02 Maret 2009

Khairul Bakti Mengabdi Tiada Henti

Buka Fakta Kinerja FPG DPRD Kota Kuncinya: Pegang Teguh Ilmu Tahu Diri NAMA Khairul Bakti, ST sudah begitu dikenal oleh masyarakat Kota Bandar Lampung. Sosok politisi muda potensial nan elegan dalam tampilan, santun dalam pembicaraan, sarat dengan pengayoman ini memang tak pernah neko-neko. Ia pegang teguh kunci kesuksesan: ilmu tahu diri. Sebagai politisi muda usia, Khairul Bakti tahu diri dalam menempatkan pergaulannya antar sesama. Sebagai wakil rakyat, ia tahu diri dalam memposisikan ketika bertemu dan tatap muka dengan masyarakat. Sebagai sekretaris Partai Golkar Kota Bandar Lampung, ia tahu diri bahwa mengemas mekanisme partai secara cantik diperlukan pengayoman terhadap sesama pengurus. Sebagai tokoh muda yang dekat dengan pusat kekuasaan, ia tahu diri dan terbuka hati untuk membantu siapapun yang memerlukan bantuannya. Sebagai figur yang dilahirkan dari keluarga biasa-biasa saja ia tahu diri bagaimana mesti “nguwongke” orang lain. Meski akibatnya tak jarang ia “menjadi korban” dari kebaikan perilakunya sendiri. Namun, “Saya akan tetap memberikan yang terbaik kepada siapapun yang membutuhkan. Saya yakin, sepanjang niat kita baik, kita akhirnya akan dicela, dizholimi bahkan difitnah bagaimanapun juga, Allah akan tetap memberikan perlindungan kepada kita,” tuturnya akhir pekan kemarin. Pembawaannya yang familiar, mau menerima masukan dan kritikan, diimbangi ketajaman intuisinya, membuat Khairul Bakti selalu survive dalam berbagai pergulatan kepentingan yang menyudutkan dirinya. Dalam kebersahajaannya itulah, sesungguhnya, tersimpan kekuatan sepenuhnya politisi kelahiran 27 November 1977 ini. Itu sebabnya, ketika namanya diseret-seret dalam dugaan penipuan dana proyek, suami Ade Dian Amelia, SE ini enjoy-enjoy saja. Karena, “Saya memang tidak terlibat apa-apa dalam persoalan itu. Saya ini bukan orang yang biasa lari dari tanggung jawab. Seberat apapun persoalan kalau memang saya perbuat, pasti akan saya pertanggungjawabkan. Sebaliknya, kalau tidak, ya tidak akan saya lakukan apa-apa,” tegas dia. Dalam sikap tegasnya itu, Khairul Bakti tahu persis ada nuansa politis yang menyelimuti meruyaknya persoalan tersebut. Namun, “Saya tidak pernah mempersoalkannya. Tuhan tidak pernah tidur, Dia tahu siapa yang benar dan siapa yang salah, siapa yang merekayasa dan siapa yang berkhianat,” tuturnya dengan tenang. Alumnus Fakultas Teknik Unila ini pun tahu persis, jika acapkali hubungan kekerabatan dan persahabatan rusak oleh sebuah kepentingan. Tapi ia meyakini, dirinya tak akan pernah melakukan pola menghalalkan segala cara demi untuk tetap survive-nya karier politik yang dirangkainya. “Biarlah orang lain bermain politik kotor, saya tidak akan pernah melakukannya. Selain hal semacam itu tidak sesuai dengan hati nurani, saya juga tidak mau melukai hati rakyat,” ujar caleg nomor urut 1 untuk DPRD Kota Bandar Lampung dari Partai Golkar melalui Dapil 2 (Kecamatan Tanjungkarang Timur, Sukabumi, dan Sukarame) ini. Khairul Bakti memang sosok politisi yang bersih, santun, dan merakyat. Meski menjabat sekretaris Partai Golkar Kota Bandar Lampung dan anggota DPRD Kota Bandar Lampung, ia tidak pernah membusungkan dadanya karena jabatan bergengsi tersebut. “Itu semua kan amanah, yang hakekatnya harus dipertanggungjawabkan dengan kinerja yang baik dan memberi manfaat untuk sesama. Tak pernah terpikirkan oleh saya untuk menjadikan jabatan sebagai gagah-gagahan,” tuturnya dengan serius. Ia mengharapkan dukungan seluruh masyarakat di Kecamatan Tanjungkarang Timur, Sukabumi, dan Sukarame untuk dirinya meneruskan tapakan pengabdian di legislatif. “Tekad saya memang mengabdi untuk rakyat dan itu dilakukan tiada henti. Kebahagiaan bagi saya adalah ketika saya mampu berbuat untuk sesama,” ucapnya lagi. fj Konsen Di Satu Komisi *Buka Fakta Kinerja FPG DPRD Kota JARANG terjadi ada anggota DPRD yang selama lima tahun berkutat di satu komisi saja. Nah, yang jarang dilakukan itu dilakoni secara enjoy dan penuh ketahu-dirian oleh Khairul Bakti, ST. Sejak menjadi anggota DPRD Kota Bandar Lampung tahun 2004 silam sampai akhir masa pengabdian sekarang ini, politisi asal Partai Golkar itu bertahan di Komisi C. Apa alasannya? “Karena saya tahu pasti bahwa sebagai manusia tidaklah mungkin mempunyai kemampuan di segala bidang. Mengacu pada latar belakang pendidikan saya, maka yang pas bagi saya ya di bidang pembangunan, dan itu masuk Komisi C. Maka selama lima tahun di DPRD Kota Bandar Lampung, saya ya di komisi itu saja, agar kinerja saya maksimal,” urai Khairul Bakti. Apa saja yang dilakukannya bersama Fraksi Partai Golkar di DPRD Kota Bandar Lampung selama lima tahun ini? Akhir pekan kemarin, Farid Jayataruna dari Fokus mewawancarai Khairul Bakti yang juga sekretaris DPD Partai Golkar Kota Bandar Lampung, berikut petikannya: Apa ungkapan yang tersimpan di hati Anda dan ingin disampaikan kepada masyarakat selama ini? Ucapan terima kasih. Itulah yang ingin selalu saya sampaikan kepada warga Kota Bandar Lampung, khususnya masyarakat di Kecamatan Tanjungkarang Timur, Sukabumi, dan Sukarame. Kenapa begitu? Karena telah memberikan kepercayaan dan amanah kepada saya pada tahun 2004 lalu, dimana saya diberi amanah sebagai anggota DPRD Kota Bandar Lampung periode 2004-2009. Apa yang telah Anda lakukan sebagai wakil rakyat khususnya dari tiga kecamatan tersebut? Jujur saja, telah ada beberapa program yang berhasil saya perjuangkan bersama teman-teman di Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Bandar Lampung, walau kami sadari belum sepenuhnya sesuai dengan harapan dan keinginan masyarakat. Setelah terpilih menjadi anggota DPRD Kota Bandar Lampung. Kabarnya Anda tak pernah pindah dari Komisi C, kenapa? Saya tidak pernah pindah dari Komisi C (Bidang Pembangunan), karena sadar sebagai manusia saya tidaklah mungkin mempunyai kemampuan di segala bidang. Oleh karena itu, sebagai alumni dari Fakultas Teknik Sipil Unila, maka saya memilih dan tetap konsisten untuk berjuang melalui Komisi C yang membidangi pembangunan. Dan ini juga selaras dengan Hadits Rasullah SAW yang berbunyi; “Serahkanlah suatu urusan itu dengan ahlinya, apabila suatu urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuranya”, kan begitu. Hadits inilah yang melandasi saya untuk tidak mencoba-coba pindah komisi, yang dari disiplin ilmu dan pengalaman, jujur saya ya, kurang saya kuasai. Bisa Anda jelaskan apa saja yang telah Anda lakukan bersama teman-teman FPG DPRD Kota Bandar Lampung lima tahun ini? Sebenarnya cukup banyak ya. Tapi saya coba jelaskan yang penting-penting saja, sekaligus ini sebagai pertanggungjawaban saya dan teman-teman kepada rakyat yang memberi amanah kepada kami. Yang pertama menyangkut Program JAMKESMASDA. Konkretnya? Untuk diketahui, melalui APBD TA 2009 ini telah dianggarkan Rp 2 miliar guna menyukseskan program tersebut. Program yang dianggarkan mulai dari APBD-P TA 2008 ini diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu yang tidak terakomodir pada Program JAMKESMAS untuk memperoleh pelayanan kesehatan secara gratis di rumah sakit yang telah ditunjuk oleh Pemkot Bandar Lampung. Jadi, mulai tahun 2009 ini, masyarakat sudah dapat menikmati program tersebut dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Orientasi programnya kemana? Ya untuk masyarakat. Program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat yang tidak mampu dalam rangka memperoleh pelayanan kesehatan yang dibiayai dari uang rakyat. Program ini sangat membantu bagi masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan. Hanya memang, tidak semua masyarakat tahu cara untuk mendapatkanya, oleh karena itu saya membuat selebaran yang memberikan informasi mengenai program tersebut, selain itu saya juga telah menyiapkan petugas yang dapat membantu warga untuk mendapatkan Program JAMKESMASDA. Selain program itu, apa lagi yang menjadi unggulan? Program KTP Gratis. Saya dan teman-teman FPG merupakan salah satu pengusul inisiatif Perda KTP Gratis tersebut, sebagai perubahan atas Perda No 6 Tahun 2002 tentang Retribusi Pelayanan KTP di Kota Bandar Lampung. Kenapa diluncurkan program KTP gratis tersebut? Begini, pelayanan pembuatan KTP yang selama ini berjalan lancar dan murah, telah menjadi persoalan setelah adanya ketentuan baru yang ditetapkan Depdagri dengan Program SIAK (Sistem Administrasi Kependudukan), yang di Bandar Lampung mulai diterapkan pada 2006 lalu. Dimana yang selama ini pembuatan KTP cukup dilakukan atau dicetak di kecamatan, berdasarkan ketentuan yang baru harus dilakukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, sehingga proses birokrasi menjadi panjang dan menimbulkan biaya tinggi. Lalu apa yang dilakukan? Tentu saja hal ini menjadi perhatian kami di Fraksi Partai Golkar, oleh karena itu kami mengajukan usul inisiatif guna merubah Perda No 6 Tahun 2002 tentang Retribusi Pelayanan KTP agar pembuatan KTP di Kota Bandar Lampung dapat dinikmati secara gratis oleh seluruh lapisan masyarakat. Perubahan perda ini sudah disahkan oleh DPRD Kota Bandar Lampung, tinggal menunggu pengesahan dari Gubernur dan Menteri Dalam Negeri saja. Kabarnya, Anda juga termasuk penggagas adanya insentif bagi RT dan ketua lingkungan, apa betul? Ya jangan sebut kerja saya dong, itu hasil bersama, kami di Fraksi Partai Golkar. Kita kan tahu, bahwa yang namanya RT dan Ketua Lingkungan adalah aparatur pemerintah yang tugas dan kewajibannya sangat besar dan menjadi ujung tombak pemerintah paling bawah, namun perhatian pemerintah sangat minim bahkan bisa dibilang tidak ada terhadap kerja dan jasa mereka, nah ini membuat kami prihatin. Atas dasar itulah, pada tanggal 22 November 2004 kami yang pertama kali mengusulkan kepada pemkot agar RT, RW (saat itu masih ada, red) dan Ketua Lingkungan mendapat insentif dari Pemkot. Memang, perjuangan kami ini tidak berjalan mulus, tapi akhirnya membuahkan hasil. Pada tahun 2005 disetujui adanya insentif bagi RT dan Ketua Lingkungan, yaitu sebesar Rp 100.000 perbulan selama satu tahun anggaran. Perkembangan selanjutnya? Syukur Alhamdulillah, mulai tahun anggaran 2006 ide ini disambut baik oleh Walikota Drs Hi Eddy Sutrisno, sehingga saat ini insentif RT dan Ketua Lingkungan telah dianggarkan sebesar Rp 150.000 perbulan. Dengan dana yang sangat minim tersebut, diharapkan pelayanan RT dan Ketua Lingkungan dalam rangka membantu tugas-tugas pemkot dapat lebih ditingkatkan lagi. Tentang adanya program pelayanan puskesmas gratis kabarnya juga disorong FPG, apa betul? Memang, program ini pertama kali kami sampaikan pada Pandangan Umum Fraksi saat pembahasan APBD Kota Bandar Lampung, tepatnya 2 Februari 2006, pada sidang paripurna DPRD. Apa yang melatarbelakanginya? Hal ini kami lakukan karena menjadi aneh dan kami pandang sangat tidak adil, dimana masyarakat yang menikmati pelayanan kesehatan di puskesmas adalah masyarakat yang kurang mampu. Namun terhadap mereka, pemkot justru memungut retribusi sebesar Rp 1.000 (Seribu Rupiah) sebagai sumber PAD, sementara orang kaya yang berobat pada rumah sakit mewah, tidak dipungut retribusi sama sekali. Ini kan nggak pas namanya. Bagaimana hasil perjuangannya? Harapan kami agar pelayanan kesehatan gratis di puskesmas memang belum dapat terealisasi pada tahun 2006, karena terganjal dengan belum dicabutnya Perda No 8 Tahun 1997 tentang Pelayanan Kesahatan Dasar di Puskesmas. Apa yang kami perjuangkan baru terealisasi pada 2007, setelah Walikota Drs Hi Eddy Sutrisno, yang juga ketua DPD Partai Golkar Kota Bandar Lampung, mengeluarkan Peraturan Walikota No 01 Tahun 2007 tentang Pelayanan Kesehatan Dasar Pada Sarana Pelayanan Kesehatan di Kota Bandar Lampung, nah mulai saat itu pelayanan gratis untuk pengobatan di puskesmas dapat dinikmati oleh masyarakat. Perubahan perda tesebut saat ini sedang dibahas pada tingkatan pansus. Anda sebagai legislator dari dapil 2 kabarnya juga ikut memperjuangkan kemudahan masyarakat mendapat sarana pengobatan, bisa dijelaskan? Memang, saya memaksimalisasi amanah yang diberikan masyarakat. Itu sebabnya, saya motori program-program peningkatan sarana kesehatan. Seperti yang telah terealisasi saat ini adalah dibangunnya Puskesmas Rawat Inap (Rumah Sakit Mini) di Jl Pulau Bangka, Kecamatan Sukabumi, pada tahun 2007, dan juga Puskesmas Rawat Inap di Jl Pulau Sebesi atau dibelakang IAIN Raden Intan, Kecamatan Sukarame, pada tahun 2008. Itu bagian dari apa yang saya lakukan untuk kepentingan masyarakat di dapil 2 Bandar Lampung yang memberi amanah kepada saya pada 2004 silam. Bagaimana untuk Tanjungkarang Timur? Insya Allah, Puskesmas Rawat Inap di Kecamatan Tanjungkarang Timur akan kami wujudkan pada tahun anggaran mendatang, karena saat ini yang menjadi kendala adalah ketersediaan lahan untuk pembangunannya. *** Bidan Gemma Tapis & Ekor MENGGELINDINGNYA dua program unggulan Pemkot Bandar Lampung saat ini; Gemma Tapis dan Gemma Ekor, ternyata, tak lepas dari sentuhan Khairul Bakti, ST. Tanpa melebih-lebihkan, ia yang saat ini menjabat Ketua Komisi C DPRD Kota Bandar Lampung, layak disebut sebagai salah satu bidannya. “Program ini digagas dan muncul pada saat saya menjadi Ketua Komisi C, yang pada saat itu dibahas bersama Ketua Bappeda (saat itu, red), Juhandi Goeswi, SH, dan Prof Dr Ir Irwan Effendi, MS dari Unila,” tutur Khairul Bakti. Ia menjelaskan, program ini dimaksudkan dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan partisipasi pembangunan oleh masyarakat di Kota Bandar Lampung. Sedangkan Program Gemma Ekor (Ekonomi Kerakyatan) dimaksudkan untuk percepatan pertumbuhan ekonomi kerakyatan dengan memberikan pinjaman modal bagi pelaku ekonomi golongan lemah dengan cara yang mudah dan tanpa agunan. Menurut Khairul, pada saat ini kredit Ekor dilayani melalui PD BPR Bank Pasar. Namun, “Kedepan pelayanan kredit Ekor akan dilayani oleh PT Bank Syariah Bandar Lampung yang beralamat di Jl Pangeran Antasari dan telah diresmikan oleh Walikota pada 24 Desember 2008 lalu,” sambung dia. Mengenai kinerja FPG DPRD Kota Bandar Lampung selama ini, Khairul menjelaskan, di bidang pendidikan pihaknya telah berhasil memperjuangkan beberapa hal, antara lain penambahan honor untuk kelebihan jam mengajar bagi guru, subsidi uang daftar ulang, biaya masuk, biaya ujian serta subsidi buku paket untuk SD sampai SMA yang tidak tercover oleh dana BOS, melalui APBD Kota Bandar Lampung pada TA 2008 sebeser Rp 5,3 miliar. Serta, “Kami bersama PGHM (Persatuan Guru Honorer Murni) pada Perubahan APBD tahun 2008 juga telah menganggarkan insentif bagi anggota PGHM di Kota Bandar Lampung,” lanjut dia. fj Cara Mendapat Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat Daerah (JAMKESMASDA) Bagi Masyarakat Miskin Di Kota Bandar Lampung Syarat-syarat : 1. Foto copy KTP & KK (apabila belum memiliki KTP dan KK cukup membuat Surat Keterangan Domisili & KK Sementara yang disahkan oleh pihak kelurahan setempat) 2. Membuat Surat Keterangan Tak Mampu (SKTM) di Kelurahan yang ditandatangani oleh Lurah & distempel basah serta ditandatangani & stempel basah Camat setempat, untuk keperluan “Pembebasan Biaya Berobat di Rumah Sakit”. 3. Membuat surat rujukan di Puskesmas setempat. 4. Membuat surat klaim pembayaran di loket JAMKESMASDA di Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, dengan menemui Ibu Yayuk, Pak Umar Bakri, Ibu Teti, atau Ibu Wayan (Hp Iwan: 0816413823 / 07217438165). 5. Pasien mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit sesuai dengan surat rujukan dari Puskesmas. INGAT : 1. Pasien tidak dikenakan biaya dengan alasan apapun. 2. Rumah Sakit yang melayani program JAMKESMASDA adalah : RS Umum Abdoel Moeloek, RS Bintang Amin Husada (Univ. Malahayati) dan RSJ Kurungan Nyawa. 3. Layanan Gawat Darurat, 2 x 24 jam waktu bagi pasien mengurus syarat-syarat diatas. ***

