27 Oktober 2008

JANGAN SAJA SAMPAI TERPANCING

SUASANA di Kabupaten Lampung Utara pasca putusan PT Lampung, semakin kacau balau. Adanya kasus kebakaran kantor sebuah partai beberapa waktu lalu, tak luput dikaitkan dalam suasana pilkada. Dan suasana seperti ini, diramalkan bakal berlanjut sampai adanya titik temu kedua kandidat bupati untuk sama-sama legowo dengan menerima putusan mana yang menjadi acuan penetapan bupati. Jika dilihat dari hasil putusan PT Lampung, tentu saja benar bahwasanya gugatan BS tentang pembatalan penghitungan ulang suara, dikabulkan. Namun PT tidak mempunyai kewenangan untuk menetapkan BS sebagai bupati terpilih. Yang berhak menetapkan bupati terpilih adalah KPUD Lampung Utara. Dengan adanya dua keputusan tersebut, jelas akan membawa dampak tidak baik bagi masyarakat Lampung Utara. Sebab, pada tanggal 14 September 2008 lalu, pasangan Zahra ditetapkan sebagai bupati terpilih 2008-2013 oleh KPUD setempat, namun pada tanggal 15 oktober 2008 PT mengabulkan gugatan BS. Ironisnya, meskipun telah ada putusan dari PT Lampung, persoalan belum juga selesai.. KPUD Lampura terus melakukan upaya hukum, yakni Peninjauan Kembali (PK). Dan PK ini harus didukung dengan bukti-bukti baru (novum), sehingga Mahkamah Agung (MA) dapat menerima bukti tersebut, sekaligus menggelar persidangan. *Tinggal Meletup Dengan diterimanya novum tersebut, artinya perang jilid III tinggal meletup. Jilid I adalah keputusan KPUD Lampura, jilid II adalah putusan PT, dan jilid III adalah putusan MA. Hebatnya, kedua kandidat bupati (Zainal-Bachtiar) sama-sama mengklaim dirinya sebagai bupati terpilih. Ucapan selamat baik bagi Zahra maupun BS terus berdatangan dan di-media-massa-kan, keadaan ini membuat masyarakat awam kebingungan mana yang menjadi bupati terpilih. Belum adanya kesimpulan siapa yang bakal dilantik sebagai Bupati Lampura, membuat opini terus berjalan. Seperti kebakaran yang terjadi di Kantor PPP, di rumah Daryus, Sekala Brak, dan terbaliknya salah satu pengendara motor, Heri Maulana, akibat teror dari seseorang yang tidak diketahui. Sementara itu, beragam teror melalui HPp terus terjadi. Dan semua itu dikaitkan dalam suasana pilkada. Nampaknya, suasana ini sengaja diciptakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, untuk mengubah Lampura menjadi kacau balau. Sebab, belum tentu terror hp atau kebakaran dilakukan orang-orang terdekat kandidat bupati. Untuk menetralisir keadaan ini, maka yang paling baik adalah menyerahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwajib. Sehingga isu-isu tentang insiden yang ada, tidak membuat masyarakat terprovokasi, apalagi melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. *Jangan Terpancing Dan ini dibenarkan oleh Ketua LSM Tantular Lampung Utara, Febbi, SS, bahwa semua persoalan yang terjadi, harus diserahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwajib. Dengan demikian, tidak ada prasangka-prasangka buruk, yang dapat menimbulkan perpecahan. ”Apa yang terjadi pasca pilkada, jangan sampai kita masyarakat Lampura terpancing. Mari kita serahkan persoalan ini pada pihak yang berwenang. Saya yakin, masyarakat Lampura mempunyai pikiran yang cerdas. Sehingga dapat mengkaji ulang setiappersoalan,” ujar Febbi, beberapa waktu lalu. Begitu pula dengan hasil yang akan diterima para dua kandidat bupati terpilih, hendaknya mereka legowo atas apapun keputusan akhir nantinya. Dan selalu menjaga suasana kondusif di Lampung Utara. ”Saya yakin, baik Zara maupun BS dapat menerima hasil akhir nanti di MA. Sebab, merekalah calon pemimpin di Lampung Utara. Jika mereka sama-sama tidak bisa menerima keputusan, bagaimana dengan masa depan Kabupaten Lampung Utara?” kata Febi lagi. rj

BERJUANG DEMI KEMAJUAN KAUM PEREMPUAN

NAMA Hj Umi Athia, SE saat ini bertengger sebagai caleg DPR-RI dari PKB melalui Dapil Lampung I dengan nomor urut 2. Belum banyak memang yang mengenalnya. Namun jika diungkap trah-nya, dipastikan mayoritas masyarakat Lampung akan mengangguk-anggukkan kepala. Kenapa? Karena ia merupakan cucu KH Wachid Hasyim alias cicit langsung dari Hadratus Syeikh Hasyim Asy’ari, sang pendiri Nahdlatul Ulama alias NU. Terjunnya Mbak Ati’ –begitu wanita kelahiran 29 September 1963 ini biasa disapa- di pentas politik bukan saja karena “keturunan darah” melainkan geliatnya untuk memprioritaskan kemajuan bagi kaumnya. Berikut profilnya: Nama lengkap : Hj Umi Athia, SE Tempat/tgl lahir : Jakarta, 29 September 1963 Alamat : Taman Amir Hamza No 8, Jakarta Pusat Riwayat Pendidikan : 1. SDN Cilacap Jakarta, Lulus 1975 2. SMPN 1 Jakarta, Lulus 1979 3. SMA Teruna Jaya 2 Jakarta, Lulus 1983 4. Universitas Pancasila Jakarta, Lulus 1993 5. Pra MM Universitas Gajah Mada, Lulus 1996 Riwayat Organisasi : PP Muslimat NU bidang dana Riwayat Pekerjaan : 1. PT Hasta Laboran Jakarta 2. PT Logo Indo Ribbon Jakarta 3. PT Karbindo Alam Pertiwi Jakarta 4. PT Parimutuel Indonesia Jakarta 5. PT Hafwaco Tunggal Jakarta

Banteng Betino Itu Ultah Ke 40

Banteng Betino Itu Ultah Ke 40 SIAPA yang tidak tahu trengginasnya Hj Nurhasanah, SH, MH. Berkat kepiawaiannya bermain, tentu diperkuat jajaran PDI-P, beragam trik politik yang menggoyang kepemimpinan Sjachroedin ZP sebagai Gubernur Lampung saat itu, berhasil dimentahkan. Nah, pada Selasa 27 Oktober 2008 ini, si Banteng Betino itu ulang tahun yang ke 40. Politisi wanita yang masih belum ada tandingannya itu, dilahirkan di Tanjung Baru 27 Oktober 1968 silam. Bersuamikan Basuki Rahmat, SSos, karier politik nan cemerlang yang diukir Nurhasanah sempat diperciki cerita tak sedap dengan tersandungnya sang anak pada kasus narkoba disusul kemudian penganiayaan. Namun berkat kedigdayaannya, semua skandal tersebut menguap begitu saja. Bahkan, setelah menjabat Sekretaris DPD PDI-P Lampung, geliat politik Nurhasanah kian merambah luas. Jaringannya kian menguat. Apalagi kini dengan memasuki usia ke 40 tahun, dipastikan ia makin matang. Beragam perjuangan penuh keringat dan menguras tenaga selama ini telah mampu dilakoninya dengan sukses. Meski begitu, masih banyak kerja politik ekstra yang ada didepan matanya. Mulai dari upaya percepatan pelantikan pasangan gubernur-wagub terpilih, sukses pemilu legislatif sampai memenangkan Megawati Soekarnoputri untuk duduk di singgasana RI-1 kembali. Pembawaannya yang slow namun tegas dan disiplin, menjadikan Nurhasanah sosok yang disegani, bukan saja oleh teman tapi juga oleh lawan-lawan politiknya. Banyak yang menilai, ia merupakan salah satu “tokoh masa depan” yang kini tengah menjalani penggodokan di kawah candradimuka perpolitikan daerah. Penilaian semacam itu tidaklah berlebihan. Pasalnya, selama ini Nurhasanah memiliki nama besar karena berjuang, berbuat, dan dekat dengan berbagai kalangan. Kekaderannya telah teruji secara total. Tak usah kaget jika pada 2014 mendatang, namanya masuk dalam bursa calon pemimpin pemerintahan di Lampung. Selamat ulang tahun, sukses selalu. dd

Usung Tinggi Moralitas

Suprapto Caleg PBB Untuk DPRD Kota MORALITAS yang bersih dari beragam skandal, bagi Suprapto, SAg adalah hal yang harus diusung tinggi-tinggi dari figur calon anggota legislatif (caleg) yang akan tampil dalam Pemilu 2009 mendatang. Karena, “Sebagai wakil rakyat, harus menjadi figur yang layak menjadi anutan dan dipercaya oleh masyarakat, itu sebabnya bagi saya moralitas merupakan hal yang utama. Dengan moralitas yang baik, diimbangi intelektualitas yang tinggi, akan menjadikan wakil rakyat benar-benar amanah dalam menyerap dan mewujudkan aspirasi rakyat yang dipercayakan padanya,” tutur politisi muda kelahiran Pringsewu 17 April 1972 itu. Menyadari pentingnya moralitas yang terjaga itulah, selama ini pria low profile yang berprofesi sebagai wiraswasta itu demikian menjaga kiprah dirinya. Itu sebabnya, ketika partainya; Partai Bulan Bintang (PBB), memberinya kepercayaan untuk maju sebagai caleg dari daerah pemilihan I untuk DPRD Kota Bandar Lampung periode 2009-2014, suami Dewi Angraini, SAg ini pun Bismillah dan akan berjuang. Memang, selama ini Suprapto dikenal sebagai aktivis PBB. Bahkan ia dipercaya menjabat sebagai Majelis Pertimbangan Anak Cabang (MPAC) PBB Kecamatan Tanjung Senang. Karena itulah, amat wajar jika ayah dua anak ini diberi kesempatan mendapat nomor urut 1. Menurutnya, Bismillah-nya ia maju ke pencalegan semata-mata karena dukungan masyarakat kalangan biasa kepada dirinya, serta tergeraknya batin untuk menjadi penyambung aspirasi rakyat. Dia mengaku tergerak untuk mentas di kancah politik praktis dengan menjadi legislator karena melihat masih banyaknya aspirasi rakyat yang mandek, dimana banyak program-program pemerintah yang masih belum tepat sasaran. “Kita kan masih banyak menemukan, ada program bantuan pemerintah yang ternyata tidak tepat sasaran, atau bahkan tidak terealisasi di tingkat bawah. Hal-hal semacam ini nantinya akan saya benahi dengan kontroling yang tinggi jika saya dipercaya menjadi anggota DPRD Kota Bandar Lampung melalui Pemilu 2009,” ucapnya dengan sungguh-sungguh. Suprapto meminta doa restu dan dukungan dari seluruh masyarakat di daerah pemilihan I Kota Bandar Lampung, agar ia terpilih menjadi wakil rakyat. “Saya tidak janjikan apa-apa, kecuali akan berbuat semaksimalnya untuk kemaslahatan seluruh masyarakat dan bekerja sesuai dengan tugas dan kewenangan yang ada,” katanya lagi. bf Profil Suprapto, SAg Tempat/tgl lahir : Pringsewu, 17 April 1972 Alamat : Jl Pulau Air I No 51, Perumnas Way Kandis, Tanjung Senang, Bandar Lampung Nama Istri : Dewi Angraini, SAg Nama Anak : 1. Putri El Balqis 2. M Yusuf Bintang Pekerjaan : Wiraswasta Jabatan : MPAC PBB Tanjung Senang

