17 Maret 2009

Terus Mantapkan Jajaran

SEPEKAN ini, nama Bupati Lampung Timur, Hi Satono, menjadi “berita tersendiri”. Hal itu tak lepas dari zig-zag politik yang dimainkan pria low profile yang kini masih deg-deg-an karena disebut-sebut terlibat dalam Tripanca Gate itu. Sebagaimana diketahui, seiring Skandal Bank Tripanca dimana Pemkab Lamtim menyimpan dananya di bank milik Alay itu sekitar Rp 107 miliar, DPRD Lamtim bergerak kencang untuk me-lengser-kannya. Tak hanya itu. Partai Golkar yang menjadi tempatnya “berteduh”, ikut-ikutan pula menggulirkan pria yang dikenal sebagai Ki Dalang itu dari “kerindangannya”. Pada 4 Maret silam, DPD Partai Golkar Provinsi Lampung menggelar pleno. Hasilnya? Satono dinon-aktifkan sebagai ketua DPD Partai Golkar Lampung Timur. Alasannya memang masuk akal. “Agar roda organisasi Partai Golkar di Kabupaten Lampung Timur dapat terus berjalan dengan baik,” begitu kata Wakil Ketua DPD Partai Golkar Lampung, Tony Eka Candra. Walhasil, jadilah Hj Mega Putri Tarmizi, SE, MM sebagai Plt Ketua DPD Partai Golkar Lamtim. Sebagai birokrat tulen yang cukup mengenal dunia politik secara kental, tentu Satono tahu persis kekuatannya “bakal habis” jika tidak segera merapat ke partai lain. Mencuatlah kabar ia berlabuh ke Partai Demokrat. Kemudian berkembang isu jika ia juga “merapat” –mengaku salah- ke Ketua DPD PDI-P Lampung, Sjachroedin ZP. Kedua kabar itu, uniknya, tidak ada yang “mempertegas” benarkah Ki Dalang tersebut tengah sibuk mencari padepokan. Di sisi lain, Partai Golkar sebagai “rumah politiknya” mengisyaratkan siap melepas Satono jika prosesnya sesuai ketentuan yang berlaku. Memang, ketiga partai itu; Partai Demokrat, PDI-P, dan Partai Golkar merupakan domain dunia politik di negeri ini –termasuk untuk Provinsi Lampung-, karena itu masuk akal jika Satono sang Ki Dalang ingin merapat ke salah satunya untuk dijadikan sebagai padepokan politik berikutnya. Dalam belum pastinya “padepokan politik” mana yang akan benar-benar dijadikan tempat Satono “ngelmu” tersebut, akhir pekan kemarin berhembus isu kencang jika Hi Noverisman Subing, SH, MM kembali dilirik Beringin untuk memimpin lagi partai tersebut. Nover –begitu Wakil Bupati Lampung Timur itu biasa disapa- sebelumnya memang menjadi Ketua DPD Partai Golkar Lamtim, sampai kemudian ia dinilai “bermasalah” dan digantikan oleh Satono. Bakalkah komando partai mesin politik Orba itu kembali ke pangkuan Nover? Angin memang mulai kencang mengarah ke sosok tokoh muda asli Lampung Timur tersebut. Sayang, saat dihubungi Sabtu (14/3) petang, hp Nover tidak ada yang aktif, sehingga belum berhasil dikonfirmasi. *Mantapkan Jajaran Jika ditilik dari kaca mata politik, sebenarnya amat wajar jika Satono bersibuk-ria mencari padepokan politiknya, karena kepemimpinannya -yang tidak harmonis- dengan Wabup Noverisman Subing, akan berakhir 2010 mendatang. Tentunya Satono –maupun Nover- tetap punya obsesi untuk memperpanjang pengabdiannya. Satono, menurut beberapa sumber Fokus, memang masih ngebet untuk kembali menjadi bupati melalui pilkada 2010 mendatang. Sebaliknya, Nover pun punya keinginan untuk “naik kelas”. Pertarungan keduanya –bisa diprediksi- bakalan terjadi pada pesta demokrasi rakyat Lampung Timur tahun mendatang. Salah satu bukti keseriusan Satono mempersiapkan diri untuk mentas dalam pilkada 2010 mendatang adalah dengan memantapkan jajaran pejabat di lingkungan Pemkab Lamtim. Bayangkan saja, memasuki tahun 2009 ini Bupati Satono telah tiga kali melakukan rolling, yang pertama dilakukan pada 9 Januari 2009 dengan memutasi 11 pejabat eselon II, 21 pejabat eselon III, 39 pejabat eselon IV, dua pejabat fungsional, dan 51 penjabat kepala desa. Yang kedua, pada 27 Februari lalu. Saat itu, Satono memutasi 23 pejabat eselon III, salah satunya camat, 64 pejabat eselon IV/a, dan 17 pejabat eselon yang sama pada unit teknis pelaksana dinas dan badan, serta 17 penjabat kepala desa. Pemantapan jajaran pejabat pemerintah yang ketiga di 2009 dilakukan Satono pada Jumat (13/3) lalu. Kali ini rolling menimpa empat pejabat eselon III, delapan pejabat eselon IV, dan 15 pejabat fungsional. Gerak cepat penataan jajaran pemerintahan juga dimainkannya, yaitu dengan melantik 69 sekretaris desa menjadi pegawai negeri sipil. Banyak kalangan di Lamtim menilai, action extra yang dimainkan Satono menata aparatur pemerintah pada awal 2009 ini tak lepas dari persiapannya membangun jaringan guna tampil kembali pada pilkada 2010 mendatang. Sebegitu seriuskah Satono mencari padepokan politik sambil menata jajaran pemerintahan yang loyal pada dirinya? Sayang, berkali-kali dihubungi untuk dikonfirmasi, hp-nya tidak pernah aktif. Yang perlu dicatat, belakangan ia memang hanya “mau bicara” dengan orang-orang tertentu saja. fj

Mengangkat Citra Memperjuangkan Aspirasi

BANG Iyal, sapaan akrab sosok pria bernama lengkap Muhammad Syahrial Alamsyah, SH MH, yang lahir 49 tahun silam, tepatnya 7 Agustus 1959, memang tak asing mendengar namanya. Maklum, suami dari Dra Lista Rita dan ayah dari dua orang putra, yakni Nugraha Eka Prayudha dan Rodhi Hibatullah ini, memang cukup dikenal dikalangan pendekar hukum di Provinsi Lampung, khususnya dikalangan advokat. Juga, tak perlu diragukan lagi sepak terjangnya dalam membela mereka yang kerap membutuhkan dan mencari keadilan hukum. Selain dikenal santun bertutur bahasa, ia pun dikenal memiliki karakter yang bersahaja, dan memiliki tingkat kepedulian yang tinggi terhadap sesama. Kini, pria berkumis itu mencalonkan diri sebagai Anggota Legislatif melalui Daerah Pemilihan Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Pesawaran, untuk DPRD Provinsi Lampung yang diusung Partai Golkar, tempat ia berkecimpung selama ini. Lalu, nomor urut 6 menjadi angka pilihannya dalam mencalonkan diri. Angka itu, menurutnya, bukan sekedar angka pilihan.”Rukun Iman, kan, ada enam. Saya suka dengan enam rukun itu. Makanya saya pilih nomor 6,” ungkapnya. Untuk mengetahui lebih jauh tentang alasan, visi dan misi Muhammad Syahrial Alamsyah, SH MH, dalam memutuskan untuk menjadi wakil rakyat di pemilu kali ini, Farid Jayataruna dari Fokus, belum lama ini, mewawancarai penghobi pencak silat tersebut. Berikut petikan penuturannya : Apa alasan utama Anda mencalonkan diri di Pemilu kali ini? Untuk memperjuangkan aspirasi dan harapan-harapan rakyat, yang selama ini masih saja ada yang terpinggirkan. Nggak ada yang lebih dari itu. Motivasi lain? Nggak ada. Saya maju mencalonkan diri bukan mengejar kekuasaan atau materi. Saya hanya ingin menjadi pembawa dan jembatan aspirasi masyarakat. Apakah keluarga menyetujui keputusan Anda ini? Tadinya, istri dan anak-anak tidak setuju saya mencalonkan diri. Namun saya jelaskan ke mereka. Bahwa ini adalah bentuk pengabdian saya kepada masyarakat yang harus saya wujudkan. Apakah mengabdi untuk masyarakat harus menjadi anggota dewan? Bukan begitu menterjemahkannya. Setidaknya, jika saya ada di dalam sistem, perjuangan dan pengabdian untuk kemaslahatan masyarakat luas tentu berbeda, ketika saya berada diluar sistem. Apa yang akan Anda wujudkan dan apa yang memotivasi Anda? Banyak hal. Karena saya melihat belakangan ini derita dan perlakuan ketidakadilan yang diterima masyarakat selama ini masih saja ada dan tak kurang-kurang. Mereka sering dijadikan objek kekuasaan yang kerap merugikan. Mereka sering dianggap tidak melihat, buta, tidak bersuara dan tutup telinga. Padahal anggapan itu adalah salah. Rakyat kini sudah cerdas. Mereka mendengar, melihat dan merasakan. Bahkan mereka pun tahu siapa wakil rakyatnya yang nanti bisa dijadikan tumpuan harapan. Siapa wakil rakyatnya yang memiliki kepedulian terhadap nasib dan mampu membawa harapan-harapannya. Rakyat sudah tahu itu semua. Dan pada saatnya nanti, tepatnya pada tanggal 9 April, saatnya rakyat berbicara. Motivasi saya, sekali lagi saya katakan, hanya ingin mewujudkan masyarakat yang adil, aman, sentosa dan sejahtera. Selain itu, saya ingin mengangkat citra DPRD dimata rakyat. Bahwa masih banyak wakil rakyat yang amanah, memiliki kepedulian terhadap kebutuhan yang diharapkan masyarakat. Oke, kalau begitu Anda sudah siap dengan segala konsekuensi pilihan Anda ini? Insya Allah, siap. Saya sudah bermunajat kepada Allah SWT, melalui Sholat Istiqharah. Diantara doa saya, saya meminta keputusan yang terbaik dari Tuhan. Jika saya direstui memikul amanah ini, maka saya meminta dilapangkan dan teguhkanlah niat serta keikhlasan saya untuk mengabdi bagi agama, masyarakat dan negeri ini. Kabarnya Anda hobi olahraga pencak silat, apa betul begitu? Betul. Tapi bukan untuk gagah-gagahan. Hanya untuk olah fisik dan kesehatan saja. Selain untuk simpanan membela diri ha..ha..ha. Anda juga kabarnya rajin berpuasa Senin Kamis, apa betul begitu? Itu, kan, sunnah Rasullah SAW yang menurut orang tua saya patut untuk diteladani. Jadi ya saya ikuti saja petuah tersebut. Lagi pula itu baik untuk mengontrol kesehatan kita. Terlebih mengontrol batin kita. Nggak ada salahnya, kan? Anda optimis kelak akan terpilih menjadi wakil rakyat? Itu urusan rakyat dan Tuhan. Saya hanya menjalani saja. Namun, sebagai manusia beragama, saya tidak boleh pesimis. Harus optimis. Memang, segala sesuatu itu telah ada garis tangannya, betul. Tapi yang namanya perjuangan itu, maju terus pantang mundur. Soal hasil, itu urusan Tuhan. Yang terpenting, terus berkarya dengan ikhlas. Apa himbauan Anda untuk masyarakat yang akan memilih nanti? Pilihlah wakil rakyat sesuai hati nurani. Jangan memilih karena diiming-imingi sesuatu yang tiada berarti bagi masa depan. *** Profil M Syahrial Alamsyah, SH MH Tempat/Tanggal Lahir : Tanjung Karang, 7 Agustus 1959 Istri : Dra Lista Rita Anak 1. Nugraha Eka Prayudha 2. Rodhi Hibatullah Organisasi - Sekjen Garda Pendekar Indonesia - Ketua Dewan Kehormatan IKADIN Provinsi Lampung - Dewan Kehormatan PERADI Provinsi Lampung - Wakil Ketua BAKUMHAM Provinsi Lampung - Wakil Ketua AMPG Provinsi Lampung - Pembina PRAMUKA Provinsi Lampung Pekerjaan/Profesi - Advokat Motto : ”Ikhlas Berkarya Untuk Bangsa” Visi : ” Menjadi Wakil Rakyat Amanah Misi : ”Memperjuangkan Aspirasi Rakyat Guna Mengangkat Citra DPRD”