Karena Rakyat Harus Dibela

Brigjend (Purn) Bambang Sudibyo, sosok pria gagah namun bersahaja ini tidak bisa dilupakan banyak masyarakat Lampung. Masih lekat dalam ingatan, pada tahun 2008 lalu, pria ramah ini menjadi salah satu kontestan Calon Wakil Gubernur Lampung berpasangan dengan M Alzier Dianis Thabranie, yang diusung Partai Golkar, PKB dan PPP. Selain dikenal merakyat, Bambang juga satu-satunya putra transmigran yang menyandang karier puncak kemiliteran hingga mencapai pangkat Jenderal. Tak heran, jika sang Jenderal yang kini telah punawirawan itu menjadi kebanggaan masyarakat kampung halamannya di Pringsewu, Kabupaten Tanggamus. Kini, dengan semangat pengabdiannya yang terus menyala, melalui Partai Golkar, Bambang Sudibyo maju menjadi salah satu Calon Anggota Legislatif DPR RI dengan menempati Nomor Urut 5, untuk Daerah Pemilihan Lampung I, yang meliputi Kota Bandar Lampung, Kota Metro, Kabupaten Lampung Barat, Kabupaten Tanggamus, Kabupaten Pesawaran dan Kabupaten Lampung Selatan. Apa yang menjadi alasannya untuk ikut menjadi wakil rakyat? Berikut penuturan Bambang Sudibyo kepada Farid Jayataruna dari FOKUS, ketika diwawancarai di kediamannya, belum lama ini. Berikut petikannya : Apa yang menjadi alasan Anda untuk ikut menjadi calon wakil rakyat? Pengabdian. Karena saya ingin mendarmabaktikan seluruh hidup dan mati saya untuk pengabdian kepada masyarakat. Saya ingin berguna bagi orang banyak. Hanya itu saja? Ya, itu salah satunya. Alasan lain? Karena rakyat harus dibela, diperjuangkan hak-haknya. Mereka harus menikmati pembangunan, kemerdekaan yang seutuhnya. Karena kita saat ini bukan lagi di alam penjajahan. Menurut Anda, apakah kini rakyat tidak merdeka? Juga tidak menikmati pembangunan? Masih ada masyarakat yang masih terpinggirkan. Saya sering kok menyambangi masyarakat secara diam-diam. Sendirian saja. Bukan apa-apa. Saya ingin tahu, ingin melihat dari dekat, apa sebenarnya yang diinginkan masyarakat, dan apa saja yang mereka harapkan. Apa yang Anda dapati? Terharu, juga sedih. Namun, itu menjadi energi dan tekad saya untuk melakukan pembelaan terhadap mereka. Rakyat itu enggak banyak permintaan, kok. Enggak banyak tuntutan. Malah sering dijadikan objek. Dari situ saya tergerak, peduli, sehingga saya bertanya kepada diri sendiri, apa yang bisa saya perbuat untuk rakyat? Setelah melalui Sholat Istiqharah, restu keluarga, dengan mengucapkan Bismillah saya niatkan tekad, saya maju bersama Partai Golkar mencalonkan diri sebagai pembawa aspirasi rakyat, dengan semboyan ”Karena Rakyat Harus Dibela!”. Itu yang menjadi alasan utama Anda mencalonkan diri, ya? Ya, rakyat harus dibela kepentingan-kepentingannya. Baik kepentingan ekonomi, pendidikan, hukum dan lain sebagainya. Yang jelas, saya harus membela rakyat! Dimana-mana saya pun mendapatkan pertanyaan persis seperti Anda. Kenapa mencalonkan diri, apa alasan Anda. Saya hanya jawab, karena rakyat harus dibela! Itu saja. Apa himbauan Anda menjelang telah dekatnya Pemilu Legislatif ini? Rakyat harus teliti dan jeli memilih calon yang akan membawa aspirasi 5 tahun ke depan. Baik kemampuan intelijensianya, integritasnya, dan kemakmuran si calon. Jangan sampai salah memilih calon yang hanya berdasarkan keinginan syahwat politiknya belaka. Dimana nantinya dijadikan ladang pekerjaan, lantaran adu untung, ketimbang menganggur. Namun tidak mengerti apa yang dibutuhkan rakyat. Karena ruginya akan sampai lima tahun mendatang. Selain itu, jaga situasi kondusif. Semua kita adalah saudara. Mari kita sukseskan Pemilu Legislatif pada tanggal 9 April 2009 mendatang. Sekali lagi saya katakan, Maju Bersama Golkar, Karena Rakyat Harus Dibela!*** Profil Brigjend TNI (Purn) Bambang Sudibyo SH Tempat Lahir : Pringsewu, Kabupaten Tanggamus Nama Orang Tua Bapak : R Soeleman Pekerjaan : Pensiunan PNS Departemen Kesehatan Ibu : Daryini (Putri Bapak Kromosentono Lurah Pertama di Pekon Wates, Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Tanggamus) Keluarga Istri : Drg Rosnila Devi Siregar Tempat Lahir : Bandung, Jawa Barat Pekerjaan : PNS Anak : 1. Mega Asih Astrid Marinda, S.Ked 2. Manggi Asih Metaliri, S.KG 3. Mentari Asih Maulida Pendidikan SDN Wates, Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Tanggamus SMP Xaverius Pringsewu, Kabupaten Tanggamus SMA Kelas I s/d II di SMAN 2 Bandar Lampung, Kelas III di SMAN Pringsewu Riwayat Penempatan Jabatan 1. KODAM I Bukit Barisan Sumatera Utara 2. KODAM Jaya/ Jayakarta, Jakarta 3. Mabes TNI AD Jakarta 4. KODAM VII/WRB Sulawesi 5. KODAM VI/ TPR Kalimantan 6. Mabes TNI Jakarta Riwayat Penugasan Dalam Negeri 1. Ops Seroja di Timtim 2. Ops Jaring Merah di Aceh 3. Ops GOM di Irian Jaya Luar Negeri 1. AARM di Thailand, Brunai Darussalam dan Filipina 2. SAFKAR INDOPURA di Singapura 3. SCE di Australia 4. KEKAR MALINDO di Malaysia 5. BALANCE IRON di Amerika Serikat 6. OBSERVER di Kamboja Lain-Lain 1. Ketua DPD Barisan Indonesia (BARINDO) Provinsi Lampung 2. Mencalonkan diri pada Pilkada Gubernur Lampung Tahun 2008, berpasangan dengan M Alzier Dianis Thabranie, SE diusung Partai Golkar, PKB dan PPP.