Imam Siap Emban Amanah

Jadi Caleg PKB Untuk DPRD Lamsel MASA pencalegan saat ini tidak disia-siakan oleh H Imam Wardiyono. Pria kelahiran Banyumas, 5 Maret 1958 itu pun bertekad untuk maju dan menjadi wakil rakyat melalui Pemilu 2009. Langkahnya ini semata-mata karena ia tahu persis dirinya telah siap mengemban amanah rakyat. Untuk pemilu tahun depan, H Imam Wardiyono dipercaya partainya; Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menjadi caleg nomor urut 1 dari daerah pemilihan Lampung Selatan 5 yang meliputi wilayah Kecamatan Jati Agung, Tanjung Bintang, dan Tanjung Sari. Tokoh low profile itu sendiri selama ini memang dikenal sebagai kader militan partai tersebut, bahkan ia kini menjabat Ketua I DPC PKB Kabupaten Lampung Selatan. Ia mengaku maju sebagai caleg setelah melihat masih banyaknya aspirasi rakyat yang harus diwujudkan guna membawa kehidupan masa depan yang lebih baik. Imam Wardiyono meminta kepada seluruh masyarakat, khususnya yang ada di Kecamatan Jati Agung, Tanjung Bintang, dan Tanjung Sari, untuk memberi dukungan bagi tekadnya menjadi wakil rakyat. hp Profil H Imam Wardiyono Tempat/tgl Lahir : Banyumas, 5 Maret 1958 Pekerjaan : Wiraswasta Organisasi : Ketua I DPC PKB Kabupaten Lampung Selatan Alamat : Desa Arga Agung, Dusun IV, Jati Agung, Lampung Selatan Nama Istri : Dra Umi Retnowati Pekerjaan : Guru SMPN I Jati Agung, Lampung Selatan Nama Anak : 1. Rauf Annafi Prihantoro 2. Farid Hambali Prihantoro 3. Fadil Pradipta Prihantoro 4. Ahmad Fadillah Abimanyu 5. Panca Prabowo Dananjoyo

PDK Janjikan KTP Gratis

PARTAI Demokrasi Kebangsaan (PDK) menjanjikan akan menggratiskan pembuatan kartu tanda penduduk (KTP) secara nasional apabila partai tersebut memperoleh suara yang disgnifikan pada Pemilu 2009 mendatang dan ada kadernya yang dipercaya duduk di pemerintahan. Penegasan itu disampaikan Prof DR Ryaas Rasyid, pimpinan tertinggi PDK, saat memberi pengarahan pada Pembekalan Caleg PDK Se-Provinsi Lampung, di Wisma Rimbawan, Sabtu (25/10) lalu. Didepan sekitar 250 calon anggota legislatif se-Provinsi Lampung, pakar pemerintahan ini menguraikan berbagai persoalan kenegaraan dan kebangsaan secara transparan. Dan menurut Ryaas Rasyid, jika ditilik dari platform maka hanya PDK yang memiliki jiwa, visi dan misi yang mampu memperbaiki keadaan negara dan bangsa ini. Para caleg PDK mendapat masukan melalui materi yang disampaikan oleh banyak pihak, mulai KPU Lampung, pengamat politik Syarief Makhya, dan banyak lagi lainnya. Tentang target perolehan suara pada pemilu mendatang, partai ini tidak secara transparan menyebutkan, melainkan hanya meningkatkan perolehan dari Pemilu 2004 silam yang menempatkan PDK sebagai partai papan tengah di negeri ini. *** teks/foto : beny faisal

Baperjakat Swasta Gentayangan

Imbas Belum Jelasnya Siapa Bupati Lampura BELUM jelasnya siapa bupati terpilih yang akan memimpin Kabupaten Lampung Utara lima tahun ke depan, merebakkan isu rolling pejabat bakal segera terjadi. Bahkan beredar rumor kini telah gentayangan oknum-oknum yang mengaku dapat memberi jabatan. Bahasa warga sekitar, Baperjakat swasta telah memasang ranjau. Menurut pantauan Fokus, sampai akhir pekan kemarin memang belum terjadi rolling pejabat di lingkungan Pemkab Lampura. Namun rumor adanya Baperjakat swasta tak pelak membuat banyak pejabat ketar-ketir. Beberapa pejabat di pemkab setempat kepada Fokus mengakui kini kerjanya tidak nyaman lagi, karena isu rolling yang penempatannya diatur Baperjakat swasta semakin santer. “Memang sih sampai saat ini nggak ada itu rolling, tapi kan suaranya santer bener. Jangan-jangan kalau kita diam saja malah akan menjadi korban dari kerja Baperjakat swasta itu,” urai seorang pejabat yang keberatan dituliskan namanya. Kegerahan kalangan pejabat di Lampura terhadap isu mulai bekerjanya Baperjakat swasta memang terlihat jelas, sehingga mereka sibuk mencari tahu apakah benar ada mutasi atau tidak. Dan itu semua sudah menjadi rahasia umum, mayoritas pejabat maupun pegawai pemkab setempat sudah mendengar isu tersebut. Menurut penelusuran Fokus, tampaknya Baperjakat swasta sengaja memainkan isu rolling, agar tercipta suasana tidak kondusif di lingkungan pemkab setempat. Berdasar rumor yang berkembang, beberapa pejabat yang akan di-lengser-kan diantaranya adalah Kadis Kimprasda, Kadis Perhubungan, dan para camat. Isu bakal segera terjadi rolling versi Baperjakat swasta itu ternyata sudah didengar Kadis Kimprasda Lampung Utara, Ir H Azwar Yazid, MM. Namun ia menanggapi hal itu dengan dingin. ”Memang sudah saya dengar isu itu. Katanya saya mau dimutasi. Yang saya heran dari mana isu itu? Tapi biarlah, saya tidak mau menanggapinya,” kata Azwar Yazid di kediamannya, beberapa waktu lalu. Sementara Kadis Perhubungan, Drs Zulkarnain, yang namanya masuk dalam daftar rolling versi Baperjakat swasta, tak berhasil dikonfirmasi. Saat didatangi di kantornya beberapa waktu lalu, ia tidak berada ditempat. Rj

Demokrat Lampura Pilih Netral

Dukung Siapapun Nantinya Pemenang Pilbup PERSAINGAN ketat untuk benar-benar menjadi pemenang Pilbup Lampura yang digelar 3 September silam antara kubu BS dan Zara hingga membuat suasana di kabupaten itu sedikit menegang, tidak membuat jajaran pengurus dan kader Partai Demokrat setempat masuk ke salah satu kubu. “Dalam konflik pilbup saat ini, kami di Partai Demokrat berdiri pada posisi netral,” tegas M Yusrizal, ST. Ketua Partai Demokrat Kabupaten Lampung Utara itu mengemukakan, sikap netral pihaknya itu bukan semata-mata dikarenakan saat pilbup digelar tidak mengusung salah satu kubu yang tengah menunggu kepastian hukum melalui Mahkamah Agung itu, tetapi juga demi tetap terjaganya suasana kondusif di daerah tersebut. Netral bagaimanakah yang dimaksudkan Yusrizal? Berikut petikan wawancara Fajrun Najah Ahmad dari Fokus dengan politisi low profile yang sehari-hari menjabat anggota DPRD Provinsi Lampung itu, Sabtu (25/10) siang, melalui telepon; Yang Anda maksud Partai Demokrat berdiri netral itu bagaimana? Kita kan tahu, saat ini proses pengesahan pemenang pilbup masih berlangsung secara hukum. Nah, kami tidak mau ikut-ikutan. Saya dan seluruh kader Partai Demokrat di Lampung Utara telah bersepakat untuk bersikap netral menghadapi persoalan hukum sebagai tindaklanjut dari proses pilbup yang lalu. Ini semua dilakukan bukan saja karena kami tidak mau tersulut atau terjebak dalam konflik, tetapi karena kesadaran bahwa menjaga situasi yang kondusif bagi seluruh kehidupan masyarakat lebih perlu mendapat perhatian. Jadi siapapun nantinya yang dilegalkan sebagai pemenang pilbup akan didukung Demokrat, begitu? Iya! Siapapun nantinya yang diputuskan sebagai pemenang pilbup, akan kita dukung. Tentunya, keputusan tersebut dilakukan secara benar sesuai ketentuan yang berlaku. Ada kabar, banyak kader partai Anda yang ikut “bermain” di dua kubu, apakah betul? Saya kira tidak ada-lah itu. Kalaupun sekadar berdiskusi membahas perkembangan yang ada, saya kira ya sah-sah saja. Tapi secara kelembagaan, Partai Demokrat bersikap netral. Menunggu kepastian saja. Kita nggak ikut main apa-apa. Intinya seluruh kader Demokrat akan menunggu kepastian, begitu? Betul! Siapapun nanti yang diputuskan sebagai pemenang pilbup, akan kita dukung. Bahkan wajib bagi seluruh kader partai untuk memberikan dukungan. Menurut pengamatan Anda, apakah suasana menghangat saat ini akan berujung pada lahirnya aksi-aksi anarkis? Saya kira tidak sampai kesana-lah. Memang harus diakui, saat ini suasana atau konstalasi politik di Lampura sedang meninggi. Tapi saya kira itu semua adalah dinamika politik saja, yang tetap dapat diselesaikan secara arif dan bijaksana. Dan saya kira, di tingkat bawah, kondisinya biasa-biasa saja. Rakyat kebanyakan tetap nyaman-nyaman saja menjalankan aktivitas kesehariannya. Jadi Anda yakin tak akan meletup anarkisme? Kalau melihat perkembangan yang ada sampai saat ini, saya kira tidak akan muncul anarkisme. Memang, orang Lampung Utara itu kan dikenal keras, tapi syukur Alhamdulillah dalam persoalan hasil pilkada ini tidak sampai terjadi hal-hal yang berindikasi anarkisme. Bahkan menurut pandangan saya, secara mayoritas tetap kondusif-kondusif saja kok. Ada asumsi, siapapun nanti akhirnya yang diputuskan sebagai pemenang pilbup, Lampung Utara lima tahun kedepan tidak akan kondusif, menurut Anda? Saya kira penilaian atau asumsi semacam itu terlampau berlebihan, bahkan sangat prematur. Menurut pandangan saya, sepanjang keputusan finalnya nanti mengacu pada aturan yang ada, nggak ada lagi yang bisa menolak. Jadi memang, mesti dikembangsuburkan kesiapan kita untuk menerima kenyataan apapun nantinya. Karena itulah Demokrat berdiri netral? Iya, karena kami tak ingin masuk ke suasana konflik yang ada. Kami ingin berdiri ditengah sebagai penjaga stabilitas dan membantu tetap terjaminnya suasana kondusif di Lampura. Jujur saja ya, saya ini kan rutin ke daerah-daerah, sebenarnya bagi mayoritas masyarakat masih adanya konflik pasca pilkada kemarin nggak menjadi persoalan bagi mereka. Mayoritas rakyat enjoy saja dengan aktivitas kesehariannya. Dalam berbagai pertemuan kami dengan masyarakat, terungkap bahwa biarlah yang berkonflik adalah sebatas para pihak yang tengah memiliki kepentingan, yang lain-lain, termasuk masyarakat luas, tidak akan ikut-ikutan. Imbauan Anda bagi pihak-pihak yang kini masih berjuang memastikan kemenangan? Satu saja, siapapun nantinya yang diputuskan sebagai pemenang pilbup, mari kita sama-sama dukung. Legowo istilahnya bagi yang belum menang. Mari kita dahulukan kepentingan masyarakat dan daerah Lampura secara utuh. Anda yakin sikap legowo itu bisa diwujudkan oleh pihak yang kalah nantinya? Saya yakin, karena saya tahu persis kualitas dan integritas kepemimpinan mereka, baik itu Zainal maupun Bachtiar. Beliau berdua itu kan sosok pemimpin yang mumpuni. Tentunya lebih bisa bersikap arif dan bijak melihat realitas dibandingkan kita-kita ini. ***