Bertekad Mencerdaskan Masyarakat Yang Mandiri

ANAK muda yang bernama lengkap Dani Setiawan, S.Pt, memang terbilang sangat piawai dalam menatap masa depannya. Setelah lama menggeluti pekerjaan dibidang penjualan obat-obatan medis, dirinya kini memiliki peluang membawa visi dan misinya sebagai salah seorang calon anggota legislatif untuk DPRD Kabupaten Lampung Selatan dengan Nomor urut 6, meliputi daetah pemilihan Kalianda, Rajabasa, Penengahan, dan Bakauheni. Lebih jauh tentang keikutsertaannya sebagai kontestan Pemilu kali ini, Muslim dari Fokus, belum lama ini, mewawancari aktivias mahasiswa itu. Beikut petikannya : Apa yang menjadi motivasi Anda untuk maju di Pemilu Legislatif kali ini? Berawal dari suatu malam saat saya tiba dirumah saat libur kerja, saya berdiskusi dengan abang saya yang memiliki usaha grosir voucher dan albinda server pulsa elektrik. Sebagai adik yang baik saya menanyakan apakah beliau sudah menyalurkan zakatnya? Beliau menjawab sudah untuk renovasi masjid, karena sudah hampir selesai. Saya tanyakan bagaimana untuk selanjutnya? Saya tawarkan program bea siswa yang dikelola secara profesional agar tepat sasaran, dan beliau menyetujuinya. Kemudian saya mendapatkan informasi dari salah satu koran, bahwa DCS dari KPU dapat bertambah untuk Caleg yang diajukan oleh parpol. Dari situ saya menghubungi Partai Demokrat, apakah saya dapat diberi kesempatan maju dalam pemilu 2009. Apa jawaban Partai Demokrat? Alhamdulillah, mereka sebagai parpol terbuka, welcome terhadap keinginan saya untuk berpartisipasi dalam pemilu 2009. Maka keinginan dan niat saya untuk membantu pihak yang membutuhkan bea siswa dapat diwujudkan lebih banyak lagi kalau saya jadi dewan.. Itu saja yang terfikir dalam benak saya. Selain itu? Ya, karena saya memiliki nazar juga, jika dipercaya masyarakat menjadi wakil mereka di DPRD Kabupaten Lampung Selatan, saya akan mendonasikan gaji pokok saya 70 persen untuk bea siswa dan 30 persen untuk bantuan sosial. Jadi 100 persen gaji pokok saya untuk rakyat lagi. Kenapa anda fokus terhadap bea siswa? Karena saat ini banyak bea siswa yang tidak tepat sasaran, banyak anak orang kaya yang justru menikmatinya. Jadi jika dikelola secara profesional akan membantu siswa yang memiliki keinginan sekolah, dimana ekonomi orangtua mereka kurang mampu. Disinilah saya dapat membantu mencerdaskan anak bangsa, bagaimana mau cerdas kalau sekolah saja tidak? Itu yang menjadi visi Anda membentuk masyarakat cerdas dan mandiri, begitu? Iya. Seperti yang saya ungkapkan tadi, ketika tunas muda kita sudah pada cerdas, otomatis mereka akan memiliki pengetahuan dan kemampuan yang dapat mereka pergunakan dalam memenuhi kehidupan mereka sehari-hari. Disinilah masyarakat cerdas dan mandiri akan terwujud. Apa pendapat anda tentang money politics? Jujur saja, saya sebagai generasi muda akan berusaha mengubah pola pikir masyarakat agar tidak terpengaruh. Ini dimulai dari saya terlebih dahulu. Karena kemajuan daerah kita ini sangat mahal, tidak sebanding dengan harga amplop yang diberikan. Jadi bantu saya mewujudkan program bea siswa, jika masyarakat memang memiliki pemahaman yang sama dengan saya. Lantas apa pesan anda untuk masyarakat? Jalani hidup seperti air mengalir, bukan mengikuti kemana air mengalir, tapi yang terpenting bagaimana mengarahkan air tersebut mengalir. Jadi pilihan cerdas yang dilakukan masyarakat menentukan masa depan Lampung Selatan.*** Profil Dani Kurniawan S.Pt. Tempat Tanggal Lahir: Budidaya, 18 Januari 1982 Agam : Islam Alamat : Perumnas Hartono Blok E.73 Wayurang Kalianda Lam-Sel. Hap : 085269434888, (0721) 7548477 Pendidikan : Sarjana Peternakan Universitas Lampung. Motto : Jalani hidup seperti air mengalir, bukan mengikuti kemana air mengalir, tapi yang terpenting bagaimana mengarahkan air tersebut mengalir. PENDIDIKAN • 2001 – 2006 : S1 Produksi Ternak FP Unila • 1998 – 2001 : SMU N 1 Kalianda Lam-Sel • 1995 – 1998 : SLTP N 1 Kalianda Lam-Sel • 1998 – 2001 : SD N 1 Wayurang Kalianda Lam-Sel. PENGALAMAN ORGANISASI • 2008 – : Direktur Eksekutif Wahana Masyarakat Agribisnis Indonesia, Lampung • 2005 – 2006 : Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Lampung Selatan (HIMALS) • 2004 – 2006 : Kabid Advokasi dan Pengabdian Masyarakat ISMAPETI • 2002 – 2004 : Kor. Wilayah Sumatera Ikatan Senat Mahasiswa Peternakan Indonesia • 2002 – 2004 : Sekretaris Eksekutif LEM Kota Bandarlampung. • 2002 – 2003 : Anggota Bidang seminar dan Diskusi HIMAPET FP UNILA • 2000 – 2001 : Ketua Majelis Permusyawaratan Kelas SMU N 1 Kalianda. • 2000 – 2001 : Ketua GRESAKA (SISPALA) SMU N 1 Kalianda. PENGALAMAN KERJA • 2007 s/d sekarang : CMO P.T. Summit Oto Finance • 2006 : Medrep P.T. Pharos Indonesia