Bertekad Mewujudkan Harapan Rakyat

Muda, terampil, potensial, itulah sosok Hendra, SE, calon anggota legislatif Partai Golkar nomor urut 4 untuk Daerah Pemilihan II, meliputi Kecamatan Palas, Kecamatan Sragi dan Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan ini, memiliki komitmen dan prinsip untuk mewujudkan harapan masyarakat. Bahkan, wartawan surat kabar harian ini menukaskan, dirinya akan berusaha semaksimal mungkin menyerap aspirasi masyarakat, jika kelak duduk di kursi DPRD Lampung Selatan. Bukan hanya menjalankan legislasi semata. Namun lebih dari itu, dirinya bertekad untuk mewujudkan harapan masyarakat secara nyata, yang dampaknya dapat dirasakan langsung. ”Saya tidak akan muluk-muluk, minimal tiga bulan sekali saya akan melakukan koordinasi secara resmi terhadap konstituen. Dan secara pribadi, waktu akan saya luangkan khusus untuk berkomunikasi dengan masyarakat,” ujarnya mantap. Ditambahkan Hendra, masyarakat jangan salah memilih wakil rakyatnya. Karena, kata Hendra, kesalahan memilih wakil, hal itu dapat merugikan masyarakat luas. Sehingga berdampak terhadap pembangunan lima tahun ke depan.”Masyarakat harus fahami visi misi calon wakilnya di DPRD. Sehingga dengan demikian pilihan akan jatuh sesuai hati nurani yang paling dalam,” katanya. Sebagai kader muda Partai Golkar, secara garis organisai, Hendra berucap akan menjaga nama baik, serta tetap berkomitmen membesarkan Partai sesuai visi misi dan AD/ART Partai Golkar yang telah digariskan. Dia beralasan, dirinya bergabung dengan Partai Golkar pada enam tahun tahun silam, lantaran Partai Golkar sebagai Partai yang terbuka, mandiri dan demokratis. Sehingga dituntut untuk senantiasa melakukan pembaharuan sesuai kondisi kebutuhan zaman. ”Sesuai dengan semboyan Partai Golkar, bertindak cepat untuk rakyat, saya selaku kader Partai Golkar pun akan cepat tanggap terhadap apa yang dibutuhkan, diingini masyarakat. Yang pasti, saya tidak akan umbar janji-janji. Namun mewujudkannya secara nyata,” tandasnya dengan penuh keyakinan. f Profil Hendra, SE Tempat Tanggal Lahir : Pauh Tj Iman, 13 Juni 1977 Nama Isteri : YENI AIDA Anak : Anggia Mustika Rani (9) Fayza Nadia Mecca (5) Nayzila Asyifa (4) Orang Tua Bapak : Moh.Kasim HM Djafar Ibu : Nursilah Hi.Razak Saudara Kandung 1. Arpan 2. Maisaroh A.Md 3. Purwatina SE Pendidikan 1. SDN Merak Belantung (1989) 2. SMP PGRI I Kalianda (1992) 3. SMEA YAPRI Kalianda (1995) 4. STIE Muhamadiyah Kld (1999) Organisasi Pengurus SENAT STIEM Kalianda (1996-1999) Pengurus IMM STIM Kalianda (1996-1999) Pengurus KTI Lamsel s/d sekarang Pengurus DPC Granat Lamsel Sekretaris LSM FOPLAS Lamsel Pengurus DPD AMPI Lamsel Humas DPD Partai Golkar Lamsel Semboyan : ”Siap mengemban amanah, dan berusaha menjaga kepercayaan masyarakat” Visi : ”Mengedepankan spirasi masyarakat, dan merealisasikannya dengan riil, serta menyeimbangkannya dengan janji yang telah diutarakan kepada masyarakat”. Misi : ”Menciptakan Sumber Daya Manusia, berusaha profesional dalam melaksanakan tugas dengan memaksimalkan potensi daerah sebagai aset yang handal”. Ajakan : ”Kepada masyarakat Lamsel umumnya, di Daerah Pemilihan II yang meliputi Kecamatan Palas, Seragi, Ketapang khususnya, mari kita sukseskan PEMILU LEGISLATIF 2009 dengan menyalurkan aspirasi melalui pencontengan ke bilik suara pada 9 April 2009 mendatang”.

Menggelora Tak Kenal Waktu

SALAH satu caleg DPR-RI yang sangat rajin melakukan sosialisasi dirinya adalah Hi Heriyanto, SE, MM. Putra Lampung yang diusung Partai Demokrat dari dapil I (Lampung Selatan, Bandar Lampung, Pesawaran, Tanggamus, Lampung Barat, dan Metro) ini memang sangat serius dalam mempertanggungjawabkan amanah partainya. Tidak heran kalau pria bertubuh tinggi besar dengan pembawaan amat familiar tersebut selalu ada di lapangan. Dengan penuh semangat menggelora Heriyanto tidak mengenal waktu dalam merekatkan dirinya pada masyarakat. Semua wilayah dan pelosok disambanginya. Karena itulah, sejak masa kampanye caleg digongkan, Heriyanto lebih banyak berada di Lampung ketimbang di Jakarta. “Konsekuensinya ya harus begitu. Saya mesti lebih banyak berada dan bersama masyarakat,” kata Heriyanto yang juga Ketua Departemen Organisasi DPP Partai Demokrat. Dengan semangatnya nan menggelora dalam mengemban amanah Partai Demokrat tersebut, Heriyanto optimis mayoritas masyarakat Lampung akan memberi dukungan pada dirinya dan utamanya bagi kemenangan partai besutan SBY tersebut. Ditengah kesibukannya sosialisasi, Heriyanto mendapat amanah tambahan dari Allah SWT. Pada Senin malam, 12 Januari 2009 lalu, caleg DPR-RI dapil Lampung I dengan nomor urut 2 tersebut dikaruniai bayi laki-laki. Sang istri tercinta memberi buah cinta yang kedelapan untuk Heriyanto melalui persalinan di RS Harapan Bunda, Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jakarta Timur. Lalu siapa nama bayi laki-laki yang lahir ditengah sang Ayah sibuk kampanye tersebut? “Namanya Mohammad Barokah Gislatif Heriyanto,” jelas dia akhir pekan kemarin. Ia menuturkan, di keluarganya memang sangat mahal laki-laki. Dari delapan anak-anaknya, hanya ada dua, yang lainnya wanita. Masih akan tambah anak lagi? “Sudah cukup-lah. Ini semua kan karunia Allah, yang sudah ada ya akan saya bimbing sebaik-baiknya sehingga menjadi anak yang soleh dan solehah,” tutur Heriyanto. dd

