup. Pasalnya, pada pilkada 2005 silam parpol utama pengusung pasangan Hi Zulkifli Anwar – Hi Wendy Melfa adalah Partai Golkar. Tiga parpol lainnya; Partai Demokrat, PKB, dan PSI adalah pemerkuat usungan semata. Jadi, “Seharusnya pimpinan empat parpol menyadari sejarah tersebut, dengan demikian semuanya akan berjalan mulus. Disini egoisme parpol pengusung menjadi pertaruhan akan masa depan pemerintahan di Lamsel,” kata seorang pengamat politik setempat. Sumber Fokus akhir pekan kemarin memastikan, arah bakal munculnya dua cawabup masih temaram. Terbukti, upaya Ketua DPW PKB Lampung, Drs Musa Zainuddin, mengundang dan mempertemukan pimpinan empat parpol pengusung, tidak direspon. dd

Wakil Rakyat Dambaan Masyarakat Tuba

KONSISTEN, berprinsip dan tegas, juga merakyat, itulah sosok Ir H Ahmad Junaidi Auly MM, kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Lampung ini. Tak heran jika publik lampung sudah tidak asing lagi akan geliat politik anggota DPRD Lampung yang satu ini. Bahkan dirinya dianggap banyak kalangan masyarakat, konsisten memperjuangkan kepentingan rakyat banyak, serta memiliki sikap yang teguh, yakni satunya kata dengan perbuatan. Seperti diketahui masyarakat seantero provinsi lampung, mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi Lampung ini pernah mengeluarkan statemen keras pada saat silang sengketa dikeluarkannya SK 15 oleh lembaga dewan, terkait perseteruan jabatan kursi gubernur lampung. Pada saat itu, Bang Jun, sapaan akrabnya berprinsip, jika suara rakyat tidak mampu ia perjuangkan selaku legislasi, maka dirinya akan mengundurkan diri sebagai wakil ketua dewan. Dan itu terbukti, meskipun banyak masyarakat yang menyayangkan keputusannya untuk mengundurkan diri. Kendati perjuangan suami Dra Hj Sri Puji Astuti ini saat itu bersama anggota dewan yang lain kandas mempertahankan SK 15 lantaran ‘tergilas’ kaki kekuasaan. Namun dirinya dimata publik lampung adalah sosok wakil rakyat yang konsisten, kesatria dan dianggap jumawa terhadap keputusan yang ia ambil. ”Kita harus satu kata dengan perbuatan. Karena nilai ibadah itu ada pada konsistensi diri. Kalau tidak, kita termasuk golongan orang-orang munafik,” tandas Junaidi Auly kala itu. Kini, ayah satu orang anak itu tidak mengendur untuk terus memperjuangkan suara rakyat. Dia tetap konsisten untuk menjadi penyambung suara rakyat dengan memutuskan kembali mencalonkan diri sebagai wakil rakyat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dengan tekad terus memperjuangkan kepentingan masyarakat di daerah pemilihan Kabupaten Tulang Bawang. Untuk lebih jauh mengetahui niat dan visi serta misi calon anggota legislatif ini, Farid Jayataruna dari Fokus mewawancarai Ir H Ahmad Junaidi Auly MM, belum lama ini : Apa yang membuat Anda untuk kembali mencalonkan diri sebagai anggota legislatif, kalau boleh tahu? Dengan Bismillah.. dan niat yang tulus, saya hanya ingin mengemban amanah rakyat, jika masih dipercaya untuk menyuarakan aspirasi masyarakat yang selama ini masih saja termarginalisasikan kepentingan dan hak-haknya. Hanya itu saja? Ya, karena yang namanya memperjuangkan kepentingan masyarakat itu memiliki nilai ibadah, selain dilandasi visi dan misi untuk berbuat bagi kepentingan masyarakat luas. Bukan sekedar obsesi ataupun ambisi untuk mengejar kekuasaan. Bisa dijelaskan secara garis besar visi Anda dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat, khususnya untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat tulang bawang itu? Utamanya visi kebersamaan untuk membangun tulang bawang agar lebih maju lagi dan sejahtera dari yang sekarang. Bukan berarti sekarang tidak maju, lho. Sekarang di tulang bawang secara grafik sedang merangkak naik perkembangan kemajuannya. Bahkan kian pesat Dan itu harus terus diperjuangkan agar lebih maju lagi. Karena potensi kekayaan alam di tulang bawang ini cukup berlimpah, dan itu harus terus digali, untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat tulang bawang sendiri.. Oke, kalau boleh tahu selain visi tadi, misi Anda sendiri untuk memajukan masyarakat disana seperti apa? Pertama saya membawa misi dalam konteks moralitas. Ini menurut saya sangat penting untuk menjaga keteraturan sosial, menyangkut ketertiban, kedisiplinan dan keamanan masyarakat. Agar masyarakat merasa nyaman hidup berdampingan satu sama lainnya. Guna menghindari gejolak-gejolak sosial. Kedua, perbaikan-perbaikan infrastruktur di daerah tulang bawang ini harus menjadi perhatian tersendiri. Seperti jalan maupun penerangan untuk lingkup umum. Ketiga, ini lebih penting lagi, karena menyangkut perut. Maka upaya memperjuangkan pengentasan dampak dari kemiskinan menjadi skala prioritas. Karena itulah, penciptaan lapangan kerja harus menjadi prioritas utama di tulang bawang ini. Selanjutnya, kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan harus lebih diutamakan. Karena menyangkut sumber daya manusia yang nantinya mampu memiliki daya saing tersendiri. Apalagi dengan adanya Universitas Megou Pak di tulang bawang ini, itu suatu kemajuan tersendiri untuk masyarakat tulang bawang. Nanti jika sarana dan prasarana itu terus berkembang pesat kemajuannya, bukan tidak mungkin makin bertambah banyak perguruan tinggi-perguruan tinggi yang berdiri disini (tuba,red). Banyak tokoh dan masyarakat tulang bawang sangat berharap kepada Anda untuk kembali ke gedung dewan, karena Anda dianggap sosok wakil rakyat yang konsisten dan tegas dalam membela kepentingan masyarakat. Apa tanggapan Anda? Saya harus jaga harapan mereka. Karena saya tidak mau mengumbar banyak janji ini dan itu. Masyarakat sudah jengah dengan berbagai janji-janji namun tidak ditepati dan realisasinya nol. Pembuktianlah yang diharapkan dan dirasakan masyarakat. Menurut saya, masyarakat tulang bawang sangat cerdas dalam menilai dan menggunakan hati nuraninya nanti. Banyak permasalahan masyarakat yang harus diperjuangkan di tuba, seperti sengketa lahan tanah masyarakat yang banyak dikuasai orang-orang diluar Tuba. Bahkan sampai-sampai mereka menunggu wakil rakyat yang peduli akan hal itu. Dan harapan mereka, salah satunya kepada Anda. Karena Anda dinilai beberapa tokoh disana sangat teguh berprinsip dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat. Bagaimana Anda menyikapi banyak harapan masyarakat itu yang terlampu berharap kepada Anda? Insya Allah, harapan tersebut mampu membuat saya lebih peka dan peduli terhadap berbagai aspirasi masyarakat. Karena itu sekali lagi saya katakan, kebersamaan dalam tujuan memperjuangkan perbaikan masyarakat yang adil, sejahtera, aman dan sentosa, harus dilandasi kebersamaan dan toleransi. Prinsipnya, nasib rakyat harus lebih baik dari hari kemarin. Dan semua yang kita lakukan harus berangkat dari niat yang ikhlas, untuk kemaslahatan bersama. Bahkan, setiap saya bersilaturahmi ke warga masyarakat dan saudara-saudara disana, saya selalu minta doa dan restu dukungan masyarakat di tulang bawang ini. Agar kelak saya mampu mengemban amanah yang dipercayakan mereka. Dan mampu merealisasikan harapan-harapan mereka. *** DAFTAR RIWAYAT HIDUP CALON ANGGOTA DPRD PROVINSI LAMPUNG PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DAERAH PEMILIHAN: TULANG BAWANG Nama : Ir. H. Ahmad Junaidi Auly, MM Tempat dan Tanggal Lahir : Tanjung Karang, 26 Juni 1963 Alamat : Jl. Untung Suropati Gg Family III/17 RT. 04 RW. 02 Labuhan Ratu Bandar Lampung Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Status Perkawinan : Sudah Kawin Nama Istri : Dra. Hj. Sri Puji Astuti Jumlah Anak 1 (satu) orang Pekerjaan : Anggota DPRD Provinsi Lampung Riwayat Pendidikan : 1. Magister Manajemen Unila, lulus tahun 2003. 2. SI, Fakultas Peternakan IPB, lulus thun 1986. 3. SMA Negeri 2 Tanjung Karang, lulus tahun 1982 4. SMP Negeri 3 Tanjung Karang, lulus tahun 1979 5. SD Negeri 7 Teluk Betung, lulus tahun 1975 Pengalaman Organisasi : 1. SM dan BPM Fakultas Peternakan IPB tahun 1982 – 1986 2. Majelis Ekonomi dan Tabligh PW Muhammadiyah Lampung, tahun 1987 – 1992 3. LP2EM (Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat), tahun 1996 – sekarang 4. Partai Keadilan, tahun 1999 – 2003 5. Partai Keadilan Sejahtera, tahun 2003 – sekarang Riwayat Pekerjaan : 1. Zahid Furniture, tahun 1989 – 1996 2. Bimbel Al Qolam, tahun 1993 - sekarang 3. Anggota DPRD Provinsi Lampung, tahun 2004 – sekarang

Mereka Layak Dapat Kepercayaan

Caleg DPRD Lampung Dari Partai Demokrat PARTAI Demokrat menyiapkan figur-figur terbaik sebagai calon anggota DPRD Provinsi Lampung melalui pemilu legislatif 9 April mendatang. Partai besutan SBY ini menurunkan 54 calon wakil rakyat, terdiri dari 39 pria dan 15 lainnya wanita. Dibawah ini nama-nama para caleg dari Partai Demokrat untuk DPRD Provinsi Lampung yang layak mendapat kepercayaan masyarakat sebagai wakilnya di lembaga legislatif lima tahun ke depan: No Urut Nama Dapil 1. Dra Srie Lestari I (Kota Bandar Lampung) 2. Gafriyanto, SE I (Kota Bandar Lampung) 3. Hartarto Lojaya I (Kota Bandar Lampung) 4. Ir Hi Soehartono I (Kota Bandar Lampung) 5. dr Hi Kuswandi, Sp.Jp I (Kota Bandar Lampung) 6. Devita Indriyani I (Kota Bandar Lampung) 7. Yulia Maretha Tisera, SE I (Kota Bandar Lampung) 8. Moh Zainul Nawin I (Kota Bandar Lampung) 9. Agung Indra Kusuma I (Kota Bandar Lampung) 1. Benny Uzer, SH II (Lamsel – Pesawaran) 2. Dendi Ramadhona K, ST II (Lamsel – Pesawaran) 3. M Zamzami, SH II (Lamsel – Pesawaran) 4. Al Qodri AR II (Lamsel – Pesawaran) 5. Cherwani MD II (Lamsel – Pesawaran) 6. Hendra Gunawan II (Lamsel – Pesawaran) 7. Desmarika, SE II (Lamsel – Pesawaran) 8. Abdillah Rizaki II (Lamsel – Pesawaran) 9. Yul Ilham II (Lamsel – Pesawaran) 10. Newton II (Lamsel – Pesawaran) 11. Rahmat Rizqillah, SmHk II (Lamsel – Pesawaran) 12. Syamsuar, SSos II (Lamsel – Pesawaran) 1. Yudi Carlo, SH III (Lambar – Tanggamus) 2. Hj Cholva Rosdinia, SH III (Lambar – Tanggamus) 3. Hi Firman Yani, SH III (Lambar – Tanggamus) 4. Imron Saleh AT III (Lambar – Tanggamus) 5. Yusmaria, BBA III (Lambar – Tanggamus) 6. Herbert Eka Putra, SAg, MSi III (Lambar – Tanggamus) 7. Rita Sri Indarti III (Lambar – Tanggamus) 8. Julian Manaf, SE III (Lambar – Tanggamus) 9. Ichwan Sobirin Z, BSc III (Lambar – Tanggamus) 1. Ir Yandri Nazir IV (Lamtim – Metro) 2. Hi Bambang Iman S, SSos IV (Lamtim – Metro) 3. Suhadi, SP IV (Lamtim – Metro) 4. Dra Hj Masitah IV (Lamtim – Metro) 5. Drs Tri Setiyawan IV (Lamtim – Metro) 6. Irma Ropi IV (Lamtim – Metro) 7. Effendi Sitompul IV (Lamtim – Metro) 1. Yasminie Asyik, SH V (Lampung Tengah) 2. Hi Toto Herwantoko V (Lampung Tengah) 3. Tien Martini V (Lampung Tengah) 4. Ir Hi Sugiharto A V (Lampung Tengah) 5. Dra J Mas Ayu S Mustiana V (Lampung Tengah) 6. Ghozali Timbasz, SP V (Lampung Tengah) 1. Reza Aditya VI (Lampura – WK) 2. Ir Marwan Cik Asan, MM VI (Lampura – WK) 3. Laksamana Bangsawan, SSos VI (Lampura – WK) 4. Drs Bisman Ali, MSc VI (Lampura – WK) 5. Nurbaiti, SKom VI (Lampura – WK) 1. Hi Agus Susanto, SH, MH VII (Tulang Bawang) 2. Imer Darius, SE VII (Tulang Bawang) 3. Intizam Syoukat VII (Tulang Bawang) 4. Ria Aswantari VII (Tulang Bawang) 5. Verawati Surya Lubis, SH VII (Tulang Bawang) 6. Syaihu Riokudu VII (Tulang Bawang)