872 RTS Batal Dapat Bantuan

Membedah Penyaluran BLT & Raskin Di Way Jepara PROGRAM Bantuan Langsung Tunai (BLT) maupun beras untuk rakyat miskin (raskin) kepada rumah tangga sasaran (RTS) selain meringankan beban hidup akibat kenaikan harga BBM juga membantu warga miskin agar sedikit lega atas kehidupannya. Namun, di Way Jepara, Lampung Timur, terjadi pembatalan pemberian bantuan bagi 872 RTS. Kenapa sampai begitu? Wartawan Fokus, Hamami Toni mewawancarai Camat Way Jepara, Nurcholis, SE, Jumat (24/10) siang, berikut petikannya. Bisa dijelaskan sebenarnya di Kecamatan Way Jepara ini ada berapa RTS yang mendapatkan dana BLT? Jadi begini, penerima BLT di sini mencapai 5097 RTS dari 15 desa yang ada di Kecamatan Way Jepara. Pada penyaluran tahap pertama, dilakukan untuk 4225 RTS, sedangkan sebanyak 872 RTS lainnya dibatalkan. Kenapa kok ada pembatalan pemberian bantuan tersebut? Pembatalan tersebut dikarenakan penerima RTS ada yang telah meninggal dunia dan pindah alamat atau tingkat ekonominya membaik, sehingga tidak lagi layak menerima bantuan. Dengan adanya pembatalan itu, pihak desa mengajukan data usulan untuk RTS penggantinya. Apakah telah melakukan verifikasi, lalu kapan akan mendapat kartunya dan dicairkan dananya? Setelah dilakukan verifikasi hasil tahap pertama, maka sekitar 872 RTS di Kecamatan Way Jepara pada hari Jumat (24/10) lalu telah menerima kartu BLT dan dananya dapat dicairkan pada hari Minggu (26/10) di kantor pos setempat. Jumlahnya sebesar Rp 700 ribu per-KK. Sebenarnya siapa saja yang berhak menerima BLT dan dalam kategori seperti apa? Ya, yang jelas yang berhak menerima BLT adalah yang memenuhi kategori miskin. Menurut Anda, apakah selama ini program pengentasan masih kurang hingga jumlah warga miskin masih banyak? Saya kira tidak juga. Cukup banyak kok program pengentasan kemiskinan yang dilakukan dan berhasil mengangkat kehidupan masyarakat. Memang, jika ditinjau dari kedinasan, sebenarnya kemiskinan merupakan aspek yang harus dihilangkan, namun dalam kenyataanya tetap saja masih ditemui, untuk itu dalam upaya mengentaskan kemiskinan sebenarnya menjadi tanggung jawab bersama, baik dalam satuan kerja di kecamatan maupun pemerintahan desa serta pemerintah pusat dan daerah. Lalu apa harapan Anda bila program seperti BLT ini berlanjut? Apabila program pemerintah mengenai BLT ini berlanjut, maka perlu ada petunjuk supaya diadakan verifikasi kembali terhadap RTS yang layak menerima, dengan demikian pendistribusian BLT dapat berjalan sesuai dengan yang diharapakan oleh masyarakat khususnya yang layak penerimanya. Ke topik lain, bagaimana kegiatan pemerintahan di wilayah Kecamatan Way Jepara saat ini secara umum? Selama ini pihak kecamatan selalu mengadakan rapat koordinasi (rakor) bulanan, yang tujuannya untuk meningkatkan kinerja dan mensinergikan hubungan kerja antara pemerintahan desa dengan kecamatan dan instansi-instansi lainya. Selain dari pada itu, bertujuan untuk keselarasan pemerintah dengan pembangunan, kemasyarakatan, kamtibmas dan lintas sektoral. Kalau penyaluran beras untuk rumah tangga miskin (raskin) bagaimana pendataan dan realisasinya? Mengenai penyaluran raskin, selama ini sudah dilaksanakan dengan baik. Sebagaimana dengan data BLT bahwa yang mendapatkan beras untuk rumah tangga miskin (raskin) di Kecamatan Way Jepara ada 5097 KK. Jadi ini sesuai dengan jumlah yang mendapatkan BLT. ***

Rela Kuburkan Obsesi Pribadi

FOKUS – Kiprah M Yusrizal, ST di dunia politik bisa dibilang masih tergolong baru. Namun keberhasilannya mentas sebagai satu-satunya wakil rakyat dari Partai Demokrat di DPRD Provinsi Lampung melalui daerah pemilihan Lampung Utara dan Way Kanan pada Pemilu 2004 silam adalah suatu bukti bahwa pria kelahiran Kotabumi 5 Juli 1974 tersebut memiliki kemampuan tersendiri, utamanya jalinan kedekatan dengan rakyat setempat. Memang, awal-awal kehadirannya sebagai legislator di tingkat provinsi membuatnya kelihatan kurang percaya diri. Namun, seiring perjalanan waktu, pria yang dinobatkan sebagai anggota DPRD Provinsi Lampung termuda tahun 2004-2009 ini makin terasah bahkan melejitkan kiprahnya sebagai sosok wakil rakyat yang tidak saja mampu membawa aspirasi masyarakat tetapi juga dekat dengan pusaran kekuasaan. Dengan kondisi demikian, kian memungkinkan baginya mewujudkan “beban amanah” yang disandangkan kepundaknya. Dalam perputaran kepemimpinan di DPD Partai Demokrat Provinsi Lampung, M Yusrizal sempat masuk jajaran pengurus harian dengan posisi sebagai wakil sekretaris. Sayangnya, konflik terjadi dan Thomas Azis Riska sebagai ketua diberhentikan ditengah jalan. Berubahnya peta kepemimpinan partai, tak serta merta membuatnya hilang dari peredaran. Bahkan ia kian menancapkan kukunya dengan menjadi ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Lampung Utara menggantikan seniornya; Nurdin Bangsaraja. Dengan posisinya itu, sebenarnya, Yusrizal telah mengubur hasratnya untuk kembali maju sebagai caleg DPRD Provinsi Lampung pada Pemilu 2009 mendatang. Ia memilih akan konsen “membangun kampung” dengan mencaleg di DPRD Lampung Utara saja. Namun, “Karena ada kepentingan partai yang lebih besar, dan setelah melalui diskusi yang panjang, saya rela menguburkan obsesi saya untuk menjadi anggota DPRD di Lampung Utara. Saya menerima keputusan partai untuk kembali menjadi caleg DPRD Lampung,” tutur dia, Sabtu (25/10) siang melalui telepon seluler. Diakui dia, perubahan sasaran politik itu pada awalnya sempat membuat dirinya bingung. Tapi, “Saya sadar, kepentingan partai yang lebih besar harus saya dahulukan. Maka saya pun menerima keputusan partai, tentu berikut seluruh risikonya kedepan,” lanjut dia. Yusrizal yang sejak memegang tampuk kepemimpinan DPC Partai Demokrat Lampung Utara lebih banyak berada ditengah-tengah masyarakat ini menyatakan optimismenya, kepentingan partai yang lebih besar yang menuntut pengorbanan obsesi pribadinya saat ini akan dapat diwujudkan. Untuk itulah, ia telah membangun jaringan partai dan kader sampai ke seluruh pelosok daerah itu. Hasil kerjanya bisa dilihat dengan diajukannya 51 caleg Partai Demokrat untuk DPRD Lampung Utara melalui empat daerah pemilihan. Langkah ini, menurut dia, sebagai bukti bahwa selama ini struktur partainya berjalan dengan dinamis. “Kami memang terus mencari kader-kader partai sampai ke pelosok sekalipun. Caleg yang kami ajukan mendekati kuota penuh yaitu 53 orang, dimana kami mengajukan 51 orang. Hal ini merupakan bukti nyata bahwa Partai Demokrat Lampura tetap solid dan Insya Allah selalu mendapat dukungan mayoritas rakyat,” Yusrizal menambahkan. dd

Akmal Gantikan Subagyono

Dewan Komisaris Tak Campuri Operasional PTPN PENYEGARAN terjadi di jajaran Dewan Komisaris (Dekom) PTPN VII. Akmaluddin Hasibuan kini menjabat komisaris utama menggantikan Subagyono. Pelantikannya dilakukan 13 Oktober lalu di Jakarta. Angin segar langsung ditebar dewan komisaris yang baru. Mereka menjamin tak akan mencampuri urusan operasional BUMN tersebut. Serah terima jabatan komisaris utama itu dilaksanakan Sabtu (18/10) lalu di Ruang Rapat PTPN VII Bandar Lampung. Pada kesempatan itu, Akmal meminta kepada semua jajaran direksi, manajer dan seluruh pekerja PTPN VII untuk bekerjasama agar dapat memajukan perusahaan kearah yang lebih baik. “Betapapun sulitnya kedepan, betapapun susahnya kedepan, kalau kita bisa membangun kerjasama yang baik diantara kita, saya yakin kita bisa menghadapi itu dengan baik. Kata sama ini yang harus kita tanamkan kedepan. Dan kita harus lebih proaktif untuk menanggapi suatu kondisi yang ada,“ ujarnya. Sebagai Dekom yang baru, ia berharap bersama semua jajaran dapat memperkuat fundamental perusahaan. “Bagaimana kita bisa kokoh berdiri menghadapi kondisi ini. Ini masalah yang harus kita kerjakan bersama. Dan kami tidak akan mencampuri urusan operasional perusahaan, tapi sebagai Dekom yang mewakili pemegang saham, harus bisa membawa PTPN VII keatas,” tambahnya. Ia yakin, kedatangan Dekom yang baru akan diterima dengan baik dan tentu akan bekerjasama dengan baik. “Mari kita kerjasama, mari kita buat apa yang bisa kita buat untuk perubahan di PTPN VII,” ajaknya dengan sungguh-sungguh. *Belum Maksimal Sementara pada kesempatan yang sama komisaris utama yang lama, Ir Subagyono, mengatakan, dengan berakhirnya masa jabatan sebagai komisaris di PTPN VII bukan berarti berakhir pula jalinan silatuharmi yang ada. “Saya berharap kepada Dekom yang baru lebih dapat mendayagunakan apa yang diinginkan oleh bapak-bapak direksi PTPN VII sebaik-baiknya,” kata dia sambil membeberkan, pada awal dirinya masuk tahun 2003 lalu, PTPN VII hampir terpuruk, namun sekarang sangat sehat sekali. Apalagi, lanjut dia, selama lima tahun ini keuntungannya sangat luar biasa. Pada tahun 2007 membukukan laba mencapai Rp 250 miliar. “Mudah-mudahan kedepan PTPN VII akan lebih baik,” harap Subagyono. Pada kesempatan itu juga Subagyono menyampaikan pesan dari pemegang saham. Apa itu? “Hingga saat ini produktivitas PTPN VII belum maksimal, walaupun direksi dan seluruh pekerja sudah berusaha semaksimal mungkin. Dan saya ucapkan selamat kepada dekon yang baru, semoga membawa angin segar di PTPN VII,” urainya lagi. Sementara Direktur Utama PTPN VII, Andi Punoko, pada acara pisah sambut dan Halal Bilhalal yang digelar di Graha Parahitra Marcopolo Hotel Bandar Lampung, pada malam harinya mengatakan, menyambut baik kedatangan Dekom yang baru. Mudah-mudahan kedepan dapat bekerjasama dalam memajukan PTPN VII. Apalagi saat ini situasi perekonomian sedang mengalami krisis global. bf