Khairul Bakti Mengabdi Tiada Henti

Buka Fakta Kinerja FPG DPRD Kota Kuncinya: Pegang Teguh Ilmu Tahu Diri NAMA Khairul Bakti, ST sudah begitu dikenal oleh masyarakat Kota Bandar Lampung. Sosok politisi muda potensial nan elegan dalam tampilan, santun dalam pembicaraan, sarat dengan pengayoman ini memang tak pernah neko-neko. Ia pegang teguh kunci kesuksesan: ilmu tahu diri. Sebagai politisi muda usia, Khairul Bakti tahu diri dalam menempatkan pergaulannya antar sesama. Sebagai wakil rakyat, ia tahu diri dalam memposisikan ketika bertemu dan tatap muka dengan masyarakat. Sebagai sekretaris Partai Golkar Kota Bandar Lampung, ia tahu diri bahwa mengemas mekanisme partai secara cantik diperlukan pengayoman terhadap sesama pengurus. Sebagai tokoh muda yang dekat dengan pusat kekuasaan, ia tahu diri dan terbuka hati untuk membantu siapapun yang memerlukan bantuannya. Sebagai figur yang dilahirkan dari keluarga biasa-biasa saja ia tahu diri bagaimana mesti “nguwongke” orang lain. Meski akibatnya tak jarang ia “menjadi korban” dari kebaikan perilakunya sendiri. Namun, “Saya akan tetap memberikan yang terbaik kepada siapapun yang membutuhkan. Saya yakin, sepanjang niat kita baik, kita akhirnya akan dicela, dizholimi bahkan difitnah bagaimanapun juga, Allah akan tetap memberikan perlindungan kepada kita,” tuturnya akhir pekan kemarin. Pembawaannya yang familiar, mau menerima masukan dan kritikan, diimbangi ketajaman intuisinya, membuat Khairul Bakti selalu survive dalam berbagai pergulatan kepentingan yang menyudutkan dirinya. Dalam kebersahajaannya itulah, sesungguhnya, tersimpan kekuatan sepenuhnya politisi kelahiran 27 November 1977 ini. Itu sebabnya, ketika namanya diseret-seret dalam dugaan penipuan dana proyek, suami Ade Dian Amelia, SE ini enjoy-enjoy saja. Karena, “Saya memang tidak terlibat apa-apa dalam persoalan itu. Saya ini bukan orang yang biasa lari dari tanggung jawab. Seberat apapun persoalan kalau memang saya perbuat, pasti akan saya pertanggungjawabkan. Sebaliknya, kalau tidak, ya tidak akan saya lakukan apa-apa,” tegas dia. Dalam sikap tegasnya itu, Khairul Bakti tahu persis ada nuansa politis yang menyelimuti meruyaknya persoalan tersebut. Namun, “Saya tidak pernah mempersoalkannya. Tuhan tidak pernah tidur, Dia tahu siapa yang benar dan siapa yang salah, siapa yang merekayasa dan siapa yang berkhianat,” tuturnya dengan tenang. Alumnus Fakultas Teknik Unila ini pun tahu persis, jika acapkali hubungan kekerabatan dan persahabatan rusak oleh sebuah kepentingan. Tapi ia meyakini, dirinya tak akan pernah melakukan pola menghalalkan segala cara demi untuk tetap survive-nya karier politik yang dirangkainya. “Biarlah orang lain bermain politik kotor, saya tidak akan pernah melakukannya. Selain hal semacam itu tidak sesuai dengan hati nurani, saya juga tidak mau melukai hati rakyat,” ujar caleg nomor urut 1 untuk DPRD Kota Bandar Lampung dari Partai Golkar melalui Dapil 2 (Kecamatan Tanjungkarang Timur, Sukabumi, dan Sukarame) ini. Khairul Bakti memang sosok politisi yang bersih, santun, dan merakyat. Meski menjabat sekretaris Partai Golkar Kota Bandar Lampung dan anggota DPRD Kota Bandar Lampung, ia tidak pernah membusungkan dadanya karena jabatan bergengsi tersebut. “Itu semua kan amanah, yang hakekatnya harus dipertanggungjawabkan dengan kinerja yang baik dan memberi manfaat untuk sesama. Tak pernah terpikirkan oleh saya untuk menjadikan jabatan sebagai gagah-gagahan,” tuturnya dengan serius. Ia mengharapkan dukungan seluruh masyarakat di Kecamatan Tanjungkarang Timur, Sukabumi, dan Sukarame untuk dirinya meneruskan tapakan pengabdian di legislatif. “Tekad saya memang mengabdi untuk rakyat dan itu dilakukan tiada henti. Kebahagiaan bagi saya adalah ketika saya mampu berbuat untuk sesama,” ucapnya lagi. fj Konsen Di Satu Komisi *Buka Fakta Kinerja FPG DPRD Kota JARANG terjadi ada anggota DPRD yang selama lima tahun berkutat di satu komisi saja. Nah, yang jarang dilakukan itu dilakoni secara enjoy dan penuh ketahu-dirian oleh Khairul Bakti, ST. Sejak menjadi anggota DPRD Kota Bandar Lampung tahun 2004 silam sampai akhir masa pengabdian sekarang ini, politisi asal Partai Golkar itu bertahan di Komisi C. Apa alasannya? “Karena saya tahu pasti bahwa sebagai manusia tidaklah mungkin mempunyai kemampuan di segala bidang. Mengacu pada latar belakang pendidikan saya, maka yang pas bagi saya ya di bidang pembangunan, dan itu masuk Komisi C. Maka selama lima tahun di DPRD Kota Bandar Lampung, saya ya di komisi itu saja, agar kinerja saya maksimal,” urai Khairul Bakti. Apa saja yang dilakukannya bersama Fraksi Partai Golkar di DPRD Kota Bandar Lampung selama lima tahun ini? Akhir pekan kemarin, Farid Jayataruna dari Fokus mewawancarai Khairul Bakti yang juga sekretaris DPD Partai Golkar Kota Bandar Lampung, berikut petikannya: Apa ungkapan yang tersimpan di hati Anda dan ingin disampaikan kepada masyarakat selama ini? Ucapan terima kasih. Itulah yang ingin selalu saya sampaikan kepada warga Kota Bandar Lampung, khususnya masyarakat di Kecamatan Tanjungkarang Timur, Sukabumi, dan Sukarame. Kenapa begitu? Karena telah memberikan kepercayaan dan amanah kepada saya pada tahun 2004 lalu, dimana saya diberi amanah sebagai anggota DPRD Kota Bandar Lampung periode 2004-2009. Apa yang telah Anda lakukan sebagai wakil rakyat khususnya dari tiga kecamatan tersebut? Jujur saja, telah ada beberapa program yang berhasil saya perjuangkan bersama teman-teman di Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Bandar Lampung, walau kami sadari belum sepenuhnya sesuai dengan harapan dan keinginan masyarakat. Setelah terpilih menjadi anggota DPRD Kota Bandar Lampung. Kabarnya Anda tak pernah pindah dari Komisi C, kenapa? Saya tidak pernah pindah dari Komisi C (Bidang Pembangunan), karena sadar sebagai manusia saya tidaklah mungkin mempunyai kemampuan di segala bidang. Oleh karena itu, sebagai alumni dari Fakultas Teknik Sipil Unila, maka saya memilih dan tetap konsisten untuk berjuang melalui Komisi C yang membidangi pembangunan. Dan ini juga selaras dengan Hadits Rasullah SAW yang berbunyi; “Serahkanlah suatu urusan itu dengan ahlinya, apabila suatu urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuranya”, kan begitu. Hadits inilah yang melandasi saya untuk tidak mencoba-coba pindah komisi, yang dari disiplin ilmu dan pengalaman, jujur saya ya, kurang saya kuasai. Bisa Anda jelaskan apa saja yang telah Anda lakukan bersama teman-teman FPG DPRD Kota Bandar Lampung lima tahun ini? Sebenarnya cukup banyak ya. Tapi saya coba jelaskan yang penting-penting saja, sekaligus ini sebagai pertanggungjawaban saya dan teman-teman kepada rakyat yang memberi amanah kepada kami. Yang pertama menyangkut Program JAMKESMASDA. Konkretnya? Untuk diketahui, melalui APBD TA 2009 ini telah dianggarkan Rp 2 miliar guna menyukseskan program tersebut. Program yang dianggarkan mulai dari APBD-P TA 2008 ini diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu yang tidak terakomodir pada Program JAMKESMAS untuk memperoleh pelayanan kesehatan secara gratis di rumah sakit yang telah ditunjuk oleh Pemkot Bandar Lampung. Jadi, mulai tahun 2009 ini, masyarakat sudah dapat menikmati program tersebut dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Orientasi programnya kemana? Ya untuk masyarakat. Program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat yang tidak mampu dalam rangka memperoleh pelayanan kesehatan yang dibiayai dari uang rakyat. Program ini sangat membantu bagi masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan. Hanya memang, tidak semua masyarakat tahu cara untuk mendapatkanya, oleh karena itu saya membuat selebaran yang memberikan informasi mengenai program tersebut, selain itu saya juga telah menyiapkan petugas yang dapat membantu warga untuk mendapatkan Program JAMKESMASDA. Selain program itu, apa lagi yang menjadi unggulan? Program KTP Gratis. Saya dan teman-teman FPG merupakan salah satu pengusul inisiatif Perda KTP Gratis tersebut, sebagai perubahan atas Perda No 6 Tahun 2002 tentang Retribusi Pelayanan KTP di Kota Bandar Lampung. Kenapa diluncurkan program KTP gratis tersebut? Begini, pelayanan pembuatan KTP yang selama ini berjalan lancar dan murah, telah menjadi persoalan setelah adanya ketentuan baru yang ditetapkan Depdagri dengan Program SIAK (Sistem Administrasi Kependudukan), yang di Bandar Lampung mulai diterapkan pada 2006 lalu. Dimana yang selama ini pembuatan KTP cukup dilakukan atau dicetak di kecamatan, berdasarkan ketentuan yang baru harus dilakukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, sehingga proses birokrasi menjadi panjang dan menimbulkan biaya tinggi. Lalu apa yang dilakukan? Tentu saja hal ini menjadi perhatian kami di Fraksi Partai Golkar, oleh karena itu kami mengajukan usul inisiatif guna merubah Perda No 6 Tahun 2002 tentang Retribusi Pelayanan KTP agar pembuatan KTP di Kota Bandar Lampung dapat dinikmati secara gratis oleh seluruh lapisan masyarakat. Perubahan perda ini sudah disahkan oleh DPRD Kota Bandar Lampung, tinggal menunggu pengesahan dari Gubernur dan Menteri Dalam Negeri saja. Kabarnya, Anda juga termasuk penggagas adanya insentif bagi RT dan ketua lingkungan, apa betul? Ya jangan sebut kerja saya dong, itu hasil bersama, kami di Fraksi Partai Golkar. Kita kan tahu, bahwa yang namanya RT dan Ketua Lingkungan adalah aparatur pemerintah yang tugas dan kewajibannya sangat besar dan menjadi ujung tombak pemerintah paling bawah, namun perhatian pemerintah sangat minim bahkan bisa dibilang tidak ada terhadap kerja dan jasa mereka, nah ini membuat kami prihatin. Atas dasar itulah, pada tanggal 22 November 2004 kami yang pertama kali mengusulkan kepada pemkot agar RT, RW (saat itu masih ada, red) dan Ketua Lingkungan mendapat insentif dari Pemkot. Memang, perjuangan kami ini tidak berjalan mulus, tapi akhirnya membuahkan hasil. Pada tahun 2005 disetujui adanya insentif bagi RT dan Ketua Lingkungan, yaitu sebesar Rp 100.000 perbulan selama satu tahun anggaran. Perkembangan selanjutnya? Syukur Alhamdulillah, mulai tahun anggaran 2006 ide ini disambut baik oleh Walikota Drs Hi Eddy Sutrisno, sehingga saat ini insentif RT dan Ketua Lingkungan telah dianggarkan sebesar Rp 150.000 perbulan. Dengan dana yang sangat minim tersebut, diharapkan pelayanan RT dan Ketua Lingkungan dalam rangka membantu tugas-tugas pemkot dapat lebih ditingkatkan lagi. Tentang adanya program pelayanan puskesmas gratis kabarnya juga disorong FPG, apa betul? Memang, program ini pertama kali kami sampaikan pada Pandangan Umum Fraksi saat pembahasan APBD Kota Bandar Lampung, tepatnya 2 Februari 2006, pada sidang paripurna DPRD. Apa yang melatarbelakanginya? Hal ini kami lakukan karena menjadi aneh dan kami pandang sangat tidak adil, dimana masyarakat yang menikmati pelayanan kesehatan di puskesmas adalah masyarakat yang kurang mampu. Namun terhadap mereka, pemkot justru memungut retribusi sebesar Rp 1.000 (Seribu Rupiah) sebagai sumber PAD, sementara orang kaya yang berobat pada rumah sakit mewah, tidak dipungut retribusi sama sekali. Ini kan nggak pas namanya. Bagaimana hasil perjuangannya? Harapan kami agar pelayanan kesehatan gratis di puskesmas memang belum dapat terealisasi pada tahun 2006, karena terganjal dengan belum dicabutnya Perda No 8 Tahun 1997 tentang Pelayanan Kesahatan Dasar di Puskesmas. Apa yang kami perjuangkan baru terealisasi pada 2007, setelah Walikota Drs Hi Eddy Sutrisno, yang juga ketua DPD Partai Golkar Kota Bandar Lampung, mengeluarkan Peraturan Walikota No 01 Tahun 2007 tentang Pelayanan Kesehatan Dasar Pada Sarana Pelayanan Kesehatan di Kota Bandar Lampung, nah mulai saat itu pelayanan gratis untuk pengobatan di puskesmas dapat dinikmati oleh masyarakat. Perubahan perda tesebut saat ini sedang dibahas pada tingkatan pansus. Anda sebagai legislator dari dapil 2 kabarnya juga ikut memperjuangkan kemudahan masyarakat mendapat sarana pengobatan, bisa dijelaskan? Memang, saya memaksimalisasi amanah yang diberikan masyarakat. Itu sebabnya, saya motori program-program peningkatan sarana kesehatan. Seperti yang telah terealisasi saat ini adalah dibangunnya Puskesmas Rawat Inap (Rumah Sakit Mini) di Jl Pulau Bangka, Kecamatan Sukabumi, pada tahun 2007, dan juga Puskesmas Rawat Inap di Jl Pulau Sebesi atau dibelakang IAIN Raden Intan, Kecamatan Sukarame, pada tahun 2008. Itu bagian dari apa yang saya lakukan untuk kepentingan masyarakat di dapil 2 Bandar Lampung yang memberi amanah kepada saya pada 2004 silam. Bagaimana untuk Tanjungkarang Timur? Insya Allah, Puskesmas Rawat Inap di Kecamatan Tanjungkarang Timur akan kami wujudkan pada tahun anggaran mendatang, karena saat ini yang menjadi kendala adalah ketersediaan lahan untuk pembangunannya. *** Bidan Gemma Tapis & Ekor MENGGELINDINGNYA dua program unggulan Pemkot Bandar Lampung saat ini; Gemma Tapis dan Gemma Ekor, ternyata, tak lepas dari sentuhan Khairul Bakti, ST. Tanpa melebih-lebihkan, ia yang saat ini menjabat Ketua Komisi C DPRD Kota Bandar Lampung, layak disebut sebagai salah satu bidannya. “Program ini digagas dan muncul pada saat saya menjadi Ketua Komisi C, yang pada saat itu dibahas bersama Ketua Bappeda (saat itu, red), Juhandi Goeswi, SH, dan Prof Dr Ir Irwan Effendi, MS dari Unila,” tutur Khairul Bakti. Ia menjelaskan, program ini dimaksudkan dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan partisipasi pembangunan oleh masyarakat di Kota Bandar Lampung. Sedangkan Program Gemma Ekor (Ekonomi Kerakyatan) dimaksudkan untuk percepatan pertumbuhan ekonomi kerakyatan dengan memberikan pinjaman modal bagi pelaku ekonomi golongan lemah dengan cara yang mudah dan tanpa agunan. Menurut Khairul, pada saat ini kredit Ekor dilayani melalui PD BPR Bank Pasar. Namun, “Kedepan pelayanan kredit Ekor akan dilayani oleh PT Bank Syariah Bandar Lampung yang beralamat di Jl Pangeran Antasari dan telah diresmikan oleh Walikota pada 24 Desember 2008 lalu,” sambung dia. Mengenai kinerja FPG DPRD Kota Bandar Lampung selama ini, Khairul menjelaskan, di bidang pendidikan pihaknya telah berhasil memperjuangkan beberapa hal, antara lain penambahan honor untuk kelebihan jam mengajar bagi guru, subsidi uang daftar ulang, biaya masuk, biaya ujian serta subsidi buku paket untuk SD sampai SMA yang tidak tercover oleh dana BOS, melalui APBD Kota Bandar Lampung pada TA 2008 sebeser Rp 5,3 miliar. Serta, “Kami bersama PGHM (Persatuan Guru Honorer Murni) pada Perubahan APBD tahun 2008 juga telah menganggarkan insentif bagi anggota PGHM di Kota Bandar Lampung,” lanjut dia. fj Cara Mendapat Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat Daerah (JAMKESMASDA) Bagi Masyarakat Miskin Di Kota Bandar Lampung Syarat-syarat : 1. Foto copy KTP & KK (apabila belum memiliki KTP dan KK cukup membuat Surat Keterangan Domisili & KK Sementara yang disahkan oleh pihak kelurahan setempat) 2. Membuat Surat Keterangan Tak Mampu (SKTM) di Kelurahan yang ditandatangani oleh Lurah & distempel basah serta ditandatangani & stempel basah Camat setempat, untuk keperluan “Pembebasan Biaya Berobat di Rumah Sakit”. 3. Membuat surat rujukan di Puskesmas setempat. 4. Membuat surat klaim pembayaran di loket JAMKESMASDA di Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, dengan menemui Ibu Yayuk, Pak Umar Bakri, Ibu Teti, atau Ibu Wayan (Hp Iwan: 0816413823 / 07217438165). 5. Pasien mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit sesuai dengan surat rujukan dari Puskesmas. INGAT : 1. Pasien tidak dikenakan biaya dengan alasan apapun. 2. Rumah Sakit yang melayani program JAMKESMASDA adalah : RS Umum Abdoel Moeloek, RS Bintang Amin Husada (Univ. Malahayati) dan RSJ Kurungan Nyawa. 3. Layanan Gawat Darurat, 2 x 24 jam waktu bagi pasien mengurus syarat-syarat diatas. ***