Al Qodri Disesaki Obsesi

Caleg DPRD Lampung Dari Partai Demokrat RAMAH, sederhana, dan selalu tampil bersahaja, itulah kesan yang nampak dari keseharian Al Qodri AR, BBA. Meski telah berusia 59 tahun, namun bagi politisi kelahiran Kalianda ini hidup harus bermanfaat untuk sesama. Itu sebabnya, jiwanya selalu disesaki oleh obsesi untuk selalu memberi yang terbaik bagi masyarakat dan daerahnya. Satu-satunya anggota DPRD Lampung Selatan dari Partai Demokrat periode 2004-2009 ini, kembali dipercaya partai besutan SBY tersebut untuk mentas di legislatif. Kali ini Al Qodri diberi kesempatan menjadi caleg DPRD Provinsi Lampung dari Dapil II (Lampung Selatan – Pesawaran) di nomor urut 4. Bagaimana kesiapannya mendulang dukungan pada pemilu 9 April mendatang? Akhir pekan kemarin, tokoh senior ini buka-bukaan pada Muslim dari Fokus, berikut petikannya: Apa motivasi Anda mencalonkan diri sebagai caleg? Jelas yang pertama-tama karena saya ingin mengabdi untuk pembangunan di Provinsi Lampung ini, yaitu menyumbangkan kemampuan sebagai anggota legislatif. Jadi, pencalonan saya ini bukan semata-mata untuk mencari uang, melainkan bagaimana saya biasa berbuat dan memberi manfaat untuk masyarakat. Maksudnya? Yah, kalau saya hanya ingin mencari harta, mungkin saya jadi pengusaha saja. Tapi yang jelas, di sisa usia saya saat ini, saya ingin dapat berbuat yang terbaik bagi masyarakat dan dapat menyumbangkan segala kemampuan yang saya miliki. Bila terpilih, apa program unggulan Anda? Yang pertama, program yang saya lakukan jelas mendorong pembangunan di daerah Lampung Selatan dan Pesawaran. Konkretnya, pelaksanaan pembangunan di daerah tersebut harus dioptimalkan, karena ini adalah keinginan utama bagi saya jika terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Lampung. Pandangan Anda tentang pembangunan di Lamsel? Jujur saja ya, saya masih sangat prihatin dengan pembangunan yang ada di Lampung Selatan saat ini. Saya menilai, pembangunan di daerah ini masih jauh tertinggal dari daerah lain. Padahal, potensinya sangat besar. Nah, disini peran legislatif dari daerah pemilihan Lampung Selatan di DPRD Provinsi Lampung harus dimaksimalkan. Sebagai orang Kalianda, saya tahu persis apa yang harus dilakukan untuk Lampung Selatan dibandingkan caleg-caleg yang lain. Untuk Kabupaten Pesawaran, saya berobsesi menggerakkan program-program percepatan pembangunan di daerah tersebut, agar secara cepat dan tepat berkembang dengan baik. Ngomong-ngomong, sejauhmana sosialisasi yang sudah Anda lakukan? Sampai saat ini, hampir 60% daerah di Lampung Selatan dan Pesawaran sudah saya datangi. Jadi, sosialisasi saya cukup maksimal. Dalam sosialisasi itu, tidak hanya menyebarkan baleho, tapi saya terjun langsung ke masyarakat, agar saya mengetahui apa keluhan mereka dan saya dapat melihat langsung apa yang dibutuhkan oleh masyarakat itu sendiri. Mohon doa dan dukungannya ya, agar nawaitu saya untuk memberi yang terbaik bagi masyarakat dan daerah diijabah, amin. *** Profil Al Qodri AR, BBA Tempat/tgl lahir : Kalianda, thn 1950 Alamat : Perumahan Ragam Mufakat 1 Kalianda, Lamsel Riwayat Pendidikan : 1. SD di Kalianda, lulus 1963 2. SMP di Kalianda, lulus 1966 3. SMEA di Tanjungkarang, lulus 1969 4. APP di Bandar Lampung, lulus 1972 Pekerjaan : Anggota DPRD Lampung Selatan Nama Istri : Dra Zunaina Istamar Kraeng Nama Anak : 1. Riki Rahmana 2. Rina Seftiara Utami

Najam Mantapkan Jati Diri

Caleg DPRD Lampung Dari Partai Golkar KEHIDUPAN penuh liku telah dijalani dengan istiqomah oleh Drs Hi Najamuddin, SH, MH. Pria kelahiran Pagar Alam, Sumatera Selatan, 3 Oktober 1956, itu lima tahun belakangan mentas sebagai legislator di DPRD Provinsi Lampung. Kini, menghadapi pemilu legislatif 9 April mendatang, suami Netty Herawati tersebut kembali dipercaya partainya; Partai Golkar, sebagai caleg. Kali ini, Bang Najam –begitu panggilan beken politisi handal itu- berada di daerah pemilihan VI yaitu Kabupaten Lampung Utara dan Way Kanan. Sejak beberapa bulan silam, mantan wakil ketua DPW Pemuda Pancasila Provinsi Lampung tersebut secara rutin melakukan sosialisasi ke daerah pemilihannya. Proses pemantapan jati dirinya sebagai figur politisi dilakukannya secara tersistem dengan strategi yang sangat apik. “Saya mengenalkan diri kepada masyarakat pemilih di Lampung Utara dan Way Kanan secara door to door. Yang saya bangga, mesin partai juga berjalan dengan baik, sehingga saya optimis caleg Partai Golkar akan mayoritas di lembaga legislatif nantinya,” tutur anggota Komisi B DPRD Lampung itu, akhir pekan kemarin. Wakil Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Lampung sejak tahun 1997 sampai sekarang ini menambahkan, rakyat di Lampung Utara dan Way Kanan tahu persis apa yang telah dilakukan kader-kader Partai Golkar selama ini untuk memberi kehidupan yang lebih baik bagi seluruh rakyat. Karena itu ia optimis, Partai Golkar akan kembali meraih kemenangan pada pemilu 2009 ini. Bang Najam mengharapkan kepada masyarakat di Lampung Utara dan Way Kanan untuk tidak salah memberi amanah. “Berikan amanah kepada caleg-caleg yang telah berpengalaman dan didukung partai yang juga telah berpengalaman. Karena mereka tidak lagi perlu belajar bagaimana menyerap dan mengapresiasi kepentingan masyarakat,” tuturnya. Ia sendiri mengaku selalu berada di tengah-tengah masyarakat dua kabupaten tersebut, bukan saja untuk mengenal dirinya tetapi yang lebih penting adalah menyerap aspirasi masyarakat guna nantinya diejawentahkan bila dirinya dipercaya sebagai wakil rakyat di DPRD Provinsi Lampung. bf Profil Drs Hi Najammudin, SH, MH Tempat/tgl lahir : Pagar Alam, 3 Oktober 1956 Alamat : Perumahan Rajabasa Permai Blok C No 32, Bandar Lampung Nama Istri : Netty Herawati Nama Anak : 1. Drh Dewi Sartika 2. David Sulasmono (alm) 3. Nur Azizah, SPd, MPd 4. Mery Ekawati 5. Radius Prawiro 6. Citra Agustian Riwayat Pendidikan : 1. SD Lintang (1967) 2. PGA 6 Tahun, Lahat (1974) 3. STKIP PGRI Bandar Lampung (2001) 4. Fak Hukum UTB (2006) 5. Magister Hukum UBL (2008) Riwayat Organisasi : 1. Bendahara DPW Pemuda Pancasila Provinsi Lampung (1985) 2. Wakil Ketua DPW Pemuda Pancasila Provinsi Lampung (1989-1994) 3. Ketua DPD AMPI Provinsi Lampung (1997-2004) 4. Ketua AMPG Provinsi Lampung (1995-2004) 5. Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Lampung (1997-1999) 6. Wakil Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Lampung (1999-2004) 7. Wakil Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Lampung (2007-sekarang) 8. Ketua MKGR Provinsi Lampung (2007-sekarang) 9. Bendahara BPD Gapensi Lampung (1999-2004) 10. Wakil Ketua BPD Gapensi Lampung (2004-sekarang) 11. Ketua ASPANJI Provinsi Lampung (1999-sekarang) Riwayat Pekerjaan : 1. Direktur Perusahaan Daerah Grafika Karya (1994-1999) 2. Anggota DPRD Provinsi Lampung (2004-sekarang)

Tuba Jadi Lirikan Investor Asing

Pabrik Karet Raksasa Mulai Dibangun FOKUS - Pesatnya laju pembangunan di Kabupaten Tulang Bawang kian menambah minat investor dari luar daerah untuk menanamkan modalnya di kabupaten yang dinahkodai Bupati Abdurrahman Sarbini. Buktinya, sebentar lagi di kabupaten itu akan berdiri sebuah perusahaan raksasa, yakni perusahaan pabrik karet terbesar ke 3 (tiga) di dunia yang rencananya akan berdiri di Jalan Lintas Timur Kampung Lebuh Dalam, Kecamatan Menggala, dengan bendera PT. MENGGALA BERSERI. Dari hasil wawancara wartawan Fokus dengan salah satu penanam modal yang menggagas agar pabrik tersebut bisa berada di tulang bawang, Hi M Hermansyah, diketahui bahwa pada bulan maret mendatang akan dilakukan peletakan batu pertama dilokasi calon pabrik perusahaan tersebut. ”Mohon doa dan dukungannya, semoga perusahaan ini mampu mensejahterakan masyarakat petani karet yang ada di tulang bawang ini, sekaligus memajukan kabupaten tuba sehingga bisa dikenal di seluruh dunia,” ungkapnya. Dikatakan Hermansyah, pabrik karet rakasa ini terbesar ke tiga di dunia setelah Vietnam dan Italy. Di Indonesia hanya ada di Menggala, Kabupaten Tulang Bawang. Bahkan ditambahkannya, pembangunan pabrik ini menelan dana hingga mencapai Rp108 Miliar. Bahkan dari penelusuran yang dilakukan, lahan pabrik yang akan dibangun diatas lahan seluas 30 Hektar itu kini banyak dinanti-nantikan masyarakat tuba. Karena selama ini masyarakat tulang bawang menjual hasil karet mereka umumnya dijual keluar daerah, seperti medan, jambi dan Palembang. ”Nanti jika pabrik ini sudah berdiri, tidak perlu lagi jual ke luar lampung. Selain itu, mudah-mudahan pabrik ini nantinya dapat menyerap tenaga kerja sebanyak-banyaknya. Karena pabrik ini nantinya membutuhkan sekitar 7.628,” ujar Hermansyah, seraya menukaskan bahwa kelak para petani bisa menjual karet secara langsung ke pabrik.ek