MTQ PTPN Berlangsung Semarak

KEGIATAN Musabaqoh Tilawatil Quran (MTO) tingkat PTPN VII yang berlangsung Senin (20/10) lalu, dan dibuka Direktur Utama PTPN VII, Drs Andi Punoko, berlangsung semarak. Acara ini, menurut H Anas Fauzi, ketua panitia, merupakan ajang seleksi mencari yang terbaik untuk mewakili PTPN VII dalam MTQ antara PTP se-Sumatera di Riau, November 2008. Menurut Anas, MTQ yang bertema “Dengan MTQ Kita Tingkatkan Pengalaman Sebagai Landasan Bekerja Menuju Peningkatan Kinerja Perusahaan” itu digelar satu hari dengan melombakan lima cabang yakni; Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ), Musabaqoh Hifzil Quran (MHQ), MFQ, MSyQ, dan Kaligarafi, diikuti 75 orang, terdiri dari tingkat anak-anak dan dewasa. “Mereka berasal dari lima distrik yang ada di PTPN VII dan perwakilan dari kantor direksi. Peserta yang ikut merupakan para pemenang MTQ ditingkat distrik masing-masing,” kata Anas. Direktur Utama PTPN VII Drs. Andi Punoko dalam sambutannya mengatakan, MTQ ini jangan dijadikan sebagai ajang perlombaan saja. “Mari kita jadikan kesempatan ini untuk menjalin silaturahmi, ukuwah islamiah antar umat Islam yang ada di perusahaan PTPN VII ini,” kata dia. Andi meminta kepada para peserta memanfaatkan waktu yang tinggal satu bulan lagi, untuk berlatih agar pada waktunya PTPN VII dapat menjadi juara. bf Juara MTQ PTPN VII Tahun 2008 Tilawatil Qur’an Putri: Juara I : Sinta Risasti (Distrik Banyuasin) Juara II : Erika Setiawati (Distrik Way Sekampung) Juara III : Arina Mustabasyiroh (Distrik Way Seputih) Tilawatil Qur’an Putra: Juara I : Arsandi (Distrik Banyuasin) Juara II : Agung (Distrik Way Sekampung) Juara III : Ukat Wahyudi (Distrik Way Seputih) 3. Tilawatil Qur’an Anak-Anak Putri: Juara I : Kurnia M (Distrik Way Sekampung) Juara II : Apriani (Distrik Banyuasin) Juara III : Siti Radhilah (Distrik Bengkulu) Tilawatil Qur’an Anak-Anak Putra: Juara I : Syahrudin Sidiq (Distrik Banyuasin) Juara II : M Noufal (Kantor Direksi) Tilawatil Qur’an Remaja Putri: Juara I : Amelia (Distrik Banyuasin) Juara II : Humairoh (Distrik Way Sekampung) Juara III : Eva Nazila Tilawatil Qur’an Remaja Putra: Juara I : Wahidul Kois (Distrik Muara Enim) Juara II : Bahroni (Distrik Way Seputih) Juara III : Sohibul Khoir (Distrik Banyuasin) Tilawatil Qur’an Dewasa Putri : Juara I : Rufaidah (Distrik Banyuasin) Juara II : Fatonah (Kantor Direksi) Juara III : Nanik Kurniasih (Distrik Way Seputih) Tilawatil Qur’an Dewasa Putra: Juara I : H Sarwan (Kantor Direksi) Juara II : Sukardi (Distrik Way Seputih) Juara III : Awaludin (Distrik Way Sekampung) Hifzil Qur’an 1 Juz/Tilawah Putri: Juara I : Alfi Nurul Husna (Distrik Way Seputih) Juara II : Ria Ambiya Sari (Distrik Muara Enim) Juara III : Lilis Suryani (Distrik Banyuasin) Hifzil Qur’an 1 Juz/Tilawah Putra: Juara I : Dafiq Habibullah (Distrik Way Seputih) Juara II : Cipta Gianto (Distrik Banyuasin) Juara III : Abdul Rohman (Distrik Way Sekampung) Hifzil Qur’an 5 Juz/Tilawah Putri: Juara I : Nuri Istikomah (Distrik Way Seputih) Juara II : Miftahul Jannah (Distrik Banyuasin) Hifzil Qur’an 5 Juz/Tilawah Putra: Juara I : Ahmad Ulil Absor (Distrik Way Sekampung) Juara II : Muhammad Fadhil (Distrik Banyuasin) Khottil Qur’an Gol Naskah Putri: Juara I : Nurul Hidayah (Distrik Way Seputih) Juara II : Isnaini Chusnul Khotimah (Distrik Muara Enim) Juara III : Deni Kurnia Sisti (Distrik Bengkulu) Khottil Qur’an Gol Naskah Putra: Juara I : Yosef Fajar Nursa (Distrik Muara Enim) Juara II : Muharom (Distrik Banyuasin) Juara III : Amin Widodo (Distrik Way Seputih) Golongan Mushaf Putri: Juara I : Ria Eka Yuliasari (Distrik Way Sekampung) Juara II : Nina Trisnawati (Distrik Bengkulu) Juara III : Ima Soraya (Distrik Banyuasian) Golongan Mushaf Putra: Juara I : Ahmad Mukhozin (Distrik Way Seputih) Juara II : Susanto Wijaya (Distrik Bengkulu) Juara III : Marzuki Rahmat (Distrik Banyuasin) Golongan Dekorasi Putri: Juara I : Nur Eka Hidayati (Distrik Way Sekampung) Juara II : Meri Anita (Distrik Banyuasin) Juara III : Aning Rida Qulfiah (Distrik Bengkulu) Golongan Dekorasi Putra: Juara I : Ahmad Syafe’i (Distrik Way Seputih) Juara II : Abd Rahman (Distrik Banyuasin) Juara III : Miftahurrahman (Distrik Muara Enim)

Halal Bi Halal TMI Penuh Pesona

KEGIATAN tahunan di Sekolah Tunas Mekar Indonesia (TMI) berupa Halal Bi Halal yang dilangsungkan Jumat (24/10) silam, benar-benar penuh pesona. Para anak didik, mulai dari kelompok bermain (KB) sampai ke TK tampil dengan aksinya, baik dalam pembacaan doa-doa, menari bedana dan kreasi Islami, maupun bernyanyi lagu-lagu nuansa Islami. Tak pelak, pesona itu kian membuat semringah para orang tua yang anak-anaknya dididik di lembaga pendidikan bergengsi tersebut. Karena secara nyata tampak sekali terasahnya bakat dan minat serta kemampuan anak-anak berkat penanganan guru-guru profesional dibawah pimpinan kepala TMI, Haryanto. Sekolah TMI yang berlokasi di Jl KH Ahmad Dahlan, Pahoman, Bandar Lampung, saat ini memiliki 11 ruang kelas, untuk mendidik anak-anak usia dini di play group sebanyak tiga kelas, dan TK-A maupun TK-B masing-masing empat kelas, dengan jumlah keseluruhan 156 anak didik. Menurut Rista Yusma Yanti, SAg, mewakili Haryanto, setiap tahunnya sekolah TMI selalu mengalami peningkatan jumlah siswa. Hal ini bukan saja dipengaruhi oleh kelengkapan fasilitas tetapi juga sistem pendidikan yang baik dan profesional. Ia optimis, kedepan sekolah ini akan semakin menjadi idola para orang tua dalam mempersiapkan anak-anaknya ke masa depan. *** teks/foto: beny faisal

Mari Mengenal Kekhasan Partai Matahari Bangsa

PMB merupakan partai berlambang Matahari dan berazaskan Islam berkemajuan, lahir bukan karena faktor kebetulan ditengah-tengah munculnya partai baru. Berawal dari kegelisahan anak muda melihat persoalan bangsa yang tidak kunjung selesai, maka sekelompok dari mereka berikrar untuk memberikan kontribusi positif bagi bangsa dengan menginisiasi pendirian sebuah wadah aspirasi baru, matahari baru bagi bangsa ini. Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) menggagas institusi sebagai wadah perjuangan dalam memberikan kontribusi terhadap perubahan dan pembangunan bangsa ke masa depan. Titik awal bangkitnya Partai Matahari Bangsa (PMB) diawali dengan pelaksanaan soft launching yang dilaksanakan di Hotel Sahid Jakarta pada tanggal 11 Desember 2006 bertepatan dengan tanggal 11 Dzuklqoidah 1427 H. Peristiwa inilah yang menjadi awal tonggak munculnya Partai Matahari Bangsa sebagai matahari baru harapan bangsa. Partai Matahari Bangsa mengutamakan aksi dalam gerakannya. Salah satu buktinya adalah berperan aktif dalam meringankan penderitaan korban banjir di Jakarta. Saat itu, PMB mendirikan posko bantuan untuk para warga korban banjir. Dengan menyediakan berbagai macam kebutuhan makanan dan pelayanan kesehatan, juga evakuasi bagi warga yang terjebak banjir. Deklarasi nasional Partai Matahari Bangsa dilaksanakan di Jogjakarta pada 16-18 Desember 2007 di Jogja Expo Center, dengan menghadirkan ratusan ribu simpatisan dan anggota PMB se-Jogjakarta. Dilengkapi dengan taushiyah dari Buya Syafii Maarif. Deklarasi ini meneguhkan kembali berdirinya partai politik dengan lambang matahari merah sebagai bentuk sumbangsih kongkrit untuk bangsa. Setelah lolos verifikasi dari Departemen Hukum dan HAM dan dinyatakan sah sebagai partai politik, maka untuk yang ketiga kalinya PMB melaksanakan Rakornas di Jakarta, dengan agenda utama persiapan verifikasi faktual di KPU. Rakornas ini dihadiri Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr HM Dien Syamsuddin. Dalam kesempatan ini pula Bang Dien (panggilan akrabnya) menyatakan, bila kawan-kawan bertanya posisi Pak Dien dimana (dukungan), maka sampaikan saja bahwa saya diatas semua partai yang ada. Akan tetapi soal dukungan silahkan saja saat ini saya berada dimana (PMB). “PMB adalah partai yang didirikan oleh kader-kader Angkatan Muda Muhammadiyah, dengan demikian saya harus mendukung sepenuhnya,” ucap dia saat itu. Perjuangan mendirikan partai politik tentu belum berakhir. Dan tibalah saatnya ujian pertama yang sebenarnya. PMB dan juga partai politik lain harus menghadapi verifikasi, baik itu secara administratif ataupun faktual. Setelah melewati jalan panjang nan berliku, dengan kesungguhan dan kebulatan tekad serta kerja keras kader militant, akhirnya PMB mampu melewati ujian verifikasi baik administratif di Depkumham ataupun faktual di KPU. Akhirnya semangat juang generasi muda yang membara dan keteguhan tekad pemuda Kahfi yang bersemedi di gua, harus turun gelanggang dan memberikan kontribusi nyata. PMB dinyatakan sebagai partai peserta Pemilu 2009 dengan nomor urut 18, dan target suara minimal 7% secara nasional. PMB memiliki visi yang jelas, yaitu: Terwujudnya Misi Islam Rahmatan lil Alamin dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sedang misinya adalah: Mewujudkan Misi Islam berkemajuan menuju masyarakat utama, adil, makmur dan Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur. ***