Desa Mataram Baru Berkemas Hadapi Lomba

FOKUS - Desa Mataram Baru berkemas dan bersiap-siap mengikuti perlombaan Desa Tingkat Kabupaten, mewakili enam Desa lainnya yang ada di Kecamatan Mataram Baru, Kabupaten Lampung Timur. Hal itu ditegaskan Kepala Desa Mataram Baru, Mamin Sudarmin, kepada Fokus, di ruang kerjanya, belum lama ini. Dikatakannya, semua unsur yang akan masuk dalam penilaian perlombaan sudah disiapkan pihaknya bersama-sama seluruh warga Desa. Seperti melakukan perbaikan Balai Desa dan infrastruktur Desa.”Semua sedang kami siapkan sampai sedetail-detailnya untuk mengikuti perlombaan pada bulan April mendatang,” tukasnya mantap. Dikatakannya, rehabilitasi Balai Desa merupakan prioritas utama pihaknya. Karena, menurut Kades yang dikenal dekat merakyat ini, sarana Balai Desa termasuk sarana penting yang harus di miliki dan diperbaiki. ”Karena sarana itu memiliki fungsi sebagai tempat masyarakat dan para pamong desa melakukan berbagai pertemuan dan musyawarah, menyangkut berbagai permasalahan desa, maka perbaikan Balai menjadi prioritas,” ujarnya. Selain itu, sambung dia, kebersihan juga menjadi program utama dan andalan pihaknya dalam mengikuti lomba Desa Tingkat Kabupaten kali ini. Dikatakan Mamin Sudarmin, setiap Desa dalam mengikuti perlombaan pasti berharap keluar sebagai juara dan pemenangnya. ”Tapi semua itu kan tidak semudah membalikan telapak tangan, karena meraih kemenangan itu tidak akan serta merta dating begitu saja, tanpa dibarengi kerja keras secara gotong royong antara masyarakat dan pamong desa,” tandasnya. Dikatakannya, perlombaan yang diselenggarakan memiliki nilai positif. Antara lain dapat memacu semangat masyarakat Desa untuk membangun wilayahnya. Kendati untuk sementara ini, kata Mamin, upaya persiapan yang dilakukan desanya adalah mensosialisasi pembinaan lingkungan, baik penataan lingkungan maupun administrasi lainnya. ”Kami juga mengajak masyarakat membersihkan siring atau got, serta pemasangan patok mini di pinggir jalan untuk menambah keindahan desa, juga agar sedap dipandang mata,” ungkapnya sambil tersenyum. Nampak, suasana Desa pimpinan Mamin Sudarmin memang terasa berbeda dari hari-hari sebelumnya. Dimana masyarakat Desa Mataram Baru masing-masing terlihat antusias dan sibuk melakukan bersih-bersih di lingkungan kediaman mereka. Tak ubahnya hendak menyambut ”Tamu Agung”. Dari catatan yang ada diketahui, Desa Matarambaru pada tahun 2002 pernah meraih Juara 1 Tingkat Kabupaten dalam lomba Desa yang sama. Juga pernah menyambar gelar Juara ke-3 di Tingkat Provinsi Lampung, mewakili Kabupaten Lampung Timur. Dibeberkan Mamin Suparmin, Desa Mataram Baru yang ia pimpin itu memiliki 1793 KK atau 8004 jiwa, dengan luas wilayah 1030 Ha. Sedangkan masyarakat yang berdomisi di Desa itu, mayoritas pekerjaannya adalah sebagai petani. ”Umumnya penggarap sawah. Makanya Desa kami sering disebut orang lumbung beras Kecamatan Mataram Baru,” pungkasnya. hm

Menjamur Menuai Untung

MENJAMURNYA mini-mini Market di Kota Bandar Lampung yang tumbuh bagaikan di musim penghujan saat ini, hal itu bukan saja berdampak terhadap perilaku masyarakat yang kian konsumtif. Akan tetapi merebak pula cara-cara mengais keuntungan secara terselubung melalui para konsumen. Kenapa bisa begitu? Tengok saja, tidak sedikit pusat perbelanjaan grosiran, atau bisa dikatakan semi gudang rabat yang menawarkan aneka kebutuhan belanja rumah tangga, mulai dari perabotan ringan berbahan plastik, makanan dan minuman, hingga ke aneka peralatan pemanjaan tubuh. Namun, selalu saja ada praktek ”bisnis gelap” yang cerdik. Bahkan jika ditelisik dengan cermat, secara tidak langsung membawa dampak merugikan pihak konsumen. Kini, dibeberapa mini Market yang ada di Kota ini, melalui sang kasir, kerap menjadikan permen sebagai alat pembayaran uang sisa pengembalian. Satu contoh, jika ada konsumen yang melakukan transaksi pembelian produk di mini Market tertentu, akan didapati cara cerdik mengembalikan sisa pembayaran atas barang belanjaan yang dibeli konsumen. Caranya? Sisa uang pengembalian pembayaran konsumen jika nilainya berkisar antara Rp200 rupiah hingga Rp350 rupiah, maka pihak kasir kerap mengembalikan uang sisa tersebut dengan benda lain yang bukan alat sah sisa pembayaran, seraya berdalih,”tidak ada uang kecil, pak”. Lantas, si kasir dengan alasan tersebut sering mengembalikan uang pembayaran sisa belanjaan dengan beberapa buah ”permen”. Dan itu kerap terjadi dan dialami banyak konsumen. Khususnya yang sering berbelanja ke mini-mini Market yang kini banyak bertebaran hingga ke sudut-sudut Kota Bandar Lampung. Bisa dibayangkan, jika satu mini Market melakukan hal itu terhadap 1000 konsumen yang berbelanja, dan melakukan pengembalian uang sisa pembayaran minimal Rp200 rupiah. Lalu, diganti dengan dua buah permen. Maka, jika dikalkulasi atau dikalikan 30 hari, pembayaran sisa melalui permen ini cukup menguntungkan. Hanya melalui permen, Rp6 Juta per bulan sudah masuk ke kocek. Belum produk lainnya. Lalu, bagaimana jika hal itu dilakukan oleh puluhan mini Market yang sama plang mereknya itu? Tentu, hal itu menjadi keuntungan tersendiri melalui produk yang bernama ”permen”. Keuntungan ”rahasia” yang sangat menggiurkan. Lantas, apakah permen dibenarkan sebagai alat pembayaran yang sah? Menurut Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Provinsi Lampung, Drs Subadra Yani, pihaknya sudah sejak lama memberitahu dan menegaskan kepada pihak pengusaha atau pemilik pusat-pusat perbelanjaan seperti mini-mini Market yang kini banyak bertebaran, agar melakukan sisa pembayaran kepada konsumen sesuai alat pembayaran yang sah sesuai ketentuan, bukan alat lain. Artinya, kata Subadra, alat pembayaran yang sah itu adalah uang. Sehingga dari sisi aturan yang berlaku, terang Subadra, jika sisa pembayaran konsumen dilakukan diluar ketentuan alat pembayaran yang sah, maka dapat dikategorikan pelanggaran terhadap hak-hak konsumen. ”Karena permen bukan alat pembayaran yang sah,” tukas Subadra. Akan tetapi, tambah dia, lain hal jika itu sudah melalui persetujuan konsumen.”Kalau tidak ada persetujuan konsumen, itu sama halnya melakukan pelanggaran,” ucapnya. Lantas apa sangsinya jika hal itu dianggap pelanggaran? ”Draf sangsi waktu itu sudah ada, kami bahas waktu itu di Poltabes Bandar Lampung. Namun bisa juga menggunakan atau dikenai sangsi melalui Pasal terkait tentang alat pembayaran yang sah, yang ancamannya 2 tahun penjara dan denda Rp2 Miliar,” jelasnya, seraya mengatakan, pusat-pusat perbelanjaan besar kini tidak lagi memberlakukan permen sebagai alat sisa pembayaran.”Tapi mini-mini market tertentu, yang masuk laporan ke pihak kami, masih ada yang menggunakan permen sebagai alat sisa pembayaran belanja. Padahal itu tidak dibenarkan,” katanya Dikatakan Subadra, dalam waktu dekat ini pihaknya bekerjasama dengan aparat terkait, akan melakukan razia dan penyisiran terhadap mini-mini Market yang masih membandel mempraktekkan cara-cara terselubung mencari keuntungan. ”Kami sedang membahas laporan yang banyak masuk ini, apakah tiap-tiap tempat perbelanjaan itu ditempeli peringatan. Utamanya di dekat kasir pembayaran, atau dengan cara lain. Saat ini sedang kami telaah dan pertimbangkan bagaimana sebaiknya,” tukas Subadra, yang dikenal peduli terhadap hak-hak konsumen itu. Salah seorang konsumen yang berbelanja di salah satu mini Market yang terdapat di kawasan Jalan Pramuka, Rajabasa, menukaskan, dirinya bukan saja dalam waktu-waktu periodik berbelanja di mini Market di kawasan tersebut, utamanya sering membeli rokok. Tapi lebih sering setiap hari dia berbelanja aneka kebutuhan lainnya juga. Namun, tiap hari itu juga sisa pembayaran dari belanjaannya dikembalikan pihak kasir dalam bentuk permen.”Maaf, Pak, nggak ada uang kecil, permen saja ya,” jawab sang kasir setiap kali melakukan pengembalian sisa pembayaran. Namun, lanjut konsumen itu, setelah ditilik dan diperhatikan, bukan dirinya saja yang mengalami hal itu. Melainkan setiap konsumen diberlakukan hal yang sama.”Pantesan di kotak kasir menumpuk permen-permen. Rupanya permen sudah dijadikan alat pembayaran,” ucapnya, seraya geleng-geleng kepala penuh makna. fj***