Pengadilan Agama Tuba Canggih Selampung

FOKUS –Pengadilan Agama Kabupaten Tulang Bawang menempati kantor baru sejak awal tahun 2009 lalu dengan pesona gedung yang cukup megah disertai sarana dan prasarana serba canggih. Bahkan, mutu pelayanan yang disedikan PA Tuba itu kian memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi. Terbukti, dengan adanya pelayanan baru seperti dapat mengakses internet atau webset secara terbuka untuk umum. Bahkan ruang IT pun disediakan khusus yang dinamai Anjungan Informasi Mandiri (AIM), layaknya sebuah ATM. Dimana masyarakat secara mudah mendapatkan informasi yang dibutuhkan berkaitan dengan Pengadilan Agama di wilayah itu. Menurut Kepala Pengadilan Agama Menggala Drs Dalih Efenddy SH kepada Fokus, peningkatan mutu sarana dan prasarana itu sebagai bentuk pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. ”Semoga dengan adanya fasilitas ini semakin berguna untuk masyarakat,” ungkapnya. Ditambahkannya, system pengaksesan data itu mengikuti system yang ada di PA Australia (family cord), dimana di Indonesia telah ada, yaitu di PA Surabaya.”Sekarang dikembangkan lagi oleh PA tulang bawang. Jadi hanya ada dua di Indonesia,” ucapnya. Dari data system tersebut diketahui, PA tuba selama tahun 2008 menangani kasus sebanyak 130 kasus, yang terdiri dari 125 gugatan dan 5 permohona gugatan. Kasus perceraian di tuba setiap tahunnya selalu meningkat, diakibatkan oleh beberapa faktor, seperti masalah ekonomi, tidak adanya tanggung jawab, tidak harmonis, adanya pihak ketiga dan cemburu. Namun, gugatan-gugatan itu tidak begitu meningkat di tuba, lantaran seringnya pihak PA tuba mengadakan penyuluhan-penuluhan hukum. “Setiap ada perkara yang kami selesaikan selalu dan wajib kami lakukan perdamaian antara kedua belah pihak, dan hal itu kami lakukan berulang-ulang agar ada perdamaian. Namun jika tidak dapat didamaikan barulah kasusnya dilanjutkan kembali,” ujarnya . Dari informasi yang dihimpun, dari 130 kasus tersebut selama tahun 2008 kemarin baru diputuskan 118 kasus, antara lain 72 kasus gugatan cerai, 30 kasus cerai talak, isbat nikah sebanyak 2 kasus dan kewarisan sebanyak 3 kasus dan banding satu kasus. Dari 130 kasus tersebut kebanyakan adalah para PNS, yaitu sekitar 50 orang, baik pegawai maupun guru. Baiknya mutu layanan itu, tak pelak membuat Bupati Tuba Abdurrahman Sarbinsi pun ikut menyambangi kantor PA yang dinilainya mulai membaik pelayanannya kepada masyarakat.ek

Perhari Nyumbang 100 Kantong Darah

FOKUS – Untuk memenuhi kebutuhan darah di Rumah Sakit se-Bandarlampung, PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) rutin menyumbang donor darah. Sehari sumbangan itu mencapai 80 hingga100 kantong perhari. Jika dikalkulasi perbulannya, sumbangan darah itu mencapai 2500 hingga 3000 kantong darah. Aksi sosial yang diadakan perusahaan tersebut berlangsung Kamis (29/01) pekan kemarin, bertempat di Gedung Pertemuan PTPN VII, melibatkan pekerja yang ada di kantor Direksi dan unit usaha. Bahkan menurut sekretaris perusahaan PTPN VII, Budi Santoso, kegiatan donor darah ini merupakan bentuk kepedulian PTPN VII terhadap masalah kesehatan. Program sosial itu, lanjut dia, merupakan agenda rutin bagian sekretariat urusan humas PTPN VII yang diadakan setiap tiga bulan sekali.”Dari kegiatan peduli sosial ini, kami berhasil mengumpulkan 61 kantong darah. Selain rutin melakukan sumbangan donor dari perusahaan,” katanya kepada Fokus. Beberapa unit usaha (UU) di wilayah distrik Way Sekampung yang berpartisipasi antara lain, Way Lima, Way Berulu, Kedaton, Pematang Kiwah dan Rejosari, yang juga diikuti seluruh anggota keluarga karyawan. ”Setiap pendonor sebelum mendonorkan darahnya diperiksa terlebih dahulu, tekanan darahnya dan pendonor akan diambil sempel darahnya untuk diperiksa. Karena ada 4 penyakit yang harus diperiksa untuk tidak diambil darahnya, yakni HIV, Hepatitis B, Hepatitis C, dan VDRL (penyakit berhubungan seks). Bila pendonor menderita diantara salah satu penyakit itu, kami tidak akan mengambil darahnya,” terang Budi. Sementara menurut koordinator donor darah dari Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Lampung, dr.Dhini Wahyuni mengatakan, hal penting yang perlu ditanamkan kepada masyarakat kita adalah meningkatkan kesadaran untuk menyumbangkan darah. Kenapa? ”Sebenarnya ada dua hal positif yang diperoleh jika kita rutin mendonorkan darah setiap tiga bulan, yang pertama membuat jantung bekerja dengan optimal dan mendeteksi penyakit sejak dini,” ujar sang dokter. Selain itu, tambah dia, selama ini banyak orang yang beranggapan salah, bahwa jika seorang pasien yang membutuhkan darah harus mengeluarkan dana Rp70 ribu (membeli darah). ”Sebenarnya biaya yang dikeluarkan si pasien dipergunakan untuk biaya penanganan pengolahan darah (BPPD), penggantian kantong dan pemeriksaan penyakit,” terangnya.bf

Awasi Penggunaan Uang Rakyat

KETUA Komite Pemantau Pelelangan Proyek Pemerintah (KP4), Aan Sarmani Adiel HA, melayangkan surat himbauan kepada Kepala Balai Besar Sungai Mesuji Sekampung Provinsi Lampung, terkait pelaksanaan pelelangan proyek tahun anggaran 2009 untuk dilaksanakan sesuai aturan yang berlaku. Dikatakan Aan, dalam upaya memberantas korupsi dan kemungkinan-kemungkinan terjadinya korupsi, kolusi dan nepotisme pada pelaksanaan pelelangan proyek pembangunan pemerintah provinsi lampung, pihaknya selaku Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) wajib turut serta mengontrol segala kebijakan terkait pelelangan proyek agar dilakukan secara benar. Sejauhmana himbauan yang dilayangkan oleh KP4 menyorot permasalahan tersebut, berikut penuturan Aan Sarmani Adiel HA kepada Farid Jayataruna dari Fokus, belum lama ini : Bisa dijelaskan hingga Anda selaku Ketua KP4 melayangkan surat himbauan kepada Kepala Balai Besar Sungai Mesuji Provinsi Lampung? Pertimbangan kami karena dalam pelaksanaan pelelangan proyek pembangunan di lampung ini dibiayai dari dana APBD dan APBN serta dana bantuan dalam dan luar negeri. Sehingga kami memandang ada suatu kewajiban untuk mengawasinya, agar tidak terjadi penyimpangan alokasi dana. Baik fisik maupun non fisik. Dasarnya? Demi mengoptimalkan penyaluran dana dan pelaksanaan pekerjaan proyek-proyek pemerintah untuk dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat, khususnya masyarakat provinsi lampung. Sesuai dengan sembilan butir instruksi Presiden RI kepada Gubernur, Bupati dan Walikota seluruh Indonesia, terutama butir ke lima yang berbunyi ; “Memberi contoh sebagai pejabat yang bersih dan bebas KKN”. Jadi surat himbauan itu dilayangkan Anda, karena adanya indikasi penyimpangan, begitu? Indikasi penyelewengan dan praktek KKN itu ada. Contohnya? Setiap pelaksanaan pelelangan proyek-proyek di provinsi lampung yang dilakukan dengan mengutip dana dari para rekanan sebesar 10 persen hingga 20 persen dari plafon proyek yang dijual oleh oknum pejabat yang berwenang, dengan memanipulasi aturan pelaksanaan pelelangan proyek yang telah diatur. Padahal itu, kan uang rakyat. Jadi itu dasar Anda mendirikan KP4 ini pada 1 April 2006 silam?Iya. Lha, memang itu fungsi lembaga ini didirikan, karena kami merasa memiliki tanggungjawab dan kewajiban mengawasi uang rakyat. Makanya kami menghimbau kepada Kepala Balai Besar Sungai Mesuji untuk melaksanakan peraturan pelelangan proyek pemerintah tahun anggaran 2009 sekarang ini, jangan melakukan baik disengaja maupun tidak sengaja menerima atau meminta uang kepada rekanan atau pemborong sebagai imbalan mendapatakan proyek dengan alasan apapun. Jika himbauan lembaga Anda itu tidak diindahkan bagaimana? Kami akan gugat dan melaporkan hal itu kepada pihak-pihak yang berwenang, hingga kepada pejabat tertinggi di pusat. Kami tidak main-main dalam mengontrol dan mengawasi penggunaan uang rakyat. Dan kami tidak segan-segan melaporkan para pejabat yang korup dan menyelewengkan uang rakyat. Korupsi apapun bentuknya harus dilawan!. ***

Wendy Siap Memediasi

FOKUS – Kesungguhan Bupati Lamsel, Hi Wendy Melfa, SH, MH mengikuti ketentuan perundang-undangan dalam hal pengisian jabatan lowong wakil bupati, Jumat (6/2) siang, ditunjukkan dengan kesiapannya memediasi empat parpol pengusung. Kesiapan menjadi mediasi tersebut diungkapkan Wendy dalam pertemuan dengan empat parpol pengusung di ruang kerjanya. “Demi lancarnya proses pemilihan cawabup, saya siap memediasi pertemuan dengan pimpinan parpol,” ucap dia seraya menyarankan agar parpol pengusung menunjuk salah satunya sebagai koordinator. Dihubungi Sabtu (7/2) pagi, Wendy juga menyatakan hal yang sama. “Saya siap memediasi guna membantu parpol pengusung menyepakati dua nama cawabup yang akan dimajukan,” tegas dia. Namun tampaknya kesiapan Wendy tidak direspon serius oleh pimpinan empat parpol pengusung. Dengan alasan keputusan menentukan cawabup merupakan wewenang pengurus partai tingkat provinsi –bahkan khusus Partai Demokrat harus meminta persetujuan DPP- maka tidaklah mudah dan cepat untuk direalisasi mengerucutkan cawabup Lamsel. Gelombang Demo Sumber-sumber Fokus di Lamsel menyatakan, jika proses pemilihan cawabup kembali molor dari jadwal yang telah ditetapkan DPRD setempat, dipastikan daerah itu akan dihiasi dengan gelombang aksi demo massa yang tiada henti. Seorang tokoh masyarakat menyatakan, menguatnya kembali proses pemilihan cawabup setelah adanya aksi demo massa yang dimotori beberapa tokoh setempat, seperti mantan wabup Muchtar Husin. Namun melihat perkembangan yang demikian lamban, ditengarai gerakan massa akan kembali terjadi. “Kita lihat saja, kalau sampai 12 Februari nanti dua nama cawabup belum final, berarti proses pemilihan akan molor. Kami menilai, ada kesengajaan untuk memperlambat proses pemilihan wabup,” kata tokoh senior tersebut sambil menambahkan, jika pola yang digunakan seperti di Lamteng, proses pemilihan akan berjalan mulus. dd