Platform Sangat Transparan

PARTAI Matahari Bangsa (PMB) adalah Partai Islam Berkemajuan yang meletakkan landasan perjuangannya kepada prinsip-prinsip Islam rahmatan lil alamin, terbuka terhadap kemajuan, cinta damai dan menghargai kemajemukan agama, budaya dan etnisitas. Partai Matahari Bangsa meyakini bahwa Islam dapat membawa rakyat Indonesia menuju kesejahteraan material (lahiriyah) dan spiritual (bathiniyah). Oleh karena itu, tujuan perjuangan politik partai ini diarahkan pada upaya menjaga kemuliaan Islam dengan jalan mengupayakan pemenuhan kebutuhan rakyat dalam berbagai sektor kehidupan (harasat al-din wa siyasat al-dunya). Dalam rangka membangun kekuatan untuk mencapai tujuan tersebut, Partai Matahari Bangsa (PMB) memiliki platform sebagai berikut : 1. Integritas Nasional (Al-Wahidah Al-Wathaniyah) Partai Matahari Bangsa meyakini bahwa seluruh persoalan yang dihadapi bangsa ini hanya dapat diselesaikan bila seluruh komponen bangsa ikut berpartisipasi secara nasional. Perbedaan agama, suku, ras dan adat-istiadat tidak boleh dijadikan sebagai kendala dan masalah, tetapi sebaliknya harus dijadikan sebagai potensi, bahkan bagian dari solusi bagi pencapaian kebaikan umum (al-maslahah al-‘ammah). Sudah saatnya bangsa Indonesia melepaskan diri dari ikatan-ikatan primordial, lokal dan sekretarian. Integritas nasional haruslah dikedepankan sebagai modal utama dalam mewujudkan pembangunan bangsa dan negara. 2. Demokrasi (Al-Dimuqrathiyyah) Partai Matahari Bangsa memperjuangkan demokrasi secara konsisten. Demokrasi sebagai pijakan untuk mewujudkan kebebasan, keadilan, kesetaraan dan kedaulatan bagi seluruh rakyat. Demokrasi diyakini memiliki nilai-nilai humanisme universal yang secara integral terdapat dalam ajaran-ajaran Islam. Di antara konsep ajaran Islam yang dipandang sejalan dengan prinsip demokrasi antara lain; al-musawah (egalitarianisme), al-hurriyah (kemerdekaan), al-ukhuwwah (persaudaraan), dan al-syura (musyawarah). 3. Keadilan (Al-‘Adalah) Partai Matahari Bangsa memperjuangkan terwujudnya nilai-nilai keadilan bagi seluruh rakyat. Keadilan dipandang sebagai prinsip utama dalam upaya memperbaiki kesenjangan sosial, ekonomi dan politik. Keadilan adalah milik seluruh rakyat tanpa terkecuali, dan harus diperjuangkan dengan membumikan amar ma’ruf nahi munkar. Dengan keadilan, upaya mewujudkan cita-cita politik Islam (baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur) dapat tercapai. 4. Supremasi Hukum (Tafawwuq Al-Hukmi) Partai Matahari Bangsa berjuang untuk menegakkan supremasi hukum di Indonesia, sehingga prinsip kesamaan derajat didepan hukum yang merupakan hak setiap individu dapat terwujud. Oleh karena itu, hukum harus mengabdi pada kebenaran dan keadilan, bukan pada kekuasaan. 5. Penegakan Nilai-Nilai Kemanusiaan (Qamat Al-Huquq Al-Insaniyyah) Partai Matahari Bangsa berjuang bagi tegaknya nilai-nilai kemanusiaan di tengah-tengah masyarakat. Nilai-nilai kemanusiaan perlu dilindungi dan dijamin dalam rangka menghormati eksistensi manusia secara utuh. Penegakan nilai-nilai kemanusiaan sejalan dengan prinsip-prinsip Islam yang menjamin dan melindungi hak hidup (hifdz al-nafs), beragama (hifdz al-din), kebebasan berfikir (hifdz al-‘aql) dan kepemilikan (hifdz al-mal). 6. Kesejahteraan Rakyat (Al-Mashlahat Al-Ijtima’iyah) Partai Matahari Bangsa memperjuangkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu, Partai Matahari Bangsa senantiasa berkhidmat bagi terciptanya sistem politik dan ekonomi yang berkeadilan. Partai Matahari Bangsa selalu berjuang bagi terpenuhinya kebutuhan sandang, pangan dan papan bagi seluruh rakyat Indonesia. Sejalan dengan itu, Partai Matahari Bangsa selalu berjuang bagi terwujudnya kesempatan memperoleh pendidikan (tarbiyah) dan pelayanan kesehatan (‘afiyah) yang berkualitas. ***

Target Kota 15% Saja

FOKUS – Sebagai peserta pemilu yang baru akan bertarung merebut simpati rakyat pada pesta demokrasi tahun 2009 mendatang, bisa dibilang Partai Matahari Bangsa (PMB) memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Setidaknya hal itu tersirat dari penegasan Ketua DPD PMB Kota Bandar Lampung, Zulman, SSos. ”Untuk Pemilu 2009 nanti, kami targetkan perolehan suara di Kota Bandar Lampung 15% saja. Artinya, setiap daerah pemilihan yang ada mendapatkan satu wakil rakyat,” kata Zulman yang dikenal sebagai mantan ketua IMM Provinsi Lampung. Untuk mewujudkan target yang cukup tinggi itu, diakuinya, bukanlah pekerjaan yang ringan. Melainkan membutuhkan kerja keras dan efektif efisien dari seluruh jajaran kepengurusan partai beserta seluruh kader. ”Kami sudah memiliki agenda-agenda politik untuk mewujudkan tercapainya target perolehan suara 15% pada Pemilu 2009 itu. Tinggal konsistensi untuk melaksanakannya, dan itu semua lebih bergantung pada kesungguhan seluruh jajaran pengurus beserta kader dan anggota partai,” Zulman menambahkan. Apa saja agenda PMB Kota Bandar Lampung untuk membuat ”Kejutan Politik” pada pesta demokrasi rakyat 2009 mendatang? Sayangnya, Zulman keberatan untuk membeberkannya. ”Wach, kalau itu rahasia dapur kami, nggak bisa diumbar keluar. Yang pasti, agenda politik kami penuh dengan kesantunan, memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, serta membangun hubungan harmonis dengan semua elemen. PMB adalah partainya umat Islam, karena itu pendekatan kami penuh dengan nuansa keagamaan dan kesantunan,” tuturnya lanjut. dd

KPUD Lampura Dihidangkan Buah Simalakama

Analisis Berita Rolly Johan FOKUS - Pepatah ibarat makan buah simalakama, nampaknya, kini terjadi pada KPUD Lampura. Lembaga penyelenggara pilkada itu saat ini menghadapi hidangan tersebut. Sebab dengan adanya putusan Pengadilan Tinggi Lampung beberapa waktu lalu, jelas membawa dampak. Tinggal bagaimana menilainya, apakah baik atau buruk. Yang jelas, harapan masyarakat Lampura dampak yang baik diutamakan, sehingga susana kondusif tetap terjaga. Dari hasil putusan PT Lampung, banyak yang berpendapat masalah ini ibarat buah simalakama. Sebab dibatalkan atau tidak ketetapan KPUD Lampura, tetap saja KPUD menjalani proses hukum. Yang jelas KPUD harus siap jika ia membatalkan penetapan bupati terpilih pada tanggal 14 September 2008, bahwa Zahra terpilih sebagai bupati periode 2008-2013, dengan konsekwensi: Pertama, KPUD Lampura tetap menjalani proses hukum. Kedua, Kredibilitas, eksistensi baik lembaga maupun anggota KPUD Lampura sudah cacat dan wajar KPUD dibubarkan. Sebaliknya, jika KPUD tetap pada putusannya, maka konsekwensinya, yang pertama, nama lembaga maupun person KPUD Lampura tetapbaik. Kedua, masyarakat percaya lembaga independen tidak bias diintervensi dengan lembaga lain. Ketiga, proses hukum atas dasar pengaduan batal dengan sendirinya. “Jika dilihat dari putusan PT Lampung beberapa waktu lalu, hanya mengabulkan gugatan BS tentang penghitungan ulang suara di Kopti Lampung Utara, tapi bukan mengabulkan ketetapan KPUD. Artinya, perubahan ketetapan saat ini ada pada KPUD,” kata anggota KPUD Lampura, Zuliza Amwa, SE. *Tidak Berubah Perubahan itu, lanjut Zuliza, tidak mempunyai dasar. Meskipun ada putusan PT tapi bukan menjadi acuan, sebab KPUD adalah lembaga penyelenggara. ”Apa dasar perubahan itu, apa data dari desk pilkada? Ya tidak! Kalau keputusan pengadilan dapat merubah keputusan KPUD, untuk apa lembaga independen ini dibentuk sebagai lembaga penyelenggara? Kita gunakan pengadilan saja untuk penyelenggara?” ujar Ica, panggilan akrab Zuliza. Ketika ditanya apakah KPUD tetap pada putusannya? Dengan spontan Ica menjawab: ”Jelas, KPUD tetap pada putusan, kalau kami merubahnya, lembaga KPUD tidak dipercaya masyarakat sebagai penyelenggara. Semua itu punya dasar, tidak mungkin KPUD mengambil langkah berani kalau tak punya dasar,” katanya. Begitu juga dengan status anggota KPUD yang ditetapkan sebagai tersangka, Ica menjelaskan, status KPUD tersangka terungkap saat KPU Provinsi bertemu dengan Kapolda Lampung beberapa waktu lalu. ”Bahasa tersangka itu bukan dari pihak kepolisian, itu bahasa pelintiran. Itu kami dengar saat KPU Provinsi audiens dengan kapolda. Biasa-lah, ini kan politik, tidak heran kalau ada berita aneh-aneh,” terang ica penuh senyum. ***