Lokasi RSUD Kalianda Akan Direlokasi

FOKUS – Tahun 2009 ini Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan akan merelokasikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kalianda ketempat yang lebih strategis, letaknya tak jauh dari Gedung Olah Raga, Kalianda, yang berjarak 500 meter dari Jalan Lintas Sumatera. Hal itu dilakukan, menurut Direktur RSUD Kalianda, dr Yuda, agar kelak masyarakat Kota Kalianda maupun dari luar mudah mendapatkan pelayanan kesehatan Rumah Sakit, sekaligus dengan mudah menjangkaunya. Bahkan, lanjutnya, rencana Pemerintah Daerah merelokasi RSUD Kalianda yang kini masih terdapat di Desa Kedaton, Kalianda itu, lantaran lokasi yang di tempati saat ini dianggap kurang strategis dan masih sulit untuk dijangkau.”Karena lokasinya bukan di jalur yang besar, sehingga tidak ada angkutan umum yang melintas. Ini tentu saja berdampak bagi masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan rumah sakit,” ujar dr Yuda kepada Fokus. Karena itu, sambung dia, adanya rencana Pemkab Lampung Selatan merelokasi RSUD Kalianda, pihaknya sangat menyambut baik. Bahkan, tambahnya, pihak media tidak ikut campur dalam hal pembangunannya.”Artinya kami hanya memberikan masukan datanya saja. Masalah pekerjaan semua di serahkan kepada Dinas Pekerjaan Umum,” ujar Dirut RSUD kalianda ini. Kendati Pemkab Lampung Selatan telah bersiap melakukan pembangunan terhadap rencana tersebut, namun pembangunan sarana kesehatan itu tidak dikerjakan sekaligus, namun bertahap.”Karena itu kami mengusulkan prioritas pembangunan ruang gawat darurat, ruang rawat jalan dan ruang pelayanan,” ujar dr Yuda. Ketika disinggung akan di gunakan untuk apa gedung yang lama, dr Yuda mengungakapkan, gedung yang lama akan dimanfaatkan untuk tempat Pendidikan Keperawatan.”Karena kalau tidak di manfaatkan, sayang dengan bangunan yang ada,” pungkasnya. lim

Disdukcapil Lampung Timur Kewalahan

Peminat KTP Gratis Membludak FOKUS – Kendati Pemerintah Kabupaten Lampung Timur telah merealisasi pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) gratis sejak awal bulan Januari 2009 lalu, namun program pembuatan KTP dan KK gratis ini mendadak dihentikan. Lho, kenapa? Pasalnya, petugas Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Lampung Timur merasa kewalahan, lantaran membludaknya ribuan warga yang membuat KTP dan KK gratis yang telah ditandatangani oleh para Kepala Desa (Kades) dan Camat itu. Hal itu diungkapkan Uun Suherman, M.Si, Kepala Seksi (Kasi) Pengawasan Pembuatan KTP dan KK Disdukcapil Lampung Timur, kepada Fokus, belum lama ini. Dikatakan Uun, pihaknya saat ini sangat kewalahan melayani ribuan masyarakat yang akan membuat KTP dan KK gratis di Lampung Timur. ”Ini benar-benar diluar kemampuan kami untuk menangani proses pembuatannya,” kata Uun. Ditandaskan Uun, kewalahan pihaknya membuat KTP dan KK, salah satu faktornya karena banyak caleg yang merekrut untuk meraih pendukung. Karena itu, pihaknya menghimbau kepada seluruh masyarakat Lampung Timur, melalui Kades dan Camat untuk tidak membuat KTP dan KK jika sifatnya tidak mendesak. ”Kami sengaja minta tolong ditunda dulu, karena kami sudah memberhentikan 9 orang tenaga pekerja di Disdukcapil, disebabkan tidak ada dana untuk membayar gaji mereka, karena pembuatan KTP dan KK telah digratiskan,” keluhnya. Namun, lanjutnya, apabila telah dianggarkan gaji melalui dana ABPD, maka pihaknya akan menarik kembali 9 orang tenaga pekerja yang telah diberhentikan sementara waktu.”Ini kami lakukan karena dana APBD sampai saat ini belum keluar. Sehingga berdampak terhadap keterbatasan tenaga di Disdukcapil,” katanya, seraya berdalih kendati peralatan sudah tersedia secara lengkap, namun pihaknya tetap membatasi pembuatannya dengan alasan tersebut. hm

Curah Hujan Tak Menentu, Petani Kakao Merugi

FOKUS- Dampak dari curah hujan yang terlalu tinggi pada masa musim panen buah kakao tahun ini, tak pelak membuat para petani kako merugi. Bahkan, buah kakao yang diharap menghasilkan produksi maksimal dalam setiap musimnya, kini tinggal harapan belaka. Kok bisa? Sebab buah kakao mengalami kebusukan sebelum tua. Seperti yang dialami salah satu petani kakao, Suparno, asal Desa Labuhan Maringgai, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, saat ditemui Fokus di kebunnya, Kamis (5/3) pekan lalu. Suparno mengatakan, buah dari tanaman kakao pada kebun miliknya pada musim kali ini hampir disetiap batang buahnya mulai membusuk sebelum tua. Kendati segala cara seperti yang diinstruksikan penyuluh pertanian untuk menanggulangi pembusukan buah sudah ia lakukan, namun hal itu tidak juga berhasil. ”Malahan tetap saja nihil,” keluhnya. Apalagi, lanjut Suparno, curah hujan yang terlalu tinggi pada tahun ini membuat dirinya dan para petani kakao lainnya tidak bisa berharap banyak. Karena selain buahnya membusuk, buah kakao menjadi tidak terlalu lebat. Ditambah lagi, buah mengalami kerontokan, baik yang sudah tua maupun yang masih muda. ”Jika kakao terserang busuk buah, sudah dipastikan petani merugi. Sebab tidak dapat mencukupi biaya produksi seperti untuk pembelian pupuk yang sekarang harganya tinggi. Belum lagi biaya lain untuk proses pemanenan buah kakao,” ungkapnya. Namun dia berharap, mudah-mudahan dalam minggu-minggu kedepan ini, curah hujan mulai dapat berkurang. Sehingga sinar matahari dapat terserap batang kakao, agar buah kakao yang masih tersisa dapat dipanen sesuai dengan harapan.”Yang dilakukan saat ini berdoa dan berdoa saja,” katanya. Suparno juga berharap, Pemerintah Daerah, khususnya Dinas Perkebunan dan Kehutanan dapat mengatasi penyakit busuk buah pada tanaman kakao petani. ”Agar besok-besok tidak ada lagi penyakit ganas yang bakal menyerang tanaman buah kakao,” pintanya. Sementara, Mochammad Solih, Staf Bina Program Dinas Perkebunan Kehutanan Lampung Timur, menjelaskan kepada Fokus, terjadinya busuk buah kakao akibat curah hujan yang tinggi. Bahkan, menurut dia, pihaknya telah melaksanakan program Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Dimana langkah awal program ini, pertama pangkas daun supaya buah kakao terkena sinar matahari dan masuknya udara, dan kedua membuat saluran air sehingga air hujan tidak mandek dilingkungan pohon kakao, dan yang ketiga membersihkan kotoran yang ada dilingkungan tersebut. Disamping itu, jelasnya, jika terdapat dalam pohon buah kakao yang terserang penyakit busuk buah, maka itu harus segera diambil. ”Sebab apabila tidak segera diambil, maka penyakit tersebut akan dengan cepat menular pada buah yang lainnya,” kata Solih. Tidak hanya itu, lanjut Solih, cara lain menanggulanginya, yakni setelah buah kakao yang terserang penyakit busuk buah diambil, sesegera mungkin dibakar.”Sebab kalau ditimbun dan tidak segera dibakar, maka masih saja akan menular dengan buah yang lain. Karena penyakit tersebut sangat luar biasa,” imbuhnya. hm

Ketua PKK Lamsel Menilai Perlombaan Desa

Enam Desa Masuk Kategori FOKUS - Guna mensukseskan 10 Program PKK dalam Perlombaan Desa Se-Lampung Selatan Tahun 2009 ini, enam Desa se-Lampung Selatan mendapat penilaian baik dari Ketua TP PKK Lampung Selatan, Hj Ririn Kuswantari, S.Sos. Ke enam desa yang telah mendapat penilaian dan masuk kategori itu, antara lain, Desa Bumi Restu, Kecamatan Palas, Desa Sumber Sari, Kecamatan Sragi, Desa Legundi, Kecamatan Ketapang, Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji dan Desa Mekar Sari Kecamatan Way Sulan. Menurut Ketua PKK Lampung Selatan itu, ada delapan indikator penilaian desa yang dilakukan pihaknya, yakni Pendidikan Masyarakat, Kesehatan, Ekonomi, Ketentraman, Partisipasi Pemerintah, Lembaga Kemasyarakatan dan Kesejahteraan Keluarga.”Jadi tiap-tiap desa harus memenuhi delapan unsur tersebut,” katanya. Selain melakukan penilaian, tambah Istri Bupati Wendy Melfa ini, ia juga berharap kepada tim yang tergabung dengan dinas atau instansi terkait, seyogyanya juga melakukan pembinaan.”Agar ada perbaikan nantinya, setelah dilakukan penilaian misalnya terdapat kekurangan,” ujar Ririn. mus