Investigasi

Masyarakat dan PT ALP Saling Ngotot PN Menggala Gagal Memediasi FOKUS – Pengadilan Negeri (PN) Menggala, Kabupaten Tulang Bawang, gagal memediasi sengketa lahan tanah seluas 1500 Ha antara PT ALP dengan masyarakat Kampung Labuhan Ratu, Margo Rahayu dan Kagungan Dalam, Kecamatan Simpang Pematang, Kabupaten Tulang Bawang, yang sama-sama ngotot mempertahankan argument masing-masing. Bahkan, meski sudah dilakukan upaya-upaya mediasi beberapa kali, namun tetap tidak membuahkan hasil yang berarti. Pekan kemarin, pada sidang tanggal 29 Januari di PN Menggala adalah tahapan stad awal pembacaan tuntutan penggugat kepada tergugat I yaitu pihak PT ALP dan tergugat II BPN Tuba. Terungkap pula dalam sidang tersebut tidak di hadiri oleh pengguna kuasa dari PT ALP. Dalam isi gugatan tersebut menguraikan, bahwa sejak tahun 1990 pemilik sah tanah atau lahan seluas 1500 Ha tersebut mutlak milik dan hak warga berdasarkan Surat Keterangan Tanah (SKT) dari tiga Kepala Kampung, yakni Kakam Labuhan Batin, Kakam Margo Rahayu dan Kakam Kagungan Dalam yang saling berbatasan. Sedangkan di wilayah utara lahan itu dijelaskan berbatasan dangan PT BSMI, selatan berbatasan dengan TSBJ, timur berbatasan dengan TSBJ/ Adi Mulyo, sedangkan untuk kawasan sebelah barat berbatasan dengan translok Desa Margo Rahayu dan trans swakarsa Margo Rahayu. Dijelaskan pula dalam sidang tersebut, sesuai SK guburnur KDH TK I lampung No 6/42/BPN/HK/1992 tanggal 23 juni 1992, PT ALP telah menduduki lahan para penggugat tidak sesuai SK dan peta izin lokasi dan perbatasan tanah. Sedangkan BPN mengeluarkan sertipikat HGU No 19/1994 tanggal 29 nopember 1994 kepada tergugat PT ALP. Masyarakat adat Kampung Labuhan Batin berdasarkan gugatan mereka menuntut ganti rugi terhadap PT ALP. Pihak tergugat ( PT ALP ) dituding masyarakat setempat telah melakukan pengusiran dengan mengintimidasi warga dengan cara meletakan alat-alat berat dan mendatangkan oknum-oknum yang melakukan tindakan-tindakan yang tidak bersahabat. Bahkan, menurut salah seorang warga, yang enggan disebutkan identitasnya mengatakan, pihak penggugat pernah melakukan pengaduan ke DPRD dan panitera PN kelas II Menggala.Namun masalah tersebut tidak ada perkembangan. Kerugian materil yang dialami para penggugat sebesar Rp 2.252.000.000 dan immateril sebesar Rp 790.840.000. Dari kesimpulan gugatan tersebut, pihak penggugat meminta PN Menggala dapat mengabulkan gugatannya, serta menyatakan objek sengketa lahan 1500 Ha itu milik tiga kampung adalah mutlak milik penggugat. Juga menyatakan tergugat I/II telah melakukan tindakan melawan hukum, menyatakan sertipikat HGU No. 19/1994 milik PT ALP itu batal demi hukum, juga menuntut agar pihak perusahaan pemegang HGU itu menyerahkan tanah berikut tanam tumbuh yang ada diatas lahan itu, dan tergugat juga diminta membayar kerugian penggugat sebesar Rp. 3.042.840.000 dengan rincian materil sebesar Rp. 2.252.000.000 dan inmateril Rp. 790.840.000. ”Namun demikian tuntutan dari pihak penggugat belum final. Pasalnya pada tanggal 9 Febuari mendatang pihak tergugat I/II akan memberikan jawaban tuntutan,” ucap Heneng Pujadi SH, Majelis Hakim yang menangani kasus sengketa tanah tersebut kepada wartawan Fokus di Tuba. Sementara, kuasa hukum masyarakat setempat, Irawan Saleh SH, yang juga Ketua Umum LSM Pengabdian Putra Daerah Lampung (PPDL) mengatakan, bahwa pihaknya akan terus berupaya melakukan gugatan terhadap kesewenang-wenangan PT ALP yang dianggap telah merampas lahan milik warga masyarakat di sana disertai berbagai perilaku intimidasi. Sikap yang sama pun ditunjukkan oleh Direktur PT ALP Gouw Peng Kiang alias Kuku, yang mengatakan bahwa pihaknya secara sah pemegang HGU diatas lahan 1500 Ha itu. Bahkan Kuku mengatakan, pihaknya yang pertama kali membuka lahan tersebut sejak tahun 1993. ”Saya pelaku sejarah atas tanah itu,” ujar Kuku. Kuku membantah tudingan bahwa dirinya melakukan intimidasi terhadap warga masyarakat disana dan bertindak arogan.”Buat apa saya melakukan cara-cara yang tidak terpuji? Kami pemegang sah HGU itu, kok. Dan dokumen yang kami miliki otentik. Bukan sekedar mengaku-ngaku,” tandasnya. Kendati kedua belah pihak sama-sama mempertahankan argument masing-masing, namun banyak pihak, termasuk Pengadilan Negeri (PN) Menggala berharap, agar masing-masing pihak yang bersengketa mencari titik temu yang terbaik. ”Supaya penyelesaiannya tidak berlarut-larut,” ujar Ketua PN Menggala Retno Purwandari Y SH. ek

Pariwara

PTPN VII Terus Galang Kebersamaan FOKUS – PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha wilayah Bergen, Lampung Selatan, Jum’at (30/1) pekan kemarin, terus menggalang ukhuwah islamiyah terhadap sesama, guna menjalin kebersamaan terhadap warga masyarakat. Terbukti pengajian akbar yang diselenggarakan oleh perusahaan perkebunan terbesar ini dibanjiri ribuan jamaah di halaman Masjid Al-Huda, Bergen, Lampung Selatan, yang berasal dari jamaah pengajian Al Hidayah. Bahkan tak tanggung-tanggung, Bupati Lampung Selatan, Wendy Melfa, pun turut serta dalam jamaah tersebut. Selain manajer pemasaran Herry Iswadi, manajer UU Bergen Afifuddin, manajer UU Way Berulu, Andreas Dewantara, Camat Tanjung Bintang, Camat Tanjungsari dan unsur muspida lainnya. Antusias jamaah dalam acara tersebut nampak jelas terasa. Buktinya, kendati diguyur hujan deras ribuan jamaah pengajian akbar itu tetap tidak beranjak dari tempatnya masing-masing untuk mendengarkan ceramah yang disampaikan Ustad Hi. Herudin Yusuf. Selain itu, pada kesempatan itu pihak PTPN memberikan santunan kepada 306 orang anak yatim piatu yang ada di lingkungan UU Bergen.”Pengajian akbar ini merupakan agenda rutin yang digelar setiap tahun,” ujar Ketua Panitia Pengajian, yang juga manajer UU Bergen Afifuddin. Dijelaskan Afifuddin, pengajian akbar ini digelar pihaknya sejak tahun 1999, hingga sekarang ini sebagai rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT, dimana kita telah dapat melalui tahun 2008 dengan mendapatkan hasil kinerja yang baik. Diharapkan tahun 2009 ini, PTPN VII akan mendapatkan hasil kinerja yang lebih baik lagi. ”Dan syukur hingga saat ini UU Bergen dapat terus memberikan santunan kepada anak-anak yatim piatu yang ada di lingkungan wilayah perusahaan perkebunan ini. Ini semua berkat dukungan dari masyarakat dan pemda kabupaten lampung selatan, yang begitu mendukung PTPN VII terutama unit usaha di Bergen ini,” ujar Afif kepada Fokus. Hal senada diungkapkan oleh Manajer Pemasaran Herry Iswadi, yang memberikan sambutan mewakili direksi PTPN VII. Herry berharap kedepan PTPN VII dapat terus berkembang, sehingga dapat memenuhi kewajiban kepada masyarakat dan pemerintah daerah. ”Karena kalau tidak ada bantuan masyarakat dan pemda, kinerja tahun 2008 tidak akan berhasil dengan baik. Kedepan kita berharap pemda terus dapat membantu PTPN VII, terutama UU Bergen sehingga terus dapat eksis keberadaannya,” imbuhnya. Ditambahkannya, khusus untuk pekerja UU Bergen, pihaknya berharap untuk terus menggali tatanan nilai seperti yang telah dicanangkan, yaitu icon promosi.”Mudah-mudahan tatanan nilai itu mampu menghadapi tantangan yang timbul pada masa-masa mendatang,” tandasnya. Sementara, Bupati Lampung Selatan Wendy Melfa, dalam sambutannya mengajak semua jamaah yang hadir untuk bersyukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat yang telah diberikan kepada masyarakat lampung selatan. Juga, lanjut Bupati, dengan landasan iman yang kuat, maka akan tumbuh kesadaran akan cinta tanah air, cinta lingkungan serta cinta persaudaraan sebagai sesama umat muslim. ”Dalam menghadapi era yang serba modern ini dibutuhkan insan yang memiliki integritas kpribadian yang utuh, yang dilandasi oleh nilai-nilai keimanan yang kuat. Sehingga dapat melakukan kegiatan pembangunan dengan baik,” imbuh Wendy dalam sambutannya.. Sementara, dalam siraman rohani Ustad Hi. Herudin Yusuf juga mengajak semua yang hadir untuk menjalin kebersamaan. Karena nilai juang dan kerja keras tidak akan berjalan baik tanpa ada rasa kebersamaan. Bahkan dikatakannya, salah satu faktor yang tidak ada dalam kebersamaan adalah kebencian. ”Kalau sudah tumbuh bibit benci, maka tidak akan ada lagi rasa kebersamaan, tidak akan ada lagi silaturahmi,” ujar sang ustadz seraya menukaskan untuk selalu bersikap istiqomah, istikarah dan istigfar. Dijabarkan Ustasd Hi Herudin Yusuf, istiqamah artinya pemantapan hati. Yakni menyatukan niat yang sama untuk maju menuju lebih baik. Beristikarah yakni berpikir sebelum melakukan tindakan. Sehingga tindakan yang kita lakukan berjalan di jalan yang benar. Istigfar berarti kita bersama-sama merenung untuk berbuat kebaikan. ”Dengan begitu, kita selamatkan PTPN VII, kita galang terus kebersamaan dan maju terus menuju kejayaan,” imbuhnya dihadapan ribuan jamaah.bf Teks/foto : beny faisal

01 Februari 2009

"Saya Milik Kita Semua"