KTM Rangsang Percepatan Pembangunan

FOKUS - Keberadaan Kota Terpadu Mandiri (KTM) di Kampung Tanjung Mas Makmur, Kecamatan Mesuji Timur, diakui bakal merangsang percepatan pembangunan di wilayah Kabupaten Tulang Bawang secara keseluruhan. Alasannya, “Selain mendapat dukungan deras dari pemerintah pusat dan pemkab setempat, keberadaan KTM juga di sambut antusias oleh warga sekitar. Dengan demikian kebutuhan untuk membangun KTM sudah tercukupi. Hal ini setidaknya menjadi salah satu pemicu utama percepatan pembangunan di Tuba,” tandas Camat Mesuji Timur, Irvira Bangsawan, SH, beberapa hari lalu. Namun demikian, pihaknya juga meminta kepada masyarakat setempat untuk memahami asas-asas dalam membangun KTM. “Selain dibutuhkan tahapan-tahapan untuk pengembangannya, masyarakat juga diharapkan mampu memberikan dukungan penuh untuk hal ini,” katanya. Irvira juga memberikan apresiasi terhadap keseriusan pemkab dan pemerintah pusat dalam merangsang pembangunan KTM. Hal ini, menurutnya, sebagai salah satu bukti keseriusan pemerintah untuk memajukan Tuba di segala bidang. “Kita juga berharap, seluruh pihak mempertahankan citra baik KTM dimata daerah, nasional maupun internasional. Sebagai bukti keberhasilan pemerintah dan masyarakat mewujudkan kesejahteraan,” katanya menambahkan. ek

Tokoh-Warga Tuba Antusias

Sambut Obsesi Jadi Provinsi Sendiri OBSESI besar Bupati Tuba, DR Drs H Abdurachman Sarbini, SH, MH, MM untuk menjadikan kabupaten itu sebagai basis lahirnya provinsi baru di Lampung mendapat tanggapan antusias dari banyak tokoh dan warga setempat. Mayoritas mereka yang dihubungi Fokus akhir pekan kemarin menyatakan dukungannya atas lontaran bernuansa masa depan dari Mance –sapaan Abdurachman Sarbini- tersebut. Bahkan mereka telah memimpikan bakal kembalinya masa kejayaan Tulang Bawang era kerajaan dahulu kala. Wakil Ketua DPRD Tuba, Made Paita, menyatakan sebagai warga setempat dari nurani terdalam ia sangat mendukung obsesi besar yang dilontarkan Mance saat ia merayakan Ultah ke 54 pada 17 Oktober silam itu. “Obsesi tersebut sah-sah saja dikemukakan, apalagi itu kan sebatas wacana beliau, untuk menjadikan negeri Tulang Bawang ini menjadi provinsi. Dari hati kecil yang paling dalam dan selaku penduduk asli Tulang Bawang, saya sangat mendukung sekali niat beliau,” kata Made Paita yang juga tokoh PDI-P Tuba. Ia bahkan menegaskan, kalau memang persyaratan-persyaratan untuk menjadi provinsi sendiri sudah terpenuhi, kenapa tidak secepatnya saja diwujudkan. “Catat besar-besar, saya sangat mendukung rencana itu,” tegas dia. Sementara Fahrudin, salah satu tokoh pemuda Tuba, juga menyatakan antusiasmenya atas obsesi Mance tersebut. “Saya sebagai putra daerah dan dilahirkan di Kota Menggala sangat setuju dengan rencana tersebut, apalagi segala penunjang sarana dan prasarana masyarakat, seperti universitas, RSUD, Islamic Center, dan lain-lain, sudah tersedia. Begitupun berbagai perusahaan besar sudah ada dan wilayah Tuba juga sangat luas dibandingkan dengan kabupaten yang lain,” tambahnya. Meski berharap obsesi melahirkan provinsi itu dapat terwujud pada 2012 mendatang, tak urung Fahrudin tetap menyatakan pesimismenya. “Tapi apa iya Kabupaten Tuba yang baru pisah dengan Lampura beberapa tahun lalu segera berubah menjadi provinsi di tahun 2012. Ya kita lihat saja nanti, terbukti apa tidak,” ucapnya lagi. ek

Pantang Mance Cabut Omongan

FOKUS – Dukungan atas gagasan Mance untuk melahirkan provinsi baru di Lampung dengan basis Kabupaten Tuba juga mendapat dukungan dari tokoh adapt yang tergabung dalam Megow Pak. “Saya mewakili seluruh marga megow pak dengan ini menyatakan sangat setuju sekali dan mendukung sepenuhnya rencana atau obsesi Mance untuk menjadikan Tuba menjadi provinsi sendiri,” tegas Ir Indra Cahya Marga, MM. Dukungan Megow Pak itu, menurut Indra Cahya Marga yang juga tokoh Eksponen ’66, dengan alasan yang kuat. Misalnya, menyangkut potensi daerah, semuanya sudah ada di kabupaten ini. “Kalau bicara potensi daerah yang bisa dikembangkan untuk kepentingan daerah dan masyarakat, saya rasa di Tuba ini cukup banyak. Mulai dari perikanan, pertambangan, peternakan, pertanian, perkebunan, wisata budaya, sampai ke perusahaan-perusahaan besar yang ada. Ini semua kan potensi besar, yang akan lebih maksimal bila kita menjadi provinsi sendiri,” urai ketua Megow Pak tersebut. Secara fair Indra Cahya Marga mengakui, sampai saat ini masih ada beberapa point persyaratan untuk menjadi provinsi sendiri yang masih belum dapat dipenuhi. Misalnya, jumlah penduduk, jumlah kabupaten, dan beberapa lainnya. Namun, “Saya kira kalau soal semacam itu bukan menjadi kendala besar bagi Mance bila dia memang benar-benar ingin mewujudkan obsesinya. Saya ngomong begini karena saya tahu persis siapa Mance. Pantang rasanya dia mencabut omongan jika tidak ia buktikan. Apalagi obsesinya ini menyangkut kepentingan dan masa depan masyarakat Tuba juga nantinya,” Indra Cahya Marga menambahkan.
LSM Masjid
Pernyataan dukungan juga dilontaskan Agustami, SH. Pimpinan LSM Masjid Indonesia (MI) Kabupaten Tuba ini menyatakan, obsesi Mance untuk melahirkan provinsi baru di wilayah tersebut bukan sesuatu yang berlebihan. “Apa yang menjadi obsesi Mance itu sesuatu yang bagus. Itu menunjukkan jika dia memang pemimpin bagi masyarakat Tuba. Wajar kalau yang dipikirnya hanya bagaimana memajukan bumi Sai Bumi Nengah Nyapur ini, sehingga masyarakatnya bisa lebih makmur di masa depan,” urai Agustami. Menurut dia, sewajarnya bila seluruh masyarakat Tuba mendukung obsesi Mance tersebut. “Toh, kalau itu rencana terwujud, yang akan menikmatinya anak-cucu kita. Tentu mereka akan sangat bangga kalau daerahnya semakin berkembang dan menjadi provinsi sendiri,” tuturnya lagi. ek

BUMD Tuba Coba Bangkit

Pasca Penetapan Tersangka Skandal Korupsi BADAN Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Tulang Bawang, PT Tulang Bawang Jaya (PT TBJ), kini mencoba bangkit dan tidak ingin hancur serta terpuruk lebih dalam akibat skandal tindak pidana korupsi yang kini telah ditetapkan tersangkanya oleh Kejari Menggala. Hasil pantauan Fokus di lapangan membuktikan adanya tanda-tanda kemajuan dan keseriusan didalam menjalankan roda perekonomian BUMD ini. Contohnya, pada akhir tahun ini diproduksi air minum dalam kemasan bernama Way Ram, selain itu tengah direncanakan untuk menambah unit usaha SPBU berlokasi di Jalan Lintas Timur, dekat kantor PWI Tuba. Adanya upaya untuk bangkit dan terus mengembangkan unit usaha ditengah-tengah terkuaknya skandal korupsi di BUMD tersebut diakui Nazaruddin. Direktur administrasi, umum, dan personalia PT TBJ ini mengakui pihaknya tengah merencanakan mendirikan SPBU. “Mohon dukungan, semoga rencana kami untuk meningkatkan hasil badan usaha milik daerah ini mulai berjalan dengan baik, dan sudah dapat memberikan keuntungan tersendiri bagi kabupaten nantinya. Diusahakan pada tahun 2009 nanti SPBU itu sudah mulai dioperasikan,“ ucapnya. Ditambahkan, untuk sementara belum ada penambahan pegawai di BUMD tersebut, karena jumlah pegawai yang ada sekarang sudah mencapai 22 orang termasuk direktur utama. Nazaruddin bahkan mengisyaratkan, ada kemungkinan pihaknya justru akan melakukan pengurangan pegawai. Latih Pegawai Adanya semangat untuk mencoba bangkit, tampak di pabrik air mineral dalam kemasan (AMDK) Way Ram. Para pegawai tengah menjalani pelatihan, diantaranya melakukan pengisian ulang air minum dalam kemasan. Dilakukannya pelatihan terhadap pegawai yang akan menangani unit usaha AMDK Way Ram tersebut dibenarkan oleh manajer perusahaan, Ir Syofuan. “Benar, saat ini kami sedang melakukan pelatihan terhadap seluruh pegawai baru kurang lebih satu bulan. Kami juga baru merekrut pegawai operasional sebanyak 16 orang, yang terdiri dari tiga operator mesin pak, satu pengawas water treadment, satu pengawas bahan baku dan satu lagi bagian laboraturium, sisanya untuk bagian pengisian dan pengepakan di setiap mesin,” ucap dia. ek