PBB Lunas Sesuai Target, Satono Sumringah

FOKUS – Bupati Lampung Timur, Hi Satono, SH SP, sumringah pada saat menghadiri acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di Kecamatan Mataram Baru, Selasa (3/3) pekan lalu. Kenapa? Lantaran target Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Lampung Timur Tahun 2008 senilai Rp.50.198.416 terealisasi seratus persen. Terhitung lunas pada bulan Juni 2008 lalu. Bahkan, terhadap tiap-tiap Kepala Desa melalui Camat, Bupati Satono menghadiahi 7 unit lemari arsip untuk Kepala Desa yang berprestasi dalam melunasi PBB. Acara Musrenbang itu, selain dihadiri Kepala Desa dan Kepala Sekolah Se-Kecamatan Mataram Baru, juga langsung dihadiri Bupati Lampung Timur, Hi Satono, SH SP serta jajaran Dinas dan Kepala Bagian Kabupaten Lampung Timur. Pada kesempatan itu, Camat Matarambaru, Drs Safoan Zamzani, M.Si menjelaskan secara detail tentang profil Wilayah yang ia pimpin. Dimana dijelaskan, bahwa Kecamatan Mataram Baru dengan luas Wilayah 5.986 Ha dengan peruntukan penggunaan lahan untuk sawah tehnis, sawah tadah hujan, tanah kering, tanah perkebunan dan tanah keperluan fasilitas umum, juga memiliki 7 Desa dengan rincian 45 Dusun dan 154 Rt, dimana jumlah penduduk secara keseluruhan mencapai 26.974 Jiwa. Terdiri dari 13.833 laki-laki dan 13.138 perempuan, dengan jumlah Kepala Keluarga 5.903 KK. Kendati demikian, lanjut Safoan, untuk target dan realisasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun 2008 sudah tercapai seratus persen.”Ini sebagai bukti bahwa masyarakat yang ada di Wilayah Kecamatan ini taat membayar pajak,” katanya dihadapan Bupati Lampung Timur itu. Dikatakannya, terkait dengan program-program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Timur, untuk tahun 2009 ini atas nama warga Kecamatan Mataram Baru menyampaikan terimakasih atas diselenggaranya Program Gerakan Masyarakat Membangun Lampung Timur (Gema Melati), Alokasi Dana Desa (ADD), Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK), Program Peningkatan Pertanian Tanaman Pangan (P2TP) serta Program lainya. Dimana hal itu, sambung Safoan, sangat menunjang peningkatan perekonomian masyarakat dan Sumber Daya Manuisa (SDM), juga secara langsung tetap berorientasi pada keikutsertaan peran partisipasi masyarakat. ”Sehingga masyarakat merasa telah diberdayakan oleh Pemerintah dan memberikan peluang kerja pada pelaksanaan pembangunan,” ujar Safoan, seraya mengharapkan kepada Bupati Satono untuk tetap melanjutkan program-program tersebut, karena sangat membantu percepatan tingkat perkembangan Desa di Kecamatan yang ia pimpin. Pada kesempatan yang sama, Bupati Satono menyampaikan, kendati untuk pembangunan pada tahun ini agak berkurang. Namun dia cukup bangga terhadap kinerja aparat yang ada di Kecamatan Mataram Baru. Walau pun, papar Satono, berkurangnya porsi pembangunan tersebut disebabkan karena ada kenaikan gaji PNS dan pemberian insentif terhadap 7774 RT masing-masing Rp50 ribu per bulan. Namun demikian, kata Satono, pembangunan yang sudah direncanakan dan menjadi skala prioritas pihaknya, semaksimal mungkin untuk dapat dilaksanakan. ”Karena bantuan tidak hanya melalui dana APBD saja, tapi juga dapat melalui dana APBN,” jelas Satono. Dikatakan Satono, Pemerintah Kabupaten Lampung Timur saat ini telah memprogramkan Pendidikan gratis dan KTP serta KK gratis. Namun masih saja dinilai buruk. Untuk itu, Satono mengajak seluruh komponen masyarakat, Kepala Desa serta Camat untuk menjaga wilayahnya agar aman, tertib dan kondusif dalam menghadapi pemilu. ”Yang terpenting, selalu menjaga persatuan dan kesatuan. Insya Allah juga saya dapat terpilih untuk kedua kalinya menjabat Bupati Lampung Timur ini, karena saya menjabat Bupati Lamtim sejak tanggal 1 September Tahun 2005 lalu, yang Insya Allah nantinya sampai juga di Tahun 2015 kelak,” ujar Satono meyakinkan. hm

Zul Terus Semangati Kader Demokrat

FOKUS – Kader Partai Demokrat diharapkan aktif turun ke bawah menyapa masyarakat, guna menyerap aspirasi. Sehingga target 35 persen perolehan suara pada pemilu 9 April mendatang mampu diraih dan dicapai dengan sukses. Demikian diungkapkan Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Lampung, Hi Zulkifli Anwar, pada saat melakukan konsolidasi dan koordinasi dengan jajaran kader “Segi Tiga Berlian” di Kantor DPC Partai Demokrat Lampung Timur, Senin (9/3) pekan lalu. Menurut Bang Zul, sapaan akrab Ketua DPD PD ini, konsolidasi yang ia lakukan adalah jembatan emas untuk bersilaturahmi antar sesama kader pengurus. ”Karena silaturahmi itu sangat penting, maka yang namanya kader Partai Demokrat mulai dari DPD, DPC dan PAC sering-seringlah bersilaturahmi ke anak-anak ranting. Tidak ada ruginya. Malah banyak berkahnya,” ucap mantan Bupati Lampung Selatan dua periode ini. Dia juga menandaskan, bahwa partai berlambang ”Segi Tiga Berlian” ini tidak membeda-bedakan suku atau agama. Karena, lanjut dia, partai demokrat ada hanya untuk rakyat, tanpa terkecuali. Ia pun memberikan arahan strategi untuk pemenangan partai. Salah satunya harus memakai serangan senja.”Jangan pakai serangan fajar,” katanya. Ditambahkan Zulkifli Anwar, selain terus berjuang untuk kemenangan partai demokrat, seluruh kader diharapkan senantiasa terus memanjatkan doa. ”Usaha dan doa harus seiring sejalan. Sehingga apapun hasilnya, itulah yang terbaik dari Tuhan,” imbuhnya. Dalam memperjuangkan kemenangan partai, terus Bang Zul, yang namanya lawan bukan lawan, melainkan lawan adalah kawan.”Oleh sebab itu jagalah partai demokrat jangan sampai menjelek-jelekan orang atau partai-partai lain. Saya mengharapkan pula jangan banyak janji-janji dan harus kreatif dalam mencari dukungan dari masyarakat,” himbaunya, seraya berpesan kepada para calon anggota legislatif dari partai demokrat, jika kelak terpilih jangan lupa untuk memperjuangkan aspirasi dan keluhan masyarakat. Terkait Pilpres, Zul menegaskan bahwa Partai yang dipimpinnya itu tetap mendukung penuh pemenangan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, yakni SBY. Yang kini masih menjabat sebagai Presiden RI. ”SBY adalah putra terbaik bangsa ini. Beliau layak dan patut untuk diteladani,” ujarnya. Sementara, Ketua DPC Partai Demokrat Lampung Timur, Hi Zaiful Bokhari, ST.MM mengatakan, dengan sistem suara terbanyak di pemilu kali ini, diharapkan semua caleg dari partai demokrat Lampung Timur, terus berjuang secara maksimal dalam meraih simpati rakyat, dan dapat memenuhi target.”Untuk itu masing-masing caleg mari bekerja sama yang baik dan bergandengan tangan, mulai dari DPC, PAC, sampai di anak-anak ranting. Sehingga partai demokrat Lampung Timur bisa meraih kemenangan pada pemilu legislatif mendatang,” tandasnya. Ditempat yang sama, Sekretaris DPC Partai Demokrat Lampung Timur, Sopiyan Subing S.Ag menjelaskan, bahwa kepengurusan Partai Demokrat di Lamtim terdapat 305 DPAC, diantaranya 48 Ketua dan Sekretaris, juga terdapat 257 Ketua Ranting. Sehingga target perolehan suara ia yakini mampu dicapai pihaknya.”Target kami 40 persen. Kendati hasil survey LSI, partai demokrat di lampung timur mendapatkan angka 28 persen. Tapi itu justru makin memicu kami untuk terus melakukan yang terbaik buat partai,” katanya. hm

PD Lamtim Targetkan 40 Persen Suara

MENGHADAPI pemilu legislatif 9 April 2009 mendatang, DPC Partai Demokrat Lampung Timur menargetkan perolehan suara 40 persen. Lantas, apa saja dan bagaimana kesiapan Partai Demokrat di Wilayah Kabupaten Lampung Timur untuk memenuhi target tersebut? Ketua DPC Partai Demokrat Lampung Timur, Hi Zaiful Bokhari, ST MM kepada Hamami Toni dari Fokus menuturkan panjang lebar ketika diwawancarai di ruang kerjanya, belum lama ini. Berikut petikan penuturannya : Bisa Anda jelaskan secara konkret, berapa target suara Partai Demokrat Lampung Timur dalam Pemilu Legislatif mendatang? Jujur saja ya, Partai Demokrat untuk wilayah Lamtim menargetkan perolehan suara sebesar 40 persen pada pemilu 9 April mendatang. Karena dari 45 kursi yang ada itu, kami harus memperebutkan minimal 18 kursi di DPRD Kabupaten Lampung Timur. Rincian dari 40 persen, suara yang harus kami peroleh mencapai sekitar 266.993 mata pilih, dari jumlah 667.333 mata pilih yang ada di Kabupaten ini. Kalau boleh tahu, bagaimana cara anda untuk mencapai target tersebut? Jadi begini, upaya untuk mencapai target tersebut, pengurus partai dari mulai DPC, PAC sampai diranting harus bekerja secara maksimal dan bekerja keras, sehingga mencurahkan semua pemikiran untuk pemenangan. Memang bukan hal yang mudah, namun saya selaku ketua DPC Partai Demokrat Lamtim selalu optimis untuk memperoleh target 40 persen itu. Jadi anda optimis untuk mencapai target itu? Ha..ha..ha.. Jelas, dong. Kalau bicara optimis itu harga mati. Oleh karenanya saya menghimbau para kader untuk dapat meningkatkan citra partai dimata masyarakat serta para caleg agar tidak menjanji-janjikan kepada masyarakat. Karena partai demokrat telah terbukti di Pemerintahan SBY, sehingga semua calon yang diusung oleh partai demokrat akan memperoleh dukungan yang signifikan dari masyarakat. Maksud Anda? Anda bisa lihat sendiri, sekarang masyarakat sudah bisa menikmati hasil kepemimpinan Bapak SBY. Seperti menurunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Bantuan Langsung Tunai (BLT), Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), Kesehatan dan Pendidikan gratis. Juga bantuan pupuk dan bibit bersubsidi serta banyak lagi yang sudah dirasakan masyarakat. Apa himbauan Anda? Untuk mengeutamakan kepentingan partai, saya mengajak seluruh caleg democrat mulai dari pusat, provinsi dan kabupaten, untuk selalu bergendengan tangan dan menerapkan politik santun. Jangan sampai antara caleg terjadi perseteruan dan saling menjelek-jelekan satu dengan yang lain. Karena hal itu justru bisa berdampak negatif. Terutama terhadap pencitraan diri caleg itu sendiri. Oleh sebab itu, antar caleg harus terus saling menjalin koordinasi dan kebersamaan.. Selain itu? Calon legislatif partai demokrat juga harus lebih aktif turun ke desa-desa untuk menyerap aspirasi dan mensosialisasikan partai demokrat ke masyarakat. Terus terang saja ya, pemilu 2009 bukan hanya pertarungan partai saja, namun juga pertarungan caleg-calegnya. Oleh sebab itu para caleg jangan hanya mengandalkan nama besar partai, namun benar-benar berkualitas, cerdas dan dekat dengan rakyat. Bagaimana kesiapan anda untuk menghadapi kampanye terbuka? Jujur saja, kami siap-siap saja. Yang terpenting, tetap sesuai aturan yang ada. Bagaimana kesiapan untuk menghadapi Pilpres 2009? Ya, kita lihat dulu dong setelah selesai pemilu legislatif nanti, baru kita bicara masalah pilpres. Namun yang pasti, partai demokrat telah bertekad bulat untuk memenangkan Bapak SBY menjadi Presiden untuk kedua kalinya. Dan itu tidak bisa di tawar-tawar lagi, sudah menjadi harga mati. ***