SABTU (31/1) Ball Room Hotel Sheraton Lampung menjadi saksi pengukuhan Pengurus Harian DPD Partai Demokrat (PD) Provinsi Lampung periode 2008-2011 yang dilakukan langsung oleh Ketua Umum DPP PD, Hadi Utomo. Kepengurusan ini merupakan tindaklanjut dari musdalub 26 November 2008 yang secara aklamasi memilih Hi Zulkifli Anwar sebagai ketua DPD PD Lampung untuk tiga tahun kedepan. Disela-sela persiapan pelantikan pengurus harian, Ketua DPD PD Lampung, Hi Zulkifli Anwar, menyempatkan diri untuk wawancara dengan Farid Jayataruna dari Fokus, berikut petikannya: Bagaimana persiapan pelantikan pengurus PD yang baru? Alhamdulillah, semua sudah dikelola dengan baik oleh panitia. Mudah-mudahan semuanya lancar. Doakan saja. Acara pelantikan ini akan diwarnai dengan pelaksanaan muscablub PD Kota Bandar Lampung. Berapa banyak jumlah pengurus harian? Sekitar 55 orang, itu terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, wakil-wakil ketua sebanyak 20 orang, wakil-wakil sekretaris juga 20 orang, dan wakil bendahara 12 orang. Mereka yang akan dilantik oleh Ketua Umum DPP PD, Bapak Hadi Utomo. Kalau pengurus biro dan sebagainya? Nanti menyusul. DPD yang akan menyusunnya dan meminta persetujuan DPP. Banyak kabar, dalam menentukan komposisi pengurus harian terjadi tarik-menarik, apa betul? Kalau hal semacam itu, sesuatu yang lumrah-lumrah saja. Tapi menurut saya bukan tarik-menarik, melainkan proses pengkajian, penelitian, dan kecermatan yang memang sangat ekstra. Ya biasa-lah, namanya juga partai politik, apalagi untuk Partai Demokrat. Kemungkinan banyak yang kecewa dong? Kalau soal kecewa karena tidak masuk kepengurusan, saya kira ya wajar saja terjadi. Yang harus kita ingat, menjadi kader partai itu kan tidak harus duduk di kepengurusan. Sudah saatnya kita mengubah orientasi perjuangan. Maksudnya? Saya mengajak seluruh jajaran kader Partai Demokrat di Provinsi Lampung untuk mengubah paradigma, yaitu berorientasi fungsi dan bukan posisi. Maksudnya, mari kita fungsikan secara maksimal keberadaan kita sebagai kader partai untuk kebesaran partai dan rakyat. Untuk apa menjadi pengurus kalau tidak mampu memfungsikan dirinya secara maksimal. Maka, dimana pun kita, dalam posisi struktural partai atau tidak, janganlah dipermasalahkan. Yang penting bagaimana kita selaku kader partai mampu memberi yang terbaik untuk partai dan rakyat. Karena Partai Demokrat ada memang hanya untuk rakyat. Bisa lebih rinci? Begini, lahirnya Partai Demokrat ini kan merupakan manifestasi dari geliat yang demikian besar para tokoh dan senior partai untuk memaksimalisasi perannya bagi kepentingan rakyat. Itu sebabnya sampai sekarang, dan saya yakini sampai kapanpun, orientasi perjuangan Partai Demokrat ya hanya untuk kepentingan rakyat. Bahwa perjuangan untuk mengemban kepentingan rakyat itu kita mesti mayoritas di legislatif dan menduduki kursi-kursi puncak eksekutif, itu memang betul. Bagaimana kita akan memperjuangkan nasib rakyat kalau wakil-wakil rakyat di legislatif hanya sedikit, kan begitu. Sebaliknya, bagaimana program eksekutif akan selalu pro rakyat dan terus mengalami perbaikan bagi kepentingan rakyat kalau kepemimpinan pemerintahan tidak ditangan kader Partai Demokrat. Karena itu, seluruh kader partai berkewajiban untuk membesarkan partai. Selama ini di Lampung terbentuk opini jika Partai Demokrat selalu gontok-gontokan, menurut Anda? Kalau partai politik tanpa ada perbedaan, namanya bukan partai politik, hahaha… Tapi kalau dikatakan selama ini Partai Demokrat di Lampung lebih sering gontok-gontokannya ketimbang dinamis dan aktualisasinya ke masyarakat, saya kira juga tidak sepenuhnya benar. Saya telah pelajari dan telaah hal-hal apa saja yang selama ini menjadi peletup masalah diinternal partai. Insya Allah kedepan Partai Demokrat di Lampung akan lebih baik. Mohon doa dan dukungannya. Anda siap menghilangkan kubu-kubuan?Menurut saya, tidak ada itu kubu-kubuan di Partai Demokrat Lampung. Kalaupun ada sekelompok orang yang punya kedekatan pribadi dengan orang yang lain, ya itu sah-sah saja. Namun begitu kepentingan partai dimajukan, saya yakin semuanya akan menyatu. Trik Anda untuk mengubur kubu-kubuan?Saya tegaskan, tak ada kubu-kubuan. Melalui kesempatan ini saya tegaskan bahwa saya selaku ketua DPD Partai Demokrat Lampung merupakan milik kita semua, yaitu miliknya partai, miliknya seluruh kader partai dan milik seluruh masyarakat Lampung. Jadi, siapapun pengurus, mulai dari DPD sampai ke tingkat terbawah, adalah milik saya, sebaliknya saya dan jajaran pengurus DPD periode 2008-2011 ini milik mereka semua. Pun untuk para kader dan seluruh rakyat Lampung, saya dan jajaran pengurus DPD, DPC dan seterusnya adalah milik mereka. Anda optimis dengan komitmen itu akan meredam cerita lama mengenai konflik-konflik internal partai? Insya Allah, saya kan sudah banyak berdiskusi dengan teman-teman di partai, baik yang ada di kepengurusan maupun yang tidak. Saya mengajak seluruh jajaran pengurus, mari kita maksimalkan kepercayaan yang diberikan partai kepada kita untuk kepentingan rakyat, karena Partai Demokrat ini ada memang hanya untuk rakyat. Begitu juga para kader, berjuang tidak harus menduduki jabatan di struktur partai, dimanapun kita mampu berjuang untuk membawa kemaslahatan bagi rakyat. Apa saja program yang telah Anda siapkan sebagai nakhoda DPD PD Lampung yang baru? Saya sudah siapkan beberapa agenda penting. Tapi mohon maaf, tidak dapat saya buka melalui media massa. Hal ini semata-mata demi kepentingan partai agar kedepannya lebih dapat maksimal dalam berbuat untuk kepentingan rakyat. ***

Jangan Lari Dari Nilai Ibadah

MESKI di-lengser-kan dari kursi ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Lampung secara inkonstitusional, namun tak membuat Hi Abdullah Fadri Auli, SH, kehilangan ghirah untuk terus berjuang membesarkan partai Islam tersebut. “Yang namanya jabatan itu kan hanya amanah dan sarana untuk kita berjuang. Tanpa jabatan pun saya akan terus berjuang untuk membesarkan PAN, dan yang lebih penting lagi dalam perjuangan jangan sampai kita lari dari nilai ibadah,” tutur Aab, begitu anggota DPRD Provinsi Lampung ini biasa disapa. Lalu perjuangan apa yang kini tengah dilakukan politisi kelahiran Tanjungkarang 11 Juli 1961 itu? Fajrun Najah Ahmad dari Fokus berhasil mewawancarai mantan ketua DPW PAN Lampung tersebut, berikut petikannya: Ada kabar, Anda belakangan mengurangi ritme perjuangan? Hahaha… Siapa yang bilang begitu? Bahwa saya pernah agak jarang turun ke konstituen dan masyarakat, itu betul. Kendalanya hanya satu, karena waktu itu saya sedang sakit, yang secara fisik tidak berkemampuan untuk terus aktif. Cuma itu saja kok. Bukan karena Anda kehilangan gairah akibat di-lengser-kan dari jabatan ketua DPW? Hahaha… Kalau yang namanya jabatan itu bagi saya adalah amanah, bukan segala-galanya. Jadi tidak ada istilah Aab akan menjadi kendur hanya karena tak lagi memegang jabatan. Nggak ada itu dalam kamus hidup saya. Jabatan hanyalah amanah untuk semakin memotivasi kita dalam mengembangkan potensi diri dan membesarkan partai. Jadi karena tak lagi ketua lagi, motivasi bisa turun dong? Bukan begitu! Justru secara moral beban saya berkurang dengan tidak lagi memegang jabatan sebagai amanah apapun di jajaran partai. Saya makin enjoi mengapresiasikan diri ke masyarakat maupun diinternal kader partai. Saya bebas menyampaikan alur pemikiran, berbagi pengalaman, dan turun kapanpun juga ke masyarakat. Apa yang Anda tekankan dalam konteks perjuangan? Nilai ibadah! Perjuangan seluruh kader PAN itu tidak boleh lepas dari nilai ibadah, ini yang sangat penting. Jadi, orientasi perjuangan jangan lari dari itu. Jangan berjuang untuk mencari jabatan, baik diinternal partai maupun di lembaga legislatif misalnya. Berjuang dengan nilai ibadah itu kalaupun kita mengalami sesuatu, Insya Allah akan sahid. Selain itu, dalam hablum minannas, kita juga tidak akan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran agama. Misalnya? Sederhananya saja, sekarang ini kan eranya kampanye caleg. Kader PAN yang telah memahami benar bahwa perjuangan dalam konteks apapun sebagai bagian dari ibadah kita kepada Allah SWT, tidak akan pernah melakukan hal-hal yang tidak baik. Misalnya, memberi janji-janji, padahal dia sendiri sadar hal itu tak mungkin diwujudkannya, dia juga sadar bahwa janji-janji itu hanya untuk sekadar menyenang-nyenangkan rakyat dan mendapat simpati rakyat semata. Tidak usah-lah hal-hal semacam itu dilakukan. Jadi sebaiknya yang dilakukan bagaimana? Ya lakukan silaturahmi dengan baik. Diskusikan dan pahami berbagai persoalan rakyat secara mendasar. Ajak rakyat untuk bersama-sama melakukan perbaikan-perbaikan ke masa depan. Jadi konsepnya, membuat perbaikan itu ya harus bersama-sama. Hanya sebagai caleg, meminta dukungan untuk nantinya akan membantu perbaikan melalui jalur legislatif. Saya kira, dengan pola-pola pendekatan yang biasa-biasa saja, selain kita tidak akan lari dari nilai ibadah, juga membuat rakyat akan bersimpati. Anda sendiri kan caleg untuk DPRD Lampung dari daerah pemilihan Tanggamus dan Lampung Barat, yang telah dilakukan selama ini? Saya cukup rutin turun ke daerah-daerah. Alhamdulillah, kesehatan yang dulu sempat menjadi kendala, saat ini sudah tidak lagi. Dan dengan tidak memegang jabatan lagi di partai membuat saya memiliki banyak waktu dan kesempatan untuk bersama-sama dengan rakyat. Jadi memang, dibalik semua musibah selalu ada hikmah, hahaha… Anda menganggap pe-lengser-an dari jabatan ketua DPW PAN Lampung itu sebagai musibah ya? Ya, begitulah! Hahaha… Anda tidak melakukan “pemberontakan” atas pe-lengser-an yang dinilai banyak kalangan internal sebagai tindakan inkonstitusional? Ngapain? Yang penting itu kan bukan jabatannya, tapi fungsi kita di partai, kan itu. Bagaimana kita memfungsikan kekaderan kita dapat memberi manfaat untuk partai, untuk masyarakat, dan daerah, kan itu yang sangat penting. Kalau pegang jabatan tapi tidak mampu memaksimalisasi jaringan kita sendiri misalnya, bagaimana partai akan memberi warna kepada kehidupan masyarakat? Kan begitu! Jadi Anda tetap menilainya musibah yang membawa hikmah? Hahaha… Ya semacam itu-lah! Yang penting adalah bagaimana kita sebagai kader PAN mampu memberi warna bagi kehidupan masyarakat, melalui jalur-jalur profesi kita. Buat apa jabatan kalau nggak berbuat apa-apa untuk sekeliling? Jadi Anda tidak kecewa di-lengser-kan dari jabatan ketua DPW PAN Lampung? Sebagai manusia, tentu saja saya kecewa. Apalagi prosesnya kan tidak dalam kelaziman. Namun ya itu tadi, bagi saya jabatan adalah amanah. Kalau amanah ditarik, kapan pun saya siap. Yang penting bagi saya terus memfungsikan diri sebagai kader PAN yang harus terus berjuang dalam nilai keibdahan demi membawa kemaslahatan rakyat dan kemajuan daerah. Anda optimis akan terpilih lagi menjadi anggota DPRD Lampung? Insya Allah, doakan saja. Tentunya optimisme itu karena saya terus berjuang bersama teman-teman dengan menemui langsung masyarakat pemilih. Kalau optimisme hanya berdasarkan mimpi tanpa kerja keras, itu namanya nggak bener. Kader PAN harus teruji dengan memiliki basis massa yang kuat dan lebar, nggak cukup hanya didukung jajaran pengurus saja. *** Profil Hi Abdullah Fadri Auli, SH Tempat/tgl lahir : Tanjungkarang, 11 Juli 1961 Alamat : Jl P Emir M Noer No 117, Pengajaran, Bandar Lampung Nama Istri : Mayah Yusuf, SH Nama Anak : 1. Faisal Dhio Auli 2. Faris Rizki Auli Jabatan : Anggota DPRD Provinsi Lampung