Pakde Diakali Oknum PLN

Setor Dana Dijanjikan Pasang Jaringan PRAKTIK percaloan yang diduga kuat melibatkan oknum PT PLN (Persero) Wilayah Lampung memakan korban. Yang diakali tak lain Milono Kastolani. Pria berusia 75 tahun yang beken disapa Pakde ini sebenarnya sudah belasan tahun mengerjakan berbagai pekerjaan di lingkungan BUMN Perlistrikan itu. Namun masih saja ia bias dikadali. Bagaimana ceritanya Pakde sampai diakali? Pria yang sudah banyak bekerja di lingkungan PLN Lampung sejak 1975 sampai 1984 itu suatu saat didatangi dua pria, sebut saja Suwito dan Rosowidodo, di kediamannya, Jl H Sohari II/Gapura No 04 Lingkungan IV Sukamaju, Kelurahan Kedamaian, Tanjungkarang Timur. Keduanya menawarkan pekerjaan pemasangan instalasi listrik di Desa Margo Lestari, Lampung Selatan, dengan syarat Pakde harus mengeluarkan dana Rp 10 juta untuk mengurus izin penyambungan jaringan listrik. Sebagai sosok yang tahu persis pekerjaan di PLN, pada 5 Februari 2008 Pakde menyerahkan dana yang diminta pada keduanya, dengan bukti kuitansi bermaterai Rp 6.000. Tak selang lama, 22 Februari 2008, Suwito dan Rosowidodo dating lagi menemui Pakde. Saat itu keduanya kas bon dana Rp 1.850.000 dengan alasan untuk setoran ke PT PLN bagi kepentingan tiga pelanggan di Desa Karang Anyar. Janjinya, dana itu akan dikembalikan dalam waktu dua pekan. Nah, dari pengakuan keduanya diketahui bahwa mereka bekerjasama dengan oknum karyawan PT PLN bernama Rosidi. Pinjaman dana Rp 1.850.000 itu sendiri baru dikembalikan pada September lalu, itu pun baru diserahkan Rp 1.250.000. Karena tak ada kejelasan pekerjaan yang dijanjikan, Pakde mendesak Suwito dan Rosowidodo untuk mengembalikan dana Rp 10 juta yang mereka terima 5 Februari silam. Melalui pengakuan Suwito, begitu urai Pakde, dana tersebut diserahkan ke Rosidi yang diakunya sebagai partner. Suwito sendiri akhirnya mengembalikan dana Rp 1 juta dari Rp 10 juta yang diterimanya. Hanya saja, “Suwito tak mau menjelaskan berapa dana milik saya yang diserahkan ke Rosidi. Kata dia, itu urusannya, saya nggak perlu tahu,” urai Pakde. Lalu benarkah Rosidi si oknum karyawan PT PLN (Persero) ngakali Pakde? Tentu saja ia menampik. Saat ditemui di ruang kerjanya, Rosidi mengaku mengenal Suwito, namun ia membantah bekerja sama dalam hal pekerjaan pemasangan jaringan listrik di Desa Margo Lestari. Kepala Humas PT PLN Lampung, Wisnu, juga membantah jika ada karyawan BUMN tersebut yang terlibat aksi percaloan. Menurut dia, semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan prosedur selalu melalui tender. Sayangnya, General Manager PT PLN melalui sekretarisnya; Riza, tidak memberi waktu untuk mengkonfirmasi langsung masalah ini. Padahal nyata-nyata ada korban yang diperdaya. hp

Warga Lamtim Cukup Antusias

Mendaftar Sebagai Calon Anggota KPU TIDAK dinyana-nyana, posisi sebagai anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) ternyata dinilai punya gengsi tersendiri. Itu sebabnya, saat ini banyak warga dan tokoh berbagai kalangan yang menunjukkan antusiasnya bisa menjadi anggota lembaga penyelenggara pesta demokrasi tersebut. Tak terkecuali di Kabupaten Lampung Timur. Setelah tim seleksi calon anggota KPU Kabupaten Lampung Timur secara resmi mengumumkan pendaftaran calon anggota Rabu (22/10) silam, sebanyak delapan orang telah menyatakan kesiapannya untuk mendaftarkan diri dengan mengambil formulir pendaftaran. Itu cacatan pelamar sampai Jumat (24/10) siang. Padahal, sebagaimana dikatakan Ketua Tim Seleksi Calon Anggota KPU Lamtim, Ma’ruf Abidin, SPd, saat ditemui Jumat (24/10) lalu, pendaftaran sendiri baru dimulai tanggal Senin (27/10) ini sampai 4 November 2008 mendatang. Ma’ruf mengatakan, kepada warga masyarakat yang berminat mengikuti seleksi calon anggota KPU Lamtim dapat mengambil formulir pendaftaran di kantor lembaga itu setiap jam kerja. Ia menambahkan, setiap pelamar diharuskan memenuhi dan melampirkan seluruh persyaratan yang telah ditetapkan oleh tim seleksi, sebab bila tidak mengikuti aturan dan persyaratan yang telah ditetapkan dapat dipastikan bakal dicoret, sehingga tidak bisa mengikuti tahapan berikutnya. Oleh sebab itu, “Sebelum memasukkan berkas persyaratan ke tim seleksi agar diperiksa secara sesaksama, sehingga tidak ada persyaratan yang belum dilampirkan,” jelas Ma’ruf seraya mengatakan pihaknya akan mulai melakukan penelitian administratif tanggal 3-7 November mendatang, tanggal 10 November hasilnya diumumkan. hm

Warga 22 Kampung Was-Was Disatroni Gajah

FOKUS – Gangguan dari gajah liar yang berasal dari Taman Nasional Way Kambas (TNWK) di Kabupaten Lampung Timur telah membuat warga yang tinggal di 22 kampung di sekitar kawasan itu selalu was-was. Apalagi, aksi hewan berbelalai itu relatif rutin terjadi. Utamanya bagi warga yang berdekatan dengan kawasan hutan seluas 130.000 Ha itu, dan berada di jalur lintas tradisional Gajah Sumatra (Elephas maximus Sumatranus) tersebut. Menurut penelusuran Fokus, sedikitnya terdapat 22 kampung yang berbatasan dengan hutan TNWK di Lamtim yang selama ini sering mengalami gangguan gajah liar. Pada pekan kemarin misalnya, sedikitnya 40 ekor gajah liar keluar dari hutan dan menyatroni kebun warga Desa Braja Asri, Kecamatan Way Jepara, dan merusak kebun produktif yang ditanami singkong, jagung, dan semangka. Warga setempat menyebutkan, biasanya kawanan gajah yang jumlahnya lebih dari 30-an ekor itu keluar hutan pada sore atau malam hari, lalu masuk ke kebun dan merusak tanaman milik mereka. Pada pagi dan siang hari, kawanan gajah kembali ke hutan. Untuk menyikapi gangguan gajah liar tersebut, petugas gabungan Balai TNWK Lamtim bersama instansi terkait menghalau hewan yang masuk ke kebun, serta perkampungan yang berbatasan langsung dengan hutan sejak beberapa hari ini. Kepala Balai TNWK, MZ Hudiyono, membenarkan adanya sekitar 30 sampai dengan 40-an ekor gajah liar keluar dari hutan sejak tiga malam terakhir. “Masyarakat, petugas kepolisian, dan teman-teman LSM disini, ikut membantu menghalau gajah liar itu agar kembali masuk kedalam hutan,“ kata Hudiyono. Namun ia belum dapat memastikan tingkat kerusakan akibat gangguan satwa liar berbelalai yang termasuk satwa langka dan dilindungi dunia itu. “Dari lapangan belum ada laporan secara detail tentang akibat gangguan puluhan ekor gajah liar itu, karena kami masih mempersiapkan penanggulangannya,“ ujar Hudiyono yang dihubungi di TNWK. Menurutnya, petugas di lapangan belum sempat membuat laporan yang diperlukan, termasuk kemungkinan belum bisa memastikan ada tidaknya warga yang cedera. Ia juga membenarkan, kejadian puluhan binatang bertubuh tambun itu masuk ke perkampung warga sudah sering kali terjadi sepanjang sepanjang tahun ini. Ia menguraikan, pada Januari 2008 lalu, dari lapangan dilaporkan sekitar 30 sampai 40-an ekor gajah liar telah masuk dan merusak lahan dan kebun milik warga. Hudiyono juga memastikan, hingga hari ini kawanan gajah tersebut belum sampai masuk ke wilayah Way Jepara melainkan hanya ke kebun perkampungan yang berbatasan langsung dengan TNWK, meski begitu upaya untuk menghalaunya terus dilakukan bersama-sama. Warga setempat juga terus berupaya menjaga kebun dan kampung mereka, diantaranya dengan bergantian berjaga cara berkelompok sejak setiap malam. Kalau tidak mampu menghalau gajah liar itu kembali ke hutan dengan peralatan yang dimiliki, warga melapor ke aparat kampung dan kecamatan sehingga petugas gabungan dari Balai TNWK dan instansi terkait segera turun ke lokasi. jh

Kades Braja Mas Ke Tanah Suci

Berkat Warga Aktif Melunasi Pembayaran PBB FOKUS – Rasa bahagia bercampur haru saat ini sedang dirasakan Slamet, sang kepala Desa Braja Mas, Kecamatana Way Jepara, Lampung Timur. Betapa tidak. Berkat keaktifan warganya melakukan pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB) dan telah 100% pada 16 Juni silam, ia mendapat kesempatan mengikuti undian diberangkatkan menunaikan ibadah haji oleh pemkab setempat. Kesempatan mengikuti undian menunaikan ibadah haji tersebut setelah dari 15 desa yang ada di Way Jepara, Desa Braja Mas mendapat peringkat pertama dalam pelunasan PBB. Dan setelah melalui undian yang dilaksanakan di Pemkab Lamtim, Slamet memenangkannya. Jadi, “Yang membawa saya memenangkan undian diberangkatkan haji oleh pemkab itu berkat keaktifan warga membayar PBB,” kata Slamet dengan terus terang saat ditemui di kediamannya, Jumat (24/10) lalu. Sebagaimana diketahui, Bupati Satono memang menganggarkan dana melalui APBD Lampung Timur untuk biaya memberangkatkan ke tanah suci melaksanakan ibadah haji bagi para kepala desa yang berprestasi dalam pelunasan PBB. Dan melalui undian yang dilaksanakan pekan silam, salah satu yang beruntung adalah Slamet, kepala Desa Braja Mas. Lalu apa kata Slamet tentang hal itu? “Tentu saja saya merasa senang dengan adanya undian ini, sehingga saya dapat menunaikan haji yang dibiayai oleh Pemkab Lamtim,” tuturnya. Ia mengakui, apa yang dialaminya saat ini bak suatu mimpi yang aneh namun menjadi kenyataan. “Karena kalau melihat kondisi saya saat ini, ya rasanya nggak mungkin bisa menunaikan ibadah haji ke tanah suci. Jadi ini semua adalah hidayah bagi saya,” ucapnya lanjut. Dengan prestasi dan hidayah yang diterimanya saat ini Slamet justru bertekad akan semakin meningkatkan kinerja. Untuk itu, “Saya akan tetap menciptakan wilayah kerja yang disiplin dan nyaman demi terciptanya situasi kedepan yang lebih baik. Tentunya kita tetap berpacu untuk mengedepankan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi, seperti dalam visi misi saya yaitu untuk menjadikan Desa Braja Mas kedepan lebih baik dari pada sebelumnya, sehingga kedepan desa ini mampu bersaing dengan desa-desa lain,” urai dia sambil menegaskan hal prinsip baginya adalah membangun kemandirian Desa Braja Mas dengan menggali segala potensi yang ada. Lebih lanjut Slamet mengemukakan, saat ini pihak Pemerintahan Desa Braja Mas secara rutin melakukan pembinaan kepada warga dalam berbagai kegiatan, seperti gotong-royong, pengajian ibu-ibu, yasinan tiap malam Jumat bagi bapak-bapak, serta meningkatkan kamtibmas seperti siskamling. “Dengan demikian, masyarakat Desa Braja Mas punya kemampuan untuk mandiri dan mampu mensejahterakan dirinya sendiri,” ungkapnya. hm