Mengutamakan Kesejahteraan Umat

AHMAD Darwis, SE calon wakil rakyat yang berasal dari daerah pemilihan Kecamatan Natar, untuk DPRD Kabupaten Lampung Selatan ini, siap bertarung memperebutkan posisi menjadi Wakil Rakyat, melalui pemilu legislatif tanggal 9 April mendatang. Tak tanggung-tanggung, Ketua PAC PKNU Natar ini terus bersosialisasi untuk meretas cita-citanya itu, agar kelak bisa mewakili aspirasi masyarakat Natar. Bagaimana tujuan, visi dan misi caleg yang diusung PKNU ini, Edwar dari Fokus secara khusus mewawancarainya, Jumat, pekan lalu. Berikut petikannya : Apa yang membuat Anda termotivasi untuk maju menjadi calon anggota legislatif? Saya melihat sekarang ini masyarakat, khususnya masyarakat Lampung Selatan, banyak yang tidak mendapatkan apa yang menjadi harapan mereka. Sehingga keinginan masyarakat kurang terwakilkan. Bahkan masyarakat sangat sulit dalam menyalurkan aspirasinya, dan cenderung kurang mendapatkan perhatian. Apa yang menjadi prioritas Anda nanti jika kelak duduk di kursi Dewan? Prioritas utama saya, saya harus menjadi penyambung lidah masyarakat, yaitu menjemput, menjaring dan menyalurkan aspirasi yang sesuai dengan harapan masyarakat. Bukan obsesi mengejar kekuasaan, apalagi materi. Oke, apakah ada nilai tambah bagi diri Anda dalam pencalonan ini? Jelas ada, dong. Menurut saya tugas legislasi bukan sebagai sebuah pekerjaan, tetapi lebih sebagai pengabdian dan ibadah kita kepada Alloh SWT, karena dalam Al-Quran menyebutkan: Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaku. Beribadah disini kita artikan seluas-luasnya, yaitu mengabdi kepada masyarakat untuk dapat tercapainya kemaslahatan umat di muka bumi ini. Tugas ini adalah tugas mulia yang diberikan oleh masyarakat kepada wakilnya dan untuk kepentingan masyarakat itu sendiri. Satu hal yang saya tekankan disini, bahwa untuk dapat menjadi sukses tidak harus menjadi anggota dewan. Karena, tanpa menjadi anggota dewan pun saya masih bisa mendapatkan materi yang cukup. Tetapi tugas ini adalah semata-mata saya lakukan sebagai pengabdian saya untuk kepentingan masyarakat Lampung Selatan, khususnya yang ada di Natar. Jika anda terpilih nanti apa yang menjadi program pertama anda? Sesuai dengan visi dan misi partai yang mengusung saya dan yang mempercayakan saya sebagai wakilnya, tentu saja yang menjadi prioritas utamanya adalah disektor pendidikan yang berbasis Agama Islam. Hal ini tentu harus dimulai dari tingkat yang paling rendah. Mulai dari TPA-TPA yang kurang mendapatkan perhatian pemerintah sampai tingkat yang tinggi, seperti pondok-pondok pesantren yang ada di Lampung Selatan. Tentu kita sudah tau bahwa banyak sekali masyarakat kita yang kurang akrab dengan agamanya sendiri, bahkan sampai-sampai mohon maaf, tidak bisa membaca Al-Quran. Tentu saja ini akan membutuhkan perhatian yang serius. Tidak lupa pula pembangunan-pembangunan dalam bidang yang lain seperti pembangunan jalan, penerangan jalan, fasilitas umum, drainase, kebersihan, serta mencoba membantu memfasilitasi pengangguran mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya. Apakah anda optimis dapat terpilih? Insya Allah... Saya selalu optimis, tetapi yang penting sekarang adalah saya telah mensosialisasikan program-program saya kepada masyarakat dan selanjutnya kita serahkan kepada masyarakat yang akan memilih. Karena sejauh ini sosialisasi yang saya lakukan kepada masyarakat sudah maksimal, sudah banyak daerah-daerah yang sudah saya datangi untuk mensosialisasikan diri saya. Semoga apa yang menjadi niat saya ini dapat terlaksana, dengan mendapatkan doa restu dari masyarakat dan tentunya dari Alloh SWT Amiin. Karena kita tidak bisa manfikan garis tangan. Tuhan menentukan segalanya.*** Profil AHMAD DARWIS, SE Tempat/tgl lahir : Natar, 17 April 1968 Alamat : Jl. Negara Ratu No:27 Negara Ratu Natar Lampung-selatan Nama Istri : Siti Undayah Nama Anak : 1. Via Sabria Murtado 2. Fadel Sabrian Murtado 3. Dinda Amandea Murtado 4. Davin Riki Murtado Riwayat Pendidikan 1. SD Negara Ratu Natar 2. SMPN Natar 3. SMAN 5 Bandar Lampung 4. STIE Gentiaras Bandar Lampung Riwayat Organisasi 1. Ketua BPD Negara Ratu Natar 2. Ketua I Gapeknas Bandar Lampung 3. Ketua Bidang Komunikasi dan informasi Bandar Lampung 4. Ketua BKAD Natar 5. Ketua PAC PKNU Natar Visi Terwujudnya masyarakat yang adil, damai dan sejahtera sebagai perwujudan dari rasa keimanan yang berlandaskan Islam dan rasa saling menghormati. Misi - Mengedepankan masyarakat untuk mendapatkan pendidikan dan kesehatan yang layak. - Memperjuangkan masyarakat untuk mendapat dan merasakan pembangunan fasilitas umum, jalan, drainase, penerangan jalan dan kebersihan. - Membantu memfasilitasi pengangguran untuk mendapatkan pekerjaan sesuai keahliannya. - Mengutamakan kesejahteraan umat khususnya Pengajian/TPA agar generasi pengajar dan pelajar menjadi lebih baik.

PD Tuba Turunkan 50 Caleg

PESTA demokrasi memilih wakil rakyat pada 9 April mendatang di Kabupaten Tulang Bawang dipastikan bakal seru. Ratusan tokoh mencalonkan dirinya. Partai Demokrat (PD) setempat menurunkan 50 kader terbaiknya sebagai caleg, dengan perincian pria 31 orang dan 19 lainnya wanita. PD Tuba optimis, masyarakat setempat akan secara maksimal memberikan suaranya bagi caleg-caleg partai besutan SBY tersebut. Karena selama ini kedekatan mereka dengan masyarakat tidak perlu diragukan lagi. Siapa saja caleg terbaik PD Tuba yang siap mengemban amanah rakyat melalui Pemilu 9 April mendatang? Berikut nama-namanya. No Urut Nama Dapil 1. Zuldin 1 2. Hi Iskandarsyah, A.MA 1 3. Henny Heryani 1 4. Hamdi 1 5. Berti R Gaya Alam 1 6. Iswayuni 1 7. F Agustinus 1 8. Dewi Sartika 1 9. M Nasir 1 10. Yusuf Sugianto 1 1. Hi Sumaryo II 2. Masdulhaq, SH II 3. Nurhuda Hayati Sam II 4. Heni Yulyanti, SP II 5. R Galuh C, SH II 6. Dra Jamilah II 7. Widiastuti II 8. Burhanudin II 1. Mat Darif III 2. Herlan, SH III 3. Ely Susilawati III 4. Mariyanto III 5. Wardana Ningrat III 6. Gozali, SE III 7. Ismed Roni III 8. Widodo III 1. Sofian Hadi, SH IV 2. Busroni IV 3. Tri Hendayani, SE IV 4. Aip Alkhulusi, SSos IV 5. Sugeng Prakoso IV 6. Suresmi Eka Fitri IV 7. Suryanti IV 1. Hi Askari V 2. Piyakun V 3. Mirza Tri Utami V 4. Rudi Adil V 5. Ni Wayan Durti V 1. Tini Tristyawati, A.Ma.T VI 2. Muhtar VI 3. Hi Edi Anwar, SHi VI 4. Sulham Efendi VI 5. Elyanti VI 6. Silvani VI 7. Dra Sulina VI 8. Sintong Sialagogo VI 9. Cik Usin VI 10. Ahmad Junaidi VI 11. Abdul Aziz VI 12. Leni Hamidah Susanti VI Kenali Dan Pilih Mereka *Caleg PD Untuk DPRD Lampura No Urut Nama Dapil 1. M Yusrizal, ST I 2. Iful Andrianto, Amd I 3. Mardiana, SSos I 4. Ahmad Zunairi, SIp I 5. Joni Hidayat, ST I 6. Zainal Arifin I 7. Hendra Tama, SIKom I 8. M Bayu Aji Eko Purnomo I 9. Burhan, ST I 10. Sunyoto, SE I 11. Fitri Yana I 12. Rahmawati, SP I 13. Citra Pertiwi I 14. Ika Insan Kamil, SP I 1. Herwan Mega, SE II 2. Suwarni, SPd II 3. Ria Kori II 4. Romli, AMd II 5. SA Djuarsani II 6. Suharda II 7. Purwanto II 8. Wiwik Mutiawati II 9. Robiyal II 10. Hendra Sugara, SSos II 11. Fitri Yanida II 1. Rifki Jauhari III 2. Wansori III 3. Irawan Sukma Martadinata, SH III 4. Muhammad Mudakir III 5. Dwi Khairil Anwar, SP III 6. Sumino III 7. Kurniawati III 8. Yudhi Ismanto, AMd III 9. Maria Dewi Anggraini III 10. Agung Setiawan Alta III 11. Mursid III 12. Fitri Yawati III 13. Drs Nasril Esha III 1. Rina Sukmawati, SSos IV 2. Hj Mardiana Azis Kontar IV 3. Marzon Fikri IV 4. Joni Ali IV 5. Iman Akbar IV 6. Yapril IV 7. Popi Liyanti, SPdi IV 8. Andriansyah, SE IV 9. Aditiawarman, BSc IV 10. Kurniawan IV 11. Zolan Domas IV 12. Jamilah IV 13. Resnawati IV

Satono Berang Progam Pemkab Dicatut

BUPATI Lampung Timur, H Satono, SH, SP berang. Lho, kenapa? Program Pemkab Lamtim dijadikan oknum-oknum caleg sebagai ajang kampanye untuk mendulang suara. Tak ayal, Bupati Satono langsung meminta kepada seluruh jajarannya hingga ke tingkat Desa, untuk mensosialisasikan kepada masyarakat Lampung Timur tentang pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) yang telah digratiskan sejak Januari 2009 lalu. Hal itu disampaikan Satono, saat memimpin Musrenbang di Kecamatan Pekalongan yang dihadiri para Kepala Dinas, Kepala Badan, Kepala Kantor, Kepala Bagian, Camat Pekalongan Sudirman dan para Kepala Desa se-Kecamatan tersebut, belum lama ini. Satono sempat mengungkapkan kekecewaannya terhadap program pembuatan KTP dan KK gratis tersebut telah dicemari oknum-oknum caleg. Kok bisa? Pasalnya, menurut Bupati Lampung Timur itu, program tersebut telah dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk meraih dukungan suara, dengan dalih bahwa oknum-oknum itulah yang telah rela membuatkan KTP dan KK gratis. ”Padahal Pemerintah Kabupaten Lamtim memang telah mencanangkan pembuatan KTP dan KK gratis. Jadi, ini namanya nyatut program Pemerintah,” tandasnya. Bahkan dikatakan Satono, kebijakan pembuatan KTP dan KK gratis itu adalah bentuk kepedulian Pemerintah dalam menyerap aspirasi masyarakat.”Dan sekarang kami buktikan kepada masyarakat bahwa Pemerintah peduli,” jelasnya. Pada kesempatan lain, Kadis Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Lamtim, M. Salim, berjanji akan memberikan pelayanan secara prima kepada seluruh masyarakat yang ingin membuat KTP dan KK. Sehingga masyarakat bisa segera memiliki KTP dan KK SIAK yang merupakan program nasional. ”Mulai tanggal 2 Januari yang lalu pembuatan KTP dan KK sudah kita gratiskan, masyarakat sepeser pun tidak kita pungut biaya sama apapun,” janjinya. hm