Hidir Siap Emban Amanah

Caleg PKB Favorit Di Lamsel & Pesawaran POSISI di nomor urut 2 untuk caleg DPRD Provinsi Lampung melalui dapil II (Lamsel dan Pesawaran) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), tidak membuat aktivis kelahiran Kotabumi 14 Maret 1977 ini kecil hati. Ia justru menggeliat ke setiap rakyat pemilih. Tak pelak lagi, Hidir Ibrahim, SAg, MSi layak dibilang caleg PKB favorit di daerah pemilihannya. Dunia politik bagi Hidir –begitu ia biasa disapa-, bukanlah barang baru. Ia tahu persis lika-liku, trik dan strategi di bidang ini. Bahkan, secara tidak langsung, ia memahami betul bagaimana tugas-tugas sebagai perwakilan rakyat. Sebab ia pernah cukup lama menjadi staf khusus anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) utusan Provinsi Lampung, bahkan menjadi asisten pribadi. Dengan usianya yang masih relatif muda, Hidir mampu merayapi seluruh wilayah daerah pemilihannya secara rutin. Dengan pengalamannya yang cukup matang, membuatnya mampu masuk ke semua relung pendukung caleg-caleg yang lain. Dengan pembawaannya yang low profile, membuatnya bisa dengan nyamannya bersilaturahmi dengan siapa saja, bahkan dengan petani yang tengah melepas lelah di tepian galengan. “Banyak aspirasi masyarakat yang telah saya serap. Semua saya catat. Intinya, rakyat ingin jaminan ketenangan dalam hidupnya, utamanya pada bidang kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan,” tutur suami Senny Natalia itu. Layaknya sosok yang telah matang proses pengkaderannya, Hidir yang menjabat Wakil Ketua DPW PKB Provinsi Lampung ini menegaskan kesiapannya mengemban amanah rakyat. “Kalau saya diberi kepercayaan, Insya Allah tidak akan sia-sia, karena nafas saya dengan rakyat sama tarikannya,” ucapnya dengan sungguh-sungguh. dd Profil Hidir Ibrahim, SAg, MSi Tempat/tgl lahir : Kotabumi, 14 Maret 1977 Agama : Islam Nama Istri : Senny Natalia Nama Anak : 1. M Iqbal Ali Muhaimin Hibra (Usia 2 tahun 4 bulan) 2. Nazwa Aulya Hibra (Usia 6 bulan) Alamat : Perum Griya Tampan Sejahtera (GTS) Blok D NO 2 BLPP Desa Hajimena, Natar, Lampung Selatan Riwayat Pendidikan 1. Strata Satu (S1) Fakultas Dakwah Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) IAIN Raden Intan Bandar Lampung, Lulus 1999 (Wisudawan Termuda & Terbaik) 2. Strata Dua (S2) Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Jurusan Manajemen Pembangunan Sosial Universitas Indonesia (UI), Lulus 2004 Riwayat Organisasi 1. Wakil Sekretaris Jenderal PB PMII 2001–2003 2. Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa PP GP ANSOR 2005–2010 3. Wakil Ketua DPD KNPI Provinsi Lampung 2002–2004 4. Wakil Sekretaris Jenderal HIMPALA (Himpunan Pemuda Lampung) Jakarta 2005–2008 5. Wakil Sekretaris Jenderal DPP Lampung Sai 2005–2010 6. Wakil Ketua DPW PKB Provinsi Lampung 2006–2011 Riwayat Pekerjaan 1. Staf Khusus Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Utusan Provinsi Lampung 2. Asisten Pribadi Aanggota DPD RI Utusan Provinsi Lampung VISI : “PENGUATAN KINERJA DPRD PROVINSI LAMPUNG MENUJU MASYARAKAT LAMPUNG YANG SEHAT, CERDAS, DAN MAKMUR” MISI : 1. Mengkritisi, mengkaji, dan memberikan solusi terhadap Peraturan – peraturan Daerah (PERDA) yang telah dan akan dibuat sesuai dengan kebutuhan dasar masyarakat (need assesment) terutama pada bidang kesehatan, pendidikan, dan Kesra. 2. Mengkritisi, mengkaji alokasi APBD Provinsi Lampung dan menempatkan alokasi anggaran sesuai dengan masalah dan kebutuhan masyarakat Lampung terutama pada bidang kesehatan, pendidikan, dan Kesra. 3. Melakukan monitoring dan evaluasi secara kritis terhadap pelaksanaan kebijakan dan program Pemerintah Daerah Provinsi Lampung terutama pada bidang kesehatan, pendidikan, dan Kesra.

Mega Putri Selalu Merayapi

Caleg DPRD Lampung Dari Lamtim & Metro SIAPA warga Lampung Timur dan Kota Metro yang tidak mengenal dengan baik Hj Mega Putri Tarmizi, SE, MM. Politisi wanita kelahiran 4 April 1952 ini sudah sejak tahun 2000 silam secara rutin merayapi wilayah tersebut dan menyatu dengan seluruh masyarakatnya. Kedekatan batin itulah yang kemudian menjadikan istri Hi Tarmizi Sabki, SE, MBA tersebut dipercaya sebagai anggota DPRD Provinsi Lampung periode 2004-2009 melalui Partai Golkar. Menghadapi pesta demokrasi memilih legislator 9 April mendatang, lagi-lagi Mega Putri dipercaya partainya untuk mendulang suara maksimal di Kabupaten Lampung Timur dan Kota Metro, dengan menempati nomor urut 1. Sebagai kader Partai Golkar yang berpengalaman, Mega Putri tahu persis perlunya membangun kedekatan dengan seluruh konstituennya. Itu sebabnya, selama menjadi anggota DPRD Lampung lima tahun belakangan, ia lebih sering berada di wilayah Lamtim dan Metro. “Saya merasa sudah sejiwa dan senafas dengan seluruh masyarakat Lamtim dan Kota Metro, karena itu saya selalu turun ke sana untuk bertemu masyarakat,” tuturnya dengan polos, akhir pekan kemarin. Dengan pembawaannya yang familiar dan low profile, menjadikan politisi kelahiran Menggala ini tak bersekat dengan rakyat Lamtim dan Kota Metro. Bagi ibu tiga anak dan nenek lima cucu ini, memperjuangkan aspirasi dan mimpi rakyat sudah merupakan takdirnya. Itu sebabnya, “Saya tak akan pernah lelah dan berhenti berjuang mengemban amanah rakyat,” tegas Mega Putri Tarmizi. Ia optimistis, dirinya akan kembali mendapat kepercayaan rakyat untuk duduk di legislatif lima tahun ke depan. Optimisme itu bukan saja berdasarkan jajaran Partai Golkar di Lamtim dan Kota Metro yang bekerja secara tersistem, tetapi juga didukung oleh kedekatannya selama ini dengan mayoritas masyarakat setempat. “Insya Allah masyarakat Lamtim dan Kota Metro kembali memberi kepercayaan kepada saya untuk menyuarakan aspirasi mereka di legislatif. Optimisme ini karena saya tahu persis apa mimpi-mimpi rakyat yang harus diwujudkan oleh wakil-wakilnya yang ada di Dewan,” tutur tokoh senior Partai Golkar Provinsi Lampung ini. Mega mengajak seluruh masyarakat Lamtim dan Kota Metro untuk menggunakan hak pilihnya pada pemilu legislatif 9 April mendatang, karena hal itu akan membawa pengaruh bagi perbaikan kehidupan pada hari-hari selanjutnya. Menurut dia, selama ini dalam pertemuannya dengan masyarakat, dirinya tidak semata-mata menyampaikan program yang akan dilakukan bila kembali dipercaya mengemban amanah sebagai legislator, tetapi juga mengajak semua masyarakat untuk menggunakan hak pilih pada 9 April mendatang. “Sebagai politisi saya mempunyai tanggung jawab untuk membangun dan meningkatkan kesadaran politik masyarakat, dan hal itu secara rutin saya lakukan. Dengan harapan, melalui pemilu nanti tingkat partisipasi politik masyarakat akan semakin meningkat, yang hal ini bukan saja menguntungkan bagi rakyat tetapi juga partai politik,” tuturnya lagi. dd

Djunaedi Sosok Caleg Elegan

Diandalkan Partai Golkar Lampung Timur SELALU bersahaja, itulah kesan yang nampak dari keseharian Hi Achmad Djunaedi DS, sosok pria kelahiran Bakung Ilir, Tulang Bawang, 3 Maret 1953 silam. Menyambut pemilu legislatif 9 April mendatang, ia menjadi caleg untuk DPRD Lampung Timur dari Partai Golkar. Hi Achmad Djunaedi DS dipercaya partainya sebagai caleg dari daerah pilihan (DP 3) yaitu; Kecamatan Matarambaru, Way Jepara, Braja Selebah, dan Kecamatan Labuhan Ratu. Meski berada di nomor urut 3, namun di masyarakat ia dinilai sebagai sosok caleg elegan. Bagaimana Hi Achmad Djunaedi mempersiapkan dirinya meraup suara terbanyak melalui pemilu 9 April nanti? Berikut petikan wawancara Hamami Toni dari Fokus dengan pengurus PK Partai Golkar tersebut, di kediamannya, Rabu (28/1) lalu. Kabarnya Anda mencalonkan sebagai caleg dari Partai Golkar, apa benar begitu? O kalau itu benar! Apa motivasi Anda? Motivasi pencalonan saya sebagai caleg yaitu ingin membantu Ketua DPD Partai Golkar Lamtim yang juga sebagai Bupati Lampung Timur dalam mewujudkan visi dan misinya, diantaranya meningkatkan kesejahteraan pertanian, menggratiskan biaya pendidikan dari tingkat SD, SMP, dan SMA, serta menggratiskan pula pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK). Program ini sudah berjalan dari awal Januari 2009, dan saat ini telah dirasakan oleh masyarakat Lampung Timur. Betul program itu saat ini sudah berjalan? Betul, buktinya saat ini tidak ada lagi wali murid yang dipungut biaya pendidikan, dan terakhir ini bantuan pupuk sudah disalurkan untuk para petani serta mengenai KTP dan KK ada 5 ribuan yang saya urus untuk pembuatannya, dan itu tidak ada biaya (gratis). Nah ini buktinya yang telah dirasakan masyarakat saat ini. Dari 5 ribuan KTP dan KK yang Anda urus demi masyarakat, apa sudah selesai semua? Ya, Alhamdulillah yang sudah selesai saat ini baru 1.000 KK dan KTP, mudah-mudahan akhir bulan Februari sisanya bisa selesai semua. Bila Anda terpilih sebagai anggota legislatif, apa program unggulannya? Jika saya terpilih menjadi anggota DPRD Lampung Timur, yang menjadi fokus saya adalah segi pembangunan, khususnya pembangunan infrastruktur dan ekonomi masyarakat. Saya juga akan memberi bantuan kepada masyarakat yang memang betul-betul memerlukannya. Hanya itu program Anda? Masih banyak lagi dong?! Seperti mengenai kesehatan kepada orang tidak mampu, memantau bantuan pemerintah untuk biaya pendidikan gratis dan membantu pemerintah dalam mensejahterakan para petani. Sehingga kesemuanya ini adalah untuk kesejahteraan rakyat. Itulah yang terbisik dihati saya untuk mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Lampung Timur. Jadi itu yang melatarbelakangi Anda menjadi caleg? Memang seperti itu, sebab saya tidak muluk-muluk menjanji-janjikan kepada masyarakat, yang jelas pembangunan harus mengedepankan aspek yang bersentuhan kepada masyarakat, dalam arti kita selaku wakil rakyat harus betul-betul pro rakyat dan menampung aspirasi yang menjadi keluhan rakyat. Kalau boleh tahu, sejauhamana sosialisasi yang telah Anda lakukan? Begini, sementara sosialisasi yang sudah saya lakukan dari bulan yang lalu dimulai dari pengajian yasinan ke dusun-dusun, membantu ribuan masyarakat membuat KTP dan KK gratis, serta menyantuni anak yatim dan menampung aspirasi yang menjadi keluhan masyarakat. Karena saya akan mengedepankan kepentingan masyarakat dari pada kepentingan pribadi jika saya terpilih, sebab anggota legislatif adalah milik masyarakat, dan harus memperjuangkan kepentingan masyarakat. Itu sudah menjadi program dan visi misi saya. Jadi visi misi Anda untuk membawa manfaat bagi kepentingan masyarakat, begitu? Ya, kurang lebih begitu, karena kesempatan itu masih ada untuk saya, untuk memperjuangkan nasib rakyat yang masih digaris kemiskinan. Itu saja dulu ya, mohon doa dan dukungannya. *** Profil Hi Achmad Djunaedi DS Tempat/tgl lahir : Bakung Ilir, 3 Maret 1963 Alamat : Desa Matarambaru, Kecamatan Matarambaru, Lampung Timur Pendidikan : 1. SD Bakung Ilir, Tuba, Lulus 1966 2. SMEP Kotabumi, Lampura, Lulus 1969 3. SMEA Kotabumi, Lampura, Lulus 1972 Nama Istri : Hj Komala Sari Pekerjaan : Guru (PNS) Nama Anak : 1. Bripka Sony Mawardi, SH 2. Neni Susanti, AMd 3. Iptu Heriyandi, S,Si 4. Okta Risman, SE