Halal Bi Halal Panwaskab Pesawaran Semarak

FOKUS - Halal bi halal dan rapat koordinasi Panitia Pengawas Pilgub Tingkat Kabupaten Pesawaran dengan panwascam yang diadakan di Pantai Ringgung Hanura, Kecamatan Padang Cermin, Minggu (19/10) lalu, berlangsung semarak. Ketua Panwas Pilkada Provinsi Lampung Kabupaten Pesawaran, Nurul Hidayah, SH, MH, dalam sambutannya mengatakan, meskipun tahapan Pilgub Provinsi Lampung yang telah diselenggarakan pada 3 September 2008 lalu sudah hampir selesai, namun ia mengharapkan agar tali silaturrahmi dan kekeluargaan antar panwascam dan panwaskab harus tetap dibina. Sebab, Nurul berfalsafah bahwa kehidupan manusia di dunia saling membutuhkan karena manusia diciptakan oleh Yang Maha Kuasa dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Lebih lanjut advokat senior ini juga mengungkapkan jika dalam jalinan kerjasama selama ini, baik secara individu maupun kelembagaan, banyak terdapat kekhilafan, ia dan rekan-rekannya di Panwaskab, menghaturkan permohonan maaf. Anggota Panwaskab Pesawaran lainnya, Solihin, SAg, MAg, ditemui di sela-sela kegiatan mengatakan, selain kegiatan halal bi halal, pada acara tersebut juga diadakan evaluasi hasil pengawasan panwascam pada pilgub lalu. Materi yang dibahas dalam rakor kali ini adalah hasil evaluasi yang diberikan Panwas Provinsi Lampung beberapa waktu lalu. ry

SMP Bina Taruna Prihatin

Permohonan Bantuan Tak Ada Ujung KOMITMEN Walikota Eddy Sutrisno dan Wakil Walikota Kherlani menjadi Bandar Lampung sebagai Kota Pendidikan, sampai saat ini bisa dibilang belum optimal. Buktinya masih banyak sarana pendidikan –utamanya dikelola swasta- yang sama sekali tidak mendapat perhatian. Contohnya SMP Bina Taruna. Sekolah yang didirikan tahun 1984 dan berlokasi di Jl P Antasari, Gg Mangga No 106, Bandar Lampung, itu sampai kini hanya memiliki empat ruangan, tiga untuk ruang belajar, satunya untuk ruang komputer. Itu pun kondisinya cukup memprihatinkan. “Kalau hujan, bocor di sana-sini. Tapi syukur Alhamdulillah, proses belajar mengajar tetap dapat berjalan, hanya saja ya terganggu dengan kondisi semacam itu,” tutur Kepala SMP Bina Taruna, Dra Zartini. SMP Bina Taruna sebenarnya telah cukup banyak menghasilkan alumni. Apalagi sejak 24 tahun silam sekolah yang yayasannya diketuai Bram Resmana dengan ketua harian Ika Kustiani, STm, ini tetap aktif melahirkan lulusan setiap tahunnya. Ironisnya, sampai kini tak pernah mendapat bantuan apapun dari pemerintah. “Paling-paling kita hanya menerima dana BOS dan dari GNOT setiap tahunnya. Kami pernah mengajukan permohonan bantuan rehab bangunan kepada Pemkot Bandar Lampung, tapi sampai saat ini tidak ada ujungnya,” Zartini menambahkan. Zartini tidak asal bicara. Berdasarkan data yang ada, pada permohonan bantuan rehab gedung sekolah milik Yayasan Pendidikan Bina Taruna itu, telah terbubuhi paraf Walikota Eddy Sutrisno ditujukan kepada Kepala Dinas Pendidikan, dengan isi pesan; Diprogramkan. Namun persetujuan walikota tertanggal 29 Juni 2006 tersebut sampai saat ini tidak mendapat tanggapan konkret dari pihak dinas. SMP Bina Taruna saat ini memiliki satu orang guru tetap, 16 orang guru honorer, dan satu orang tata usaha. Zartini mengaku, karena kondisi bangunan yang banyak bocor, akibatnya ia memindahkan ruang kerjanya ke bagian depan sekolah. Dia berharap, Pemkot Bandar Lampung melalui Dinas Pendidikan mau memberikan perhatian bagi pengembangan sekolahnya. “Usaha kami untuk meminta bantuan rehab ruang belajar sudah nggak kurang-kurang, tapi sampai saat ini tidak pernah ada realisasinya. Bahkan, persetujuan walikota agar usulan kami diprogramkan pun dua tahun sudah sampai saat ini, tidak ada realisasinya. Padahal, sekolah kami cukup aktif dalam menjalankan proses belajar mengajar,” Zartini menambahkan. bf

Hidjron Benahi SMPN 23

BARU tiga bulan menggantikan Dra Hj Waidah, Drs Hidjron sebagai kepala SMPN 23 Bandar Lampung yang baru bertekad melakukan berbagai pembenahan guna makin memajukan sekolah tersebut. Secara fair, Hidjron menyatakan kurang tertarik untuk mengembangkan program keterampilan di sekolah yang kini dipimpinnya meskipun sarana dan prasarananya cukup lengkap. Memang, SMPN 23 yang identik dengan sebutan SMP Program Keterampilan itu dulunya adalah Sekolah Kesejahteraan Keluarga Pertama (SKKP). Itu sebabnya berbagai sarana pendukung keterampilan, seperti keterampilan kelistrikan/elektro, tata boga, dan tata busana, serta kerajinan, cukup lengkap. Tapi kenapa Hidjron tidak tertarik untuk mengembangkan yang sudah ada? Ia menegaskan, pihaknya akan memfokuskan program yang saat ini tengah ngetrend yaitu Program Sekolah Rintisan Standar Nasional (SRSN). “Walaupun sarana prasarana di SMPN 23 Bandar Lampung tidak memenuhi standar, tapi kami akan terus berbenah untuk menyesuaikan dengan ketentuan,” kata dia. Dijelaskan, sesuai dengan Permen No 041/2007 yang mengharuskan jumlah siswa per kelas berjumlah 32 siswa, sedang pada tahun pelajaran 2007/2008 jumlah siswa kelas VII tidak sebanyak itu, begitu juga ruang kelas yang tersedia hanya 15 unit, seharusnya ruang kelas yang dibutuhkan sebanyak 20 kelas dengan rincian kelas VII sebanyak tujuh kelas, kelas VIII enam kelas, dan kelas IX enam kelas. Selain itu juga, sambung Hidjron, sarana prasarana seperti laboratorium multimedia pun saat ini SMPN 23 belum ada. Walau begitu, dengan pelaksanaan KBM yang double shif inilah Hidjron terus berupaya untuk memenuhi persyaratan SRSN. Apakah SRSN akan menjamin peningkatan mutu pendidikan? Menurut beberapa sumber Fokus yang mengatasnamakan komite sekolah, semuanya tergantung dari para pelaku pendidikan, yang tentunya didukung oleh semua pihak. Contohnya saja tentang proses KBM di sekolah, tentunya peran orang tua sangat dominan dan harus ada kesinambungan termasuk disiplin sekolah dan lain-lain. Hp

Pembangunan SMPN 4 Ditengarai Menyimpang

Warga Sukamaju, Punduh Pedada, Terus Memantau FOKUS - Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMPN 4 di Desa Sukamaju, Kecamatan Punduh Pedada, Kabupaten Pesawaran, yang anggarannya bersumber dari APBN senilai Rp 1,1 miliar, ditengarai menyimpang dari petunjuk teknis. Salah satu indikasinya adalah penggunaan batu untuk pendirian pondasi bangunan yang seharusnya menggunakan batu belah dari batu kali, pada kenyataannya komite pembangunan banyak menggunakan batu jenis cadas. Menurut sumber Fokus, batu yang digunakan oleh panitia pembangunan berasal dari batu jenis kali, namun kualitasnya sangat meragukan karena jenis batunya mayoritas cadas, bukan batu belah sebagaimana yang diamanatkan dalam juknis. “Kami tidak mempermasalahkan apakah itu batu dari pegunungan ataupun batu cadas, dengan catatan kualitas batu yang digunakan telah diuji terlebih dahulu di laboratorium, apakah jenis batu tersebut layak digunakan untuk bahan pondasi atau justru sebaliknya. Terlebih lokasi bangunan tersebut berada di atas tanah kerukan bukit,“ ucap sumber itu. Hasil pantauan di lokasi pembangunan pada Rabu (22/10) lalu, memang terlihat para pekerja sedang melakukan pembuatan pondasi dengan menggunakan batu jenis cadas. Meskipun batu tersebut berasal dari sungai, namun kualitasnya sangat diragukan, mengingat batu-batu tersebut disuplai bukan dari masyarakat sekitar, melainkan dari pengumpul batu. Ketika hal tersebut dikonfirmasikan dengan para pekerja, mereka terkesan buang badan dan berkilah dengan berbagai dalih. “Kami ini hanya pekerja yang mengerjakan bangunan sesuai dengan permintaan panitia pembangunan,“ ujar salah seorang pekerja yang enggan menyebutkan namanya. Kacabdin Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kecamatan Punduh Pedada, Sutomo, SPd, ketika dikonfirmasi di rumahnya Rabu (22/10) siang, mengatakan, saat ini pembangunan USB SMPN 4 Punduh Pedada baru tahap pendirian pondasi, karena itu pihaknya belum meninjau lokasi pembangunan. Namun setelah mendapat berbagai informasi negatif dari masyarakat, Sutomo berjanji akan segera meninjau lokasi pembangunan. “Jika dalam pemantauan di lokasi terdapat berbagai indikasi penyimpangan, saya akan segera melaporkan hal tersebut kepada instansi terkait,“ janjinya sambil meminta agar hasil temuan Fokus di lokasi pembangunan tidak usah dibesar-besarkan di media massa. Sementara Ketua KP-USB SMPN 4 Punduh Pedada, Mansyur, SPd, ketika dikonfirmasi terkesan mengelak. Ia berdalih bahwa batu yang dipergunakan untuk pembangunan pondasi benar-benar batu belah jenis batu kali. Ia menambahkan, kalaupun di sekitar lokasi bangunan banyak terdapat batu cadas, maka batu-batu tersebut akan diseleksi kembali oleh panitia, begitupun hitung-hitungan dengan supplier. Menurut dia, sebelumnya sudah ada kesepakatan, jika batu yang dikirim untuk pembangunan tidak sesuai dengan standar, maka tidak akan dibayar. Mansyur mempersilahkan wartawan untuk memberitakan jika seandainya dalam pembangunan terdapat berbagai kelemahan. Hal itu untuk bahan evaluasi ia dan rekan-rekan komite pembangunan lainnya di masa mendatang. “Jika pekerjaan kami dianggap baik, ataupun kurang berhasil, saya persilahkan agar dipublikasikan di media massa,“ paparnya. ry