Ketika Rakyat Bicara Tentang Pemilu

PEMILIHAN Umum yang akan dilangsungkan beberapa pekan lagi, tepatnya pada Tanggal 9 April 2009 mendatang, masih menyisakan kegamangan di kalangan masyarakat. Pasalnya, selain sosialisasi pemungutan suara yang masih simpang siur diantara calon pemilih, terkait conteng menconteng, ditambah lagi banyanya calon anggota legislatif dari 44 parpol yang kian menambah kebingungan masyarakat, mana yang harus dipilih. Dampak kekhawatiran pun muncul, sikap apatis akhirnya menjadi pilihan masyarakat. Kebingungan yang melanda masyarakat saat ini, tentu saja bukan hal yang mengejutkan. Karena beberapa kalangan pengamat sudah memprediksikan, pemilu yang diselenggarakan negeri ini dapat dikatakan paling rumit dan carut marut dengan sistem yang sangat liberal, serta kerap bergonta-ganti mekanisme setiap pergantian kekuasaan. Bayangkan saja, saat ini saja misalnya, dari tiap-tiap partai politik menampilkan 3 orang calon anggota legislatifnya, dengan jumlah 44 parpol, maka jumlahnya sudah mencapai 132 orang calon. Bagaimana jika lebih dari itu? Tentunya masyarakat pun semakin dilanda kebingungan siapa yang akan dipilihnya. Ditambah lagi, perubahan sistem pemungutan suara dalam pesta demokrasi mendatang yang pada awalnya mencoblos, kini berubah menjadi menconteng. Perubahan ini ternyata masih menjadi problema dikalangan masyarakat. Apalagi kurangnya sosialisasi dari penyelenggara Pemilu seperti KPUD, sehingga berdampak terhadap kurangnya pemahaman masyarakat terhadap sistem Pemilu yang akan diterapkan mendatang. Salah satu contoh banyak diungkapkan sebagian warga kepada Fokus, tentang persoalan tata cara pemilu yang membuat mereka bingung hingga saat ini. Seperti diungkapkan Gunawan, warga Masyarakat, yang berprofesi sebagai karyawan kerajinan besi Cahaya Abadi, Sukarame, Bandar Lampung, belum lama ini. Menurut dia, sistem pemilu kali ini sangat tidak memudahkan masyarakat untuk melakukan partisipasi politik. ”Mestinya masyarakat harus diberitahu jauh hari sebelumnya dan diarahkan. Istilahnya kalau bisa dipermudah kenapa harus dipersulit? Ini kok malah kebalikannya. Kalau bisa dipersulit, kenapa harus dipermudah. Saya menangkap kesan seperti itu pemilu kali ini,” kata dia. Cik Romah (48 Th), salah satu pedagang yang mangkal di Perumahan Griya Sukarame, Bandar Lampung, berbeda lagi. Menurut dia, yang penting hajat demokrasi kali ini tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Kendati dirinya masih bingung tentang cara memberikan suara pada pemilu mendatang.”Tapi yang penting rakyat tetap aman, tentram, damai dan sejahtera,” harapnya. Wagino (28 Th) ,warga Karang Anyar, Lampung Selatan, berbeda lagi. Bagi warga yang mengabdikan dirinya menjadi seorang pekerja bangunan ini menilai, pemilu kali ini dianggapnya bagus. Bagus dalam pengertian, siapa pun boleh mencalonkan diri.”Kalau dulu kan hanya orang-orang yang berpengaruh saja yang bisa mencalonkan diri,” katanya. Saimun (65 Th), warga Karang Sari, Sukarame, Bandar Lampung, ketika dimintai komentarnya mengatakan, pemilu saat ini diharapkan mampu membuat pembangunan bertambah maju dan wakil rakyat mendatang adalah orang-orang yang memang mampu menjalankan amanah yang diberikan rakyat. ”Jangan ketika sudah jadi anggota dewan, lupa dengan kepentingan masyarakat. Itu yang sering membuat masyarakat kesal,” ungkapnya, seraya berharap para wakil rakyat mampu memperjuangkan gaji para pekerja buruh minimal setara dengan UMR, karena selama ini gajinya sebagai SATPAM masih dibawah Rp 500 ribu. Udin (40 Th), warga Griya Sukarame, Bandar Lampung, tukang pengambil sampah rumah tangga, ketika dimintai komentarnya tentang pemilu, tidak banyak kata yang dia ucapkan.”Saya bingung, Mas. Dari tahun ke tahun tetap saja tidak ada perubahan. Malahan wakil rakyat yang dipilih kalau saya perhatikan tambah kaya. Nasib kami ya begini-begini saja. Jadi biar saja menjadi urusan orang-orang itu,” ujarnya dengan nada pesimis. Sunarya alias Dayat (39 Th) warga Perum Griya Sukarame, Bandar Lampung, berprofesi sebagai tukang las dan perbaikan body mobil ini mengatakan, dirinya jadi kapok menentukan pilihan wakil rakyat. Kenapa? ”Habis berita-berita yang ada, malahan wakil rakyat yang tukang korupsi. Masuk penjara lagi. Jadi mikir lagi mau milih siapa nanti. Yang jelas jangan sampai milih calon yang bakal memalukan nama rakyat,” tukasnya, yang mengaku masih bingung dan ragu menentukan pilihan pada pemilu mendatang. sw

JK Menyapa Kader Menebar Persatuan

KETUA Umum DPP Partai Golkar, H.M Jusuf Kalla, Minggu (8/3) lalu, di Graha Karya Utama, Gedung DPD Partai Golkar Provinsi Lampung, mendapatkan sambutan luar biasa dari ribuan kader beringin, ketika mengadakan kunjungan silahturahmi dengan jajaran fungsionaris dan Calon Anggota Legislatif dari Partai Golkar Se-Lampung. Dalam sambutannya, Jusuf Kalla yang juga Wakil Presiden RI itu memotivasi kader Partai Beringin Lampung untuk terus berkarya, dan melakukan yang terbaik untuk rakyat dan negara. Dia juga berpesan dihadapan ribuan kader Partai Golkar Lampung, bahwa kader beringin harus mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan seluruh anak bangsa.”Jangan jadikan pemilu sebagai ajang terpecah-belahnya persatuan. Kader Golkar harus dan wajib berbuat yang terbaik untuk rakyat dan negeri ini,” tandasnya, yang disambut aplaus ribuan kader berbaju dan berjaket kuning ini. Dalam kunjungannya, JK disambut langsung oleh Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Lampung, M Alzier Dianis Thabranie, Gubernur Syamsurya Ryacudu dan Ketua DPD Partai Golkar dari 11 Kabupaten dan Kota yang ada di Lampung. Bahkan, mulai dari Ketua Kecamatan (PK) hingga Pimpinan Desa (PD) Partai Golkar yang ada di Provinsi ini tumpah ruah menyambut kunjungan Ketua Partainya. Alih-alih diluar Gedung Partai Golkar itu pun tidak mampu menampung ribuan kader yang hadir. Tak ayal, ribuan kader tumpah ke jalan-jalan raya seraya terus mengelu-elukan Ketua Umum DPP Partai Golkar itu untuk terus maju dan pantang mundur menjadi Calon Presiden. Ditambah lagi, di dalam gedung pertemuan itu terbentang spanduk raksasa yang bertuliskan :”TIDAK BISA DITAWAR, HARGA MATI” JK PRESIDEN !!! 2009-2014. *** Teks : Farid Jayataruna Foto : Jaya Solfian Ahmad