TP3 Menunjang Prasarana Masyarakat

FOKUS – Guna menunjang kualitas pembangunan prasarana melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) di Wilayah Kecamatan Bandar Sribhawono, Lampung Timur, Wilayah tersebut telah membentuk Tim Pengelola Pemeliharaan Prasarana (TP3). TP3 itu bertujuan untuk mempertahankan fungsi pelayanan dan memperpanjang umur pemekaran prasarana, serta mengurangi biaya lebih besar untuk perbaikan kembali kondisi prasarana yang telah rusak. Seperti diungkapkan Penanggung Jawab Operasional Kecamatan (PJOK) PNMP-MP Bandar Sribhawono, Umar, S.sos, belum lama ini. Dikatakan Umar, masyarakat sebagai pengguna sarana dan prasarana di Desa di tuntut untuk peduli dan ikut menjaga fasilitas pembangunan di Wilayahnya masing-masing. “Tujuannya agar setiap ada kerusakan, terutama kerusakan sarana dan prasarana yang dibangun melalui program pemberdayaan tersebut, dapat diketahui sedini mungkin. Sehingga perbaikan segera dapat dilakukan,” katanya. Untuk membekali kepedulian masyarakat terhadap sarana dan prasarana, lanjut dia, PNPM-MP Kecamatan Bandar Sribhawono juga melakukan pelatihan TP3 selama dua hari, dimulai Selasa (24/2) – hingga Rabu (25/2) lalu. Dalam pelatihan yang di gelar di Aula Kecamatan Bandar Sribhawono itu, masing-masing Desa mengirimkan tiga orang perwakilannya.”Agar dari pelatihan ini menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya memelihara sarana dan prasarana yang telah dibangun sendiri oleh masyarakat, memalui program pemberdayaan,” tukas Umar. Selain itu, kata dia, dengan adanya pemeliharaan dapat mempertahankan fungsi pelayanan, memperpanjang umur pamakaian prasarana dan mengurangi biaya yang lebih besar, khususnya untuk perbaikan kembali bila kondisi prasarana telah rusak. Dikatakan, prasarana yang sudah di bangun seperti jalan, jembatan, fasilitas air bersih maupun drainase adalah modal dan milik masyarakat yang dibangun dengan biaya tidak sedikit. Karenannya kegiatan pemeliharaan harus dilaksanakan berdasarkan konsep dari oleh dan untuk masyarakat. ”Mereka yang mengikuti pelatihan, dibekali dengan rencana kegiatan pemeliharaan yang terdiri dari survei kebutuhan, pemeliharaan rutin dan periodik serta kegiatan darurat,” terangnya.hm

Jalan Protokol Kota Sukadana Rusak Parah

FPKUS – Sepanjang jalan Ibu Kota Lampung Timur, Sukadana, rusak parah. Bahkan ada beberapa ruas jalan, jika hujan turun akan membentuk seperti kubangan kerbau. Ironisnya, jalan yang rusak parah justru tepat di depan Kantor Kelurahan Sukadana, Kecamatan Sukadana, Lampung Timur. Jalan yang dinamakan jalan Al - Nur itu, tepat pula ditengah-tengah pemukiman penduduk kota setempat. Junaidi, warga Kelurahan Sukadana, mengatakan, kerusakan jalan yang ada di daerahnya itu sudah berlangsung satu tahun terkahir ini. Bahkan, kata dia, kerusakan jalan semakin parah terjadi jika datang musim hujan. Pengendara yang lewat jalan tersebut harus sedikit berhati-hati karena lubang yang ada dibadan jalan cukup besar dan cukup dalam.”Memang enggak habis fikir, padahal ini kan jalan protokol, kok justru jadi jalan pasar tongkol begini,” kata dia. Kendati masyarakat banyak yang mengeluh, keluhan itu dianggap angin lalu saja. Bahkan tidak ada upaya dari Pemerintah untuk memperbaiki kondisi jalan itu. Diketahui, jalan Al-Nur tersebut merupakan salah satu jalan alternatif menuju Kantor Pemerintah Kabupaten Lampung Timur. Letaknya juga cukup strategis, yakni berada di Kelurahan Sukadana.”Orang yang lewat disini pasti berfikir, di Kotanya saja seperti ini, gimana jalan yang ada di desa-desanya,” keluhnya. Hal senada diungkapkan Hendra, petugas Kelurahan Sukadana. Menurutnya, kondisi jalan yang di keluhakan warga tersebut merupakan jalan milik provinsi Lampung. Bahkan dituturkannya, kerusakan jalan memang telah berlangsung dalam satu tahun terakhir ini.”Sekarang malah tambah parah,” katanya. Terbengkalainya jalan tersebut, menurut Hendra, diakibatkan setelah ada pembangunan jalan lintas timur.”Sejak itu, jalan ini diabaikan begitu saja,” katanya. Hendra maupun Junaidi berharap kepada Pemerintah, dalam waktu dekat ini dapat memperbaiki jalan yang ada di lokasi tersebut. Sehingga dapat memperlancar lalu lintas kendaraan masyarakat.hm

Yang Cermat Pilih Dewan

PEMILU legislatif beberapa pekan lagi akan dilaksanakan; 9 April 2009 mendatang. Kembali rakyat akan disuguhi hidangan yang bernama demokrasi. Ditandai memilih calon-calon wakil rakyat yang terhormat, berasal dari berbagai partai politik, untuk menjadi penyambung aspirasi rakyat di DPRD. Tidak dinafikkan lagi, seperti perhelatan-perhelatan pemilu legislatif terdahulu, para konstestan kerap melakukan tebar pesona dengan beragam cara dan upaya. Mulai dari sosialisasi diri melalui iklan di media, juga beragam atribut alat peraga pun dipasang dan nyaris menyesaki sudut-sudut kota, hingga ke pelosok-pelosok desa. Tak urung, keindahan pun tercemar. Tak sedap dipandang mata. Pepohonan yang ada disepanjang jalan pun kini telah berpenghuni. Dihuni baliho gambar caleg. Bahkan, tiang listrik, gerobak jajan makanan, dan gerobak sampah, juga tak luput ditempeli stiker wajah caleg kita. Tidak ketinggalan pula, mimpi-mimpi indah kesejahteraan pun dijanjikan para caleg, melalui penyampaian visi dan misinya. Alih-alih, kemiskinan rakyat pun menjadi dagangan yang laris manis didendangkan, diumbar melalui tutur kata yang manis. Boleh dibilang, saat ini, kalimat memberantas kemiskinan pun menjadi ungkapan yang laku keras di pasar politik. Namun, apakah benar rakyat percaya lontaran suguhan mimpi-mimpi indah itu? Apalagi untuk menjadikannya angka mistik seperti hitungan togel. Dibolak-balik bisa menembus hadiah yang diharapkan. Justru yang sering didapat hanyalah ”uang kaget” dari para caleg berkantong tebal. Selanjutnya, habis manis sepah dibuang. Nah, menyorot akan hal itu, seorang pakar atau pengamat, Drs Mochammad Mukrie, yang juga berstatus sebagai Pembantu Rektor III IAIN Raden Intan Lampung, yang kerap perhati menyoroti berbagai masalah sosial dan politik, angkat bicara. Berikut petikan wawancara Farid Jayataruna dari Fokus dengan tokoh muda NU itu seputar fenomena pemilu legislatif di Lampung: Bagaimana penilaian Anda tentang perhelatan pemilu legislatif yang akan berlangsung 9 April 2009 mendatang? Pemilu legislatif kali ini, menurut saya, masyarakat benar-benar disuguhkan produk pemilu yang bisa dibilang barang baru dan sangat terbaru. Barangkali pemilu legislatif di negeri kita ini, seperti banyak disebut banyak kalangan, merupakan pemilu paling rumit di muka bumi ini. Kenapa begitu? Banyak faktor yang mempengaruhi. Diantaranya jumlah partai saat ini yang menjadi peserta pemilu begitu banyak, juga aturan-aturannya, dan tingkat kesadaran masyarakat. Ditambah kesiapan para pelaksananya, seperti KPUD, Panwas dan lain sebagainya. Dimana mereka dihadapkan pada kondisi yang tidak sederhana. Maksudnya? Dengan banyak parpol peserta pemilu yang jumlahnya puluhan itu, ditambah daftar nomor urut dari masing-masing caleg yang diusung parpol, tentu hal itu sangat menyulitkan masyarakat dalam memilih. Juga menyulitkan penyelenggara pemilu. Misalnya, soal kertas suara pemilih saja. Belum lagi tentang masalah aturan lainnya. Misalnya saja, sosialisasi tentang pencontrengan dan pencoblosan. Persepsi masyarakat berbeda-beda. Ini bisa dibuktikan jika kita ingin tahu dan bertanya kepada masing-masing kelompok masyarakat. Tidak usah jauh-jauh, dilingkungan kita saja, coba tanya bagaimana cara pemilihan nanti. Saya kira hal itu bisa menimbulkan keapatisan pemilih. Namun, kita tetap berharap, jangan sampai masyarakat tidak menggunakan hak pilihnya. Lantaran enggan datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). Apakah Anda menilai KPUD kurang melakukan sosialisasi? Menurut pemberitaan dibanyak media, penyelenggara pemilu gencar melakukan sosialisasi. Tapi fakta yang ada, justru sebaliknya. Disini saya tidak mengerti, kok banyak masyarakat pemilih yang masih bingung. Bahkan tidak mengerti tata cara memilih. Justru partai-partai politik yang gencar melakukan sosialisasi ke masyarakat. Dan itu tentu saja tidak mengherankan, karena mereka ada kepentingan terhadap perolehan suara partainya. Oke, berkaitan dengan banyaknya caleg di pemilu legislatif kali ini, apa pendapat Anda? Ya, bagus dong. Berarti tingkat kepedulian setiap warga negara kian meningkat untuk membangun bangsa. Menurut Anda, kriteria caleg seperti apa yang ideal? Parameternya sederhana saja. Masyarakat dapat menilai dari sisi moralitas, integritas, dan akuntabilitas pribadinya. Artinya, baik perilaku, jati diri seorang calon wakil rakyat harus dikenali dulu, serta secara moral layak tidak memikul tanggungjawab terhadap amanah yang diberikan masyarakat. Bagaimana pendapat Anda tentang adanya caleg kotor atau bermasalah? Wah, kalau ada yang begitu jangan dipilih dong. Apalagi jika terlibat dengan tindak pidana atau narkoba. Mau dibawa kemana nantinya suara dan aspirasi rakyat? Justru ini tugas media seperti Anda yang harus mengabarkan kepada masyarakat, potret caleg-caleg yang tidak selayaknya dijadikan tumpuan harapan. Seperti contoh, ada seorang caleg bermasalah di Lampung Tengah, nggak usah saya sebutkan nama dan parpol pengusungnya. Dimana sudah ada vonis berkekuatan hukum tetap terhadap dia, namun tetap melenggang menjadi caleg. Tapi tidak ada kabar kepermukaan. Sehingga masyarakat tidak mengetahui track record-nya. Maka dari itu, sesuai dengan fungsi pers sebagai pilar keempat demokrasi, peran media sangat penting untuk memberikan kesaksian kepada masyarakat sebagai pengontrol dari tiga pilar lainnya. Yakni eksekutif (pemerintah), legislatif (DPR/DPRD), dan yudikatif (lembaga hukum). Apa himbauan Anda kepada masyarakat terkait pemilu legislatif kali ini? Saya berharap masyarakat harus mengenali latarbelakang si calon. jejak rekam moralnya, baik atau tidak. Atensinya kepada masyarakat bagaimana? Jangan sampai salah memilih. Lantas visi dan misinya bagaimana? Lalu, apakah dia concern terhadap percepatan pembangunan? Jangan kita memilih seorang caleg karena tergiur mencalonkan diri hanya untuk kuasa dan harta semata. Bisa celaka nasib rakyat. Anda percaya, menurut survei yang dilansir media nasional bahwa parlemen salah satu sarang korupsi? Bukan soal percaya atau tidak. Namun faktanya memang begitu. Bahwa memang lembaga parlemen salah satu sarang korupsi dan banyak bercokolnya para koruptor. Lihat saja, sudah banyak anggota dewan di Hotel Prodeo-kan alias dipenjara, akibat perilaku yang tidak bermoral. Semestinya mereka menjalankan amanah yang sudah diberikan rakyat. Karena itu, rakyat harus cermat dalam memilih wakilnya di lembaga legislatif. ***