Membawa Misi Keberpihakan Nurani

SIAPA yang tidak mengenal Subadra Yani, sosok low profile yang akrab diberbagai lingkungan pergaulan komunitas masyarakat di tanah tapis berseri ini. Selain banyak beraktivitas diberbagai lembaga kemasyarakatan, Subadra juga kerap dikenal memiliki jiwa peduli yang tinggi terhadap masyarakat. Khususnya masyarakat konsumen yang merasa dirugikan hak-haknya. Kini, Subadra mencoba berjuang dan berusaha memasuki sistem untuk lebih menyalurkan kepeduliannya terhadap aspirasi masyarakat, yang selama ini ia anggap masih banyak aspirasi dikebiri dimana justru semestinya harus menjadi skala prioritas utama. Tak pelak, pilihan untuk mencalonkan diri di pemilu legislatif pun ia putuskan. Keputusan yang ia ambil pun mendapat dukungan sang pendamping hidupnya, Ir Lia Yuliana Margaretha. Yang telah memberikannya 4 buah cinta kasih mereka. Melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan berada di nomor urut 4, Subadra meyakini ijtihad politiknya, bahwa saatnya nurani berpihak secara nyata. Bukan hanya sekedar peduli belaka, berbicara dan menyapa. ”Namun harus diwujudkan, hingga berdampak terhadap realisasinya!” ujarnya suatu ketika. Berikut penuturan Drs Hi Subadra Yani Moersalin, Caleg DPRD Provinsi Lampung, untuk daerah pemilihan Kota Bandarlampung ini kepada Farid Jayataruna dari Fokus, belum lama ini : Boleh tahu, apa yang menjadi alasan Anda untuk ikut maju menjadi calon anggota legislatif? Keberpihakan nurani terhadap kepedulian aspirasi masyarakat, itu alasan utamanya. Hanya itu saja? Ya, pada dasarnya, secara garis besar demikian. Namun, jika diurai banyak sekali pengejewantahan dari nilai kepedulian itu. Tapi ada skala prioritas yang harus lebih dulu diutamakan. Contohnya seperti apa? Sederhana saja. Hak konsumen yang dirugikan, semestinya jangan lagi terjadi. Jika penyelenggara pemerintahan jeli dan teliti memperhatikan nasib dan kehidupan masyarakat. Karena, hak-hak konsumen sangat berkaitan dengan ke asasian seorang warga masyarakat yang hidup disuatu negara. Kenapa? Selama ini warga masyarakat, khsususnya di Kota Bandarlampung tidak pernah merugikan secara berjamaah. Justru masyarakat kerap menerima perlakuan merugikan secara berjamaah. Ini penting untuk diperhatikan. Karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Jangan dianggap sepele. Apa visi Anda? Peduli terhadap aspirasi masyarakat. Yang didalamnya menyangkut berbagai persoalan yang dibutuhkan masyarakat. Khususnya masyarakat Kota Bandarlampung. Misi Anda? Saya membawa misi nurani yang berpihak kepada rakyat, bukan penguasa. Yang diawali dari niat tulus untuk kemaslahatan masyarakat. Itu saja. Anda dikenal aktif di lembaga kebudayaan Lampung SAI, apakah budaya jadi perhatian Anda juga? Oh, jelas. Itu tradisi leluhur yang harus tetap dilestarikan dan dijaga keberadaannya. Tanpa budaya, keberadaban kehidupan sosial masyarakat tentu tidak ada. Masak kita mau disebut masyarakat tidak beradab? Tentu tidak. Nah, eksistensi adab itu muncul ketika identitas budaya melekat pada suatu bangsa. Sehingga budaya adalah identitas kita. Hanya memang, ketika kita hidup berdampingan dengan beragam budaya, kebhinekaan harus kita terapkan secara nyata. Karena, kita adalah satu, bangsa Indonesia. Budaya adalah kekayaan bangsa kita. Apa yang akan Anda lakukan terhadap pelestarian nilai-nilai budaya jika kelak Anda duduk menjadi anggota dewan terhormat? Banyak hal yang akan dilakukan. Tergantung nanti bagaimana aspirasi dari kalangan masyarakat berkaitan tentang pelestarian itu sendiri. Tentu keputusan itu harus di musyawarahkan agar menemukan kesepakatan bersama. Karena ini menyangkut demokrasi. Kita tidak dapat memutuskannya sendiri. Yang patut didahulukan, aspirasi yang diinginkan masyarakat. Bukan malah memaksakan aspirasi kita terhadap masyarakat. Anda yakin memperoleh dukungan masyarakat dalam pencalonan ini? Insya Allah… Karena masyarakat lebih memiliki nurani dalam menentukan pilihannya nanti.*** Profil Drs Hi Subadra Yani Moersalin Tempat Tanggal/Lahir : Telukbetung, 23 April 1963 Pekerjaan/Jabatan : Ketua YLKI Provinsi Lampung Istri : Ir Lia Yuliana Margaretha Anak : 4 Orang Alamat : Jl Terusan Way Umpu No.22 Pahoman Bandarlampung 35213 Pendidikan - SD Pertiwi Tauladan Metro 1975 - SMP Negeri Telukbetung 1979 - SMA Negeri 2 Tanjungkarang 1982 - SI FISIP UNAS Jakarta 1989 Organisasi - Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Provinsi Lampung - Sekretaris DPD Lampung SAI Provinsi Lampung - Wakil Ketua Dewan Riset Daerah (DRD) Provinsi Lampung - Ketua Kompartemen Pemberdayaan Masyarakat KADINDA Provinsi Lampung - Wakil Sekretaris Forum Pembauran Kebangsaan Provinsi Lampung - Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Provinsi Lampung - Pokja Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung - Wakil Ketua INKADO Korda Lampung

Rektor Ringan Melangkah

BERUNTUNG Universitas Megou Pak Tulang Bawang (UMPTB) memiliki rektor Dr Ratu Betta Caropeboka, MSi. Kenapa? Meski menjabat orang nomor satu di PTS bentukan Pemkab Tuba, namun ia tak cuma duduk anteng dan menerima laporan. Acapkali, ia turun langsung. Ringan melangkah, begitu ucap beberapa mahasiswa. Contohnya saat dilaksanakan ujian akhir semester tanggal 20 Januari lalu. Seluruh ruangan yang menjadi tempat mahasiswa mengikuti UAS, didatanginya. Ia tapaki dari lantai satu sampai lantai tiga. Ditatapnya para mahasiswa, pengawas, dosen, dan seluruh ruangan. Dicermatinya bagaimana proses pelaksanaan UAS secara sungguh-sungguh. Saat di suatu ruangan Ratu Betta melihat pelaksanaan UAS bak ajang diskusi, ia pun berucap ke pengawas: “Masak dosen tidak bisa mengatur dengan baik. Saya dulu mengajar satu kelas 70 orang bisa diatur kok, ini hanya beberapa puluh saja tidak bisa!” Dan dalam setiap ruangan yang didatanginya, Rektor UMPTB selalu mengingatkan para mahasiswa untuk menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan. Ia agak terhenyak saat mendapati kipas angin yang baru satu bulan silam dipasang, kini sudah rusak. Sambil menggelengkan kepala dan tersenyum kecut, Ratu Betta berujar: “Kalau membangun memang gampang, tapi merawatnya itu yang susah!” Dengan pola kepemimpinannya yang ringan melangkah, semua pihak diinternal PTS tersebut optimis, Rektor UMPTB akan mampu membawa perguruan tinggi kebanggaan masyarakat Tuba itu berkembang dengan baik. ek

Pasar Lama Tinggal Cerita

Meski Lega, Raden Mansus Tetap Waspada JALAN panjang memindahkan pedagang yang telah berusaha di Pasar Lama Menggala sejak puluhan tahun silam ke Pasar Baru di Jalan Lintas Timur akhirnya usai sudah. Kini bisa dibilang Pasar Lama tinggal cerita. Seluruh kios yang ada di Pasar Baru saat ini telah terisi, bahkan kurang. Rencananya dinas terkait akan membangun 20 unit toko lagi ditempat itu. Juga telah dibebaskan lahan seluas 4 hektare di belakangan lokasi pasar, yang rencananya akan dibangunkan perumahan khusus pedagang setempat. Meski sukses besar dalam program pemindahan pedagang dari Pasar Lama ke Pasar Baru, namun Kepala Dinas Pasar Tuba, Hi Raden Mansus, SE mengaku pihaknya tetap waspada. “Ya, memang lega sih dengan telah pindahnya semua pedagang ke Pasar Baru. Tapi kami tetap waspada. Saya tak ingin kejadian-kejadian lama terulang,” tuturnya melalui telepon seluler akhir pekan kemarin. Yang dimaksud Raden Mansus dengan kejadian-kejadian lama terulang tak lain adalah kembalinya para pedagang yang sudah pindah ke Pasar Baru ke Pasar Lama. Dua kali jabatan kepala Dinas Pasar berganti, kejadian serupa terus berulang. Itu sebabnya Raden Mansus menegaskan: “Kalau pedagang yang sudah di Pasar Baru melangkah satu kali saja untuk kembali ke Pasar Lama, kami akan melangkah tiga kali. Peraturannya sudah jelas, pendekatan sudah dilakukan, berbagai sarana pendukung sudah disediakan, jadi ya nggak ada toleransi lagi bagi pedagang untuk kembali ke Pasar Lama!” Beberapa mantan pedagang Pasar Lama Menggala mengaku menerima ajakan Dinas Pasar untuk meninggalkan tempat usahanya demi kemajuan bisnis di Pasar Baru. Hanya mereka mengingatkan, aparat hendaknya bersikap tegas bila ada yang mbalelo. “Kalau ada yang mencoba-coba kembali berdagang di Pasar Lama, ya cepatlah diusir. Jangan dibiarkan, karena akhirnya akan kembali semua pedagang yang sudah ada di Pasar Baru ini,” tutur seorang pedagang ikan bernama Herwan. “Untuk sementara ini, seluruh pedagang yang ada di Pasar Lama sudah pindah ke sini (Pasar Baru, red) tanpa terkecuali. Saya sangat bangga jika pemindahan ini merupakan pemindahan yang terakhir kalinya. Tapi saya himbau kepada dinas terkait, atas nama seluruh pedagang, agar kiranya nanti benar-benar dapat berbuat tegas kalau ada pedagang yang membandel. Jika ada yang pindah ke sana lagi (Pasar Lama, red) dan dibiarkan begitu saja tanpa ada reaksi dari dinas terkait, hal ini akan menimbulkan masalah. Jujur saja, kami sudah bosan dengan cara seperti ini, pindah dan pindah lagi,“ ucapnya. Herwan menambahkan, ketegasan dinas terkait dalam menata pedagang merupakan kunci sukses program relokasi tersebut. “Kalau dinas terkait tidak tegas, jangan salahkan kami kalau boyongan lagi ke tempat lama. Jadi, kalau muncul satu dua pedagang di tempat lama, segera bertindak. Kalau dibiarkan saja, kami mau pindah juga, nggak peduli aturan apa yang dibuat pemkab,” tegas dia. Isu yang berkembang akhir pekan kemarin menyatakan, pemilik toko di Pasar Lama tidak akan tinggal diam atas peraturan yang telah ditetapkan oleh Pemkab Tuba atas larangan berjualan yang bukan pada tempatnya. Pasalnya, pemilik toko akan tetap membuka toko mereka dengan mendatangkan pedagang dari luar daerah di toko-toko yang telah mereka rintis sekian tahun yang lalu. Tentang adanya isu terserbut, Raden Mansus hanya berucap pendek: “Siapapun yang melanggar ketentuan, akan berhadapan dengan hukum. Lihat saja akibatnya kalau ada yang macem-macem!” ek