Sosialisasi Maksimalisasi Pendapatan

KAMIS (12/3) silam, di Aula Kantor Dinas Pendapatan Daerah (Dipenda) Provinsi Lampung digelar acara sosialisasi perubahan UU PPh (UU No 36/2008 tentang Perubahan Keempat Atas UU No 7/1983 tentang Pajak Penghasilan). Kegiatan yang dibuka Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan dan Pembangunan, Ir Raja Sebuai, itu berlangsung sukses. Sosialisasi yang intinya untuk memaksimalisasi pendapatan yang merupakan kerja sama Dipenda Lampung dengan Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Bengkulu dan Lampung itu diikuti para bendahara dan pemegang kas dari seluruh dinas, badan, dan biro di lingkungan Pemprov Lampung. Pada acara dengan nara sumber Drs Ramlan Tanjung, MM, Amston Sipahutar, dan Nazar Saefudin dari Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Bengkulu dan Lampung, dengan moderator Ria Choldi dari Dipenda Lampung, itu disosialisasikan tentang pokok-pokok perubahan undang-undang pajak penghasilan, UU No 28/2007 tentang Perubahan Ketiga UU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, dan pedoman perpajakan bagi bendaharawan. Dalam kesempatan itu, Kadipenda Lampung, Suresmi Ramli, SE, juga mengungkapkan, berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No 174/PMK.07/2007 tanggal 27 Desember 2007 mengenai Penetapan Alokasi Sementara, Dana Bagi Hasil Pajak Penghasilan pasal 25, pasal 29, dan pasal 21 Tahun Anggaran 2008 sebesar Rp 20.495.367.790, sampai dengan 31 Desember 2008 melalui Peraturan Menteri Keuangan No 193/PMK/07/2008 terealisasi sebesar Rp 24.070.443.193 atau 117,44%, yang merupakan over target. Menariknya, melalui acara sosialisasi tersebut, para peserta membuat suatu kesimpulan yang konkret, yaitu: 1. Para peserta telah memperoleh materi UU No 28/2007 tentang Perubahan Ketiga Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Undang-Undang No 36/2008 tentang Pajak Penghasilan dan Tata Cara Pengisian SPT Tahunan bagi bendaharawan. 2. Para peserta menyepakati materi tersebut diatas akan disampaikan kepada kepala dinas, badan, biro, dan sekretariat badan masing-masing untuk dapat dipedomani. 3. Kepada bendahara/pemegang kas dapat mengintensifkan penerimaan pajak penghasilan dari masing-masing unit kerja. 4. Kepada pegawai negeri sipil dengan golongan III/a keatas untuk dapat memiliki NPWP. Pembuatan NPWP dapat menghubungi Kantor Pelayanan Pajak setempat. *** teks : fajar foto : dok dipenda lampung

Wendi Seriusi Dunia Pendidikan

KAMIS (5/3) silam, Menteri Pendidikan RI, Prof Dr Bambang Sudibyo, melakukan kunjungan kerja di Lampung Selatan. Bupati Hi Wendy Melfa, SH, MH menyambut langsung kehadiran petinggi yang mengurusi soal pendidikan di Tanah Air itu. Suasana penuh keakraban demikian menyeruak. Memang, dunia pendidikan di Kabupaten Lampung Selatan mendapat perhatian serius dari Bupati Wendy Melfa. Bahkan ia sendiri kini tengah meneruskan pendidikannya untuk mengambil gelar doktor. Tentunya sesuatu yang wajar manakala ia pun amat concern dengan masalah pendidikan rakyatnya. Pada acara yang dipusatkan di Rumah Dinas Bupati itu, Mendiknas Bambang Sudibyo juga secara simbolis meresmikan beberapa sarana pendidikan, dengan harapan kedepannya sumber daya manusia di Kabupaten Lampung Selatan akan semakin meningkat, seiring dengan tantangan zaman. Kita berharap, keseriusan Bupati Wendy Melfa dalam membangun tatanan dunia pendidikan akan membawa manfaat maksimal bagi seluruh rakyat Lampung Selatan. *** teks/foto : muslim

Pemkab Lamteng Dituding Abaikan Nasib Guru

FOKUS - Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah dinilai tidak memperhatikan nasib guru dan PNS setempat. Pasalnya, menurut Drs Tugi Waluyo, salah seorang guru SMP di Lamteng ini, kenaikan gaji guru sebesar 15 persen yang harus dibayarkan pada Januari 2008 hingga kini belum dibayar Pemkab Lamteng.”Nggak ada kabar dan tanda-tanda akan dibayar. Sepertinya harapan kami ini amblas ditelan bumi,” ungkapnya seraya mengeluh. Padahal, lanjutnya, dengan kenaikan gaji pokok itu, bagi guru dan PNS merupakan tambahan rezeki yang setiap tahun diharapkan untuk menutupi kebutuhan hidupa. Diungkapkannya, sangat ironis jika dana Pendapatan Asli Daerah (PAD) Lampung Tengah tidak lagi mampu membayar kenaikan gaji pokok 15 persen bagi para guru dan PNS yang ada di Lampung Tengah ini.”Juga aneh kalau pejabat kabupaten tidak mengetahui aturan yang telah diterbitkan oleh pemerintah pusat tentang hal tersebut,” katanya. Dijelaskan Waluyo, Pemerintah Pusat saat ini sudah menaikkan Anggaran Pendidikan sebesar 20 persen, yang tujuannya agar meningkatkan mutu pendidikan yang lebih baik. Disertai dengan peningkatan pendapatan guru, mulai dari kenaikan gaji pokok, kenaikan tunjangan fungsional, maupun melalui sertifikasi guru.”Tapi dengan dengan ketidaktransparanan Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah ini, kami menilai, Pemerintah Daerah disini tidak mendukung program pendidikan,” ungkapnya. Mengapa demikian? ”Karena kami sebagai guru, berharap ada tambahan rezeki dari kenaikan gaji pokok. Supaya bisa menopang perekonomian hidup kami,” ujarnya. Apalagi, kata dia, berita akan dicairkan bulan April, pihak guru sudah bermimpi ada akan menerima rapel (Kekurangan gaji) mulai bulan Januari. ”Makanya kami berani melangkah mengambil pinjaman ke sana ke mari untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Masak pemerintah bohong atas pemberitaan tersebut, kan, nggak mungkin,” katanya, seraya mengatakan apalagi telah diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Pendidikan mengenai persoalan tersebut. Karena itulah, lanjut Waluyo, pihaknya sangat menyesalkan sikap oknum pejabat Pemkab Lamteng yang tidak memperhatikan nasib guru.”Apalagi ada oknum pejabat yang mengintimidasi para guru agar tidak melakukan unjuk rasa. Semoga pejabat itu diberi petunjuk oleh Sang Pencipta,” ujar Guru Lampung tengah ini.hd

Kenaikan Dana BOS Menuai Dilema

FOKUS – Peserta wajib belajar pendidikan dasar mulai Tahun 2009 ini dibebaskan dari segala bentuk pungutan alias gratis. Hal itu sesuai dengan amanat dan petunjuk Presiden dan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas). Demikian diungkapkan Kepala Dinas Kota Bandar Lampung, Idrus Effendi, kepada Fokus, belum lama ini. Dikatakannya, dengan adanya kenaikan dana BOS sebesar 50 persen dari nominal angka Rp354.000 per tahun persiswa naik menjadi Rp575.000 per siswa per tahun, maka kenaikan itu menyebabkan Sekolah tidak boleh lagi melakukan pungutan pada wali murid. ”Semua Sekolah di Bandar Lampung harus mengumumkan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) di papan pengumuman sekolah. Agar orang tua mengetahui penggunaan dana yang telah disetujui oleh Komite Sekolah dan pemberlakuan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang transparan dan jelas pertanggungjawabannya,” ujar Idrus. Lantas bagaimana tanggapan pihak Sekolah atas kenaikan 50 persen dana BOS itu? Kepala SMP Negeri 21 Bandar Lampung, Dra Hj Nyimas Nelli, setuju-setuju saja jika itu sudah menjadi keputusan final pemerintah. Karena, menurutnya, Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan hanya menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai pelaksana di lapangan. Tetapi, tambah dia, permasalahan mutu pendidikan pihak sekolah hanya mampu melaksanakan sebatas anggaran yang tersedia, termasuk pelaksanaan dari pada Ujian Nasional (UN) mendatang. Karena menurut Nyimas Nelli, anggaran yang diperlukan berkisar Rp85.000 per siswa per bulan. ”Maka dengan kenaikan 50 Persen dana BOS saat ini, anggaran hanya tersedia Rp47.916 per siswa per bulan. Sementara laboratorium bahasa masih kerjasama dengan pihak swasta yang memerlukan anggaran Rp75.000.000 per tahun, belum lagi untuk mendanai tenaga komputer, perpustakaan dan tenaga honorer 13 orang, serta biaya untuk melaksanakan Bimbingan Belajar (Bimbel),” jelasnya. Nyimas Nelli juga mengungkapkan, pihaknya saat ini hanya mampu menulis plang papan nama SMP Negeri 21 yang berbunyi, “Membebaskan Iuran Bagi Orang Miskin”. Bahkan, kata dia, pihaknya berencana akan mengumpulkan orang tua murid untuk membicarakan tentang proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolahnya, karena maju dan mundurnya sekolah tersebut tidak terlepas dari peran pemerintah, masyarakat dan orang tua murid. Sementara, terkait belum adanya standar minimal Biaya Operasional Sekolah, Idrus Effendi menukaskan, Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung bersama Dewan Pendidikan akan segera merumuskan dan berharap Pemerintah Pusat juga segera mengeluarkan berapa standar Biaya Operasional Sekolah. Sehingga bisa dijadikan acuan bagi Dinas Pendidikan untuk menyusun anggaran RAPBS. ”Karena itu Dewan Pendidikan dan Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung akan segera menertibkan pungutan di sekolah-sekolah,” ujar Idrus. Kendati demikian, lanjut Idrus, pihaknya tetap memungkinkan bagi sekolah yang ingin terus maju dan meningkatkan kualitas, namun terhalang akibat kenaikkan dana BOS 50 persen yang tetap tidak mencukupi, pihaknya tetap memberikan tolerir. ”Dapat saja sekolah melakukan pungutan suka rela yang sifatnya tidak mengikat, tapi harus melalui Persetujuan Komite Sekolah, sebagai wakil orang tua murid,” katanya. Idrus berharap, Komite Sekolah sebagai orang tua di Sekolah hendaknya tidak hanya menjadi stempel sekolah belaka. Namun diharapkan Komite Sekolah berperan sebagai lembaga kontrol dalam menertibkan pungutan di Sekolah.hd