Menjelang Pemilu Lamtim Diusik Soal Tanah

FOKUS - Warga penggarap yang ada di wilayah kawasan hutan Lampung Timur membentuk panitia Tukar Menukar Penyelesaian Pendudukan Tanah Hutan Register 38 (OKUPASI). Pembentukan kepanitiaan Okupasi itu, menurut Kepala Desa Sadar Sriwijaya, Kecamatan Bandar Sribhawono, Nyuardi, yakni untuk melakukan penyelesaian tanah hutan yang ada di empat dusun yang ada di wilayahnya. Masing-masing Dusun Srikaloko, Dusun Srikaton, Dusun Srimulyo dan Dusun Sriwidodo. ”Mereka mengajukan permohonan kepada Bupati Lamtim untuk diterbitkan Surat Keputusan (SK) pengukuhan panitia tukar menukar penyelesaian pendudukan tanah kawasan hutan register 38 Gunung Balak,” ujarnya. Bahkan kata dia, surat permohonan itu sudah disampaikan ke Kantor Pemda dan Dinas Kehutanan Lamtim. Dalam surat tertanggal 17 Februari 2009 tersebut, lanjutnya, selain ditanda tangani oleh empat Kepala Dusun, juga tertera Ketua Satu dan Sekretaris Kelompok Tani Binaan DPP MKGR Provinis Lampung, dengan dibubuhkan stempel dan tanda tangan Kepala Desa Sadar Sriwijaya. Dijelaskan, latarbelakang tukar menukar penyelesaian pendudukan tanah kawasan hutan register 38 Gunung Balak itu, berdasarkan hasil musyawarah Panitia Sementara dan Kepala Dusun serta segenap anggota masyarakat. Yang diadakan pada tanggal 12 hingga 15 Februari lalu.”Intinya mereka meminta Bupati Lampung Timur untuk dapat mengukuhkan Surat Keputusan (SK), itu saja,” ucap Kades Sadar Seiwijaya. Namun masalahnya, lanjut dia, pembebasan itu dikhawatirkan membawa dampak jika yang lain pun mengingnkan yang sama. Dampak lainnya, kata dia, juga akan sangat merugikan petani di wilayah Kecamatan Bandar Sribhawono, Mataram Baru, Baraja Selebah, Way Jepara dan Labuhan Ratu, serta Kecamatan Labuhan Maringgai.”Sebab untuk mengairi sawah di enam Kecamatan tersebut, sumber tangkapan airnya berada di wilayah empat Dusun itu,” kata dia, seraya menukaskan, saat ini Danau Way Jepara dan Danau Kemuing Sribhawono, debit airnya sudah mulai menurun. Bahayanya lagi, sebagian besar hutan di kawasan register 38 Gunung Balak, khususnya di empat Dusun tersebut gundul dan ditanami tanaman pangan, terutama jagung. Akibatnya, tidak ada lagi resapan air. ”Kalau itu dibebaskan, kasihan masyarakat petani yang ada di enam Kecamatan itu. Mestinya Pemerintah Daerah bertindak cepat dan tegas untuk mengatasi keingian warga tersebut,” tandasnya. Nyuardi pun mengatakan, dirinya merasa heran keinginan tersebut muncul di saat akan ada perhelatan pemilu legislatif. ”Karena itu juga, saya telah mewanti-wanti agar jangan ada yang memungut dana dengan alasan apapun kepada masyarakat saya,” ujarnya.hm

PWI Asyik Bangun Citra Diri

PERSATUAN Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Lampung belakangan asyik membangun citra diri. Tidak hanya melalui kegiatan rutin “Bincang Sabtu” tetapi juga merapatkan diri ke berbagai elemen masyarakat. Contohnya Jumat (27/2) lalu. PWI Cabang Lampung yang dikomandani Iskandar Zulkarnain sebagai Plt Ketua melalui kerja bareng Pemkot Bandar Lampung dan warga masyarakat di seputaran Pasar Tamin, melakukan kegiatan Jumat Bersih. Acara sosial ini merupakan bagian dari aktivitas memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2009 dan HUT Ke-63 PWI yang digulirkan PWI Cabang Lampung. Iskandar menegaskan, memang selayaknya PWI Cabang Lampung tidak hanya concern dalam meningkatkan kualitas profesional anggotanya dan membangun konfigurasi organisasi secara rancak tetapi juga menunjukkan kepeduliannya kepada lingkungan dan sesama. Karena, “PWI ada memang untuk menunjukkan keberpihakan yang nyata dari jajaran wartawan kepada masyarakat dan lingkungannya,” ucap wartawan Lampung Post itu. Ia berharap, seluruh jajaran pengurus dan anggota PWI Lampung terus meningkatkan kebersamaan dan kualitas dirinya guna menjadi penyampai informasi yang akurat dan memberi kontribusi nyata bagi kemajuan daerah dan masyarakat. Gerakan Jumat Bersih yang dimotori PWI Cabang Lampung itu dihadiri Wakil Walikota Kherlani dan jajaran pejabat Pemkot Bandar Lampung, masyarakat pedagang setempatm serta jajaran wartawan. Jika kegiatan semacam ini secara rutin dilakukan PWI, pelan tapi pasti keberadaan organisasi wartawan tertua di Indonesia itu akan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. *** teks/foto : beny faizal

Pemilu Legislatif HKTI Bersikap Netral

FOKUS –Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Bandar Lampung melakukan pergantian kepengurusan. Pelaksanaan Musyawarah Kota (Muskot) itu dilakukan, Kamis (26/ 02 ) lalu, di Aula Gedung SLB, Kemiling, Tanjung Karang Barat. Acara yang dihadiri sekitar 600 peserta dari HKTI itu, juga dihadiri Darwin Djafri, Assisten I Sekretaris Kota Bandar Lampung, mewakili Wali Kota Eddy Sutrisno, yang berhalangan hadir. Ketua DPP HKTI Provinsi Lampung dalam kata sambutannya, yang di wakili Arsyad mengatakan, HKTI harus terus memperjuangkan nasib para petani. Pasalnya, kata dia, tingginya jumlah penduduk miskin berdasarkan data dari BKKBN yang mencapai kisaran 65 persen, bisa jadi diantara penduduk miskin yang terdata tersebut, salah satunya adalah anggota HKTI. Karenanya, para pengurus HKTI saat ini harus cepat mengambil tindakan demi kesejahteraan para petani. Hanya memang, kata dia, ada beberapa poin atau kendala yang selalu di hadapi para petani, diantaranya persoalan luas lahan, kepemilikan lahan, permodalan, kemampuan olah lahan dan pasca penen.”Itu adalah persoalan-persoalan yang kini menjadi momok bagi para petani, sehingga menjadi hambatan dalam produksi,” kata dia. Dikatakannya, petani merupakan tonggak devisa negara melalui ekspor beras dan swasembada pangan. Karena itu, kualitas produksi pun harus terus ditingkatkan. Selain itu, menyikapi permasalahan yang sedang dihadapi para petani Lampung mengenai sulitnya memperoleh pupuk, Ketua Dewan Pimpinan HKTI Kota Bandar Lampung, H Machdum KS, juga berharap agar petani lebih kreatif lagi dalam memanfaatkan sisa-sisa sampah untuk di pergunakan menjadi pupuk.”Karena saat ini sulitnya pupuk ulah para oknum nakal yang tidak bertanggungjawab, mengakibatkan kerugian para petani,” katanya. HKTI saat ini, lanjutnya, tengah berupaya keras mencari jalan keluar agar para petani tidak susah mendapatkan pupuk. Salah satunya, HKTI bekerja sama dengan pihak Unila melakukan pola pengelolaan pupuk. Terkait adanya masalah beberapa pengurus menjadi calon anggota legislatif, Macdhum KS menyatakan, bahwa Ormas HKTI itu bersifat netral dan tidak berpihak pada partai manapun.”Masalah dukungan untuk anggota yang menjadi caleg itu pasti kita dukung menurut hati nurani masing-masing,” kata dia, seraya mengatakan, sebagai warga yang baik hendaknya jangan melakukan golput. Dia juga berpesan, salah satu pengurus nantinya lolos dalam pemilihan legislatif agar jangan lupa memperjuangkan ormas HKTI, guna memperjuangkan nasib dan kesejahteraan para petani.bf

Yang Datang, Yang Melanjutkan

FOKUS- Kapolres Lampung Selatan berganti tampuk pimpinan. AKBP Lukas Ary Dwiko Utomo yang sebelumnya menjabat melanjutkan tugasnya sebagai Wakapoltabes Kota Bandar Lampung. Lukas, yang dikenal dekat dengan insan pers itu, digantikan oleh AKBP Drs UmarDani. Dalam acara pisah sambut yang berlangsung dikediaman Rumah Dinas Bupati Lampung Selatan, penuh dalam suasana kekeluargaan. Tamu undangan pun menyesak. Selain Bupati, tampak hadir Ketua DPRD Lampung Selatan, Sumadi.S.sos, jajaran anggota Polres Lampung Selatan, maupun tamu undangan dari jajaran Pemkab Lampung Selatan dan para tokoh masyarakat, serta alim ulama. Pada kesempatan tersebut, AKBP Drs Umar Dani, Kapolres Lampung Selatan yang baru, ketika memberikan kata sambutakan mengatakan, akan terus melanjutkan tugas-tugas dan program kerja yang telah di jalankan oleh Kapolres yang lama. Teks/foto : muslim