Seriusi Program Halau Gajah

Konsen Pemerintah Kecamatan Labuhanratu PEMERINTAH Kecamatan Labuhanratu, Lampung Timur, saat ini menyeriusi program menghalau gajah agar tidak masuk ke areal pertanian warga setempat. Caranya? Dengan pemberdayaan masyarakat yang tinggal di perbatasan dengan Taman Nasional Way Kambas (TNWK). ”Pemberdayaan masyarakat adalah salah satu upaya mengurangi intensitas masuknya gajah ke areal pertanian warga,” ungkap Camat Labuhanratu, Jarot Suseno, akhir pekan silam. Dikatakan, program menghalau gajah dengan memberdayakan masyarakat merupakan langkat yang paling tepat. Pasalnya, kalau sekadar memasang alat untuk menghentikan hewan dilindungi itu agar tidak masuk ke arel pertanian, tidak akan bertahan lama, mengingat gajah adalah hewan yang sangat cerdik. Di Kecamatan Labuhanratu sendiri, lanjut Camat Jarot Suseso, ada tiga desa yang berbatasan langsung dengan TNWK, yakni Desa Labuhanratu VI, Labuhanratu VII, dan Labuhanrati IX. Dari tiga desa ini, Labuhanratu VI adalah desa yang paling sering dimasuki kawanan gajah. Menurut dia, untuk menurunkan intensitas masuknya gajah ke areal pertanian warga, pemerintah Kecamatan Labuhanratu telah melakukan berbagai upaya yang bertujuan untuk menurunkan intensitasnya. ”Untuk menurunkan intensitas itu, upaya yang paling efektif adalah menghalau gajah yang keluar. Agar warga tidak jenuh untuk tinggal di wilayah perbatasan, kami mencoba memberdayakan mereka,” terangnya. Dijelaskannya, sistem pemberdayaan yang dilakukan adalah dengan memberikan pekerjaan kepada mereka yang berada di wilayah perbatasan, sehingga keberadaan mereka selain mencegah masuknya gajah juga dapat mengembangkan usaha. Langkah ini sudah dilakukan di Desa Labuhanratu IV, dengan membuat kolam yang membudidayakan ikan. Jarot menambahkan, upaya ini merupakan tindaklanjut dari program Pemkab Lampung Timur untuk mengurangi konflik gajah dengan manusia. Pada tahun 2009 ini, program serupa akan terus dilanjutkan, karena sebelumnya pemkab telah menentukan skala prioritas dalam penanganan konflik ini, yakni dengan pemberdayaan masyarakat yang adi di wilayah perbatasan hutan tanam nasional ini. ”Cara ini memang bukan untuk menghentikan konflik antara gajah dengan manusia, namun mengurangi, karena sampai kapanpun konflik ini tidak akan selesai bila TNWK dan masyarakat yang tinggal di wilayah perbatasan masih ada,” tegasnya. Dalam kesempatan yang sama ia membenarkan, di wilayah selatan Desa Labuhanratu VI adalah daerah yang kerap dijadikan jalan untuk hewan bertubuh tambun ini keluar. Karenanya ia berharap upaya pemberdayaan masyarakat dengan cara memberikan peluang usaha, baik perikanan maupun peternakan yang telah digagas pemerintah dapat terus dilakukan, sehingga upaya pemberdayaan masyarakat yang telah berjalan dua tahun di Desa Labuhanratu VI terus berkembang. Secara keseluruhan di Kecamatan Labuhanratu terdapat delapan titik perlintasan gajah. Dititik inilah masyarakat perlu diberdayakan, sehingga masuknya gajah ke areal pertanian dapat dikurangi. ”Pada tahun ini kita lakukan di dua desa yang sering dilintasi gajah, mudah-mudahan upaya ini dapat mengurangi intensitas masuknya gajah ke areal pertanian milik warga,” tuturnya. hm

Musrenbangdes Nibung Berlangsung Semarak

FOKUS - Desa Nibung, Kecamatan Gunung Pelindung, Kabupaten Lampung Timur, Kamis (22/1) lalu, menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes) di balai desa setempat. Acara yang dihadiri Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Lamtim, Drs Tamsir Rokain, MM, beserta rombongan, Camat Gunung Pelindung, Suharto, SPd, uspika, kepala desa dan pamong, ibu-ibu PKK, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta undangan lainnya itu berlangsung semarak. Kepala Kantor PMD Lamtim, Drs Tamsir Rokain, MM, berharap Mmsrenbangdes benar-benar dapat direalisasi sesuai dengan tingkatan kebutuhan yang harus diutamakan terlebih dahulu. Selain itu ia juga berharap, kedepan Kecamatan Gunung Pelindung dapat mengadakan pembangunan yang baik sesuai dengan rencana pembangunannya serta kondisi pembangunan yang menuju ketingkat yang lebih baik dari sebelumnya. Tamsir meminta, peserta musrenbangdes benar-benar membuat analisis yang lebih mendalam lagi terhadap program apa saja yang akan menjadi fokus rencana pembangunan di tahun 2009 ini. Menurut dia, kepala desa harus membuat APBD Desa yang melibatkan BPD dan LPM, sebab itu hukumnya wajib, sehingga pengeluaran dan pendapatan maupun dari segi pembangunan di desa semuanya dituangkan di APBD desa. Dengan demikian APBD desa dibuat setelah satu bulan dari pengesahan APBD Kabupaten. Sejalan dengan itu, tambah Tamsir, kepala desa adalah ujung tombak pemerintah yang berada di desa, mereka tidak akan mampu melaksanakan roda pemerintah dengan baik jika tidak dibantu oleh lapisan masyarakat dan kerabat kerja yang ada dibawah. Menyangkut hal itu, “Marilah kita saling asah, asih, asuh. Sehingga desa kita akan lebih maju, aman, dan sejahtera, sebab Desa Nibung tahun ini akan mewakili Kecamatan Gunung Pelindung dalam lomba desa tingkat kabupaten,” ujarnya lagi. Sementara Kepala Desa Nibung, Syamsi PN Kesuma Jaya, mengatakan, dari usulan desa yang ada di desanya, beberapa hal yang bisa menjadi masukan oleh pemerintah sebagai program pembangunan di tahun 2009 ini adalah mengusulkan pembangunan sarana dan prasarana baik fisik maupun non fisik, pembangunan mental spiritual, ketertiban dan keamanan, serta penataan PKK dan beberapa bidang pembangunan lain yang dapat mendukung perekonomian masyarakat. Syamsi juga berharap, selain adanya bantuan dari pemerintah, program pembangunan di Desa Nibung juga dapat dilakukan dengan swadaya masyarakat. Usul Program Pada kesempatan itu, Camat Gunung Pelindung, Suharto, SPd, mengatakan, musrebangdes merupakan tempat untuk menyampaikan usulan program pembangunan dari seluruh masyarakat desa dengan mengedepankan skala prioritas untuk dijadikan pembangunan. Dengan hal itu, usulan yang diajukan pada musrenbangdes adalah usulan baru dan akan dipilih untuk dijadikan usulan kecamatan yang akan disahkan legislatif dan dikembalikan lagi ke desa untuk dilaksanakan pembangunan. Dijelaskan, tahun 2009 ini Desa Nibung harus siap mewakili Kecamatan Gunung Pelindung dalam ajang lomba desa berprestasi. “Untuk itu saya berharap kepada kepala desa agar dapat memberi arahan dan binaan pada seluruh warga masyarakat, begitu pun pada seluruh panitia lomba agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik secara bersama-sama dengan petugas kecamatan dan perangakat desa melakukan persiapan guna mengikuti lomba desa,” tandas Suharto. hm

PKK Nibung Terus Berbenah

PARA ibu yang tergabung dalam PKK Desa Nibung, Gunung Pelindung, Lamtim, saat ini sedang melakukan pembenahan-pembenahan, seperti administrasi maupun kegiatan rutinnya. Hal ini disampaikan Ketua PKK Desa Nibung, Ny Sinah Syamsi PN Kesuma Jaya, SPd, Kamis (22/1) silam, seusai mengadakan rakor PKK di balai desa setempat. Ditambahkan Sinah, tujuan diadakan kegiatan tersebut untuk meningkatkan keterampilan perempuan, khususnya ibu-ibu PKK serta membantu peningkatan pendapatan keluarga dan membina para perempuan yang mempunyai bakat usaha dalam meningkatkan kualitas produk yang diusahakannya. Sehingga meningkatkan harga jual. “Seperti saat ini yang sedang kami lakukan para ibu PKK mengenal keterampilan anyam-anyaman yang terbuat dari bambu dan sulaman serta tanaman-tanaman hias didalam pot,” jelasnya. Selain itu, ujar Sinah, ibu-ibu PKK di Desa Nibung setiap malam Jumat melakuakan pengajian yasinan, serta melakukan istighotsah dalam tiga bulan sekali, dengan tujuan pengajian tersebut adalah merekatkan tali ukhwuah umat Islam guan meningkatkan iman dan taqwa. Disamping itu adalah salah satu wujud kebersamaan dalam mengisi pembangunan di Desa Nibung. Sinah mengatakan, dengan selalu rutinnya kegiatan pengajian maka tercipta hubungan yang harmonis dalam melaksanakan tugas bersama dalam kegiatan PKK. hm

Belum Ada Cawabup Lamsel

SILANG-sengkarut mengenai proses pemilihan calon wakil bupati (cawabup) Lampung Selatan belum menemui ujung. Terlepas dari mulai meruyaknya aksi massa hingga pressure para tokoh, ternyata, sampai akhir pekan kemarin belum ada calon pendamping Bupati HiWendy Melfa, SH, MH. Oh ya? Begitulah yang dibeberkan Bupati Hi Wendy Melfa. “Secara aturan ketatanegaraan, belum ada cawabup Lamsel. Yang ada barulah nama-nama calon yang disiapkan oleh partai pengusung,” tutur dia melalui telepon seluler. Menurut dia, proses pemilihan cawabup masih belum memiliki pola yang tegas, karena belum ada petunjuk dari Depdagri. Jadi, “Ya jangan saya didesak kira-kira mau memilih siapa sebagai cawabup? Sebab, sampai saat ini (Sabtu, 24/1, red) belum ada yang namanya cawabup itu, apalagi yang akan memilih nantinya kan Dewan. Sesuai ketentuan perundang-undangan, saya hanya mengajukan dua nama calon untuk dipilih,” terang dia. Ia menegaskan, bila telah jelas prosedur pemilihan, pihaknya akan membantu Dewan untuk mempercepat prosesnya. Dan, “Bagi saya, siapapun nantinya yang akan menjadi wabup tidak ada masalah, karena wabup itu kan tugasnya membantu bupati, dengan demikian loyalitasnya jelas, yaitu pada bupati,” imbuh dia. Sebagaimana diketahui, sejak awal Desember lalu DPRD Lamsel telah membuka pendaftaran calon wabup yang diusung partai pengusung; yaitu Partai Demokrat yang kemudian mengajukan Drs Rusli Isa, Partai Golkar menjagokan Hi Irsanuddin Sagala, ST, PKB memunculkan Risman Sesunan, dan PSI mengusung Drs Irwan. Dewan juga telah mengagendakan pelaksanaan pemilihan pada 31 Desember 2008. Namun sampai Jumat (30/1) lalu, belum ada kepastian kapan pelaksanaan pemilihan cawabup digelar. Sebelumnya, Bupati Hi Wendy Melfa, SH, MH menyatakan, kendala lancarnya proses pemilihan cawabup semata-mata karena belum adanya petunjuk Depdagri yang jelas dan menjadi pegangan. Hal ini menyusul adanya dua surat dari Dirjen Otda yang isinya saling bertentangan. Surat yang pertama menyatakan, terkait dengan pemilihan cawabup, partai pengusung mengajukan nama calon ke bupati, sementara surat yang kedua menyatakan bahwa pengajuan nama cawabup melalui DPRD. Wendy mengingatkan semua pihak, terkait dengan pemilihan cawabup ini memang harus ekstra hati-hati, karena terkait dengan mengangkat pejabat negara. “Saya nggak mau, sudah susah-payah kita melakukan proses pemilihan cawabup, nggak tahunya dianulir pemerintah pusat karena melanggar aturan,” ujarnya seraya meminta semua pihak dapat mengkaji persoalan pemilihan cawabup ini secara sistemik, jangan menggelorakan syahwat politik saja. dd