TK Al Kautsar Kian menawan

April Mendatang Ikut Lomba Nasional FOKUS - Dalam persiapan menghadapi Lomba Tingkat Nasional yang dilaksanakan oleh Persatuan Drum Band Indonesia (PRBI) Tingkat Nasional, pada 12 April mendatang, TK Al Kautsar Bandar Lampung telah mengadakan persiapan dengan mengikuti lomba yang diadakan oleh IGRA Tingkat Kota Bandar Lampung pada Tanggal 3 – 4 Maret di TK Purwanida, Wisma Haji, Bandar Lampung. Bahkan, Gebyar Muharram yang diikuti oleh IGRA dan TK Tingkat Kota Bandar Lampung ini, TK Al Kautsar menduduki Juara Umum. Diantara lomba yang dilaksanakan antar Dewan Guru TK mendapat Juara I (satu) Senam atas nama Hanidar, S.Ag dan Sukma Elia, Juara II (dua) Lomba Dongeng atas nama Titin Kusumawati, kemudian lomba yang dilaksanakan untuk anak-anak yaitu, Lomba Drum Band mendapat juara I dengan Pelatih Fatmawati, Sukma Elia, Titin dan Hanidar, S.Ag, Lomba Menggambar TK Al Kautsar meraih Juara I Putra atas nama Noval dan Juara II Putri atas nama Riva, Lomba mencari kalimat mendapat juara harapan I, Lomba Manasik Haji Juara II. Kegiatan yang disponsori oleh IGRA ini, TK Al Kautsar telah meraih Juara Umum sebanyak 3 kali, kemudian kegiatan Gebyar Muharram akan dilanjutkan perlombaan tingkat Provinsi yang akan dilaksanakan pada akhir Maret, dan akan menampilkan Lomba untuk Guru, yaitu Senam, membuat alat peraga, dan mendongeng dengan alat peraga, kemudian lomba Drum Band khusus anak, lomba jari aljabar atau menghitung cepat, lomba membaca cerita bergambar, dan lomba membaca Iqra’ yang akan dilanjutkan ke Tingkat Nasional April mendatang. Hi Setia Budi, S.Pd, Kepala TK Al Kautsar, kepada Fokus mengatakan diruang kerjanya, bahwa kegiatan-kegiatan seperti ini, TKnya selalu diikutsertakan untuk tampil dengan tujuan memancing kreativitas anak yang memang menjadi program dikurikulum. Selain kegiatan keterampilan secara fisik. Seperti kegiatan Bermain sambil Belajar dan Belajar sambil Bermain. Selain itu, sambung dia, pengembangan nalar untuk kemampuan berpikir melalui berbagai media atau area-area yang tersedia di TK Al Kautsar juga dipacu untuk anak melakukan kreativitas. Contohnya, seperti membaca hafalan surat-surat pendek, belajar berdoa, berlatih Shalat, membaca, menulis, berhitung (calistung).”TK Al Kautsar akan selalu berupaya untuk mencapai yang terbaik, diantara yang paling baik,” katanya. Selain kegiatan mengikuti Gebyar Muharram dan lomba-lomba yang memang telah menjadi program tahunan IGRA dan TK. TK Al Kautsar juga tidak akan meninggalkan kegiatan memperingati hari-hari besar Nasional dan hari besar Keagamaan. Seperti pada 7 Maret lalu, TK Al Kautsar melakukan kegiatan peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW yang dipusatkan di Masjid Islamic Center. Dimana pada kegiatan itu menampilkan Da'i kecil dari SD Al Kautsar, dan menampilkan Qari’ah dari TK Al Kautsar, yaitu Zahra Asnia Ramadhani. ”Pengembangan kreativitas dini bagi anak-anak akan terus dilakukan di TK Al Kautsar ini. Sehingga nanti akan terbentuk anak-anak terampil untuk masa depan,” pungkasnya. hd

SMPN I Labuhan Ratu Menuai Prestasi Gemilang

FOKUS – SMP Negeri I Labuhan Ratu, Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur, layak diacungi jempol. Lantaran mampu menghasilkan siswa-siswi berprestasi yang berkualitas. Menurut Kepala SMPN 1 Labuhan Ratu, Suparman, S.Pd kepada Fokus, Kamis (5/3) pekan lalu, diruang kerjanya, siswa-siswinya patut dibanggakan terkait prestasi yang mereka peroleh. Dijelaskannya, Tahun 2009 ini SMPN 1 Labuhan Ratu meraih juara umum Tingkat Kabupaten dalam lomba Lintas Alam dan Ketangkasan. Selain itu, dalam lomba PBB Tingkat Penggalang yang dilaksanakan baru-baru ini di SMU Probolinggo, anak didiknya meraih juara II Tingkat Kabupaten. Belum lagi, kata dia, siswanya yang bernama Lia Mustika ikut lomba Internasional Science Yunior Olimpiade (ISYO) pada Tingkat Provinsi, untuk mewakili Kabupaten Lampung Timur. Karena itu, sambung dia, atas perjuangan siswa-siswi yang telah berhasil membuat nama harum SMPN 1 Labuhan Ratu, pihaknya patut bersyukur dan bangga atas prestasi yang diraih itu. ”Ini makin memotivasi kami agar lebih baik lagi dimasa-masa mendatang,” terang dia. Diungkapkan Suparman, pihaknya mencanangkan apabila dari setiap kegiatan ekstrakurikuler siswa dapat prestasi cemerlang, maka pihak sekolah akan memberikan hadiah dan penghargaan kepada siswa-siswi serta para guru pembimbingnya. Apalagi menurut Suparman, kegiatan ekstrakurikler di SMPN 1 Labuhan Ratu seperti drumband, karate, pramuka, basket, dan lainnya sudah tidak asing lagi. ”Karena bidang-bidang tersebut di sini sudah sering di juarai pada setiap even pertandingan,” katanya. Dalam prestasi basket, urai dia, mereka dibina oleh Mas Guntur, Sarjana Tekhnik dari Universitas Jaya Malang, seorang atlit yang pernah mengikuti Pro Ulin Travont. Sedangkan Pramuka dibina oleh alumni siswa SMPN 1 Labuhan Ratu yang pernah menjuarai olimpiade. ”Untuk kegiatan lainnya dibina oleh pembimbing yang betul-betul ahli dibidangnya,” jelas Suparman. Suparman membuka resep dalam memimpin SMP Negeri I Labuhan Ratu. Dikatakannya, untuk membangun dan mewujudkan Sekolah yang berkualitas dan memberikan pelayanan pendidikan yang terbaik bagi seluruh siswa-siswi diperlukan kemampuan, kearifan, kerjasama dan tanggungjawab yang tinggi, dalam setiap penyelenggaraan pendidikan di Sekolah.”Tanpa itu semua, maka peningkatan pendidikan tidak akan menemukan hasilnya,” pungkasnya. Hm

Yayasan Yasema Ambarawa Maju Pesat

FOKUS – Dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) Ke-27 Yayasan Pendidikan Sebelas Maret (Yasema), Pekon Sumber Agung, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Tanggamus, mengadakan lomba Bola Volly dan Uji Kompetensi untuk siswa Sekolah Dasar (SD) . Menurut Ketua Panitia HUT Yasema, Teguh Waluyo, didampingi Kepala SMP 11 Maret, Ngatijo, S.Pd, saat ditemui Fokus di sela-sela acara mengatakan, lomba yang diselenggarakan pihaknya diikuti oleh 20 kontingen dari beberapa SD yang ada di Kabupaten Tanggamus. Diantaranya, berasal dari Kecamatan Ambarawa, Pardasuka, Pagelaran, Pugung dan Pringsewu.”Manfaat dari lomba ini untuk memacu semangat siswa dalam mengembangkan bakat olahraga yang mereka miliki,” tukasnya. Selain itu, kata Ngatijo, selain mengadakan lomba dibidang ekstra kurikuler, pihaknya juga mengadakan lomba dibidang akademik, berupa lomba uji kompetensi yang di gelar Selasa (9/03) beberapa waktu lalu. Peserta yang mengikuti lomba, terangnya, terdapat 100 siswa dari 20 Sekolah Dasar yang ada di Kecamatan Ambarawa dan sekitarnya. Bahkan, ditambahkannya, untuk lebih memeriahkan suasana, keluarga besar Yasema juga mengadakan kegiatan jalan sehat dengan menempuh jarak kurang lebih 8 Km. Dan puncak berbagai kegiatan tersebut telah dilangsungkan pada Rabu (11/03) lalu, dengan acara pembagian hadiah lomba dan pengajian akbar yang di selenggarakan dihalaman SMP 11 Maret itu. Sementara, Ketua Yasema Ambarawa, Sarjono AT S.Pd, ditemui di ruang kerjanya, belum lama ini menukaskan, bahwa awal berdirinya Yayasan Pendidikan Sebelas Maret jatuh pada tahun 1982. Saat itu, kata dia, para pendiri Yasema antara lain adalah Drs Murodi (alm) Drs Untung Budiono (alm), Drs Pandiman (alm), Drs Sumaji, Siti Halimah S.Pd, H Saibani S.Pd, Ngatijo S.Pd, Erlina AmaPd, Mukosim, Dra Hj Suryati, serta dirinya.”Waktu itu kami mengelola SMP Sebelas Maret ini jumlah siswa hanya 20. Tapi Alhamdullillah sekarang jumlah siswa sudah mencapai jumlah 625 siswa,” ujarnya, seraya menegaskan bahwa antara Tahun 2009 dan 2010 mendatang pihaknya berencana membuka Universitas Terbuka. ry