Sumber Air Panas Berumur Ratusan Tahun

FOKUS – Sebagai warga Negara Indonesia, kita patut berbangga terhadap kekayaan alam bumi nusantara yang melimpah ruah, dan sulit untuk ditandingi oleh bangsa manapun di seluruh dunia. Satu bukti, terdapat kekayaan alam yang dimiliki oleh Provinsi Lampung yang patut menjadi kebanggaan masyarakat daerah ini, yang terletak di Jalan Lintas Sumatera, tepatnya di Desa Merakbatin, Kecamatan Natar, Lampung Selatan. Disana, jika Anda kerap melintasi Kawasan Jalan itu, tidak jauh dari Kepolisian Sektor Natar, terdapat sembilan buah sumber mata air panas yang konon telah ratusan tahun mengeluarkan semburan gas langsung dari perut bumi. Dimana air panas tersebut memiliki suhu panas mencapai 49 derajat di pusat semburan dan 36 derajat di sekitar pusat mata airnya. Kendati sangat sedikit kadar belerang yang terkandung di dalamnya, yang hanya mencapai 1 persen kandungan belerang, namun air yang dikeluarkan perut bumi itu benar-benar berasal dari aktifitas alam, tanpa adanya campur tangan manusia sedikitpun. Air panas yang berlokasi diatas areal tanah seluas 5 Hektar itu, selain dijadikan tempat pemandian untuk umum. Juga terdapat kolam pemancingan ikan yang setiap hari kerap dikunjungi ratusan pemancing yang berasal dari berbagai kawasan. Juga orang luar Lampung yang datang hanya untuk menjajal panasnya air produk alam Lampung. Fenomena alam tersebut tentu saja sangat mencengangkan banyak kalangan, mengingat mata air panas itu letaknya sangat jauh dari pegunungan. Bahkan tidak ada gunung berapi disekitarnya. Sedangkan secara ilmiah diketahui, menurut ilmu geologi dan geofisika, fenomena tersebut biasa terjadi bila letaknya ada dibawah kaki bukit atau gunung berapi. Sehingga dapat memicu tekanan pada mata air yang mampu memunculkan atau menyemburkan mata air panas. Berbeda dengan sumber mata air panas yang ada di Desa Merak Batin, Kecamatan Natar ini. Jangankan gunung berapi menjulang disekitarnya, bukit pun tidak nampak. Karena yang ada hanyalah areal persawahan yang membentang mengelilinginya. Aneh memang. Tapi itulah realitanya. Areal tersebut dari observasi sebagian besar tanahnya hampir memiliki bentuk permukaan yang datar. Sebagian berlumpur. Apa yang menjadi pemicu sehingga timbulnya mata air panas tersebut? Tentu saja ini menimbulkan tanda tanya besar bagi masyarakat setempat, yang kehabisan akal jika dilontarkan dengan pertanyaan tersebut. Jumat (20/2/09) lalu, ketika Fokus menyambangi lokasi tersebut dan bertemu langsung dengan pemilik sekaligus pengelola tempat itu, Muttaqien Djaja Taruna (58), mengatakan tidak dapat menyebutkan secara pasti kapan pertama kali mata air panas bumi itu ada dan apa yang menjadi pemicu munculnya semburan tersebut. ”Tanah ini warisan turun-temurun keluarga saya. Dari zaman puyang canggah saya Umpu Sebadjau, dimana terdapat difoto tua memoriamnya tercatat beliau wafat kalau tidak salah tahun 1886 atau 1868 yang lampau. Hingga ke kakek saya, Ratu Sebuay Djaja Taruna, sampai ke ayahanda saya Jardien Aja Sophia,” terangnya. Dijelaskan Muttaqien, ketiganya kini telah lama tiada, sekarang dirinya yang meneruskan mengelola mata air panas tersebut. Ia menerangkan, pada tahun 1963 bangunan lama yang ada di sekitar kolam tersebut dibongkar, dan mulai dibangun lagi pada tahun 1985 olehnya. Dimana sebelumnya masih terdapat banyak rawa-rawa dan belum menyediakan tempat pemandian, juga masih terdapat bangunan peninggalan zaman belanda, berupa pondasi sumur. ”Dulu kalau mau memasuki areal ini, hanya terdapat jalan setapak yang berlumpur. Tidak seperti sekarang, kendaraan apapun bisa masuk,” jelasnya. Lalu, pada tahun 2004, tambah Muttaqien, dirinya melakukan pembangunan fasilitas pemandian berupa atap dan kamar ganti yang berjumlah empat kamar. Dan saat ini, menurutnya, pemandian air panas bumi itu sudah ramai dikunjungi oleh orang-orang dari semua kalangan, karena dipercaya oleh banyak masyarakat berkhasiat sebagai therapi penyembuhan berbagai macam penyakit. Seperti stroke, encok, rheumatik dll. ”Mungkin sudah tak terhitung lagi orang yang mandi dan membuktikan air panas bumi ini bisa menyembuhkan penyakit luar, seperti penyakit-penyakit kulit,” ungkapnya. Hutapea (40), warga Desa Candimas, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, salah satu dari puluhan pengunjung sore itu yang mandi di lokasi tersebut mengatakan, bahwa dirinya sering sekali datang untuk mandi di air panas itu. Bahkan diungkapkannya, dalam seminggu ia dapat berkunjung sebanyak empat kali. ”Mandi di sini dapat menyegarkan badan dan terlebih lagi biaya yang dikeluarkan pun terbilang cukup murah, hanya dua ribua perak saja kita dapat mandi sepuasnya. Ketimbang apa itu, spa sauna. Kalau ini alami, seger. Tapi anehnya, habis mandi di sini pasti lapar,” ujarnya, seraya menceriterakan pengalamannya, jika usai mandi di air panas tersebut, nafsu makannya jadi meningkat. Sementara itu, dari sembilan buah mata air panas yang terdapat di sana, terlihat belum dimaksimalkan dalam penggunaannya. Hanya satu sumber saja yang dimanfaatkan sebagai tempat pemandian. Sehingga tidak ada pemisahan tempat antara laki-laki, perempuan dan anak-anak. Menurut sang pemilik, hal itu lantaran keterbatasan dana pengelolaannya. Sementara menurut Haji Suli, juga salah seorang pengunjung, yang datang untuk mandi di lokasi tersebut, pengunjung kerap bergantian mengantri untuk berendam memanjakan tubuh mereka dengan kesadaran sendiri. ”Masing-masing pengunjung saling mngerti. Kecuali yang baru pertama kali mandi di sini. Mungkin slonong boy saja,” ucapnya. Dari pantauan belakangan ini, pemandian tersebut memang terbilang sangat ramai dikunjungi, baik warga dari sekitar Kecamatan Natar, maupun orang luar kawasan tersebut. Seperti warga Metro, Lampung Timur, Lampung Tengah, Tanjung Karang dan warga yang berasal dari luar Provinsi Lampung ini pun, banyak pula yang berkunjung hanya sekedar untuk mandi atau memancing beragam ikan di kolam pemancingan di sana. Terbukti dengan banyaknya puluhan kendaraan bermotor dan mobil pengunjung, dimana plat nomor kendaraan mereka berasal dari luar daerah itu kerap setiap hari terlihat di lokasi pemandian itu. Sekedar catatan, hingga saat ini asal muasal semburan mata air panas bumi yang ada di Kecamatan Natar tersebut masih menyimpan kabut misteri. Bahkan konon, menurut banyak warga sekitar, ahli firasat metafisik sekalipun tidak mampu menembus serat fakta dibalik Kekuasaan Ilahi itu. Menurut Husin, warga Merakbatin, yang bergelar Suttan Syah Bandar, air panas bumi tersebut ada keterikatan sejarah masa lampu dengan Kerajaan-kerajaan di Nusantara. ”Makanya di sini sering orang zaman dulu menyebutnya puting bumi. Coba saja Anda buktikan, jika ada letusan-letusan gunung merapi di nusantara, air panas di sini panasnya menjadi luar biasa,” terangnya. er

Pendidikan Diharapkan Tidak Membedakan Kasta

FOKUS - Sejak adanya Undang-Undang No.25 Tahun 2000 tentang Otonomi Daerah, gong proses demokratisasi daerah dimulai. Baik dari sisi politik, ekonomi, maupun sosial. Disisi lain, demokratisasi pendidikan menjadi sangat penting. Menurut Drs Mudjijana, Kepala SMP II Bandar Lampung, hal itu berdampak pula terhadap demokratisasi pedidikan. Hanya memang, kata dia, tidak semata-mata soal aksesbilitas belaka, tetapi juga mengangkat persamaan perlakuan. Baik kepada lembaga pendidikan, maupun kepada peserta didik. Dalam hal ini pendidikan menyoroti dalam tiga level struktur, yakni pendidikan makro, meso, dan mikro. Pada level makro, urainya, menyangkut pendidikan nasional secara keseluruhan, sebagai upaya agar semua orang memiliki hak yang sama untuk mengakses lembaga pendidikan manapun. Dalam kerangka ini, kata dia, peran pemerintah sangat menjamin terbukanya kesempatan yang luas bagi masyarakat, sehingga menjadi sangat penting dan sentral. Seperti usaha-usaha semacam Bantuan Operasional Sekolah (BOS).”Itu jika dapat dikelola secara baik dan benar, maka akan banyak manfaatnya bagi pemerataan kesempatan mengakses lembaga pendidikan,” katanya. Sedangkan demokratisasi pendidikan level miso, kata Mudjijana, berhubungan dengan lembaga pendidikan yang menyangkut berbagai kebijaksanaan kelembagaan. Dimana seyogyanya menghindari dua hal yang sangat penting. Yaitu memasung kreativitas peserta didik dan kedua, menutup peluang bagi kaum papa untuk mengakses lembaga pendidikan. Sementara demokratisasi pendidikan level mikro, jelas dia, berhubungan dengan proses pembelajaran yang mengisyaratkan perlunya dilakukan pendekatan pendidikan secara utuh kepada peserta didik, sebagai hamba yang diciptakan Allah menjadi makhluk merdeka. Sehingga demokratisasi pendidikan pada dasarnya adalah upaya serius untuk membangun watak egaliter.”Bahkan cara-cara yang demokratis pun menjadi mutlak, tidak boleh lagi ada kelompok masyarakat yang terpinggirkan seperti adanya kasta-kasta, kasta kaya, kasta miskin, kasta negeri, kasta swasta, kasta jawa, kasta luar jawa dan lain sebagainya,” kata dia. hp

SMP 11 Membentuk Kemandirian Siswa

FOKUS – Sekolah memiliki tanggung jawab membekali siswanya tidak hanya dari segi keilmuwan, namun wajib pula meningkatkan bakat dan keterampilan, sesuai minat dan kemampuan siswa. Hal itu diungkapkan Kepala Sekolah SMP 11 Bandar Lampung, Hj Rosdihawati S.pd, dimana menurutnya keterampilan salah satu bekal menuju kemandirian siswa. ”Karena besar kemungkinan siswa dari kalangan tidak mampu secara ekonomi gagal melanjutkan penidikan kejenjang yang lebih tinggi, karena itu harus ada pembekalan keterampilan khusus,” katanya, seraya menambahkan keterampilan tersebut meliputi kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan diri. SMP Negeri 11 Bandar Lampung yang terletak di pinggiran Kota Bandar Lampung tepatnya di Jl Soekano-Hatta, Kelurahan Garuntang, Kecamatan Panjang ini, menyedot minat para siswanya agar lebih kreatif dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Sehingga tak heran jika menarik banyak minat masyarakat untuk menyekolahkan anak mereka ke sekolah tersebut. Kegiatan ekstrakulikuler yang dikembangkan Sekolah Menengah Pertama itu, meliputi keterampilan bidang kesenian, olahraga, seni tari, seni musik. Sedangkan dibidang sosial organisasi pun dikembangkan, seperti Palang Merah Remaja (PMR), Patroli Keamanan Sekolah (PKS). Belum lagi bidang latihan kepemimpinan, seperti PRAMUKA, PASKIBRAKA. Juga disediakan pengembangan bakat ilmiahm, seperti Penulisan Karya Ilmiah Remaja (KIR) dan Tata Rias Wajah, Tata Busana,”Kami juga memfasilitasi keterampilan komputer, keterampilan kerajinan serta keterampilan elektronika,” katanya. Tujuan diadakannya kegiatan ekstrakulikuler tersebut, menurut Hj Rosdihawati, untuk memberikan bekal mandiri secara langsung, agar dapat dijadikan daya tarik tersendiri terhadap para peserta didik. Maka dari itu, tambahnya, guru sangat berperan pada pemilihan keterampilan yang akan disajikan, karena hal itu sangat menentukan keberhasilan siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakulikuler.”Misalnya dalam memilih kegiatan keterampilan pembuatan keranjang, tentunya yang utama bahan pokok keranjang tersebut mudah didapat dan harganya terjangkau. Selain memiliki daya minat peserta didik,” ungkapnya. Dengan demikian, tambah Hj Rosdihawati, dengan berbekal keterampilan inilah siswa yang secara ekonomi tidak mampu dapat melanjutkan pendidikannya, dan tetap dapat menghadapi masa depannya dengan lebih baik lagi. ”Sehingga nanti mampu menciptakan lapangan pekerjaan, terutama untuk dirinya sendiri. Dan itu tentu menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi pihak sekolah, yang mampu menghantar kehidupan siswanya untuk hari kemudian,” ucapnya penuh harap. Hp

SDN Waringin Jaya Fungsikan Ruang Perpustakaan

FOKUS – SD Negeri Waringin Jaya, Kecamatan Bandar Sri Bhawono, Kebupaten Lampung Timur, kini telah memiliki satu ruang gedung perpustakaan baru, atas swadaya para wali murid dan komite sekolah itu. Seperti diungkapkan Kepala Sekolah SDN Waringin Jaya, Tukirin, Spd kepada Fokus, belum lama ini, bahwa pembangunan ruang gedung perpustakaan itu hasil dari rapat komite sekolah, serta kesepakatan bersama wali murid. Menurutnya, semangat dukungan dari wali murid dan komite sekolah merupakan salah satu bentuk dukungan guna mencapai mutu pendidikan, dan prestasi siswa di SDN Waringin Jaya. ”Karena pendidikan di zaman sekarang ini merupakan acuan bagi setiap sekolah untuk dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan,” katanya. Selain itu, kata Tukirin, untuk menghadapi Ujian Akhir Sekolah Bersetandar Nasional (UASBN) di SDN Waringin Jaya itu, siswanya diharapkan selalu aktif dalam mengikuti les maupun tri out yang dilaksanakan tiga kali dalam seminggu. Sebab, lanjutnya, SDN Waringin Jaya mematok target siswanya harus lulus semua hingga sertaus persen, dengan dibarengi kualitas yang baik, handal dan bermutu.”Di SDN Waringin Jaya ini memiliki 298 siswa yang didik oleh 14 guru PNS termasuk kepala sekolah, 2 guru honorer dan 1 penjaga sekolah,” jelas Tukirin.hm